tag:blogger.com,1999:blog-54036133497408979682024-03-05T02:22:08.394-08:00PROPAGANDA KOMPANIEWE ARE SHARE WHO WE ARE KNOWAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/09417733758002680055noreply@blogger.comBlogger69125tag:blogger.com,1999:blog-5403613349740897968.post-12995887152710226402015-07-30T00:52:00.001-07:002015-07-30T00:52:14.086-07:00Misteri Hilangnya Halim Perdana Kusuma di Hutan Malaysia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<img alt="" class="fbPhotoImage img" id="fbPhotoImage" src="https://scontent-sin1-1.xx.fbcdn.net/hphotos-xft1/v/t1.0-9/11825018_861331503946536_8454668956954943322_n.jpg?oh=4df3c0ae00e410a9b85b256656786e7b&oe=5611CE4B" /><br />
<br /> Royal Canadian Air Force dan Royal Air Force pernah mencatat nama seorang pemuda Indon<span class="text_exposed_show">esia
sebagai anggotanya. Dengan pangkat Wing Commander, pemuda tersebut
telah melakukan tugas-tugas navigasi dan tempur selama Perang Dunia II
di Eropa dan Asia. Tidak kurang dari 44 kali ia melakukan tugas
penerbangan (flight mission) dengan menggunakan pesawat Lancaster atau
Liberator.</span><br />
<div class="text_exposed_show">
Di Eropa
sasarannya adalah daerah Prancis dan Jerman, sedangkan pangkalan
operasinya terletak di Inggris. Di Asia sasarannya adalah daerah Asia
Tenggara termasuk Indonesia, sedangkan pangkalan operasinya terletak di
Colombo (Srilangka). Pemuda itu bernama Halim Perdanakusuma.<br />
Ia
dilahirkan pada tanggal 18 November 1922 di Sampang Madura. Ayahnya,
Haji Abdul Gani Wongsotaruno adalah Patih Sumenep. Ketika revolusi
kemerdekaan, Halim ikut membangun Angkatan Udara Republik Indonesia.
Dalam usaha mencari bantuan ke luar negeri Halim bersama Opsir Udara I
Iswahjudi pergi ke Bangkok pada bulan Desember 1947.<br />
Ia bertolak
ke Bangkok dengan menggunakan pesawat Avro Anson VH-BBY (RI-003) dengan
penerbang Iswahjudi dan seorang penumpang bernama Keegan berkebangsaan
Australia yang telah menjual pesawat tersebut.<br />
Selain
mengantarkan Keegan pulang, misinya adalah untuk melakukan penjajakan
lebih jauh tentang kemungkinan pembelian senjata dan pesawat dan
kemudian memasukan barang Singapura ke daerah RI menembus blokade
Belanda.<br />
Sesudah menyelesaikan tugas di Bangkok, RI-003 kembali
berangkat menuju Singapura. Dalam perjalanan kembali inilah tiba-tiba di
daerah Perak-Malaysia pesawat tersebut terjebak dalam cuaca buruk.
Pesawat jatuh di Pantai Tanjung Hantu Perak-Malaysia.<br />
Laporan
pertama tentang kecelakaan diterima oleh polisi Lumut dari dua warga
Cina penebang kayu bernama Wong Fatt dan Wong Kwang pada sekitar pukul
16.30 WIB pada 14 Desember 1947.<br />
Seorang petugas kepolisian
berbangsa Inggris bernama Burras segera pergi ke tempat musibah. Baru
pada pukul 18.00 ia tiba dilokasi kejadian. Ia tidak menemukan sesuatu,
air sedang pasang naik.<br />
Baru pada keesokan harinya Kepala Polisi
Lumut bernama Che Wan dan seorang anggota polisi Inggris bernama Samson
berangkat ke tempat kecelakaan dan tiba di tempat pukul 09.00 WIB.<br />
Kepada dia, kemudian dilaporkan tentang ditemukannya sesosok jenazah
yang mengapung beberapa ratus yard dari lokasi reruntuhan pesawat, yang
oleh para nelayan setempat dibawa ke darat.<br />
Jenazah kemudian
dibawa ke Rumah Sakit Lumut untuk dilakukan pemeriksaan. Berdasarkan
bukti yang ada dapat dipastikan bahwa jenazah ini adalah jenazah Halim
Perdanakusuma. Sedangkan nasib Iswahjudi hingga sekarang tidak ditemukan
jenazahnya.<br />
Berita tentang kecelakaan pesawat RI-003 ini segera
tersiar luas, di antaranya dimuat dalam surat-surat kabar berbahasa
Inggris seperti The Times dan Malay Tribune terbitan tanggal 16 Desember
1947.<br />
Kabar terakhir dari website TNI AU, tanggal 26 agustus
2003, seorang pencari kayu menemukan sebuah bangkai pesawat di belantara
Sumatera tepatnya di Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan, Riau.<br />
Setelah mendapat laporan Polsek Kuala Kampar, tim Pangkalan TNI AU
Pekanbaru yang dipimpin Letkol Pnb Gandhara Olivenca melakukan pelacakan
ke lokasi.<br />
Posisi pesawat tertancap di rawa-rawa sedalam satu
meter. TNI AU menduga pesawat yang ditemukan berjenis Avro Anson
dipersenjatai SMR kaliber 7,62 mm. Di sayap belakang masih terlihat
bendera merah putih.<br />
Diduga bahwa kerangka pesawat yang ditemukan
di Hutan Kerumutan itu merupakan pesawat Avro Anson yang dipiloti Halim
Perdana Kusuma. (ren)<br />
Sumber: Vivanews</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09417733758002680055noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5403613349740897968.post-13968768141461136832015-02-09T12:32:00.002-08:002015-02-09T12:32:40.683-08:00SILUMAN CIBADUYUT<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<img src="https://fbcdn-sphotos-f-a.akamaihd.net/hphotos-ak-xfp1/v/t1.0-9/s720x720/10968594_650776615030685_615827022846051218_n.jpg?oh=631fd5a7690f5cf0d9a823525e725132&oe=55516896&__gda__=1435939044_343ea881477880d9e8a1497921aca01b" /><br />
PADA usia 68 tahun, bukan Cuma perawakannya yang masih tampak bugar dan kekar, ingatan Tatang Koswara pun masih jernih. Dengan penuh ekspresi, kakek tujuh cucu itu mengisahkan pengalamannya bertempur di Timor Timur pada 1977-1978. Remexio, Lautem, Viqueque, Aileu, Becilau, dan Bobonaro adalah daerah operasinya di bawah komando Letnan Kolonel Edi Sudrajat.<br />
“Saya waktu itu menjadi pengawal Pak Edi, sekaligus ditugasi sebagai sniper,” kata Tatang saat ditemui majalah detik di kediamannya di lingkungan Kompleks TNI Angkatan Laut, Cibaduyut, Bandung, Selasa (3/2).<br />
<br />
Meski di Tanah Air tak banyak yang mengenalnya, di dunia militer internasional reputasi Tatang sebagai sniper justru diakui. Dalam buku Sniper Training, Techniques and Weapons karya Peter Brookesmith, yang terbit pada 2000, nama Tatang berada di urutan ke-14 sniper hebat dunia. Di situ disebutkan, dalam tugasnya, Tatang berhasil melumpuhkan 41 target orang Fretilin.<br />
“Itu sebetulnya cuma dalam satu misi operasi. Saya pernah tiga kali menjalankan misi, termasuk seorang diri,” ujar pemilik sandi S-3 alias Siluman 3 ini. Kata “siluman” dimaksudkan karena misi yang diembannya bersifat sangat rahasia, sementara angka 3 merujuk pada peringkat yang didapatnya saat mengikuti pendidikan sniperdari Kapten Conway, anggota Green Berets Amerika Serikat, pada 1973. Menurut Tatang, setiap kali menjalankan misi, ia biasanya dibekali 50 butir peluru. Dari jumlah itu, cuma satu yang boleh tersisa untuk digunakan pada dirinya sendiri bila dalam kondisi terjepit.<br />
Tatang masuk tentara melalui jalur tamtama di Banten pada 1966. Kala itu sebetulnya dia cuma mengantar sang adik, Dadang, yang ingin menjadi tentara. Tapi, karena saat di lokasi pendaftaran banyak yang menyarankan agar dirinya ikut, ia pun mendaftar. Saat tes, ternyata cuma dia yang lulus. Meski punya ijazah Sekolah Teknik (setara dengan SMP), Tatang melamar sebagai prajurit tamtama menggunakan ijazah Sekolah Rakyat atau setara dengan SD. Selang beberapa tahun, ia mengikuti penyesuaian pangkat sesuai dengan ijazah yang dimilikinya.<br />
<br />
Sebagai bintara, ia ditempatkan di Pusat Kesenjataan Infanteri. Di sana pula ia mendapatkan berbagai pelatihan, mulai kualifikasi raider hingga sniper. Seorang sniper, kata Tatang, harus berani berada di wilayah musuh. Fungsinya antara lain mengacaukan sekaligus melemahkan semangat tempur musuh. Selain sniper musuh, target utamanya adalah komandan, pembawa senapan mesin, dan pembawa peralatan komunikasi.<br />
<br />
“Saya biasa membidik kepala. Cuma sekali saya menembak bagian jantung, dia pembawa alat komunikasi. Sekali tembak, alat komunikasi rusak, orangnya pun langsung ambruk,” kata Tatang, yang biasa menggunakan senjata laras panjang Winchester M-70 selama bertugas. Senjata ini mampu membidik sasaran hingga jarak 900-1.000 meter.<br />
Kemahiran Tatang menembak secara alami terlatih sejak remaja. Setiap Jumat, ia biasa membantu orang tuanya berburu bagong (babi hutan), yang kerap merusak lahan pertanian dan perkebunan. Bidikannya lewat senapan locok nyaris tak pernah meleset. Berbeda dengan warga lain, yang biasa bergerombol saat memburu babi, Tatang lebih suka menyendiri. Ia juga sengaja mengejar babi yang lari ke hutan. “Sasaran bergerak lebih menantang saya. Itu terbawa saat memburu Fretilin di Timtim,” ujarnya.<br />
Ada satu trik unik yang dilakukan Tatang untuk mengelabui pasukan patroli musuh. Dia membuat sepatu khusus dengan alas dalam posisi terbalik sehingga jejak yang ditinggalkan menjadi berbalik arah. “Cibaduyut kan dikenal sebagai pabrik sepatu, saya juga mampu membuat sendiri,” ujarnya.<br />
<br />
Tentu misi yang diembannya tak selalu berjalan mulus. Suatu kali ia pernah terjebak dan terkepung banyak personel Fretilin. Dua peluru pantulan pernah bersarang di betis kanannya. “Sambil bersembunyi di kegelapan, saya congkel sendiri kedua peluru itu dengan gunting kuku,” ujar Tatang seraya memperlihatkan bekas luka di kakinya.<br />
<br />
Selepas pensiun dari ketentaraan pada 1994 dengan pangkat terakhir pembantu letnan satu, Tatang dan Tati Hayati, yang dinikahi pada 1968, tinggal di sebuah rumah sederhana di Cibaduyut. Di ruang tamu berjejer sejumlah medali, sertifikat, dan brevet tanda pendidikan yang diikutinya.<br />
Untuk menyambung hidup, selain mengandalkan pensiunan yang tak seberapa, ia membuka warung makan di lingkungan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan TNI AD. Juga sesekali memberi latihan tembak kepada para prajurit di kesatuan-kesatuan elite Angkatan Darat maupun Angkatan Udara.<br />
“Tahun lalu saya dua bulan melatih 60-an calon sniper Kopassus. Juga ada permintaan dari Komandan Paskhas di Soreang untuk melatih,”kata Tatang.<br />
<br />
Setahun sebelum pensiun, ia pernah memamerkan kemahirannya sebagai sniper dengan menembak pita balon di atas kepala Jenderal Wismoyo Arismunandar. “Waktu itu saya diminta memutus pita dengan peluru yang melintas di atas kepala KSAD (Kepala Staf Angkatan Darat). Pak Wismoyo tak marah, malah memberi saya uang, ha-ha-ha….,” ujar Tatang.<br />
<br />
Mantan Inspektur Jenderal Mabes TNI Letnan Jenderal (Purnawirawan) Geerhan Lantara mengakui reputasi Tatang sebagai pelatih sniper. “Pak Tatang adalah salah satu pelatih menembak runduk terbaik yang dimiliki Indonesia. Mungkin saya salah satu muridnya yang terbaik, he-he-he…,” ujarnya.<br />
<br />
Sedangkan Kolonel (Purnawirawan) Peter Hermanus, 74 tahun, mantan ahli senjata di Pindad, menyebut Tatang sebagai prajurit yang lurus. Dia mengingatkan agar bekas anak buahnya itu tetap mensyukuri kondisi yang ada sekarang. “Dia hidup sederhana karena tidak pandai korupsi, tapi itu lebih baik ketimbang punya rekening gendut, haha-ha…,” ujar Peter melalui telepon.<br />
SOURCE:<br />https://www.facebook.com/lembagakeris?fref=photo</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09417733758002680055noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5403613349740897968.post-6519812597514869632015-01-17T00:45:00.000-08:002015-01-17T00:45:02.000-08:00Kopassus kalahkan pasukan komando Korea Selatan di medan bersalju <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<img src="https://fbcdn-sphotos-h-a.akamaihd.net/hphotos-ak-xpa1/v/t1.0-9/10888957_415573018598032_4994868843582922903_n.jpg?oh=b25ae791ef749ca80e6fc04cffd08e45&oe=552964C7&__gda__=1432384127_c8460e187dd89d3a74c03086ff3de0d8" /><br />
."Pasukan Komando Korea Selatan ©REUTERS/Kim Hong-Ji"<br />
*SEOUL:<br />
- *Latihan pasukan komando Korea Selatan mengundang decak kagum dunia. Pasukan ini berlatih di dalam sungai es yang membeku. Pasukan Batalyon 707 tersebut juga melakukan latihan serangan di tengah cuaca buruk dan hawa dingin yang sangat menusuk.<br />
<br />
Komando Pasukan Khusus (Kopassus<br />
) TNI AD rupanya rutin melakukan latihan dengan pasukan khusus Korea Selatan. Biasanya mereka berlatih bersama di Training Site 47-Kwangju. Sebuah area latihan untuk latihan antiteror dengan fasilitas sangat lengkap. Di sini ada sebuah *pesawat* Boeing 747, kereta api, bus, gedung perkantoran dan bank. Semuanya untuk latihan pembebasan sandera dan pertempuran jarak dekat.<br />
<br />
TNI merasa perlu mengirimkan prajurit Kopassus berlatih di Korea Selatan. Meski jagoan perang hutan dan berasal dari daerah tropis, pasukan elite ini juga harus mampu bertempur di daerah bersalju dan wilayah ekstrem lainnya.<br />
<br />
Pada awalnya pasukan Kopassus yang datang sempat kedinginan saat tiba di Korea Selatan. Namun dalam beberapa hari, mereka segera bisa menyesuaikan diri karena gemblengan dan fisik yang kuat.<br />
<br />
Cuaca dingin tak lagi jadi halangan. Bahkan ketika ada latihan fisik berupa lomba lari menuju bukit dengan pasukan Korea, prajurit Kopassus bisa menang dan mencapai puncak lebih dulu. Hal ini membuktikan kemampuan Kopassus yang tinggi.<br />
<br />
Kisah ini dimuat dalam buku Kopassus untuk Indonesia yang ditulis Iwan Santosa dan EA Natanegara danditerbitkan R&W.<br />
<br />
"Salah satu latihan yang unik dan berbahaya bagi Kopassus adalah terjun di permukaan salju yang mengeras. Jika tidak ada salju, tanahnya merupakan tanah lunak sehingga ketika mengeras tertutup salju timbul crack (rekahan) di permukaannya dengan pinggiran setajam pisau. Mendarat di permukaan seperti ini adalah hal baru untuk Kopassus. Sehingga untuk menghindari salah mendarat mereka harus berhati-hati sambil memilih permukaan salju," kata Letkol IGP Danny Karya yang pernah mengikuti latihan di bawah nol derajat celcius ini.<br />
<br />
Selama latihan dengan Korea Selatan, ada juga aturan yang cukup unik. Yaitu keharusan mencari selongsong peluru setelah latihan menembak. Hal ini disebabkan Korea Selatan<br />
khawatir adanya penyelundupan amunisi ke Korea Utara.<br />
<br />
Nah, mencari selongsong di salju mungkin mudah karena meninggalkan lubang. Tetapi berbeda jika berlatih di gedung-gedung atau perkantoran. Masalahnya, sebelum semua selongsong ditemukan, semua prajurit tak boleh pulang. Kadang usaha pencarian ini baru selesai lewat tengah malam.<br />
<br />
"Untuk Korea Selatan yang kondisi politiknya mengharuskan mereka untuk waspada, memang merupakan tempat berlatih yang baik untuk menajamkan kemampuan prajurit Kopassus."<br />
<br />
*Merdeka*<br />
SOURCE:<br />https://www.facebook.com/profile.php?id=100004360114831</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09417733758002680055noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5403613349740897968.post-12488553619591018802015-01-15T13:13:00.000-08:002015-01-15T13:13:00.425-08:00PERISTIWA MALARI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<img src="https://fbcdn-sphotos-f-a.akamaihd.net/hphotos-ak-xpa1/v/t1.0-9/10929142_10200093851026946_939448062249012850_n.jpg?oh=0247a88dfebf0002abbc98222d9a5739&oe=553638BB&__gda__=1432440273_a2338d75ea230dfb02510fcfbccb5a46" /><br />
Peristiwa Limabelas Januari 1974 membuka topeng siapa sebetulnya rezim Soeharto. Titik awal kebangkitan otoritarianisme.<br />
PENGULANGAN sejarah merupakan lelucon pada kali pertama dan akan menjadi tragedi pada pengulangan yang kedua. Demikian disampaikan oleh Dhaniel Dhakidae, mengutip Karl Marx, dalam sambutannya di acara mengenang 40 tahun peristiwa Malari pagi tadi (15/01) di Jakarta. Turut pula hadir dalam acara itu Rahman Tolleng, Adnan Buyung Nasution dan sahibul hajat Hariman Siregar.<br />
"Indonesia dijajah oleh Belanda, kemudian oleh Jepang. Dulu yang datang Jan Pieter Coen, kemudian datang Jan Pronk, seorang new left tapi datang sebagai Ketua IGGI (Inter-Governmental Group on Indonesia) untuk<br />
melihat pembangunan di Indonesia. Kemudian Tanaka seorang shogun , datang menemui Soeharto,” ujar Dhakidae.<br />
Kedatangan Perdana Menteri Jepang, Kakuei Tanaka memicu demonstrasi mahasiswa karena dianggap sebagai penjajahan ulang Jepang terhadap Indonesia. Namun pada kenyataannya demonstrasi itu berakar jauh<br />
kepada beragam persoalan. Mulai dari kritik atas dominannya Aspri (Asisten Presiden) dalam pemerintahan sampai friksi rivalitas Jenderal Soemitro- Ali Moertopo untuk merebut pengaruh sebagai orang terdekat Soeharto.<br />
Kalangan cendekiawan dan mahasiswa menjadi corong penyalur rasa tidak puas tersebut. “Mahasiswa mulai tidak puas terhadap kebijaksanaan pejabat pemerintah.<br />
Berbagai masalah yang disorot mahasiswa waktu itu adalah Pertamina, Proyek TMII yang dianggap mirip proyek mercusuar, hingga peranan modal asing khususnya Jepang,” tulis Muhammad Umar Syadat Hasibuan dan Yohanes S. Widada dalam Revolusi Politik<br />
Kaum Muda.<br />
Puncak aksi protes itu akhirnya terjadi pada 15 Januari 1974. Kedatangan Perdana Menteri Jepang, Tanaka Kakuei, di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma disambut dengan aksi demonstrasi yang berujung rusuh. Masa bulan madu antara mahasiswa dengan pemerintah, juga antara investor asing dengan masyarakat Indonesia umumnya, yang telah terjalin<br />
sejak jatuhnya Sukarno tahun 1966 pun berakhir. “Mahasiswa dan lainnya mengambil alih jalan selama masa kunjungan Perdana Menteri Tanaka, dan aksi protes mereka adalah antiasing, terutama Jepang antibirokrasi, terutama ditujukan kepada teknokrat berpendidikan Barat yang mendorong pemerintah untuk lebih percaya pada investasi asing; dan antimiliter, terutama terhadap jenderal-jenderal yang dicurigai<br />
banyak diuntungkan dari perjanjian bisnis dengan orang-orang Tionghoa dan asing,” tulis Michael H. Anderson dalam Madison Avenue in Asia: Politics and Transnational Advertising.<br />
Jakarta berasap, penghancuran dan penjarahan terjadi di mana-mana. Tidak hanya menyasar produk-produk Jepang, massa juga melampiaskan kekesalannya kepada<br />
