WE ARE SHARE WHO WE ARE KNOW

Conefo (Conference of The New Emerging Forces)

Share on :
"Upaya besar Indonesia untuk menandingi kekuatan Imperialisme Barat yang bercokol di PBB."


Ir Soekarno, Presiden Pertama Indonesia pernah mencanangkan suatu ide yang sangat hebat yaitu pembentukan sebuah organisasi yang mampu menandingi kekuatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Soekarno melihat bahwa PBB yang sejatinya merupakan lembaga perdamaian dunia yang juga mengurusi permasalahn-permasalahan dunia ternyata tidak lebih dari perkumpulan negara-negara kuat yang saling berebut pengaruh. Bahkan PBB merupakan organisasi yang dipandang Soekarno sebagai organisasi mandul dan hanya menjadi alat dari negara-negara besar untuk mencapai tujuannya. Dalam hal ini, Soekarno mengkritik ketidakmampuan PBB meredam situasi Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet yang semakin mengancam perdamaian dunia. Selain itu Soekarno juga mengkritik PBB dimana markas besar PBB justru berada disalah satu negara peserta Perang Dingin dan pemimpin dari Blok Barat yaitu New York, Amerika Serikat. Beliau sendiri mengusulkan dihadapan PBB langsung agar setidaknya Markas Besar PBB dipindahkan ke wilayah yang netral seperti Jenewa di Swiss agar kinerja PBB bebas dari segala pengaruh dan kepentingan politik dari negara-negara peserta perang dingin dan mampu menjalankan tugasnya dengan lebih efesien. Keberanian Soekarno dalam mengkritik PBB dihadapan forum PBB (Internasional) secara langsung memang benar-benar suatu prestasi yang menganggumkan.

Berbagai macam situasi yang bernuansa ketidakadilan dalam PBB semakin membuat Soekarno muak. Apalagi kenyataan bahwa PBB memang pada struktur organisasinya sangatlah tidak adil dimana PBB seolah-olah hanya diperuntukkan bagi negara-negara kuat yang memenangkan Perang Dunia II. Selain itu veto yang dimiliki baik oleh Amerika Serikat maupun Uni Soviet menunjukkan betapa aneh dan mandulnya organisasi tersebut. Selain itu PBB terkesan mengesampingkan negara-negara dunia ketiga yang oleh Soekarno disebut sebagai New Emerging Forces. Untuk menghadapi PBB dan segala ketidakadilan yang ditunjukkannya maka Soekarno kemudian mencanangkan sebuah ide besar yaitu membentuk kekuatan untuk menandingi PBB yang diberi nama Canefo (Conference of The New Emerging Forces). Kesuksesan Ganefo (Games of the New Emerging Forces) sebelumnya membuat Soekarno semakin optimis dengan ide besarnya tersebut. Jika dalam game saja, Indonesia sudah mampu mengalahkan Olimpiade dunia, maka mengapa tidak dalam hal lain seperti membentuk suatu perkumpulan kekuatan baru menentang PBB yang menjadi markas dari Oldefo (Old Emerging Forces).

Untuk mewujudkan proyek CONEFO itu, maka dibangunlah suatu kompleks gedung dekat Gelora Senayan yang pada waktu itu mendapat bantuan antara lain dari Cina (RRC). Tanggal 8 Maret 1965 Presiden Soekarno mengeluarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 48/1965 yang menugaskan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga (PUT) Soeprajogi untuk melaksanakan pembangunan proyek Political Venues di Jakarta. Proyek raksasa tersebut harus sudah seselai dikerjakan sebelum tanggal 17 Agustus 1966. Artinya hanya tersisa waktu 17 bulan untuk menyelesaikan pembangunan raksasa tersebut. Bangunan yang akan dibangun menggunakan filosofi bentuk pesawat, sebuah cita rasa yang sangat kental dengan selera sokarno waktu itu. Sayap pesawat yang terbelah itu ingin menunjukkan pada rakyat dan bangsa kita bahwa saat ini bangsa kita sedang terbang menuju tatanan dunia baru. Bukan menjadi penonton peradaban, tetapi menjadi pelaku peradaban.

Indonesia selangkah lagi akan menjadi salah satu pelaku besar dalam peradaban umat manusia di dunia dan akan meluncur sebagai kekuatan baru yang bersinar untuk memimpin kekuatan New Emerging Forces yang terdiri dari negara-negara dunia ketiga melawan kesewenang-wenangan Negara-negara Oldefo. Sayangnya konfrensi yang sejtinya akan dilaksanakan pada akhir 1966 itu harus kandas. Langkah Indonesia menjadi salah satu pemimpin kekuatan dunia pudar setelah terjadinya peristiwa G 30 S/PKI dan kudeta secara tidak langsung oleh Soeharto melalui Supersemar yang mengakhiri rezim Orde Lama. Dengan runtuhnya kekuasaan Soekarno maka pudar pulalah cita-cita besar beliau untuk membawa bangsa Indonesia menjadi salah satu kekuatan yang paling menentukan diatas dunia. Indonesia berubah menjadi negara yang lemah dan tunduk begitu saja pada kemauan Oldefo dan membiarkan NEKOLIM merampas segala  mimpi-mimpinya hingga saat ini..

Sungguh Ironis nasib bangsa negara kita
SOURCE:
https://www.facebook.com/notes/das-bumorix/conefo-conference-of-the-new-emerging-forces/1406585022910421

0 komentar on Conefo (Conference of The New Emerging Forces) :

About

mein_liebe.inc. Diberdayakan oleh Blogger.

Search

Translate