perusahaan-perusahaan Tionghoa. Salah satunya adalah Astra yang menjadi distributor barang-barang otomotif dari Jepang. “Mobil-mobil dan sepeda motor buatan Jepang dan buatan asing lainnya dibakar, diceburkan ke sungai, atau, jika pemiliknya beruntung,<br />
hanya dikempeskan rodanya,” tulis Kees van Dijk, “Ketertiban dan Kekacauan di dalam Kehidupan di Indonesia,” termuat dalam Orde Zonder Order; Kekerasan dan Demokrasi di Indonesia 1965-1998 .<br />
Pada Peristiwa Malari ini, setidaknya sebelas orang tewas dan 300 lainnya luka-luka. Sebanyak 807 mobil dan 187 sepeda motor dirusak/dibakar, 144 bangunan ikut rusak. Toko-toko perhiasan pun tidak ketinggalan<br />
dijarah, sekitar 160 kg emas raib. Sekitar 775 orang ditahan menyusul aksi pemerintah<br />
memadamkan kerusuhan tersebut, beberapa terdiri dari anak di bawah umur.<br />
“Komandan Kopkamtib ketika itu, Jenderal Sumitro, bahkan mengenang bagaimana para demonstran yang bertemu di dekan Monumen Nasional di pusat Jakarta adalah ′anak-anak′, pelajar-pelajar dari sekolah dasar dan menengah, paling tidak berasal dari sekolah<br />
menengah atas. Di antara 472 orang yang ditahan pada tanggal 15 dan 16 Januari, terdapat 250 buruh dan anak sekolah,” tulis Kees van Dijk.<br />
Sejumlah tokoh mahasiswa, seperti Hariman Siregar, Aini Chalid dan Judilhery Justam ditahan. Beberapa media massa besar dicabut izin terbitnya karena memuat pemberitaan yang dianggap mengganggu stabilitas negara, termasuk Nusantara , Abadi , Pedoman,<br />
dan Indonesia Raya . Soeharto juga melakukan<br />
perombakan di lingkaran kekuasaannya. Soemitro diberhentikan dari jabatan Panglima Kopkamtib. Jabatan Aspri dibubarkan. Aksi represi pemerintah terhadap masyarakat diperketat, juga lebih sistematis.<br />
“Dengan Peristiwa Malari, Soeharto tampaknya<br />
mengambil sikap tegas: Go to hell with civil society. Dia sepertinya mengingatkan para cendekiawan/mahasiswa who is the boss,” tulis Arief Budiman dalam Kebebasan,<br />
Negara, Pembangunan: Kumpulan Tulisan 1965-2005 . “Pada titik ini tampaknya ′perkawinan′ antara Soeharto dan masyarakat madani bubar jalan.<br />
SOURCE:<br />
https://www.facebook.com/dani.alghazi/posts/10200093851146949:0</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09417733758002680055noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5403613349740897968.post-69446166623387218322015-01-13T03:29:00.001-08:002015-01-13T03:29:17.513-08:00Aku Dipanagara Sang Pangeran dalam Ingatan Bangsa<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div id="article_head" style="background-color: #fafafa; color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px;">
<span style="color: #505f70; font-family: Lato, sans-serif; font-size: 17px;">Pameran yang sudah dipersiapkan selama setahun, akan memamerkan jubah asli Pangeran Dipanagara dan artefak peninggalan pribadi.</span></div>
<div id="bodycontent" style="background-color: #fafafa;">
<div class="caption" style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; margin-bottom: 10px; width: 640px;">
<a data-href="http://media.nationalgeographic.co.id/daily/640/0/201411131648174/b/foto-aku-dipanagara-sang-pangeran-dalam-ingatan-bangsa.jpg" data-lightbox="photo_17397" data-title="Pangeran Dipanagara (1785-1855) yang pasca pecahnya Perang Jawa pada 1825 memilih dipanggil dengan Sultan Ngabdul Khamid Erucakra." href="http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/01/aku-dipanagara-sang-pangeran-dalam-ingatan-bangsa#" style="color: #0645ad; text-decoration: none;"><img alt="Aku Dipanagara Sang Pangeran dalam Ingatan Bangsa" class="ease lazy" itemprop="image" src="http://media.nationalgeographic.co.id/daily/719/0/201411131648174/b/foto-aku-dipanagara-sang-pangeran-dalam-ingatan-bangsa.jpg" style="-webkit-box-shadow: rgb(102, 102, 102) 0px 4px 3px -3px; -webkit-transition: all 0.1s ease-in-out; background: url(http://static.nationalgeographic.co.id/img/img_loader.png) 50% 50% rgb(0, 0, 0); border: 0px; box-shadow: rgb(102, 102, 102) 0px 4px 3px -3px; color: #afbfce; display: inline-block; max-width: 100%; transition: all 0.1s ease-in-out;" title="Aku Dipanagara Sang Pangeran dalam Ingatan Bangsa" /></a><span style="color: grey; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 15px;">Pangeran Dipanagara (1785-1855) yang pasca pecahnya Perang Jawa pada 1825 memilih dipanggil dengan Sultan Ngabdul Khamid Erucakra. (<i>Foto seizin Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde/KITLV</i>)</span></div>
<div itemprop="articleBody">
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
Sosok Pangeran Dipanagara dikenang masyarakat Indonesia sebagai pahlawan perjuangan yang memimpin perlawanan Jawa melawan pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1825-1830, dengan korban paling besar dalam sejarah Indonesia. Pangeran Dipanagara ditangkap dan diasingkan ke Sulawesi (Menado dan Makassar) dimana beliau meninggal pada tahun 1855.</div>
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
Selain itu, banyak yang hanya mengenali Dipanagara sebagai pangeran Yogyakarta, dapat dilihat wajahnya selalu terpampang di ruang-ruang kelas seluruh pelosok Indonesia.</div>
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
Pangeran Dipanagara merupakan pusat dari pameran yang menyajikan karya-karya seni dan akan dilaksanakan pada 6 Februari-8 Maret 2015 di Galeri Nasional Indonesia.</div>
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
Pameran “Aku Diponegoro: Sang Pangeran dalam Ingatan Bangsa, dari Raden Saleh hingga Kini” berupaya membangkitkan kisah luar biasa Dipanagara, yang digambarkan oleh pelukis-pelukis klasik, kontemporer, maupun khalayak umum.</div>
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
Pada saat yang sama, pameran ini juga memaparkan interpretasi historis dan sosiologis bagaimana Pangeran Dipanagara membentuk sejarah seni rupa Indonesia.</div>
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
Pameran ini merupakan kelanjutan dari pameran “Raden Saleh dan Awal Lukisan Indonesia Modern” Juni 2012 lalu, yang berhasil meraih kesuksesan besar dengan 20.000 pengunjung dalam 2 minggu. Dalam pameran Raden Salah, ditampilkan lukisan “Penangkapan Diponegoro”.</div>
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
Dikurasi oleh Dr. Werner Kraus, Jim Supangkat, dan Dr. Peter Carey, pameran yang menghubungkan antara masa lalu dan masa kini ini bertujuan untuk mendorong pemahaman lebih dalam akan kenangan budaya yang mengizinkan masyarakat Indonesia untuk membangun gambaran narasi masa lalu dan mengembangkan citra dan indentitasnya sendiri.</div>
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
“Tentu target pameran ini untuk kesadaran sejarah, terutama untuk anak muda yang selalu bicara global tapi tidak punya pengertian terhadap sejarah,” ujar Jim di Galeri Nasional Indonesia saat konferensi pers Selasa, 6 Januari 2015.</div>
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
Sementara itu menurut sejarawan asal Inggris Peter Carey, pameran ini berusaha menggambarkan masa transisi brutal dan singkat dari tatanan Jawa lama ke dunia modern yang disorong oleh revolusi dan politik yang telah menempa dan menjungkir balik Eropa pada masa muda Diponegoro sebelum perang Jawa (1825-1830).</div>
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
“Pameran ini lebih dari sekedar studi tentang transisi, juga menoleh pada warisan Dipanagara baik sebagai tokoh sejarah utama dan sebagai manusia,” ujar Peter.</div>
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
Nantinya pameran “Aku Diponegoro” dibagi menjadi tiga bagian yang menampilkan pendekatan tersendiri terhadap sosok Dipanagara.</div>
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
Bagian pertama, akan difokuskan pada karya seni Indonesia yang mempunyai tema Dipanagara. Sorotan utama pameran ini adalah lukisan “Penangkapan Dipanagara” karya Raden Saleh. Lukisan ini dilengkapi juga dengan sejumlah potret Dipanagara yang digambarkan oleh seniman ternama Indonesia seperti Soedjono Abdullah, Harijadi Sumodidjojo, Basuki Abdullah, Sudjojono, dan Hendra Gunawan.</div>
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
Bagian kedua, akan dipamerkan karya-karya seniman kontemporer Indonesia yang memberikan pendekatan kontemporer kepada sosok Dipanagara.</div>
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
Pusat perhatian bagian ketiga ini adalah karya yang sifatnya <em>low art</em> yang tentu berkaitan dengan Dipanagara seperti fotografi, lukisan pada kaca, patung kayu, kartu, komik, uang, dll.</div>
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
Pameran yang sudah dipersiapkan selama setahun, akan menambah sebuah ruangan untuk memamerkan jubah asli Pangeran Dipanagara dan artefak peninggalan pribadi Dipanagara seperti tombak pusaka.</div>
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
Pameran “Aku Diponegoro” merupakan kerja sama Goethe Institut, Galeri Nasional Indonesia, Kemendikbud, Kedubes Republik Federasi Jerman di Indonesia, Yayasan Arsari Djojohadikusumo, Erasmus Huis, Galeri Foto Jurnalistik Antara, dan Universitas Paramadina.</div>
<div class="article_credit" style="color: #313b47; font-family: 'Palatino Linotype', 'Book Antiqua', Palatino, serif; font-size: 16px; line-height: 24px; margin-bottom: 20px; margin-top: -10px;">
(<i>Nurul Kusumawardani</i>)</div>
<div class="article_credit" style="color: #313b47; font-family: 'Palatino Linotype', 'Book Antiqua', Palatino, serif; font-size: 16px; line-height: 24px; margin-bottom: 20px; margin-top: -10px;">
SOURCE:</div>
<div class="article_credit" style="margin-bottom: 20px; margin-top: -10px;">
<span style="color: #313b47; font-family: Palatino Linotype, Book Antiqua, Palatino, serif;"><span style="line-height: 24px;">http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/01/aku-dipanagara-sang-pangeran-dalam-ingatan-bangsa</span></span></div>
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09417733758002680055noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5403613349740897968.post-59774311365610279752015-01-13T03:26:00.003-08:002015-01-13T03:26:36.368-08:00Inikah Kalender Tertua di Bumi?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div id="bodycontent" style="background-color: #fafafa;">
<h2 itemprop="description" style="color: #505f70; font-family: Lato, sans-serif; font-size: 17px; margin: 0px 0px 20px; padding: 0px; text-shadow: rgb(255, 255, 255) 0px 1px 0px;">
Piringan logam bergambar bulan ini dianggap sebagai kalender tertua di Bumi.</h2>
<div class="caption" style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; margin-bottom: 10px; width: 640px;">
<a data-href="http://media.nationalgeographic.co.id/daily/640/0/201501081021070/b/foto-inikah-kalender-tertua-di-bumi.jpg" data-lightbox="photo_17437" data-title="Nebra Sky Disc" href="http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/01/inikah-kalender-tertua-di-bumi#" style="color: #0645ad; text-decoration: none;"><img alt="Inikah Kalender Tertua di Bumi?" class="ease lazy" itemprop="image" src="http://media.nationalgeographic.co.id/daily/640/0/201501081021070/b/foto-inikah-kalender-tertua-di-bumi.jpg" style="-webkit-box-shadow: rgb(102, 102, 102) 0px 4px 3px -3px; -webkit-transition: all 0.1s ease-in-out; background: url(http://static.nationalgeographic.co.id/img/img_loader.png) 50% 50% rgb(0, 0, 0); border: 0px; box-shadow: rgb(102, 102, 102) 0px 4px 3px -3px; color: #afbfce; display: inline-block; max-width: 100%; transition: all 0.1s ease-in-out;" title="Inikah Kalender Tertua di Bumi?" /></a><span style="color: grey; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 15px;">Nebra Sky Disc (<i>UNESCO</i>)</span></div>
<div itemprop="articleBody">
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
Sebuah piringan berbahan perunggu berwarna kehijauan ditemukan di Jerman pada tahun 1999. Bergambar objek antariksa seperti Bulan dan sejumlah bintang, piringan itu kini diduga sebagai <strong>kalender tertua di muka Bumi.</strong></div>
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
<strong>Nebra Sky Disc</strong>, demikian piringan itu disebut, diperkirakan dibuat tahun 1600 SM. Berdiameter sekitar 32 sentimeter, piringan itu diduga juga merupakan peta angkasa pertama yang dibuat oleh manusia di Bumi.</div>
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
Penelitian oleh para arkeolog mengungkap bahwa piringan tersebut menggambarkan Bulan, dan sejumlah bintang dengan sangat jelas. Dipercaya, piringan itu dipakai sebagai kalender untuk menentukan musim tanam dan panen oleh masyarakat Zaman Perunggu.</div>
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
<strong>Nebra Sky Disc</strong> di antaranya menunjukkan dengan jelas saat grup bintang bernama Pleiades dijumpai di belahan utara Bumi, wilayah Jerman bagian tengah. Saat Pleiades muncul bersama bulan purnama, saat itulah musim gugur dimulai, sekaligus saat panen harus dilakukan.</div>
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
Piringan itu memesona banyak arkeolog. "Kita tahu orang masa lalu pasti punya gagasan tentang musim, Bulan, seperti kita," kata Alfred Reichenberger, peneliti dan juru bicara Museum Nasional Halle, seperti dikutip <em>Daily Mail,</em> akhir 2014.</div>
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
<strong>Inikah kalender tertua di Bumi?</strong> Sebenarnya, ada gambaran kosmos yang berusia lebih tua, seperti dari masa Mesir Kuno. Meski demikian, Nebra Sky Disc unik.</div>
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
"Itu skematik. Hingga saat ini, belum ada sesuatu dengan fungsi sama yang konkret seperti Nebra Sky Disc," imbuh Reichenberger.</div>
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
Tahun 2013, <strong>Nebra Sky Disc</strong> dinyatakan sebagai Memory of the World Register oleh UNESCO dan dianggap sebagai penemuan arkeologi paling penting pada abad ke-20. Piringan itu disebut Nebra Sky Disc sebab ditemukan di kota Nebra, 160 km dari Berlin.</div>
<div class="article_credit" style="color: #313b47; font-family: 'Palatino Linotype', 'Book Antiqua', Palatino, serif; font-size: 16px; line-height: 24px; margin-bottom: 20px; margin-top: -10px;">
(<i>Sumber: Kompas.com/Intisari Online</i>)</div>
<div class="article_credit" style="margin-bottom: 20px; margin-top: -10px;">
<span style="color: #313b47; font-family: Palatino Linotype, Book Antiqua, Palatino, serif;"><span style="line-height: 24px;">http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/01/inikah-kalender-tertua-di-bumi</span></span></div>
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09417733758002680055noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5403613349740897968.post-62807282516768573212015-01-13T03:23:00.000-08:002015-01-13T03:23:00.382-08:0010 Fakta Tentang Selfie<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2 itemprop="description" style="background-color: #fafafa; color: #505f70; font-family: Lato, sans-serif; font-size: 17px; margin: 0px 0px 20px; padding: 0px; text-shadow: rgb(255, 255, 255) 0px 1px 0px;">
Selfie pertama dilakukan oleh seorang pria bernama Robert Cornelius tahun 1839.</h2>
<div class="caption" style="background-color: #fafafa; color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; margin-bottom: 10px; width: 640px;">
<a data-href="http://media.nationalgeographic.co.id/daily/640/0/201312150949510/b/foto-kenali-sepuluh-fakta-soal-selfie.jpg" data-lightbox="photo_17338" data-title="Foto ''selfie'' kuno ini dibuat dengan bantuan cermin" href="http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/01/kenali-sepuluh-fakta-soal-selfie#" style="color: #0645ad; text-decoration: none;"><img alt="Kenali Sepuluh Fakta Soal Selfie" class="ease lazy" itemprop="image" src="http://media.nationalgeographic.co.id/daily/640/0/201312150949510/b/foto-kenali-sepuluh-fakta-soal-selfie.jpg" style="-webkit-box-shadow: rgb(102, 102, 102) 0px 4px 3px -3px; -webkit-transition: all 0.1s ease-in-out; background: url(http://static.nationalgeographic.co.id/img/img_loader.png) 50% 50% rgb(0, 0, 0); border: 0px; box-shadow: rgb(102, 102, 102) 0px 4px 3px -3px; color: #afbfce; display: inline-block; max-width: 100%; transition: all 0.1s ease-in-out;" title="Kenali Sepuluh Fakta Soal Selfie" /></a><span style="color: grey; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 15px;">Foto "selfie" kuno ini dibuat dengan bantuan cermin (<i>BBC Indonesia</i>)</span></div>
<div itemprop="articleBody" style="background-color: #fafafa;">
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
Tahukah Anda jika gaya foto "selfie" sebenarnya sudah ada di awal abad 19? Foto "selfie" sendiri baru jadi tren dalam beberapa tahun terakhir dan berlomba-lomba di-<em>upload</em> di media sosial.</div>
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
Nah, bicara soal "selfie" laman <em>sociallywow.com</em> membeberkan beberapa fakta berikut ini :</div>
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
<strong>1. Selfie pertama tahun 1839</strong></div>
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
Selfie pertama dilakukan oleh seorang pria bernama Robert Cornelius pada tahun 1839. Ia mengambil foto dirinya sendiri di toko keluarganya di Philadelphia. Di balik foto tersebut ia menulis, "<em>The first light picture ever taken. 1839</em>". (Baca juga <a href="http://nationalgeographic.co.id/berita/2013/12/ditemukan-dua-foto-selfie-kuno-di-skotlandia" style="color: #0645ad; text-decoration: none;">Ditemukan, Dua Foto "Selfie" Kuno di Skotlandia</a>)</div>
<div class="caption imgcenter" style="clear: both; color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px auto; width: 640px;">
<img alt="Robert Cornelius pada tahun ..." border="0" src="http://nationalgeographic.co.id/dat/daily/840/0/201501041926030/b/foto-kenali-sepuluh-fakta-soal-selfie.jpg" style="-webkit-transition: all 0.1s ease-in-out; max-width: 100%; transition: all 0.1s ease-in-out;" title="Robert Cornelius pada tahun ..." /><span style="color: grey; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 15px;">Robert Cornelius pada tahun 1839 mengambil foto dirinya sendiri di toko keluarganya di Philadelphia. Di balik foto tersebut ia menulis,  (<em>Wikimedia Commons</em>)</span></div>
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
<strong>2. Selfie anti-mainstream tahun 1966 </strong></div>
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
<strong> </strong>Buzz Aldrin adalah orang pertama yang ber-foto gaya selfie dengan latar belakang bumi. Selfie ini dia lakukan ketika sedang menjalani misi Gemini 12 pada November 1966. Buzz ditugasi untuk memotret sinar ultraviolet yang dipancarkan bintang. Ketika matahari mulai muncul, ia memotret dirinya sendiri. Kemudian ia membagi fotonya ini lewat account Twitternya, @TheRealBuzz. (Baca juga <a href="http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/07/siapakah-yang-membuat-selfie-luar-angkasa-pertama-kali" style="color: #0645ad; text-decoration: none;">Siapakah yang Membuat Selfie Luar Angkasa Pertama Kali?</a>)</div>
<div class="caption imgcenter" style="clear: both; color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px auto; width: 640px;">
<img alt="Foto Selfie Buzz Aldrin di luar ..." border="0" src="http://nationalgeographic.co.id/dat/daily/640/0/201407211542370/b/foto-kenali-sepuluh-fakta-soal-selfie.jpg" style="-webkit-transition: all 0.1s ease-in-out; max-width: 100%; transition: all 0.1s ease-in-out;" title="Foto Selfie Buzz Aldrin di luar ..." /><span style="color: grey; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 15px;">Foto Selfie Buzz Aldrin di luar angkasa saat menjalani misi Gemini 12, November 1966. (<em>Twitter</em>)</span></div>
<div class="caption imgcenter" style="clear: both; margin: 0px auto; width: 640px;">
<div id="article_head" style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px;">
<strong style="line-height: 24px;">3. Diperkenalkan Flickr tahun 2004</strong></div>
<div id="bodycontent">
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
Kata selfie pertama kali muncul di Flickr pada tahun 2004, namun butuh hampir satu dekade sampai menjadi populer. </div>
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
<strong>4. Terkenal sejak 2012</strong></div>
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
Penggunaan istilah selfie dalam bahasa Inggirs naik 17,000 persen sejak akhir 2012. Majalah Time memasukan istilah ini dalam <em>top 10 buzzwords</em> 2012.</div>
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
</div>
<div class="caption imgcenter" style="clear: both; color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px auto; max-width: 640px; width: 640px;">
<img alt="Inilah foto selfie yaki alias ..." border="0" class="easy lazy" src="http://nationalgeographic.co.id/dat/daily/640/0/201408070701310/b/image.jpg" style="-webkit-transition: all 0.1s ease-in-out; background: url(http://static.nationalgeographic.co.id/img/img_loader.png) 50% 50% rgb(0, 0, 0); color: #afbfce; display: inline-block; max-width: 100%; transition: all 0.1s ease-in-out;" title="Inilah foto selfie yaki alias ..." /><span style="color: grey; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 15px;">Inilah foto selfie yaki alias monyet hitam sulawesi yang langka di Indonesia. Foto ini kini menjadi sengketa antara fotografer David Slater dengan Wikipedia. (<em>Caters News Agency/Mirror</em>)</span></div>
<span style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif;"> </span><div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
</div>
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
<strong>5. Masuk kamus Oxford sejak Agustus 2013</strong></div>
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
Menurut Oxford, selfie diartikan sebagai "<em>a photograph that one has taken of oneself, typically one taken with a smartphone or webcam and uploaded to a social media website</em>." Pada tahun 2013 selfie juga mendapat predikat <em>word of the year</em>. (Baca juga <a href="http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/08/kata-i-yolo-i-masuk-kamus-oxford" style="color: #0645ad; text-decoration: none;">Kata YOLO Masuk Kamus Oxford</a>)</div>
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
<strong>6. Muncul istilah "selca"</strong></div>
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
Istilah selca ini adalah kombinasi dari "self" dan "camera". DIperkenalkan oleh selebriti Korea. </div>
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
<strong>7. Miley Cyrus Ratu Selfie di Twitter </strong></div>
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
Selebriti kelahiran 23 November 1992 ini adalah selebriti dengan selfie terbanyak. Ia telah membagi 121 selfie di akun twitternya sampai Oktober 2013. Diikuti oleh Tyra Banks dengan 62 selfie dan Kendall Jenner dengan 35 selfie. </div>
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
<strong>8. Kylie Jenner Ratu Selfie di Instagram </strong></div>
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
Sejak membuat akun Instagram pada Juni 2012, Kylie Jenner telah menjadi selebriti dengan selfie terbanyak di jejaring Instagram, yaitu sebanyak 451. Diikuti oleh Snoop Dogg dengan 271 selfie dan Ariana Grande dengan 243 selfie. </div>
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
<strong>9. Selfie peraih Oscar </strong></div>
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
Ellen DeGeneres berhasil mengumpulkan 11 selebritis, Jared Leto, Jennifer Lawrence, Channing Tatum, Meryl Streep, Julia Roberts, Kevin Spacey, Brafley Cooper, Brad Pitt, Peter Nyong'o, Lupita Nyong'o, Angelina Jolie dan dirinya untuk selfie bersama. Foto dengan caption, "If only Bradley's arm was longer. Best photo ever. #oscars" ini berhasil mendapat lebih dari 3,000,000 retweet. </div>
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
</div>
<div class="caption imgcenter" style="clear: both; color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; margin: 0px auto; max-width: 640px; width: 640px;">
<img alt="Foto 'selfie' ini sempat ..." border="0" class="easy lazy" src="http://nationalgeographic.co.id/dat/daily/640/0/201403041211240/b/image.jpg" style="-webkit-transition: all 0.1s ease-in-out; background: url(http://static.nationalgeographic.co.id/img/img_loader.png) 50% 50% rgb(0, 0, 0); color: #afbfce; display: inline-block; max-width: 100%; transition: all 0.1s ease-in-out;" title="Foto 'selfie' ini sempat ..." /><span style="color: grey; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 15px;">Foto 'selfie' ini sempat menganggu layanan Twitter. (<em>BBC Indonesia</em>)</span></div>
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
</div>
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
<strong>10. Mayoritas perempuan </strong></div>
<div style="color: #4b4b4b; font-family: Arimo, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">
Perempuan memang lebih banyak selfie daripada laki-laki. Namun, laki-laki di atas 30 tahun lebih banyak membagi selfienya di media sosial daripada perempuan di atas 30 tahun.</div>
<div class="article_credit" style="color: #313b47; font-family: 'Palatino Linotype', 'Book Antiqua', Palatino, serif; font-size: 16px; line-height: 24px; margin-bottom: 20px; margin-top: -10px;">
(<i>Sumber: Warta Kota</i>)</div>
<div class="article_credit" style="color: #313b47; font-family: 'Palatino Linotype', 'Book Antiqua', Palatino, serif; font-size: 16px; line-height: 24px; margin-bottom: 20px; margin-top: -10px;">
SOURCE:</div>
<div class="article_credit" style="margin-bottom: 20px; margin-top: -10px;">
<span style="color: #313b47; font-family: Palatino Linotype, Book Antiqua, Palatino, serif;"><span style="line-height: 24px;">http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/01/kenali-sepuluh-fakta-soal-selfie</span></span></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09417733758002680055noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5403613349740897968.post-29747176808814930212015-01-12T07:55:00.003-08:002015-01-12T07:55:42.931-08:00Politik Energi (Strategi dan Konflik Berkaitan Sumber Daya Energi di Dunia)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Politik energi, merupakan sebuah taktik atau strategi politik yang terbilang cukup menarik. Politik energi ini merupakan salah satu cara dari negara-negara yang memiliki sumber daya alam energi besar untuk membangun pengaruh mereka di dunia internasional. Politik energi bagi negara-negara produsen sumber daya energi sederhananya merupakan cara untuk menciptakan ketergantungan dari negara-negara konsumen sumber daya energi kepada negara-negara produsen sehingga memungkinkan negara produsen untuk mengendalikan arus sumber daya energi dan memaksa negara-negara konsumen untuk mengikuti permaianan politik yang dijalankan oleh mereka.<br />
<br />
Kebutuhan energi adalah kebutuhan yang paling mendasar bagi negara-negara yang ada di atas dunia. Sejak Revolusi Industri pada abad ke 19, sumber daya energi menjadi sumber daya yang sangat vital untuk kebutuhan industrialisasi negara-negara industri demi menghidupkan mesin-mesin industrinya yang terus berproduksi tanpa henti demi menghasilkan keuntungan. Sayangnya, energi yang dibutuhkan oleh negara-negara industri di dunia tidak tersebar secara merata. Banyak negara-negara industri yang proses industrialisasinya berkembang pesat justru miskin akan sumber daya energi. Sumber daya energi yang dibutuhkan oleh negara-negara industri justru sebagian besar berasal dari wilayah negara-negara dunia ketiga atau negara-negara berkembang. Ketika Kolonialisme dan Imperialisme masih bercokol kuat di negara-negara dunia ketiga, sumber daya energi bukanlah masalah yang terlalu besar bagi negara-negara kolonis Industrialis yang mendapatkan sumber daya tersebut dari negara-negara jajahannya, namun ketika proses dekolonialisasi terjadi pasca Perang Dunia II, barulah masalah baru timbul bagi negara-negara industrialis. Kehilangan jajahan sama artinya kehilangan sumber daya energi penting untuk menghidupkan mesin-mesin industri mereka. Dalam sekejap proses Dekolonialisasi membuat negara-negara industri berada dalam posisi yang terjepit diantara negara-negara produsen energi yang juga sedang dibakar oleh gelora nasionalisme dan anti kolonialisme.<br />
<br />
Bagi negara-negara dunia ketiga yang baru saja terbebas dari kolonialisme, justru kepemilikan atas sumber daya energi yang penting dan vital menjadi salah satu keuntungan utama untuk membangun pengaruh mereka diatas dunia. Negara-negara dunia ketiga/berkembang yang paham mengenai potensi kekayaan alam mereka yang sangat dibutuhkan dunia khususnya sumber daya energi seperti minyak bumi segera bertindak menjadikan potensi tersebut sebagai senjata utama untuk membangun pengaruh mereka diatas dunia. Hal yang paling tampak dari upaya negara-negara dunia ketiga/berkembang untuk membangun pengaruh tersebut adalah pendirian OPEC (Organization of Petrolium Exporting Countries) yang didirikan pada tahun 1960 untuk mewadahi negara-negara produsen sumber daya energi minyak bumi. Pada tahun-tahun pertama berdirinya, OPEC telah berperan dalam menyumbangkan sekitar 40 % dari produksi minyak dunia dan lebih dari tiga perempat cadangan minyak dunia yang membuat kekuatan global menjadi khawatir dengan potensi OPEC untuk mengontrol arus energi minyak bumi. Kontrol OPEC terhadap arus energi minyak bumi memang semakin menguat, pada tahun 1970 OPEC telah berkembang menjadi kekuatan oligopoli yang menguasai seluruh peredaran minyak bumi termasuk harga dan penyebarannya ke berbagai belahan dunia. Berkat hal itu, negara-negara OPEC memiliki kekuatan politik rill untuk ikut menentukan pecaturan politik global pada masa itu bahkan negara-negara OPEC mampu memaksa negara-negara industrialis untuk kepentingan negara mereka. Bukti dari kekuatan politik dari negara-negara penghasil minyak dapat dilihat dari tindakan Libya ditahun 1970. Pemimpin Libya “Muamar Qadaffi” memaksa perusahaan-perusahaan minyak asing yang beroperasi di negaranya untuk menaikkan harga minyak dengan ancaman penyitaan aset mereka oleh negara. Tindakan Libya ini kemudian diikuti oleh negara-negara penghasil minyak lainnya dan kemudian membuat perusahaan-perusahaan minyak dunia melibatkan negara-negara penghasil minyak dalam upaya untuk menentukan dan menjaga kestabilan harga minyak melalu negoisasi multiratera yang dengan demikian mengukuhkan posisi negara-negara OPEC sebagai pihak yang mengatur jalannya arus sumber daya energi minyak bumi.<br />
<br />
Kekalahan negara-negara Arab dalam Perang Yom Kippur 1973, membuat negara-negara Arab memikirkan strategi baru untuk melawan Israel dan negara-negara industrialis yang berdiri dibelakangnya. Negara-negara Arab bersepakat untuk menjadikan minyak bumi sebagai senjata politik melawan negara-negara industrialis yang berdiri di belakang Israel. Hasil embargi minyak tahun 1973 tersebut menyebabkan terjadinya krisis energi besar di negara-negara industrialis. Mesin-mesin industri berhenti berproduksi dan perekomian negara-negara industrialis terancam hancur akibat ketergantungan mereka akan sumber daya energi minyak bumi. Disinilah negara-negara penghasil minyak bumi mampu menciptakan suatu ketergantungan negara besar terhadap mereka dengan memanfaatkan potensi yang mereka miliki untuk memaksa negara-negara industri besar tunduk pada kepentingan negara-negara produsen minyak bumi demi kelancaran arus energi minyak bumi. Namun hal itu tidak berlangsung lama, strategi baru yang disusun negara-negara industrialis seperti penghematan energi mampu menstabilkan kembali ekonomi mereka dan devaluasi mata uang Dollar AS membuat Amerika Serikat mampu memanfaatkan posisinya sebagai negara pemegang kekuatan ekonomi dunia untuk melawan politik energi negara-negara Arab. Dengan Dollar AS sebagai mata uang internasional, Amerika Serikat menekan keuangan OPEC yang membuat keuangan OPEC menjadi melemah. Selain itu ditemukannya minyak non Arab yang bukan anggota OPEC menyebabkan embargo minyak Arab menjadi runtuh dengan sendirinya. Negara-negara industrialis beralih ke negara-negara penghasil minyak non Arab yang akhirnya meruntuhkan monopoli negara-negara Arab dan OPEC atas minyak dunia. Selain itu kekacauan yang timbul di negara-negara OPEC khususnya negara-negara Timur Tengah menyebabkan kendali atas minyak dunia yang semula dipegang oleh OPEC mengalami kemunduran.<br />
<br />
Namun OPEC dan negara-negara Arab bukanlah satu-satunya monopoli atas sumber daya energi. Sumber Daya Energi non Arab dan non OPEC yang terbesar saat ini dipegang oleh Rusia. Rusia muncul sebagai kekuatan yang memegang kendali atas sumber daya energi semenjak pemerintahan Presiden Vladimir Putin yang mereformasi kebijakan politik dan perekonomian Rusia dan mengarahkan Rusia kearah politik energi dimana Rusia menggunakan sumber daya energi yang dimilikinya untuk menciptakan ketergantungan negara-negara konsumen dan membangun pengaruh Rusia kembali dari puing-puing Uni Soviet. Strategi yang digunakan oleh Rusia untuk memanfaatkan sumber daya energinya termasuk menyasar negara-negara konsumen energi dan memanfaatkan energi Rusia untuk kepentingan Rusia. Kebijakan Putin mengenai politik energi dimulai dengan penandatanganan undang-undang yang memungkinkan pemerintah mengalokasikan minyak strategis dan gas di landasan komintmen tanpa lelang prosedur pada Juli 2008 yang dilanjutkan dengan nasionalisasi Gazprom atau perusahaan minyak dan gas Rusia sehingga sumber daya energi tersebut dikuasai sepenuhnya oleh negara. Pada Februari 2011, Rusia menandatangani kesepakatan dengan RRC (Republik Rakyat Cina) dimana RRC setuju memberikan pinjaman sebesar 20 miliar dollar AS kepada perusahaan minyak dan gas Rusia sebagai gantinya Rusia akan menyuplai RRC untuk kebutuhan minyak mentah melalui pipa-pipa barunya untuk dua puluh tahuh kedepan. Alasan Rusia menjalin kerjasama dengan RRC dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi dari RRC. Pertumbuhan ekonomi RRC menyebabkan proses industrialisasinya juga berkembang pesat sehingga RRC tentu membutuhkan suplai sumber daya energi dalam jumlah besar. RRC sendiri juga berusaha mengamankan pasokan sumber daya energinya demi kebutuhan industri negaranya oleh karena itu Rusia mendekati RRC dan menjalin kerjasama untuk keduabelah pihak dimana Rusia membutuhkan dana untuk perusahaan minyak dan gasnya dan RRC membutuhkan sumber daya energi untuk industri-industrinya. Selain dengan RRC, Rusia juga menjalin kerjasama dengan negara-negara Asia Tengah yang juga merupakan produsen sumber daya energi minyak dan gas. Kerjasama itu diantaranya kesepakatan pembangunan pipa-pipa minyak dan gas melintasi Laut Kaspia yang ditandatangani Rusia bersama dengan Kazakhstan dan Uzbekistan pada Desember 2007. Rusia berharap pipa gas tersebut mampu mengekspor 20 miliar meter kubik per tahunnya pada tahapan awal.<br />
<br />
Rusia memang memahami betul potensi sumber daya energi yang dimilikinya. Sumber daya energi tersebut dijadikan Rusia sebagai salah satu penopang kekuatan ekonominya, bahkan bisa dikatakan bahwa, penyumbang terbesar bagi pertumbuhan produksi domestik bruto (PDB) Rusia sekitar 5,7 persen dari rata-rata 6-7 persen pertumbuhan PDB pertahun di pengaruhi oleh sektor minyak dan gas alam yang dimiliki oleh Rusia. Kenaikan penerimaan dari migas membuat Rusia juga mencatatkan peningkatan cadangan devisa dari 12 miliar dollar AS pada tahun 1999 menjadi 315 miliar dollar AS pada tahun 2006 (ketiga terbesar di dunia setelah RRC dan Jepang). Cadangan devisa Rusia pada Oktober 2007 mencapai 447,9 miliar dollar AS. Dengan demikian sumber daya energi menjadi salah satu penopang terbesar bagi pertumbuhan ekonomi Rusia.<br />
<br />
Strategi politik energi Rusia, selain memanfaatkan sumber daya energi sebagai sarana untuk pertumbuhan ekonominya dan menjalin kerjasama dengan negara-negara lain, Rusia juga menggunakannya sebagai senjata politik untuk memperlebar sayap pengaruhnya. Rusia melalui sumber daya energinya yang besar merupakan produsen utama bagi negara-negara Eropa yang tergabung dalam Uni Eropa. Uni Eropa adalah konsumen terbesar sumber daya energi Rusia dan Rusia menciptakan ketergantungan bagi Uni Eropa akan suplai minyak dan gas dari negaranya. Dengan demikian, Rusia mampu memanfaatkan potensinya untuk memaksa Uni Eropa agar tidak menganggu kepentingan Rusia. Dengan memanfaatkan sumber daya energinya, Rusia berusaha membangun kembali pengaruh Uni Soviet dengan memperkuat kesatuan negara-negara CIS (Commonwealth of Independent States) dalam poros Rusia. Rusia juga memanfaatkan CIS untuk mengamankan negara-negara bekas USSR seperti Kazakshtan dan Uzbekistan yang juga merupakan produsen sumber daya energi untuk merapat ke dalam poros Rusia dan menghalangi intervensi negara-negara industrialis Barat terhadap negara-negara di Asia Tengah tersebut. Usaha Rusia untuk memperkuat CIS memang pada akhirnya menimbulkan konflik di wilayah Ukraina yang memancing keterlibatan negara-negara Barat seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa untuk melawan Rusia. Namun konflik tersebut memang sebuah panggung yang sudah disiapkan Rusia untuk permaianan politiknya. Konflik Ukraina tidak hanya menegaskan keinginan Rusia untuk menjaga CIS namun juga bertujuan untuk memancing negara-negara konsumen energi Rusia. Tentu saja Rusia berkeinginan untuk menegaskan pula bahwa Uni Eropa tidak boleh macam-macam terhadap kepentingan Rusia, dan Uni Eropa memang tidak dapat berbuat banyak sebab mereka adalah konsumen energi terbesar Rusia dan apabila sampai Rusia mengembargo sumber daya energi tersebut, maka Uni Eropa akan mengalami krisis energi dan krisis ekonomi besar yang dapat mengancam kestabilan negara-negara anggotanya. Dengan demikian Rusia bermain cerdik, Rusia memanfaatkan sumber daya energinya untuk memaksa negara-negara konsumennya untuk tidak mencampuri urusan Rusia lebih jauh. Rusia mampu memanfaatkan sumber daya energinya yang besar sebagai senjata politik maupun ekonomi yang tidak hanya mampu memperkuat kembali perekonomian Rusia, namun juga mampu melebarkan sayap pengaruh Rusia kembali.<br />
SOURCES:<br />
Mansbach, Richard W dan Kirsten L. Raffery. 2012, Pengantar Politik Global, Bandung: Penerbit Nusa Media.<br />
Saragih, Simon. 2008, Bangkitnya Rusia, Jakarta: PT Kompas Media Nusantara<br />
<br />
“Monitors key to Russian gas deal” [Online] dalam http://news.bbc.co.uk, 2009 (diakses 09 Desember 2014)<br />
“Kronologi Sengketa Gas Rusia-Ukraina”[Online] dalam http://nasional.kompas.com , 2009 (diakses 09 Desember 2014)<br />
“Eropa Krisis Pasokan Gas Alam” [Online] dalam http://dunia.news.viva.co.id, 2009 (diakses 09 Desember 2014)</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09417733758002680055noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5403613349740897968.post-56656575489798129732014-12-11T08:13:00.002-08:002014-12-11T08:13:24.183-08:00Fakta Jepang yang selama Perang Asia Timur Raya (di Indonesia) yang tidak banyak diketahui<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
Fakta Pertama, Dalam buku "Perebutan Daerah Nanyo" sebelum Jepang
memutuskan untuk melawan AS dan sekutu-sekutunya, para petinggi militer
Jepang saling bertempu dalam rapat parlemen Fasis Jepang dimana pihak
Jepang membahas rencana pembangunan Lingkungan Kemakmuran Bersama Asia
Timur Raya. Jepang khususnya para petinggi militer AD menginginkan
sebuah pembangunan persemakmuran raksasa dimana Jepang menjadi negara
pelindung utama dari Asia Timur Raya menaungi negara-negara Asia
lainnya dan memimpin mereka untuk berperang melawan Sekutu. Tambahan
lain adalah bahwa Jepang berencana menjadikan Indonesia sebagai pusat
dari persemakmuran Asia Timur Raya, menjadikan Indonesia sebagai negara
pelindungan utama dengan nama "Negara Kebangsaan Hindia Timur".<br />
<br />
Fakta
Kedua, dalam buku "Dalam Cengkraman Dai Nippon" disebutkan bahwa
Jepang sangat kagum dengan Indonesia. Indonesia dipandang Jepang
sebagai satu-satunya negara Asia selain Jepang sendiri yang bebas dari
kontaminasi Barat Kolonial dan memiliki rasa kebanggaan tinggi terhadap
kebudayaan mereka. Jepang membandingkan dengan Korea dimana kebudayaan
negara tersebut sudah menghilang karena sejarah Korea memang sejak
dahulu selalu berada dibawah bayang-bayang Cina sehingga Korea tidak
memilik jati diri sendiri. Untuk Cina, Jepang juga memandang Cina sudah
terkontaminasi oleh pengaruh Barat melalui opium yang beredar luas di
penghujung Dinasti Qing. Kekaguman Jepang terhadap Indonesia membuat
Jepang memutuskan bahwa Indonesia akan menjadi salah satu pusat
kebudayaan Asia Timur Raya dan Jepang tidak perlu menanamkan proses
Niponisasi namun hanya membantu Indonesia dengan menyuntikan semangat
Nippon Senshin dan semangat Bushido agar kemurnian Indonesia tetap
terjaga dari intervensi Barat.<br />
<br />
Fakta Ketiga, dalam buku
yang sama, Pemerintah Jepang sejak awal sudah berencana untuk
memerdekan Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu bagian
dari negara-negara Lingkungan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya.
Pembahasan mengenai kemerdekaan Indonesia oleh Jepang dilakukan dalam
rapat Parlemen Fasis Jepang yang dibacakan langsung oleh Perdana Mentri
Hideki Tojo. Bahkan Hideki Tojo melakukan kunjungan langsung ke
Indonesia untuk melihat kesiapan rakyat Indonesia apabila Indonesia
kelak akan berdiri sendiri dalam Lingkungan Kemakmuran Bersama Asia
Timur Raya.<br />
<br />
Fakta Keempat, Kekejaman Jepang terhadap
Indonesia banyak yang dibesar-besarkan. Termasuk perilaku diskriminatif
terhadap anggota PETA/HEIHO oleh para opsir Jepang. Dalam catatan
Jendral Achmad Yani yang saat itu menjadi salah satu anggota PETA,
beliau menyebutkan bahwa gaji yang diterima anggota PETA sangatlah
besar. Bahkan cukup untuk memberikan dirinya dan keluarganya makanan
yang layak seperti daging sapi/daging ayam sebagai lauknya. Bahkan
ransum prajurit PETA juga sama besarnya dengan ransum prajurit Jepang
sendiri. Namun ketika Sekutu mulai memblokade jalur perairan Jepang,
Jepang akhirnya kekuarangan ransum, kelangkaan itu lalu diatasi dengan
ransum tepung tapioka plus air untuk menutupi kelangkaan bahan makanan
yang diderita militer Jepang dipenghujung Perang Dunia II. Bahkan
melalui mulut seorang veteran pejuang sendiri (yang saya temui dalam
kunjungn Himaprodi Ilmu Politik Unair ke rumah cacat veteran dalam
rangka 10 November), beliau menyatakan bahwa sikap Tentara Jepang
banyak yang baik sebenarnya. Memang Jepang dikenal sangat tegas,
tamparan dan tendangan merupakan hal biasa bagi mereka yang melakukan
tindakan tidak disiplin namun pujian dan penghargaan bukan hal yang
langka yang disematkan oleh opsir-opsir Jepang kepada para prajurit
PETA yang benar2 mencetak prestasi. Bahkan tidak jarang antara Prajurit
Jepang dan Prajurit PETA saling bertukar rokok sebagai tanda
persahabatan.<br />
<br />
Fakta Kelima, dalam buku "Sejarah
Indonesia" disebutkan bahwa ditahun 1944, Panglima Militer Jepang di
seluruh Asia Tenggara mengadakan pembicaraan rahasia mengenai upaya
untuk mencegah jatuhnya Asia Tenggara termasuk Indonesia ke dalam
pengaruh Sekutu apabila Jepang kelak akan kalah. Pembicaraan itu juga
mencakup rencana kemerdekaan negara-negara Asia Tenggara sebelum Jepang
benar-benar jatuh. Indonesia khususnya diberikan posisi paling vital
karena letak strategis Indonesia memungkinkan Kolonialis Barat untuk
kembali menancapkan pengaruh di Indonesia. atas dasar itulah, rencana
kemerdekaan Indonesia disusun oleh para petinggi militer Jepang
termasuk tanggal pelaksanaannya yang diikuti oleh penarikan mundur
pasukan Jepang secara perlahan dari Indonesia. Penarikan mundur itu
dilakukan Jepang untuk mencegah Indonesia menjadi medan pertempuran
antara pasukan Jepang dan Sekutu sehingga memperkecil kemungkinan
pendaratan Sekutu dan kembalinya penjajahan Belanda di Indonesia. Hal
tersebut membuktikan bahwa rencana pembentukan BPUPKI dan PPKI bukanlah
akal-akalan Jepang untuk menarik simpati saja, sebab pembicaraan
mengenai rencana kemerdekaan Indonesia sudah dibahas sejak tahun 1943
oleh PM Hideki Tojo dan dilanjutkan ditahun 1944 di Singapura. Hanya
saja poin pembentukan persemakmuran sudah dihapuskan sebab kekalahan
Jepang yang sudah semakin dekat pastinya menyebabkan Jepang tidak akan
sanggup lagi melindungi persemakmuran dengan wilayah yang begitu luas
sehingga Jepang membatalkan rencana persemakmuran Asia Timur Raya dan
menggantinya dengan rencana menyerahkan kemerdekaan Indonesia ditangan
bangsa Indonesia sendiri dengan Jepang sebagai fasilitatornya.
Penarikan mundur pasukan Jepang dari Indonesia dijadwalkan secara
bertahap dimulai dari 27 September 1945 untuk kembali ke tanah Jepang
dan bersiap menghadapi invasi Sekutu. Sayangnya rencana tersebut gagal
dengan jatuhnya Bom Atom di Hiroshima dan Nagasaki serta masuknya
Tentara Merah ke Manchuria yang menyebabkan Jepang harus menyerah
sebelum rencana mereka terlaksana.<br />
<br />
Fakta Keenam, Tindakan
Indispliner dari pasukan Jepang sendiri sudah mendapat reaksi tegas
dari pemerintah militer Jepang dan bahkan banyak oknum yang terlibat
juga sudah dihukum. Fakta dalam buku "Soekarno Penyambung Lidah Rakyat"
kebanyakan tindakan indisipliner yang digolongkan sebagai tindakan
kejam tersebut banyak dilakukan oleh prajurit yang tidak berasal dari
Jepang namun oleh prajurit yang mayoritas berasal dari Korea dan
sejarah Perang Asia Timur Raya juga mencatat hal yang sama bahwa
tingkat disiplin prajurit-prajurit Jepang asal Korea sangatlah rendah
berbeda dengan prajurit PETA, HEIHO, GIYUGUN, dsb yang dididik Jepang
di Indonesia yang justru memiliki kedisiplinan yang sangat tinggi.<br />
<br />
Fakta
Ketujuh, Tindakan yang dilakukan Jepang ketika Indonesia baru merdeka
yang dianggap sebagai tindakan upaya penghalang-halangan kemerdekaan
sebenarnya tidaklah demikian. Oleh kalangan anti Fasis dan pemenang
perang, tindakan Jepang ini sering dijadikan alasan Jepang bermuka dua
dalam proses membantu kemerdekaan Indonesia. Sebenarnya kita harus bisa
pula menarik logika dalam persitiwa tersebut. Jepang sudah kalah, nasib
pihak yang kalah sepenuhnya berada pada pihak yang menang. Sekutu
sebagai pemenang perang memerintahkan Jepang untuk mempertahankan status
quo di Indonesia sampai pendaratan pasukan AFNEI. Strategi Sekutu
tersebut jelas, agar jika terjadi bentorkan dengan kaum nasionalis, maka
Jepanglah yang akan menjadi korban dahulu, Jepang dijadikan tameng
sebagai pihak yang kalah untuk merealisasikan tujuan Sekutu dalam
pertemuan rahasia antar pemimpin Sekutu di Inggris mengenai pembagian
Asia Timur Raya ke dalam wilayah Sekutu kembali sesudah kekalahan
Jepang. Pasukan Sekutu direncanakan sebagai pembawa perdamaian, datang
mencoba menjadi penengah antara perseteruan Jepang dan kaum nasionalis
Indonesia sehingga kalaupun ada yang harus dibenci maka rakyat Indonesia
akan membenci Jepang dan menyambut kedatangan Sekutu sehingga proses
pengambialihan kekuasaan akan berjalan mudah tanpa hambatan. Walau
ternyata itu tidak juga berjalan sesuai skenario Sekutu. Pihak Jepang
sendiri sebenarnya sudah tidak mau tahu lagi. Bahkan Jepang terkesan
sengaja membiarkan para pejuang Indonesia dengan mudahnya mengambil alih
persenjataan mereka yang kemudian digunakan untuk menghadapi Sekutu.
Kejatuhan markas pasukan elite Jepang sekelas Gakukotai yang terkenal
berani dalam waktu singkat ke tangan pejuang Indonesia pada awal
proklamasi (padahal dari segi persenjataan Jepang lebih lengkap)
menunjukkan keengganan Jepang disatu sisi untuk menuruti perintah Sekutu
dan dukungan disatu sisi untuk melanjutkan perlawanan terhadap pasukan
Sekutu. Bahkan tidak sedikit mantan prajurit dan perwira Jepang yang
memilih bergabung dengan pasukan pejuang Indonesia untuk membantu pihak
Indonesia menghadapi pasukan Sekutu.<br />
<br />
Fakta Pertama, Dalam buku "Perebutan Daerah Nanyo" sebelum Jepang
memutuskan untuk melawan AS dan sekutu-sekutunya, para petinggi militer
Jepang saling bertempu dalam rapat parlemen Fasis Jepang dimana pihak
Jepang membahas rencana pembangunan Lingkungan Kemakmuran Bersama Asia
Timur Raya. Jepang khususnya para petinggi militer AD menginginkan
sebuah pembangunan persemakmuran raksasa dimana Jepang menjadi negara
pelindung utama dari Asia Timur Raya menaungi negara-negara Asia
lainnya dan memimpin mereka untuk berperang melawan Sekutu. Tambahan
lain adalah bahwa Jepang berencana menjadikan Indonesia sebagai pusat
dari persemakmuran Asia Timur Raya, menjadikan Indonesia sebagai negara
pelindungan utama dengan nama "Negara Kebangsaan Hindia Timur".<br />
<br />
Fakta
Kedua, dalam buku "Dalam Cengkraman Dai Nippon" disebutkan bahwa
Jepang sangat kagum dengan Indonesia. Indonesia dipandang Jepang
sebagai satu-satunya negara Asia selain Jepang sendiri yang bebas dari
kontaminasi Barat Kolonial dan memiliki rasa kebanggaan tinggi terhadap
kebudayaan mereka. Jepang membandingkan dengan Korea dimana kebudayaan
negara tersebut sudah menghilang karena sejarah Korea memang sejak
dahulu selalu berada dibawah bayang-bayang Cina sehingga Korea tidak
memilik jati diri sendiri. Untuk Cina, Jepang juga memandang Cina sudah
terkontaminasi oleh pengaruh Barat melalui opium yang beredar luas di
penghujung Dinasti Qing. Kekaguman Jepang terhadap Indonesia membuat
Jepang memutuskan bahwa Indonesia akan menjadi salah satu pusat
kebudayaan Asia Timur Raya dan Jepang tidak perlu menanamkan proses
Niponisasi namun hanya membantu Indonesia dengan menyuntikan semangat
Nippon Senshin dan semangat Bushido agar kemurnian Indonesia tetap
terjaga dari intervensi Barat.<br />
<br />
Fakta Ketiga, dalam buku
yang sama, Pemerintah Jepang sejak awal sudah berencana untuk
memerdekan Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu bagian
dari negara-negara Lingkungan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya.
Pembahasan mengenai kemerdekaan Indonesia oleh Jepang dilakukan dalam
rapat Parlemen Fasis Jepang yang dibacakan langsung oleh Perdana Mentri
Hideki Tojo. Bahkan Hideki Tojo melakukan kunjungan langsung ke
Indonesia untuk melihat kesiapan rakyat Indonesia apabila Indonesia
kelak akan berdiri sendiri dalam Lingkungan Kemakmuran Bersama Asia
Timur Raya.<br />
<br />
Fakta Keempat, Kekejaman Jepang terhadap
Indonesia banyak yang dibesar-besarkan. Termasuk perilaku diskriminatif
terhadap anggota PETA/HEIHO oleh para opsir Jepang. Dalam catatan
Jendral Achmad Yani yang saat itu menjadi salah satu anggota PETA,
beliau menyebutkan bahwa gaji yang diterima anggota PETA sangatlah
besar. Bahkan cukup untuk memberikan dirinya dan keluarganya makanan
yang layak seperti daging sapi/daging ayam sebagai lauknya. Bahkan
ransum prajurit PETA juga sama besarnya dengan ransum prajurit Jepang
sendiri. Namun ketika Sekutu mulai memblokade jalur perairan Jepang,
Jepang akhirnya kekuarangan ransum, kelangkaan itu lalu diatasi dengan
ransum tepung tapioka plus air untuk menutupi kelangkaan bahan makanan
yang diderita militer Jepang dipenghujung Perang Dunia II. Bahkan
melalui mulut seorang veteran pejuang sendiri (yang saya temui dalam
kunjungn Himaprodi Ilmu Politik Unair ke rumah cacat veteran dalam
rangka 10 November), beliau menyatakan bahwa sikap Tentara Jepang
banyak yang baik sebenarnya. Memang Jepang dikenal sangat tegas,
tamparan dan tendangan merupakan hal biasa bagi mereka yang melakukan
tindakan tidak disiplin namun pujian dan penghargaan bukan hal yang
langka yang disematkan oleh opsir-opsir Jepang kepada para prajurit
PETA yang benar2 mencetak prestasi. Bahkan tidak jarang antara Prajurit
Jepang dan Prajurit PETA saling bertukar rokok sebagai tanda
persahabatan.<br />
<br />
Fakta Kelima, dalam buku "Sejarah
Indonesia" disebutkan bahwa ditahun 1944, Panglima Militer Jepang di
seluruh Asia Tenggara mengadakan pembicaraan rahasia mengenai upaya
untuk mencegah jatuhnya Asia Tenggara termasuk Indonesia ke dalam
pengaruh Sekutu apabila Jepang kelak akan kalah. Pembicaraan itu juga
mencakup rencana kemerdekaan negara-negara Asia Tenggara sebelum Jepang
benar-benar jatuh. Indonesia khususnya diberikan posisi paling vital
karena letak strategis Indonesia memungkinkan Kolonialis Barat untuk
kembali menancapkan pengaruh di Indonesia. atas dasar itulah, rencana
kemerdekaan Indonesia disusun oleh para petinggi militer Jepang
termasuk tanggal pelaksanaannya yang diikuti oleh penarikan mundur
pasukan Jepang secara perlahan dari Indonesia. Penarikan mundur itu
dilakukan Jepang untuk mencegah Indonesia menjadi medan pertempuran
antara pasukan Jepang dan Sekutu sehingga memperkecil kemungkinan
pendaratan Sekutu dan kembalinya penjajahan Belanda di Indonesia. Hal
tersebut membuktikan bahwa rencana pembentukan BPUPKI dan PPKI bukanlah
akal-akalan Jepang untuk menarik simpati saja, sebab pembicaraan
mengenai rencana kemerdekaan Indonesia sudah dibahas sejak tahun 1943
oleh PM Hideki Tojo dan dilanjutkan ditahun 1944 di Singapura. Hanya
saja poin pembentukan persemakmuran sudah dihapuskan sebab kekalahan
Jepang yang sudah semakin dekat pastinya menyebabkan Jepang tidak akan
sanggup lagi melindungi persemakmuran dengan wilayah yang begitu luas
sehingga Jepang membatalkan rencana persemakmuran Asia Timur Raya dan
menggantinya dengan rencana menyerahkan kemerdekaan Indonesia ditangan
bangsa Indonesia sendiri dengan Jepang sebagai fasilitatornya.
Penarikan mundur pasukan Jepang dari Indonesia dijadwalkan secara
bertahap dimulai dari 27 September 1945 untuk kembali ke tanah Jepang
dan bersiap menghadapi invasi Sekutu. Sayangnya rencana tersebut gagal
dengan jatuhnya Bom Atom di Hiroshima dan Nagasaki serta masuknya
Tentara Merah ke Manchuria yang menyebabkan Jepang harus menyerah
sebelum rencana mereka terlaksana.<br />
<br />
Fakta Keenam, Tindakan
Indispliner dari pasukan Jepang sendiri sudah mendapat reaksi tegas
dari pemerintah militer Jepang dan bahkan banyak oknum yang terlibat
juga sudah dihukum. Fakta dalam buku "Soekarno Penyambung Lidah Rakyat"
kebanyakan tindakan indisipliner yang digolongkan sebagai tindakan
kejam tersebut banyak dilakukan oleh prajurit yang tidak berasal dari
Jepang namun oleh prajurit yang mayoritas berasal dari Korea dan
sejarah Perang Asia Timur Raya juga mencatat hal yang sama bahwa
tingkat disiplin prajurit-prajurit Jepang asal Korea sangatlah rendah
berbeda dengan prajurit PETA, HEIHO, GIYUGUN, dsb yang dididik Jepang
di Indonesia yang justru memiliki kedisiplinan yang sangat tinggi.<br />
<br />
Fakta
Ketujuh, Tindakan yang dilakukan Jepang ketika Indonesia baru merdeka
yang dianggap sebagai tindakan upaya penghalang-halangan kemerdekaan
sebenarnya tidaklah demikian. Oleh kalangan anti Fasis dan pemenang
perang, tindakan Jepang ini sering dijadikan alasan Jepang bermuka dua
dalam proses membantu kemerdekaan Indonesia. Sebenarnya kita harus bisa
pula menarik logika dalam persitiwa tersebut. Jepang sudah kalah, nasib
pihak yang kalah sepenuhnya berada pada pihak yang menang. Sekutu
sebagai pemenang perang memerintahkan Jepang untuk mempertahankan status
quo di Indonesia sampai pendaratan pasukan AFNEI. Strategi Sekutu
tersebut jelas, agar jika terjadi bentorkan dengan kaum nasionalis, maka
Jepanglah yang akan menjadi korban dahulu, Jepang dijadikan tameng
sebagai pihak yang kalah untuk merealisasikan tujuan Sekutu dalam
pertemuan rahasia antar pemimpin Sekutu di Inggris mengenai pembagian
Asia Timur Raya ke dalam wilayah Sekutu kembali sesudah kekalahan
Jepang. Pasukan Sekutu direncanakan sebagai pembawa perdamaian, datang
mencoba menjadi penengah antara perseteruan Jepang dan kaum nasionalis
Indonesia sehingga kalaupun ada yang harus dibenci maka rakyat Indonesia
akan membenci Jepang dan menyambut kedatangan Sekutu sehingga proses
pengambialihan kekuasaan akan berjalan mudah tanpa hambatan. Walau
ternyata itu tidak juga berjalan sesuai skenario Sekutu. Pihak Jepang
sendiri sebenarnya sudah tidak mau tahu lagi. Bahkan Jepang terkesan
sengaja membiarkan para pejuang Indonesia dengan mudahnya mengambil alih
persenjataan mereka yang kemudian digunakan untuk menghadapi Sekutu.
Kejatuhan markas pasukan elite Jepang sekelas Gakukotai yang terkenal
berani dalam waktu singkat ke tangan pejuang Indonesia pada awal
proklamasi (padahal dari segi persenjataan Jepang lebih lengkap)
menunjukkan keengganan Jepang disatu sisi untuk menuruti perintah Sekutu
dan dukungan disatu sisi untuk melanjutkan perlawanan terhadap pasukan
Sekutu. Bahkan tidak sedikit mantan prajurit dan perwira Jepang yang
memilih bergabung dengan pasukan pejuang Indonesia untuk membantu pihak
Indonesia menghadapi pasukan Sekutu.<br />
<br />
Fakta Pertama, Dalam buku "Perebutan Daerah Nanyo" sebelum Jepang
memutuskan untuk melawan AS dan sekutu-sekutunya, para petinggi militer
Jepang saling bertempu dalam rapat parlemen Fasis Jepang dimana pihak
Jepang membahas rencana pembangunan Lingkungan Kemakmuran Bersama Asia
Timur Raya. Jepang khususnya para petinggi militer AD menginginkan
sebuah pembangunan persemakmuran raksasa dimana Jepang menjadi negara
pelindung utama dari Asia Timur Raya menaungi negara-negara Asia
lainnya dan memimpin mereka untuk berperang melawan Sekutu. Tambahan
lain adalah bahwa Jepang berencana menjadikan Indonesia sebagai pusat
dari persemakmuran Asia Timur Raya, menjadikan Indonesia sebagai negara
pelindungan utama dengan nama "Negara Kebangsaan Hindia Timur".<br />
<br />
Fakta
Kedua, dalam buku "Dalam Cengkraman Dai Nippon" disebutkan bahwa
Jepang sangat kagum dengan Indonesia. Indonesia dipandang Jepang
sebagai satu-satunya negara Asia selain Jepang sendiri yang bebas dari
kontaminasi Barat Kolonial dan memiliki rasa kebanggaan tinggi terhadap
kebudayaan mereka. Jepang membandingkan dengan Korea dimana kebudayaan
negara tersebut sudah menghilang karena sejarah Korea memang sejak
dahulu selalu berada dibawah bayang-bayang Cina sehingga Korea tidak
memilik jati diri sendiri. Untuk Cina, Jepang juga memandang Cina sudah
terkontaminasi oleh pengaruh Barat melalui opium yang beredar luas di
penghujung Dinasti Qing. Kekaguman Jepang terhadap Indonesia membuat
Jepang memutuskan bahwa Indonesia akan menjadi salah satu pusat
kebudayaan Asia Timur Raya dan Jepang tidak perlu menanamkan proses
Niponisasi namun hanya membantu Indonesia dengan menyuntikan semangat
Nippon Senshin dan semangat Bushido agar kemurnian Indonesia tetap
terjaga dari intervensi Barat.<br />
<br />
Fakta Ketiga, dalam buku
yang sama, Pemerintah Jepang sejak awal sudah berencana untuk
memerdekan Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu bagian
dari negara-negara Lingkungan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya.
Pembahasan mengenai kemerdekaan Indonesia oleh Jepang dilakukan dalam
rapat Parlemen Fasis Jepang yang dibacakan langsung oleh Perdana Mentri
Hideki Tojo. Bahkan Hideki Tojo melakukan kunjungan langsung ke
Indonesia untuk melihat kesiapan rakyat Indonesia apabila Indonesia
kelak akan berdiri sendiri dalam Lingkungan Kemakmuran Bersama Asia
Timur Raya.<br />
<br />
Fakta Keempat, Kekejaman Jepang terhadap
Indonesia banyak yang dibesar-besarkan. Termasuk perilaku diskriminatif
terhadap anggota PETA/HEIHO oleh para opsir Jepang. Dalam catatan
Jendral Achmad Yani yang saat itu menjadi salah satu anggota PETA,
beliau menyebutkan bahwa gaji yang diterima anggota PETA sangatlah
besar. Bahkan cukup untuk memberikan dirinya dan keluarganya makanan
yang layak seperti daging sapi/daging ayam sebagai lauknya. Bahkan
ransum prajurit PETA juga sama besarnya dengan ransum prajurit Jepang
sendiri. Namun ketika Sekutu mulai memblokade jalur perairan Jepang,
Jepang akhirnya kekuarangan ransum, kelangkaan itu lalu diatasi dengan
ransum tepung tapioka plus air untuk menutupi kelangkaan bahan makanan
yang diderita militer Jepang dipenghujung Perang Dunia II. Bahkan
melalui mulut seorang veteran pejuang sendiri (yang saya temui dalam
kunjungn Himaprodi Ilmu Politik Unair ke rumah cacat veteran dalam
rangka 10 November), beliau menyatakan bahwa sikap Tentara Jepang
banyak yang baik sebenarnya. Memang Jepang dikenal sangat tegas,
tamparan dan tendangan merupakan hal biasa bagi mereka yang melakukan
tindakan tidak disiplin namun pujian dan penghargaan bukan hal yang
langka yang disematkan oleh opsir-opsir Jepang kepada para prajurit
PETA yang benar2 mencetak prestasi. Bahkan tidak jarang antara Prajurit
Jepang dan Prajurit PETA saling bertukar rokok sebagai tanda
persahabatan.<br />
<br />
Fakta Kelima, dalam buku "Sejarah
Indonesia" disebutkan bahwa ditahun 1944, Panglima Militer Jepang di
seluruh Asia Tenggara mengadakan pembicaraan rahasia mengenai upaya
untuk mencegah jatuhnya Asia Tenggara termasuk Indonesia ke dalam
pengaruh Sekutu apabila Jepang kelak akan kalah. Pembicaraan itu juga
mencakup rencana kemerdekaan negara-negara Asia Tenggara sebelum Jepang
benar-benar jatuh. Indonesia khususnya diberikan posisi paling vital
karena letak strategis Indonesia memungkinkan Kolonialis Barat untuk
kembali menancapkan pengaruh di Indonesia. atas dasar itulah, rencana
kemerdekaan Indonesia disusun oleh para petinggi militer Jepang
termasuk tanggal pelaksanaannya yang diikuti oleh penarikan mundur
pasukan Jepang secara perlahan dari Indonesia. Penarikan mundur itu
dilakukan Jepang untuk mencegah Indonesia menjadi medan pertempuran
antara pasukan Jepang dan Sekutu sehingga memperkecil kemungkinan
pendaratan Sekutu dan kembalinya penjajahan Belanda di Indonesia. Hal
tersebut membuktikan bahwa rencana pembentukan BPUPKI dan PPKI bukanlah
akal-akalan Jepang untuk menarik simpati saja, sebab pembicaraan
mengenai rencana kemerdekaan Indonesia sudah dibahas sejak tahun 1943
oleh PM Hideki Tojo dan dilanjutkan ditahun 1944 di Singapura. Hanya
saja poin pembentukan persemakmuran sudah dihapuskan sebab kekalahan
Jepang yang sudah semakin dekat pastinya menyebabkan Jepang tidak akan
sanggup lagi melindungi persemakmuran dengan wilayah yang begitu luas
sehingga Jepang membatalkan rencana persemakmuran Asia Timur Raya dan
menggantinya dengan rencana menyerahkan kemerdekaan Indonesia ditangan
bangsa Indonesia sendiri dengan Jepang sebagai fasilitatornya.
Penarikan mundur pasukan Jepang dari Indonesia dijadwalkan secara
bertahap dimulai dari 27 September 1945 untuk kembali ke tanah Jepang
dan bersiap menghadapi invasi Sekutu. Sayangnya rencana tersebut gagal
dengan jatuhnya Bom Atom di Hiroshima dan Nagasaki serta masuknya
Tentara Merah ke Manchuria yang menyebabkan Jepang harus menyerah
sebelum rencana mereka terlaksana.<br />
<br />
Fakta Keenam, Tindakan
Indispliner dari pasukan Jepang sendiri sudah mendapat reaksi tegas
dari pemerintah militer Jepang dan bahkan banyak oknum yang terlibat
juga sudah dihukum. Fakta dalam buku "Soekarno Penyambung Lidah Rakyat"
kebanyakan tindakan indisipliner yang digolongkan sebagai tindakan
kejam tersebut banyak dilakukan oleh prajurit yang tidak berasal dari
Jepang namun oleh prajurit yang mayoritas berasal dari Korea dan
sejarah Perang Asia Timur Raya juga mencatat hal yang sama bahwa
tingkat disiplin prajurit-prajurit Jepang asal Korea sangatlah rendah
berbeda dengan prajurit PETA, HEIHO, GIYUGUN, dsb yang dididik Jepang
di Indonesia yang justru memiliki kedisiplinan yang sangat tinggi.<br />
<br />
Fakta
Ketujuh, Tindakan yang dilakukan Jepang ketika Indonesia baru merdeka
yang dianggap sebagai tindakan upaya penghalang-halangan kemerdekaan
sebenarnya tidaklah demikian. Oleh kalangan anti Fasis dan pemenang
perang, tindakan Jepang ini sering dijadikan alasan Jepang bermuka dua
dalam proses membantu kemerdekaan Indonesia. Sebenarnya kita harus bisa
pula menarik logika dalam persitiwa tersebut. Jepang sudah kalah, nasib
pihak yang kalah sepenuhnya berada pada pihak yang menang. Sekutu
sebagai pemenang perang memerintahkan Jepang untuk mempertahankan status
quo di Indonesia sampai pendaratan pasukan AFNEI. Strategi Sekutu
tersebut jelas, agar jika terjadi bentorkan dengan kaum nasionalis, maka
Jepanglah yang akan menjadi korban dahulu, Jepang dijadikan tameng
sebagai pihak yang kalah untuk merealisasikan tujuan Sekutu dalam
pertemuan rahasia antar pemimpin Sekutu di Inggris mengenai pembagian
Asia Timur Raya ke dalam wilayah Sekutu kembali sesudah kekalahan
Jepang. Pasukan Sekutu direncanakan sebagai pembawa perdamaian, datang
mencoba menjadi penengah antara perseteruan Jepang dan kaum nasionalis
Indonesia sehingga kalaupun ada yang harus dibenci maka rakyat Indonesia
akan membenci Jepang dan menyambut kedatangan Sekutu sehingga proses
pengambialihan kekuasaan akan berjalan mudah tanpa hambatan. Walau
ternyata itu tidak juga berjalan sesuai skenario Sekutu. Pihak Jepang
sendiri sebenarnya sudah tidak mau tahu lagi. Bahkan Jepang terkesan
sengaja membiarkan para pejuang Indonesia dengan mudahnya mengambil alih
persenjataan mereka yang kemudian digunakan untuk menghadapi Sekutu.
Kejatuhan markas pasukan elite Jepang sekelas Gakukotai yang terkenal
berani dalam waktu singkat ke tangan pejuang Indonesia pada awal
proklamasi (padahal dari segi persenjataan Jepang lebih lengkap)
menunjukkan keengganan Jepang disatu sisi untuk menuruti perintah Sekutu
dan dukungan disatu sisi untuk melanjutkan perlawanan terhadap pasukan
Sekutu. Bahkan tidak sedikit mantan prajurit dan perwira Jepang yang
memilih bergabung dengan pasukan pejuang Indonesia untuk membantu pihak
Indonesia menghadapi pasukan Sekutu.<br />
SOURCE:<br />
https://www.facebook.com/notes/das-bumorix/fakta-jepang-yang-selama-perang-asia-timur-raya-di-indonesia-yang-tidak-banyak-d/1566407326928189 <br />
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09417733758002680055noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5403613349740897968.post-16697378073010150582014-12-09T01:55:00.001-08:002014-12-09T01:55:13.195-08:00Perang Lapland (1944-1945) dan intervensi Uni Soviet terhadap Finlandia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJ0GApIqYs_3LsXG9jGYtk5s4TgO5BvcTwGpj6ILRCfa2jEN9dutoy1oZVsvUgyIHcz809RT3bYBRSlM9VQo-zw4bW1BaW90tGR7BqY4_f4RHMjE8o9XH-3KrZnfDZbqdNc3e43a6i3yY/s1600/5206966_orig.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJ0GApIqYs_3LsXG9jGYtk5s4TgO5BvcTwGpj6ILRCfa2jEN9dutoy1oZVsvUgyIHcz809RT3bYBRSlM9VQo-zw4bW1BaW90tGR7BqY4_f4RHMjE8o9XH-3KrZnfDZbqdNc3e43a6i3yY/s1600/5206966_orig.jpg" height="232" width="320" /></a></div>
<br />
Perang Lapland, merupakan salah satu peperangan yang terjadi pada era
akhir Perang Dunia II tepatnya antara tahun 1944-1945. Perag tersebut
merupakan peperangan antara Finlandia dan Jerman dimana Finlandia
mendeklarasikan perang terhadap Jerman untuk merebut wilayah Finlandia
Utara tepatnya wilayah Lapland dimana di wilayah tersebut terdapat
konsentrasi pasukan Jerman. Hal yang menarik untuk dikaji adalah
peperangan tersebut pecah antara dua negara yang saling bersekutu dalam
Perang Dunia II tersebut dan sama seperti Italia pada tahun 1943, perang
ini terjadi karena adanya intervensi pihak ketiga terhadap hubungan
kedua negara.<br />
<br />
Finlandia dan Jerman menjalin persekutuan
pada tahun 1941 untuk memerangi Uni Soviet. Sejak awal, Jerman memang
menganggap Finlandia cukup penting dan alasan salah satunya Jerman
menginvasi Uni Soviet adalah mencegah jatuhnya negara-negara penting di
sekitar Uni Soviet ke dalam lingkaran Komunis dimana negara-negara
tersebut umumnya memiliki hubungan dekat dengan Jerman. Finlandia
sendiri memiliki bahan tambang yang dibutuhkan oleh Jerman di wilayah
utara negaranya yaitu nikel sebagaimana Rumania memiliki ladang-ladang
minyak di daerah Besserbia yang mana keduanya diincar oleh Uni Soviet.
Ketika aliansi antara Jerman dan Finlandia terbentuk dan Finlandia
bergabung dengan Pakta Axis untuk menyerang USSR, Jerman atas izin
Finlandia menempatkan konsentrasi pasukan di wilayah Lapland utara
Finlandia yang terdiri atas pasukan Jager, Gibergsjager, Panzer,
Infantry, SS infantry, SS-Gibergsjager, and unit-unit Luftwaffe. Pasukan
Jerman diletakkan di wilayah tersebut untuk dua tujuan yaitu
mengamankan tambang nikel di wilayah tersebut dan melakukan operasi
militer bersama pasukan Finlandia untuk merebut wilayah strategis
militer Uni Soviet di Murmanks. Murmanks sendiri memang menjadi alasan
bagi USSR untuk menginvasi Finlandia dalam "Winter War" untuk memperluas
tapal batas wilayah strategis militer tersebut dengan mencaplok wilayah
Finlandia yang kemudian menjadi alasan bagi Finlandia untuk bergabung
dengan Jerman dan menyerang negara Komunis tersebut.<br />
<br />
Hubungan
Finlandia dan Jerman pada awalnya terjalin dengan baik. Kedua negara
saling membantu dalam usaha peperangan mereka di Front Timur menghadapi
Uni Soviet. Namun pada tahun 1943, mulai timbul kecurigaan dari para
petinggi militer Jerman di wilayah Finlandia, bahwa Finlandia memiliki
kemungkinan untuk melakukan perdamaian terpisah dengan Uni Soviet
seiring dengan gerak maju Tentara Merah da penyerahan Italia kepada
pihak Sekutu. Belajar dari pengalaman Italia, Jerman juga mempersiapkan
berbagai kemungkinan adanya pembelotan dari pihak Finlandia baik itu
berupa perjanjian damai terpisah maupun pembelotan secara politik dan
bergabung dengan Tentara Merah untuk menyerbu konsentrasi pasukan Jerman
di Finlandia Utara. Berbagai opsi yang disiapkan oleh komando tinggi
Jerman di Finlandia termasuk kemungkinan adanya bentrokan bersenjata
antara pasukan Jerman dan pasukan Finlandia yang didukung oleh Uni
Soviet.<br />
<br />
Kekhawatiran komando tinggi Jerman di Finlandia
memang merupakan sebuah kenyataan. Di tahun 1944, seiring dengan gerak
maju Tentara Merah, ada sebuah indikasi akan terjadinya perdamaian
terpisah antara Finlandia dan Uni Soviet. Ditambah lagi pemerintahan
Finlandia baru saja mengalami pergantian dan pemerintahan baru ini
memiliki kemungkinan besar untuk berdamai dengan Uni Soviet dan
meninggalkan Perang Dunia II. Josef Stalin, pemimpin USSR melihat
pergantian ini sebagai kesempatan emas untuk menundukkan Finlandia tanpa
melakukan operasi militer dan sekaligus mengusir pasukan Jerman di
kawasan tersebut. Stalin menjanjikan sebuah perdamaian kepada
pemerintahan baru Finlandia, namun Stalin juga mengajukan syarat yaitu
Finlandia harus keluar dari Pakta Axis dan mengusir konsentrasi pasukan
Jerman di kawasan Lapland tertanggal paling lambat 15 September 1944.
Jika pasukan Jerman tidak juga keluar dari wilayah tersebut sampai batas
waktu yang ditentukan, Finlandia harus menyatakan perang terhadap
Jerman dan mengusir mereka dengan paksa. Sisa-sisa pasukan Jerman yang
ada akan didemiliterisasikan dan diserahkan kepada pihak Soviet sebagai
tahanan perang.<br />
<br />
Permintaan Stalin tersebut sebenarnya
sangat memberatkan Finlandia. Walaupun pemerintah baru Finlandia ingin
mencapai perdamaian untuk menghindari invasi, namun pihak Finlandia
tidak sampai hati jika harus mengusir paksa bahkan memerangi Jerman
sendiri. Finlandia masih menaruh rasa simpati yang besar terhadap Jerman
dan pasukan keduabelah pihak juga saling menghargai satu sama lain
karena saling berbagi dan bertempur untuk menghadapi musuh bersama
mereka (USSR). Bahkan selama Perang Dunia II, pasukan Jerman di wilayah
Lapland mendapatkan pelatihan tempur dari opsir-opsir Finlandia, dan
hubungan mereka sangat hangat dan akrab. Pihak Finlandia, mencoba
mencari solusi untuk meminta Jerman mundur dengan perlahan dari wilayah
Lapland dengan bantuan pasukan Finlandia. Permintaan tersebut dikirim
oleh Mentri Luar Negri Finlandia "Carl Enckell" pada tanggal 2 September
1944 kepada Duta Besar Jerman di Helsinki. Permintaan tersebut
sebenarnya sudah menandai adanya tensi antara pihak Jerman dan
Finlandia.<br />
<br />
Menganggapi permintaan yang disampaikan oleh
Finlandia, pihak Jerman menanggapinya dengan berbeda. Jerman memandang
adanya kepentingan pula dari Uni Soviet dibalik hal tersebut. Apabila
pasukan Jerman mundur dari Finlandia, akan jelas meski tanpa peperangan
Finlandia akan jatuh ke dalam poros Soviet dan terutama bahan tambang di
kawasan Lapland akan jatuh ke tangan Tentara Merah dan dapat dijadikan
bahan produksi mesin-mesin perang Soviet untuk menyerbu Jerman sendiri.
Disisi lain dari segi strategis militer, Jerman juga berharap tetap
dapat mengontrol arus lalu lintas di Teluk Finlandia dan mencegahnya
jatuh ke tangan Soviet sebab jika sampai Teluk Finlandia jatuh maka AL
Soviet akan memiliki akses bebas untuk berlayar dan mengancam perairan
Jerman. Namun komando tinggi Jerman, berusaha menghindari peperangan
terbuka dengan pihak Finlandia setuju dengan permintaan Finlandia dan
mulai menarik mundur pasukannya ke wilayah Norwegia dengan kawalan
pasukan Finlandia. Oleh Finlandia, pasukan Jerman diizinkan untuk
menanam ranjau dan menghancurkan objek-objek vital untuk menghalangi
kemungkinan masuknya Tentara Merah setalah pasukan Jerman mundur dari
wilayah Finlandia Utara.<br />
<br />
Namun, Jerman memiliki rencana
lain. Bagaimanapun juga Jerman tidak akan membiarkan Uni Soviet menang
dengan mudah sehingga pada tanggal 15 September 1944 pasukan Jerman
menyerbu kembali wilayah Finlandia tepatnya wilayah pulau Suursari.
Serangan Jerman ini merupakan bagian dari rencana jauh-jauh hari ditahun
1943, sebuah opsi militer yang akan dilakukan apabila Finlandia memang
merencanakan sebuah perdamaian terpisah dengan pihak Soviet. Tujuan
serangan Jerman tersebut bukan untuk menghancurkan pemerintahan
Finlandia dan menduduki Finlandia demi menghalangi proses perdamaian
antara Finlandia dan Soviet, namun lebih kepada strategis militer untuk
menguasai wilayah Teluk Finlandia dan melanjutkan blokade terhadap akses
AL Soviet di kawasan perairan sekitar Teluk Finlandia. Saat melakukan
serangan pun, Jerman meminta pasukan Finlandia di pulau tersebut untuk
menyerah dengan harapan mampu menguasai pulau itu tanpa harus terjadi
pertumpahan darah, namun Finlandia menolak dan perang akhirnya tidak
terelakan dan apa yang dikenal sebagai Perang Lapland akhirnya dimulai.<br />
<br />
Keterlibatan
Uni Soviet dalam merancang skenario peperangan ini terlihat ketika
Tentara Merah tiba-tiba menyerbu Pestamo yang dikuasai oleh Divisi
Gunung ke 7 dari pasukan Jerman. Serangan Tentara Merah ini dibarengi
dengan serangan pasukan Finlandia membatalkan usaha mobilisasi Divisi
Gunung Jerman tersebut. Pasukan Jerman akhirnya terusir dan Uni Soviet
akhirnya berhasil mengontrol wilayah tambang nikel tersebut. Sebelumnya,
pasukan Jerman diwilayah Lapland sudah dipersiapkan untuk mundur oleh
komando tinggi Jerman di kawasan Finlandia untuk mencegah bentrok antara
pasukan Jerman dan pasukan Finlandia, namun rencana itu batal ketika
Jerman mengetahui Uni Soviet berada dibalik peristiwa tersebut. Masuknya
Uni Soviet ke dalam kancah konflik Lapland membuat Jerman harus
berpikir ulang mengenai rencana penarikan mundur pasukannya dari wilayah
tersebut. Keterlibatan langsung Soviet memancing konflik yang terjadi
untuk semakin memanas dan membuat Jerman menggunakan strategi baru
dimana Jendral Lothar Rendulic menggunakan strategi bumi hangus terhadap
kawasan Lapland untuk mencegahnya jatuh dalam kondisi utuh ketangan
Tentara Merah. Pasukan Jerman kemudian secara perlahan ditarik mundur
dari kawasan tersebut ke arah Muonio namun terganggung oleh serangan
pasukan Finlandia ke wilayah gerak mundur pasukan Jerman di Rovaniemi.
Hanya saja sekalipun pasukan Finlandia melakukan serangan penuh,
sebagian besar pasukan Jerman masih dapat meloloskan diri menuju ke
wilayah Norwegia. Hal tersebut menimbulkan sebuah pendapat bahwa
Finlandia tidak bersungguh-sungguh dalam melakukan operasi militer
tersebut. Pihak Soviet bahkan mencurigai, Finlandia sengaja membiarkan
sebagian besar pasukan Jerman untuk mundur dan menyerang tidak pada rute
yang sebenarnya. Pasukan Jerman pada akhirnya tetap saja dapat
meloloskan diri ke wilayah Norwegia dan sisa-sisa pasukan Jerman
terakhir berhasil ditarik mundur pada tanggal 28 April 1945.<br />
<br />
Pada
dasarnya Perang Lapland bukanlah merupakan konflik sebenarnya antara
Jerman dan Finlandia. Konflik yang berbuah peperangan itu merupakan
skenario yang diciptakan USSR untuk melemahkan konsentrasi pasukan
Jerman di Finlandia sekaligus menguasai wilayah strategis Finlandia
(Lapland dan Teluk Finlandia) tanpa mengerahkan Tentara Merah. Perang
Lapland sendiri sudah terlihat campur tangan USSR yang mendikte
Finlandia untuk melakukan peperangan menyeluruh terhadap Jerman seperti
tuntutan Stalin agar pasukan Jerman mundur dari wilayah Lapland dan
pemutusan hubungan diplomatik antara Finlandia dan Jerman sebagai syarat
perdamaian. Selain itu pihak Soviet juga memaksa Finlandia untuk
menghabisi pasukan Jerman secara total meskipun pihak Finlandia enggan
untuk melakukannya. Keengganan tersebut lebih dikarenakan memang
Finlandia tidak memiliki niat untuk memerangi Jerman sejak awal begitu
pula dengan pasukan Jerman terhadap Finlandia mengingat hubungan erat
antar kedua negara. Untuk memastikan Finlandia tidak melenceng dari
tugasnya, Soviet bahkan mengancam akan melakukan tindakan lebih jauh
terhadap Finlandia yang dapat diterjemahkan sebagai invasi Uni Soviet
terhadap Finlandia. Meski demikian, pada kenyataannya kedua belah pihak
yang bertempur sama sekali tidak berniat untuk saling menghabisi. Bahkan
serangan pasukan Finlandia terhadap gerakan mundur pasukan Jerman di
Rovaniemi justru berakhir dengan keberhasilan pasukan Jerman menarik
mundur pasukannya ke wilayah Norwegia.<br />
<br />
SOURCES:<br />
<a href="http://media.wfyi.org/fireandice/history/lapland.htm" rel="nofollow" target="_blank">http://media.wfyi.org/fireandice/history/lapland.htm</a><br />
<a href="http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fcountrystudies.us%2Ffinland%2F21.htm&h=6AQHOR187&s=1" rel="nofollow" target="_blank">http://countrystudies.us/finland/21.htm</a></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09417733758002680055noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5403613349740897968.post-79406783803820817122014-10-06T18:55:00.002-07:002014-10-06T18:55:42.659-07:00ALIRAN LEGALISME<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="_5k3v _5k3w clearfix">
<div>
Thanks To:Das Bumorix (Byoma G.) <br />
<br />
Aliran legalisme merupakan
salah satu dari aliran filsafat di Cina yang lahir pada periode yang
disebut “Masa Seratus Aliran Filsafat”. Periode tersebut disebut sebagai
“Masa Seratus Aliran Filsafat” dikarenakan pada masa itu banyak
bermunculan ide-ide filsafat di tanah Cina yang menyebar ke berbagai
penjuru negara-negara kecil yang terdapat di tanah Cina. Aliran
Legalisme merupakan salah satu diantaranya dan menjadi salah satu aliran
filsfat terbesar dan berpengaruh dalam sejarah Cina selain aliran
Daoisme, Confusianisme, Mohisme, dsb.<br />
<br />
Aliran Legalisme
merupakan aliran yang lahir tanpa adanya pendiri utama dari aliran
tersebut. Aliran Legalisme hanya mencatat tokoh-tokoh besar penganut
aliran tersebut yang berkontribusi besar pada sejarah Cina khususnya
sejarah penyatuan pertama Cina ditahun 221 SM. Tokoh-tokoh tersebut
seperti Wei Yang yang kemudian dikenal sebagai Shang Yang,Han Fei dan Li
Si. <span>Pemikiran tokoh-tokoh Legalis tersebut menjadi dasar bagi terbentuknya Cina bersatu yang utuh dan kuat dibawah Dinasti Qin.</span><br />
<br />
Aliran
Legalisme merupakan aliran filsafat yang percaya kepada supermasi hukum
dimana hukum dinyatakan sebagai produk utama dari sebuah negara yang
menentukan arah jalannya negara serta kestabilan pemerintahan dan
keamanan masyarakat. Selain hukum, aliran legalisme juga menolak
konsep-konsep tradisonalis yang dianggap terlalu mengekang terjadinya
perubahan sosial dalam masyarakat. Sebagai contoh, aliran legalisme
menolak konsep tradisionalis pada masa itu yang menganggap bahwa jabatan
pemerintahan atau jabatan dalam kemiliteran harus didasarkan pada
keturunan atau diwariskan secara turun-temurun tidak peduli apakah
keturunannya memiliki bakat yang sama dengan pendahulunya. Aliran
legalisme menolak konsep tersebut dan justru menawarkan konsep lain
dimana setiap jabatan baik dalam pemerintahan maupun militer harus
didasarkan kepada keahlian bukan pada keturunan. Dengan demikian aliran
legalisme mendorong terjadinya suatu mobilitas sosial dalam masyarakat
dan memungkinkan seseorang memiliki kedudukan berdasarkan keahlian
mereka masing-masing. Aliran Legalisme juga mendorong setiap orang untuk
terus menerus berusaha memperoleh keberhasilan dalam berbagai bidang
dimana usaha dan keberhasilan tersebut akan mendapat penghargaan dari
negara. Para tokoh legalis seperti Shang Yang percaya bahwa kedudukan
diperoleh berdasarkan keahlian dan usaha mereka untuk memperolehnya.
Sebagai contoh dalam militer, seseorang tidak dapat begitu saja menjadi
seorang pemimpin militer hanya karena dirinya adalah anak dari pemimpin
militer sebelumnya namun keahlian dan usahanyalah yang menjadi tolok
ukur kedudukan yang akan diperolehnya. Semakin besar usahanya, semakin
cepat pula dirinya mendapat kenaikan jabatan dan pada akhirnya seorang
rakyat biasa yang merintis kedudukannya dari prajurit biasa hanya dengan
menunjukkan usaha dan kemampuannya dapat menduduki jabatan pemimpin
militer dan memimpin pasukan di medan perang. Hal tersebut dibuktikan
oleh Qin dimana mereka memiliki jendral-jendral yang berlatar belakang
rakyat biasa seperti Jendral Bai Qi, seorang jendral utama dari pasukan
Qin yang hidup pada masa pemerintahan Raja Zhaoxiang dari Qin. Menurut
Shang Yang yang menjadi Mentri Pertama dan penasihat Qin pada masa
pemerintahan Adipati Xiao dari Qin, praktek semacam itulah yang akan
memacu semangat para prajurit di medan perang dimana mereka terpacu
untuk terus berjuang sebab mereka tahu bahwa perjuangan mereka akan
dihargai oleh negara. Hal tersebut juga berlaku bagi jabatan dalam
pemerintahan dimana keahlian dan usaha menjadi tolok ukur bagi seseorang
untuk menduduki jabatan dalam pemerintahan. Shang Yang bahkan
mempertegas hal tersebut dengan mencopot seluruh gelar-gelar yang hanya
memakan gaji buta dan mengumumkan bahwa siapapun yang mampu menunjukkan
keahlian dan usaha mereka akan mendapat kedudukan yang sepantasnya dalam
bidang militer maupun pemerintahan. Hal tersebut memungkinkan adanya
semangat dari masyarakat untuk terus berusaha memberikan yang terbaik
bagi negara karena mereka tahu usaha mereka dan keahlian mereka akan
dihargai oleh negara.<br />
<br />
Mengenai hukum seperti yang telah
dikemukakan sebelumnya bahwa hukum merupakan inti dasar dari Aliran
Legalisme. Aliran Legalisme tidak pernah melakukan kompromi terkait
dengan persoalan hukum. Shang Yang menegaskan bahwa hanya dengan hukum,
semua keteraturan dan harmoni di dalam dunia dapat tercapai. Hal
tersebut jelas diungkapnya dalam bukunya yang berjudul “Pengembangan
Kekuasaan”, <em>“Jika Penguasa dan pejabat mengabaikan hukum dan
mementingkan kepentingan pribadi, kekacauan pasti akan terjadi; oleh
karenanyanya jika kejelasan hukum ditegakkan dan kepentingan pribadi
tidak dapat merusak hukum, pemerintahan akan berjalan dengan baik”. </em>Jelas
dimaksudkan dalam tulisannya bahwa Shang Yang sebagai seorang Legalis
sangat menunjung tinggi hukum dan kejelasannya. Hukum yang kuat dan
jelas merupakan pilar dari sebuah negara. Tidak ada kompromi bagi
siapapun yang berani menentang hukum karena menentang hukum sama saja
artinya dengan menentang negara dan melawan atau menentang negara
hukumannya sangatlah berat. Shang Yang sebagai seorang Legalis bahkan
tidak peduli kedudukan apapun yang dimiliki oleh seseorang jika melawan
hukum maka jelas harus menerima hukuman karena artinya sama saja dengan
melawan negara. Hal tersebut dibuktikan olehnya dengan menghukum
Pangeran Si (kelak dikenal sebagai Raja Huiwen dari Qin) putra mahkota
dari Adipati Xiao dari Qin yang melanggar hukum negara. Bahkan Shang
Yang juga memerintahkan hukuman bagi para guru-guru dari pangeran Si
yang dianggap gagal mengajarinya menjadi seorang pribadi yang taat dan
patuh kepada hukum.<br />
<br />
Selain hukum, Aliran Legalisme juga
menerapkan sistem yang terpusat dalam menjalankan pemerintahan.
Pemerintahan menurut Aliran Legalisme haruslah terpusat ditangan satu
orang yang kuat sebagai penguasa negara yang dibantu oleh para
penasihat-penasihatnya. Konsep ini memungkinkan sebuah negara menjadi
kuat dan bersatu serta meredam kemungkinan timbulnya kekuasaan-kekuasaan
kecil tandingan di daerah-daerah yang mampu menandingi kekuasaan
pemerintah pusat. Hal tersebut dibuktikan oleh Kaisar Qin Shi Huangdi
yang memerintah dengan “Tangan Besi” dibantu oleh para
penasihat-penasihat kepercayaannya serta para jendral-jendral setianya
dan mampu mempersatukan dan mempertahankan kesatuan dan keutuhan
Kekaisaran Cina sebagai Kaisar Pertama dari Cina bersatu.<br />
<br />
Aliran
Legalisme juga menekankan bahwa orientasi terpenting dalam kehidupan
bersama dalam bernegara adalah untuk kepentingan negara. Kepentingan
negara merupakan kepentingan bersama yang harus diperjuangkan secara
bersama-sama. Aliran Legalisme menolak konsep Individualis dan justru
membangun suatu konsep yang bersifat Sosialis dengan negara sebagai
perantara dan pengontrol Sosialisme Kebersamaan dalam bernegara.<br />
<br />
Melihat
dari sisi dimana Aliran Legalisme menerapkan hukum yang sangat kuat,
pemerintahan negara yang kuat dan kepentingan negara menjadi hal yang
terutama dalam kehidupan bersama dalam bernegara jelas terlihat bahwa
Aliran Legalisme merupakan aliran yang menganut sistem Kediktatoran
Totalitarian. Sistem Totalitarian memungkinkan negara menerapkan aturan
yang sangat kuat, pemerintahan negara sangatlah kuat, kontrol negara
yang besar dan kepentingan negara merupakan kepentingan yang utama
dalam kehiduapan bersama dalam bernegara. Han Fei, seorang filsuf
Legalis<br />
bahkan menyatakan bahwa penguatkuasaan undang-undang yang
ketat dan hukuman yang berat perlu untuk mengawal manusia yang
bertindak liar sekaligus melahirkan keamanan dan kesejahteran rakyat.
Namun meski banyak penentangnya menyatakan bahwa Aliran Legalisme
merupakan aliran yang tidak manusiawi, namun sesungguhnya Aliran
Legalisme sangatlah bagus dan berperan penting dalam menciptakan
kestabilan politik/pemerintahan negara dan juga keamanan serta
ketertiban dalam masyarakat. Qin Shi Huangdi sendiri menerapkan aturan
yang tegas dan ketat bahkan rela menghukum putranya sendiri yang sudah
melanggar hukum Kekaisaran Cina namun hasilnya, Qin Shi Huangdi berhasil
menciptakan Cina yang utuh, kuat, bersatu, aman dan makmur.<br />
<br />
Intinya
Aliran Legalisme mengedepankan bahwa negara yang kuat dan kepercayaan
rakyat merupakan bentuk yang ideal dari sebuah negara. Kaum Legalis
seperti Shang Yang dan Han Fei tidak mengabaikan kepercayaan rakyat
sebagai fondasi utama pemerintahan, namun mereka percaya bahwa
kepercayaan rakyat dapat diperoleh melalui hukum yang tegas dan negara
yang kuat dari segi pemerintahan, ekonomi maupun militer. Hukum yang
tegas akan menghapuskan segala tindakan kriminal dan negara yang kuat
dari segi pemerintahan, ekonomi dan militer akan membuat negara-negara
lain takut untuk menyerang atau mengganggu kedaulatan suatu negara.
Apabila hal tersebut sudah dipenuhi maka rakyat dengan sendirinya akan
memberikan kepercayaan kepada negara karena rakyat tahu dan sadar bahwa
negara telah memberikan yang terbaik untuk menjaga keamanan dan
ketentraman serta menciptakan kemakmuran bagi rakyatnya. Pemikiran
tokoh-tokoh Legalis tersebut menjadi dasar bagi terbentuknya Cina
bersatu yang utuh dan kuat dibawah Dinasti Qin.<br />
<br />
<br />
<span class="photo photo_left"><img alt="Shang Yang/Wei Yang" class="photo_img img" src="https://fbcdn-sphotos-e-a.akamaihd.net/hphotos-ak-xaf1/v/t1.0-9/10620539_1533226700246252_7927254583362437636_n.jpg?oh=b65dc999ed3667a464fdc376e95f15d3&oe=54BDBADD&__gda__=1421575530_967206affb0c3f7bc4a7285bb46ac00f" title="Shang Yang/Wei Yang" /><span class="caption">Shang Yang/Wei Yang</span></span><br />
<span class="photo photo_right"><img alt="Han Fei" class="photo_img img" src="https://fbcdn-sphotos-b-a.akamaihd.net/hphotos-ak-xap1/v/t1.0-9/10603205_1533226730246249_1334546882139157747_n.jpg?oh=b268dde3e43d096aead10996cc825a10&oe=54BC97C4&__gda__=1422174973_12c4b73afa578045c1a62044ab6d87b0" title="Han Fei" /><span class="caption">Han Fei</span></span><br />
<span class="photo "><img alt="Li Si" class="photo_img img" src="https://fbcdn-sphotos-h-a.akamaihd.net/hphotos-ak-xpf1/v/t1.0-9/10384696_1533226806912908_8217528959000492265_n.jpg?oh=c282cfa40b68c2df0ba74f560d10fa92&oe=54BD40C1&__gda__=1422852606_da37802c219d896e8abff582e1f27839" title="Li Si" /><span class="caption">Li Si</span></span><br />
<br />
<span class="photo "><span class="caption">Source: Buku Qin “Kaisar Terakota”, karya Michael Wicaksono dan <a href="http://fastnote.wordpress.com/legalisme-confusianisme/" rel="nofollow" target="_blank">http://fastnote.wordpress.com/legalisme-confusianisme/</a> </span></span></div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09417733758002680055noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5403613349740897968.post-66583053175512511912014-09-03T18:53:00.001-07:002014-12-09T01:56:05.216-08:00Kuil Yasukuni di Jepang (meluruskan pandangan mengenai kuil kontroversional di Jepang)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
Thanks For:Byoma G (Das Bumorix)<br />
Kuil Yasukuni (Kuil Bangsa Yang Damai) merupakan sebuah kuil
kontroversial yang berdiri di Jepang. Kuil tersebut sebenarnya merupakan
warisan sejarah dan budaya masa lalu dari bangsa Jepang. Kuil Yasukuni
sendiri dibangun pada masa pemerintahan Kaisar Meiji yang bertujuan
untuk mengenang mereka yang telah berjasa bagi pembangunan dan
kebangkitan Jepang di era Restorasi Meiji.<br />
<br />
Banyak orang
yang tidak paham menganggap bahwa kuil Yasukuni semata-mata hanya tempat
menguburkan para prajurit yang berdinasi dalam militer Jepang khususnya
di era Showa dimasa Perang Asia Timur Raya. Namun lebih dalam
sesungguhnya dikuil tersebut juga dimakamkan mereka yang dipandang telah
berjasa bagi Jepang dalam berbagai bidang tidak hanya militer saja
namun juga bidang-bidang sipil. Bahkan di kuil Yasukuni juga dimakamkan
orang-orang yang bukan merupakan bangsa Jepang namun pekerja asing dari
Korea dan Taiwan yang bekerja untuk Jepan dimasa Restorasi Meiji.
Pemerintah Jepang menghargai jasa mereka sebagai pihak yang turut
berperan dalam membangun perekonomian Jepang dan menjadi dasar bagi awal
kebangkitan Jepang sebagai kekuatan baru di kawasan Timur Jauh.
Karenanya para pekerja asing tersebut diberikan tempat pemakaman yang
layak disisi para pahlawan yang berasal dari bangsa Jepang sendiri di
kuil Yasukuni.<br />
<br />
Kuil Yasukuni terdiri dari 2 bagian besar.
Bagian Pertama bernama Kuil Honden (Kuil Utama) yang digunakan untuk
menyemayamkan orang-orang yang pernah berdinas untuk Kekaisaran Jepang
dan yang kedua adalah Kuil Chireisia yang digunakan untuk mengenang
orang-orang yang pernah berperang melawan kekaisaran Jepang atau
siapapun yang pernah meninggal dalam periode peperangan di Jepang
termasuk para prajurit dari Keshogunan Tokugawa (Zaman Edo), Republik
Ezo serta para prajurit asing yang berasal dari Inggris, Cina, Korea,
Amerika Serikat dan Asia Tenggara.<br />
<br />
Sejarah mencatat bahwa
pertama sekali kuil Yasukuni bernama kuil Tōkyō Shōkonsha. Kuil tersebut
dibangun untuk memperingati para korban perang Boshin (Perang Saudara
Jepang antara Keshogunan Tokugawa dan pihak yang ingin mengembalikan
kekuasaan utuh kepada Kaisar Jepang). Pada tahun 1879, kuil tersebut
diganti namanya menjadi Kuil Yasukuni oleh Kaisar Meiji.<br />
<br />
Di dalam kompleks Kuil Yasukuni juga terdapat berbagai ragam patung memorial diantaranya:<br />
<br />
1.
Patung Janda Perang: Patung tersebut digunakan untuk memeringati para
ibu-ibu yang menjanda yang harus membesarkan anak-anak mereka tanpa
suami karena peperangan. Patung tersebut disumbangkan oleh anak-anak dan
para janda perang Jepang.<br />
<br />
2. Patung Penerbang Kamikaze:
Patung tersebut terletak disamping pintu masuk Yūshūkan yang digunakan
untuk memperingati para penerbang Kamikaze Jepang yang melakukan
serangan bunuh diri terhadap kapal-kapal Sekutu di tahun-tahun akhir
Perang Asia Timur Raya.<br />
<br />
3. Patung seekor kuda, anjing dan
merpati pos: Ketiga patung tersebut disumbangkan pada tiga kesempatan
berbeda pada paruh pertama abad keduapuluh. Patung-patung tersebut
melambangkan jasa masing-masing hewan tersebut terhadap Kekaisaran
Jepang dibidang militer. Untuk patung anjing itu melambangkan anjing
gembala Jerman yang berjasa bagi tim anjing Tentara Kekaisaran Jepang.<br />
<br />
4.
Patung Ōmura Masujirō: Merupakan patung bergaya Barat pertama di Jepang
dibuat oleh Okuma Ujihiro pada tahun 1893 untuk mengenang Ōmura
Masujiro yang dikenang sebagai bapak militer moderen Jepang.<br />
<br />
5. Irei no Izumi: Sebuah monumen mata air yang didirikan untuk mengenang korban yang mati kehausan di medan perang.<br />
<br />
6.
Monumen Hakim Radha Binod Pal: Monumen yang didirikan untuk menghormati
hakim Radha Binod Pal, seorang hakim berkebangsaan India yang berdinas
pada pengadilan militer Sekutu di Timur Jauh. Hakim Radhda Binod Pal
merupakan satu-satunya hakim yang menyatakan bahwa semua terdakwa
penjahat perang Jepang sebagai tidak bersalah dan menolak tuduhan Sekutu
terhadap para tokoh-tokoh utama Fasisme Jepang. Bahkan Perdana Mentri
India Mahmonan Singh pernah berkata kepada Perdana Mentri Jepang
Junichiro Koizumi bahwa keputusan hakim Radha Binod Pal merupakan
perwujudan rasa cinta masyarakat India kepada Jepang.<br />
<br />
Negara-negara
yang selama ini menjadi musuh utama Jepang khususnya dalam Perang Asia
Timur Raya selalu menuduh bahwa kuil tersebut merupakan lambang
kejahatan perang Jepang dan lambang dari sikap agresor Jepang selama
Perang Asia Timur Raya. Negara-negara seperti RRC, Korea Selatan maupun
Amerika Serikat selalu mengutuk keberadaan kuil bersejarah tersebut di
wilayah Jepang. Sebaliknya bangsa Jepang memandang bahwa kuil tersebut
merupakan bentuk dari sebuah penghargaan kepada mereka yang telah
berjasa bagi Kekaisaran Jepang tanpa memandang jabatan maupun etnis dan
ras. Kuil tersebut pada dasarnya memang dibangun untuk mengenang mereka
sudah rela berkorban demi Kekaisaran Jepang. Bagi kaum Sayap Kiri kuil
tersebut memang lambang agresor namun bagi kaum Sayap Kanan kuil
tersebut merupakan lambang nasionalisme dan patriotisme sebab dikuil
tersebut telah disemayamkan mereka yang telah berjasa bagi Kekaisaran
Jepang.<br />
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09417733758002680055noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5403613349740897968.post-78462491359478747692014-06-03T01:40:00.000-07:002014-06-03T01:40:43.999-07:00PERANG THERMOPYLAE<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h1 class="firstHeading" id="firstHeading" lang="id">
<span dir="auto"> <span style="color: black;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">Kali ini kita akan mengupas tentang perang thermopylae yang pernah di buat menjadi film 300,tapi sebelum kita kupas tentang perang tersebut kita lihat dulu profil tentang masing-masing pasukan dari tiap kerajaan</span></span></span></span></h1>
<h1 class="firstHeading" id="firstHeading" lang="id">
<span dir="auto">Pasukan Sparta</span></h1>
<div id="siteSub">
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas</div>
<div class="thumb tright">
<div class="thumbinner" style="width: 222px;">
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Helmed_Hoplite_Sparta.JPG"><img alt="" class="thumbimage" data-file-height="856" data-file-width="590" height="319" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/fb/Helmed_Hoplite_Sparta.JPG/220px-Helmed_Hoplite_Sparta.JPG" width="220" /></a>
<div class="thumbcaption">
<div class="magnify">
<a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Helmed_Hoplite_Sparta.JPG" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/static-1.24wmf2/skins/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>
Patung <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Marmer" title="Marmer">marmer</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hoplites" title="Hoplites">hoplites</a> berhelm dari abad ke-5 SM, diduga sebagai patung <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Leonidas" title="Leonidas">Leonidas</a>, raja <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sparta" title="Sparta">Sparta</a>, di Museum Arkeologi Sparta, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Yunani" title="Yunani">Yunani</a>.</div>
</div>
</div>
<b>Pasukan Sparta</b> adalah pasukan militer di negara kota <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sparta" title="Sparta">Sparta</a>, yang merupakan salah satu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Negara_kota" title="Negara kota">negara kota</a> terkuat di <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Yunani_kuno" title="Yunani kuno">Yunani kuno</a>.
Pasukan ini merupakan salah satu inti perdaban negara Sparta, yang
tujuan utama dari tiap penduduknya adalah menjadi prajurit yang kuat.<sup class="reference" id="cite_ref-Connolly38_1-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasukan_Sparta#cite_note-Connolly38-1"></a></sup> Melaksanakan latihan militer bagi warganya sejak mereka masih
kanak-kanak, pasukan Sparta menjadi salah satu pasukan tempur yang
paling ditakuti dalam sejarah dunia. Pada masa kejayaannya pada abad
ke-6 dan ke-4 SM, sudah secara umum dianggap bahwa "satu prajurit Sparta
sama berharganya dengan beberapa prajurit dari negara lain."<br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Pasukan_zaman_Mykenai">Pasukan zaman Mykenai</span></h3>
Catatan tertua mengenai keterlibatan Sparta dalam perang adalah dalam <i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Iliad" title="Iliad">Iliad</a></i>, ketika mereka bertempur bersama kontingen Yunani lainnya. Seperti pasukan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peradaban_Mykenai" title="Peradaban Mykenai">Mykenai</a> lainnya, pasukan Sparta sebagian besarnya merupakan infantri, dilengkapi dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pedang" title="Pedang">pedang</a> pendek, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tombak" title="Tombak">tombak</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dyplon&action=edit&redlink=1" title="Dyplon (halaman belum tersedia)">Dyplon</a>
dan satu perisai perunggu kecil. Ini adalah masa peperangan heroik
dengan siasat yang sederhana, seringkali tidak lebih lebih dari sekadar
serangan langsung dan pembunuhan banyak prajurit musuh — tidak aneh jika
keseluruhan pasukan musuh dikejar dan dibantai setelah sebelumnya
dipukul mundur.<sup class="reference" id="cite_ref-lanefox_2-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasukan_Sparta#cite_note-lanefox-2"></a></sup> Siasat pertempurannya adalah "kebebasan untuk semua."."<br />
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kereta_perang" title="Kereta perang">Kereta perang</a>
digunakan orang-orang elit, namun tidak seperti di Timur Tengah, kereta
perang Yunani tampaknya hanya digunakan untuk transoprtasi dan sebagai
kendaaran angkut dalam perang, dengan para prajuritnya turun dari kereta
perang untuk bertempur dengan berjalan kaki dan kemudian naik lagi ke
kereta perang untuk pergi dari pertempuran, meskipun beberapa sumber
menyebutkan bahwa ada juga prajurit yang menyerang menggunakan tombak
dari atas kereta perang mereka.<br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Reformasi_Zaman_Arkaik_dan_perluasan">Reformasi Zaman Arkaik dan perluasan</span></h3>
Sparta Mykenai, seperti wilayah lainnya di Yunani, dengan cepat diserbu oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Invasi_Doria" title="Invasi Doria">invasi Doria</a>, yang mengakhiri peradaban Mykenai dan memulai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Kegelapan_Yunani" title="Zaman Kegelapan Yunani">Zaman Kegelapan Yunani</a>. Pada masa ini, Sparta atau <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lakadaimon&action=edit&redlink=1" title="Lakadaimon (halaman belum tersedia)">Lakadaimon</a> hanyalah satu desa Doria di bantaran sungai <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Eurotas&action=edit&redlink=1" title="Eurotas (halaman belum tersedia)">Eurotas</a> di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Lakonia" title="Lakonia">Lakonia</a>.
Akan tetapi, pada awal abad ke-8 SM, masyarakat Sparta mengalami
perubahan. Reformasi ini, yang oleh tradisi kuno disebut dilakukan oleh
tokoh mitos <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lykurgos_dari_Sparta&action=edit&redlink=1" title="Lykurgos dari Sparta (halaman belum tersedia)">Lykurgos</a>, menciptakan institusi baru dan memulai ciri kemiliteran di negara Sparta. Konstitusi Lykurgos ini tetap tidak berubah dalam esensinya selama lima abad berikutnya. Sejak sekitar tahun 750 SM, Sparta melakukan perluasan perlahan-lahan, pertama-tama dengan menaklukan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Amyklai&action=edit&redlink=1" title="Amyklai (halaman belum tersedia)">Amyklai</a> dan pemukiman-pemukiman lainnya di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Lakonia" title="Lakonia">Lakonia</a>, dan kemudian, pada <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perang_Messenia_Pertama&action=edit&redlink=1" title="Perang Messenia Pertama (halaman belum tersedia)">Perang Messenia Pertama</a>, menaklukan negara <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Messenia&action=edit&redlink=1" title="Messenia (halaman belum tersedia)">Messenia</a> yang subur. Pada awal abad ke-7 SM, Sparta, bersama dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Argos" title="Argos">Argos</a>, adalah kekuatan paling berpengaruh di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peloponnesos" title="Peloponnesos">Peloponnesos</a>.<br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Hegemoni_Sparta_di_Peloponnesos">Hegemoni Sparta di Peloponnesos</span></h3>
Tidak dapat terelakkan, kedua kekuatan utama di Peloponnesos pun
saling bentrok. Pada awalnya Argos meraih kesuksesan, seperti misalnya
kemenangan pada Pertempuran Hysiai pada tahun 669 SM, yang memicu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Messenia_Kedua" title="Perang Messenia Kedua">pemberontakan orang Messenia</a>, yang menyibukkan pasukan Sparta selama hampir dua puluh tahun.Selama abad ke-6 SM, Sparta mengamankan kekuasaannya di semenanjung Peloponnesos: <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Arkadia" title="Arkadia">Arkadia</a>
dipaksa untuk mengakui kekuasaan Sparta, Argos kehilangan Knuria
(pesisir tenggara Peloponnesos) sekitar tahun 546 SM dan harus menderita
serangan menghancukan lainnya dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kleomenes_I" title="Kleomenes I">Kleomenes I</a> pada <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pertempuran_Sepeia&action=edit&redlink=1" title="Pertempuran Sepeia (halaman belum tersedia)">Pertempuran Sepeia</a> pada tahun 494 SM, sementara itu ekspedisi berulang Sparta melawan rezim <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tiran" title="Tiran">tiran</a> di seluruh Yunani sangat meningkatkan wibawa Sparta. Pada awal abad ke-7 SM, Sparta tak lagi tertandingi di Yunani selatan, sebagai kekuatan unggul (<i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hegemon&action=edit&redlink=1" title="Hegemon (halaman belum tersedia)">hegemon</a></i>) dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Liga_Peloponnesos" title="Liga Peloponnesos">Liga Peloponnesos</a>
yang baru didirikan (yang secara karakteristik lebih dikenal oleh
orang-orang sezamannya sebagai "Bangsa Lakadaimon dan sekutunya").<br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Perang_Persia_dan_Perang_Peloponnesos">Perang Persia dan Perang Peloponnesos</span></h3>
Pada akhir abad ke-6 SM, Sparta diakui oleh negara-negara kota kuat lainnya. Raja <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kroisos_dari_Lydia&action=edit&redlink=1" title="Kroisos dari Lydia (halaman belum tersedia)">Kroisos dari Lydia</a> membuat persekutuan dengan Sparta,<sup class="reference" id="cite_ref-holland-persianfire_8-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasukan_Sparta#cite_note-holland-persianfire-8"></a></sup> dan di kemudian hari, kota-kota Yunani di Asia Minor meminta bantuannya dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pemberontakan_Ionia" title="Pemberontakan Ionia">Pemberontakan Ionia</a>.<sup class="reference" id="cite_ref-holland-persianfire_8-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasukan_Sparta#cite_note-holland-persianfire-8"></a></sup>Dalam <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Invasi_kedua_Persia_ke_Yunani" title="Invasi kedua Persia ke Yunani">invasi kedua Persia ke Yunani</a> yang dipimpin oleh raja Persia, <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Xerxes_I_dari_Persia" title="Xerxes I dari Persia">Xerxes</a>,
Sparta ditunjuk sebagai pemimpin pasukan persekutuan Yunani di darat
dan laut. Karena hal inilah, pasukan Sparta memainkan peranan krusial
dalam menghalau invasi, terutama pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Thermopylae" title="Pertempuran Thermopylae">Pertempuran Thermopylae</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Plataia" title="Pertempuran Plataia">Pertempuran Plataia</a>. Akan tetapi setelahnya, tuduhan persekongkolan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pausanias_%28jenderal%29&action=edit&redlink=1" title="Pausanias (jenderal) (halaman belum tersedia)">Pausanias</a>
dengan Persia dan keengganan Sparta untuk pergi terlalu jauh dari
rumah, menyebabkan Sparta mundur dari pasukan persekutuan Yunani, dan
dengan demikian kepemimpinan atas pasukan persekutuan diberikan kepada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Athena_%28kota%29" title="Athena (kota)">Athena</a>
yang juga sedang bangkit. Athena menerima posisi dan bertekad akan
terus melanjutkan usaha untuk menyerang Persia. Sementara itu, akibat
dari pemunduran ini, Sparta menjadi cenderung isolasionis.<br />
Kecenderungan isolasionis ini lebih jauh lagi diperkuat oleh adanya pemberontakan oleh beberapa sekutunya dan satu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi_Sparta_464_SM" title="Gempa bumi Sparta 464 SM">gempa bumi besar</a> pada tahun 464 SM, yang disusul oleh pemberontakan berskala besar yang dilakukan oleh para <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Helot" title="Helot">helot</a> Messenia.
Pada saat bersamaan, Athena semakin kuat dan mulai menjadi kekuatan
utama di Yunani. Ini akhirnya berujung pada bentrokan antara Athena dan
Sparta, dan keduanya bertikai dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Peloponnesos_Pertama" title="Perang Peloponnesos Pertama">Perang Peloponnesos Pertama</a> serta <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Peloponnesos" title="Perang Peloponnesos">Perang Peloponesos Kedua</a>,
yang merusakkan banyak daerah di Yunani. Sparta menderita beberapa
kekalahan mengejutkan pada perang ini, termasuk untuk pertama kalinya
seluruh unit Sparta menyerah pada <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pertempuran_Sphakteria&action=edit&redlink=1" title="Pertempuran Sphakteria (halaman belum tersedia)">Pertempuran Sphakteria</a>
pada tahun 425 SM. Meskipun demikian, Sparta pada akhirnya menjadi
pemenang dalam perang ini, terutama karena dibantu secara finansial oleh
Persia. Di bawah kepemimpinan admiralnya, yakni <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lysandros&action=edit&redlink=1" title="Lysandros (halaman belum tersedia)">Lysandros</a>,
armada Peloponnesos yang dibiayai oleh Persia berhasil menaklukan
kota-kota sekutu Athena, dan kemenangan telak pada pertempuran laut di <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pertempuran_Aegospotami&action=edit&redlink=1" title="Pertempuran Aegospotami (halaman belum tersedia)">Aegospotami</a> akhirnya memaksa Athena untuk menyerah. Kekalahan Athena menjadikan Sparta sebagai negara yang memiliki kekuatan palong dominan di seluruh Yunani.<br />
<h1 class="firstHeading" id="firstHeading" lang="id">
<span dir="auto">Pasukan Abadi (Kekaisaran Persia)</span></h1>
<div id="siteSub">
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas</div>
<div class="dablink noprint">
"Pasukan Abadi" beralih ke halaman ini. Untuk kegunaan lain dari Pasukan Abadi, lihat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasukan_Abadi_%28disambiguasi%29" title="Pasukan Abadi (disambiguasi)">Pasukan Abadi (disambiguasi)</a>.</div>
<div class="thumb tright">
<div class="thumbinner" style="width: 352px;">
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Persian_warriors_from_Berlin_Museum.jpg"><img alt="" class="thumbimage" data-file-height="960" data-file-width="1280" height="263" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/fa/Persian_warriors_from_Berlin_Museum.jpg/350px-Persian_warriors_from_Berlin_Museum.jpg" width="350" /></a>
<div class="thumbcaption">
<div class="magnify">
<a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Persian_warriors_from_Berlin_Museum.jpg" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/static-1.24wmf4/skins/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>
Pasukan Abadi Persia, dekorasi di Istana Darius di <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Susa" title="Susa">Susa</a> (510 SM).</div>
</div>
</div>
<b>Pasukan Abadi</b> (dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Yunani" title="Bahasa Yunani">bahasa Yunani</a>: <span lang="el">Ἀθάνατοι</span>, <i><span class="Unicode" style="text-decoration: none; white-space: normal;" title="Yunani transliteration">Athánatoi</span></i>, "abadi", dari awalan <i>a</i> ("tidak") + <i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Thanatos" title="Thanatos">thanatos</a></i> ("mati"); kadang disebut "Pasukan Abadi Persia" atau "Sepuluh Ribu Tentara Abadi") adalah nama yang diberikan oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Herodotos" title="Herodotos">Herodotos</a> untuk menyebut pasukan khusus dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kekaisaran_Akhemeniyah" title="Kekaisaran Akhemeniyah">Kekaisaran Persia Akhemeniyah</a>.<sup class="reference" id="cite_ref-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasukan_Abadi_%28Kekaisaran_Persia%29#cite_note-1"></a></sup>
Pasukan Abadi bertugas sebagai Garda Imperial dan juga sebagai pasukan
tempur. Sebagai Garda Imperial, Pasukan Abadi bertugas melindungi
kekaisaran jika ada serangan dari luar, sedangkan sebagai pasukan
tempur, Pasukan Abadi ikut serta dalam penyerangan yang dilakukan oleh
Kekaisaran, salah satunya adalah ketika ekspansi Kekaisaran Persia dan
pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Yunani-Persia" title="Perang Yunani-Persia">Perang Yunani-Persia</a>. Dalam masa damai, Pasukan Abadi bertugas sebagai pengawal kaisar. Nama pasukan ini dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Persia" title="Bahasa Persia">bahasa Persia</a> kemungkinan adalah Anûšiya ('rekan').<br />
Herodotos menggambarkan Pasukan Abadi sebagai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Infantri_berat" title="Infantri berat">infantri berat</a> yang dipimpin oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hydarnes" title="Hydarnes">Hydarnes</a>. Jumlah tentaranya adalah 10.000 prajurit. Yang boleh masuk ke dalam Pasukan Abadi hanya orang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bangsa_Persia" title="Bangsa Persia">Persia</a>, <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Medes" title="Medes">Medes</a>, dan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bangsa_Elam" title="Bangsa Elam">Elam</a>. Pasukan Abadi memperoleh pelatihan yang lebih baik dan lebih berat daripada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Infantri_ringan" title="Infantri ringan">infantri ringan</a>
biasa. Para prajurit dalam Pasukan Abadi sudah dilatih dengan keras
sejak kecil. Siasat yang biasa digunakan oleh Pasukan Abadi yaitu
barisan depan menyerang musuh sedangkan barisan belakang menembakkan
panah ke arah musuh. Para prajurit yang menjadi tentara Abadi adalah
pria-pria yang sangat setia pada kaisar dan akan melindungi kaisar
bahkan sampai mati.<br />
Pasukan ini disebut sebagai "Pasukan Abadi" hanya oleh Herodotos.
Sementara sumber dari Persia sendiri tidak menyebutkan nama pasukan ini.<sup class="reference" id="cite_ref-IranChamberImmortals_5-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasukan_Abadi_%28Kekaisaran_Persia%29#cite_note-IranChamberImmortals-5">[</a></sup> Kemungkinan, Herodotus telah keliru membedakan Anûšiya ('rekan') dengan Anauša ('Pasukan Abadi').<br />
Selain oleh Herodotos, Pasukan Abadi disebutkan pula oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Athenaios" title="Athenaios">Athenaios</a><sup class="reference" id="cite_ref-6"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasukan_Abadi_%28Kekaisaran_Persia%29#cite_note-6"></a></sup><sup>,</sup>(yang mengutip <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Herakleides_dari_Kyme" title="Herakleides dari Kyme">Herakleides dari Kyme</a>); <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hesikhios_dari_Iskandariyah" title="Hesikhios dari Iskandariyah">Hesykhios</a><sup class="reference" id="cite_ref-7"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasukan_Abadi_%28Kekaisaran_Persia%29#cite_note-7"></a></sup><sup>.</sup>(yang secara keliru menyebut Pasukan Abadi sebagai detasemen kavaleri); <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Procopius" title="Procopius">Procopius</a>; serta sumber-sumber lain yang mengambil data dari Herodotos, sedangkan Cassiusmenyebut Pasukan Abadi dengan mengambil rujukan dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Romawi" title="Romawi">Romawi</a>, dan menyebutnya sebagai pasukan tempur.<br />
<br /><div class="thumb tleft">
<div class="thumbinner" style="width: 152px;">
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Immortals-spear-counterweight.jpg&filetimestamp=20110410114757&"><img alt="" class="thumbimage" data-file-height="450" data-file-width="307" height="220" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/2/22/Immortals-spear-counterweight.jpg/150px-Immortals-spear-counterweight.jpg" width="150" /></a>
<div class="thumbcaption">
<div class="magnify">
<a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Immortals-spear-counterweight.jpg&filetimestamp=20110410114757" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/static-1.24wmf4/skins/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>
Bagian penyeimbang tombak Pasukan Abadi.</div>
</div>
</div>
Menurut <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Herodotos" title="Herodotos">Herodotos</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Xenophon" title="Xenophon">Xenophon</a>, pasukan ini dinamai Pasukan Abadi (<i>Athanatoi</i>)
karena jumlahnya selalu tetap, yakni 10.000 prajurit. Mereka punya
tradisi dan aturan bahwa jika ada tentara Abadi yang terbunuh, terluka
parah, cacat serius, atau sakit, maka akan langsung digantikan oleh
tentara baru sehingga jumlah pasukan ini selalu 10.000, tidak kurang dan
tidak lebih,karena itulah pasukan ini dinamai Pasukan Abadi.<sup class="reference" id="cite_ref-Xeno_11-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasukan_Abadi_%28Kekaisaran_Persia%29#cite_note-Xeno-11"></a></sup><br />
Menurut seorang ahli sejarah Persia, Ardeshir Radpour, selain karena
jumlahnya selalu tetap, pasukan ini dinamai Pasukan Abadi juga karena
mereka tidak pernah meninggalkan mayat prajurit yang mati di medan
pertempuran. Mereka selalu memindahkan prajurit Pasukan Abadi yang
terbunuh dan menjauhkannya dari pantauan musuh, dengan demikian musuh
jarang melihat prajurit Pasukan Abadi yang mati. Ini seolah-oleh membuat
prajurit Pasukan Abadi terlihat tidak dapat mati.<br />
Nama lain dari Pasukan Abadi adalah <i>Melophoroi</i> (Para Pembawa Apel). Nama ini digunakan oleh para sejarawan pengikut <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Aleksander_yang_Agung" title="Aleksander yang Agung">Aleksander yang Agung</a>.
Pasukan Abadi membawa tombak yang memiliki penyeimbang berupa logam
kecil berbentuk bulat untuk menyeimbangkan titik berat tombak. Bentuk
penyeimbang tersebut mirip apel sehingga mereka disebut Para Pembawa
Apel.<sup class="reference" id="cite_ref-Xeno_11-2"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasukan_Abadi_%28Kekaisaran_Persia%29#cite_note-Xeno-11"></a></sup>Penyeimbang tombak itu juga dapat digunakan sebagai senjata untuk memukul musuh.<br />
<h2>
<span class="mw-headline" id="Sejarah">Sejarah</span></h2>
<div class="thumb tright">
<div class="thumbinner" style="width: 523px;">
<table cellspacing="0" style="background: transparent; border: 0; margin: 0; padding: 0; width: 519px;">
<tbody>
<tr style="vertical-align: top;">
<td class="thumbimage" style="margin: 0; padding: 0;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Kuroshekabir.jpg" title="Kiri: Koresh yang Agung, ilustrasi buatan seorang seniman. Koresh adalah pendiri Kekaisaran Persia Akhemeniyah sekaligus penggagas pembentukan Pasukan Abadi. Kanan: Wilayah Kekaisaran Persia Akhemeniyah di bawah kepemimpinan Koresh yang Agung. Pada masa tersebut, kekaisaran yang dipimpin Koresh merupakan kekaisaran terbesar di dunia. Jika dibandingkan dengan masa modern, maka kekuasaannya akan meliputi Turki, Israel, Georgia dan Arabia di barat sampai Kazakhstan, Kyrgyzstan, Sungai Indus (Pakistan) dan Oman di timur."><img alt="Kiri: Koresh yang Agung, ilustrasi buatan seorang seniman. Koresh adalah pendiri Kekaisaran Persia Akhemeniyah sekaligus penggagas pembentukan Pasukan Abadi. Kanan: Wilayah Kekaisaran Persia Akhemeniyah di bawah kepemimpinan Koresh yang Agung. Pada masa tersebut, kekaisaran yang dipimpin Koresh merupakan kekaisaran terbesar di dunia. Jika dibandingkan dengan masa modern, maka kekuasaannya akan meliputi Turki, Israel, Georgia dan Arabia di barat sampai Kazakhstan, Kyrgyzstan, Sungai Indus (Pakistan) dan Oman di timur." data-file-height="1342" data-file-width="1063" height="168" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/fb/Kuroshekabir.jpg/133px-Kuroshekabir.jpg" width="133" /></a></td>
<td style="border: 0; margin: 0; padding: 0; width: 2px;"><br /></td>
<td class="thumbimage" style="margin: 0; padding: 0;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Persia-Cyrus2-World3.png" title="Kiri: Koresh yang Agung, ilustrasi buatan seorang seniman. Koresh adalah pendiri Kekaisaran Persia Akhemeniyah sekaligus penggagas pembentukan Pasukan Abadi. Kanan: Wilayah Kekaisaran Persia Akhemeniyah di bawah kepemimpinan Koresh yang Agung. Pada masa tersebut, kekaisaran yang dipimpin Koresh merupakan kekaisaran terbesar di dunia. Jika dibandingkan dengan masa modern, maka kekuasaannya akan meliputi Turki, Israel, Georgia dan Arabia di barat sampai Kazakhstan, Kyrgyzstan, Sungai Indus (Pakistan) dan Oman di timur."><img alt="Kiri: Koresh yang Agung, ilustrasi buatan seorang seniman. Koresh adalah pendiri Kekaisaran Persia Akhemeniyah sekaligus penggagas pembentukan Pasukan Abadi. Kanan: Wilayah Kekaisaran Persia Akhemeniyah di bawah kepemimpinan Koresh yang Agung. Pada masa tersebut, kekaisaran yang dipimpin Koresh merupakan kekaisaran terbesar di dunia. Jika dibandingkan dengan masa modern, maka kekuasaannya akan meliputi Turki, Israel, Georgia dan Arabia di barat sampai Kazakhstan, Kyrgyzstan, Sungai Indus (Pakistan) dan Oman di timur." data-file-height="358" data-file-width="813" height="168" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/3c/Persia-Cyrus2-World3.png/382px-Persia-Cyrus2-World3.png" width="382" /></a></td>
</tr>
<tr style="vertical-align: top;">
<td colspan="3" style="border: 0; margin: 0; padding: 0;">
<div class="thumbcaption">
Kiri: <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Koresh_yang_Agung" title="Koresh yang Agung">Koresh yang Agung</a>, ilustrasi buatan seorang seniman. Koresh adalah pendiri <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kekaisaran_Akhemeniyah" title="Kekaisaran Akhemeniyah">Kekaisaran Persia Akhemeniyah</a> sekaligus penggagas pembentukan Pasukan Abadi.<br />
Kanan: Wilayah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kekaisaran_Akhemeniyah" title="Kekaisaran Akhemeniyah">Kekaisaran Persia Akhemeniyah</a> di bawah kepemimpinan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Koresh_yang_Agung" title="Koresh yang Agung">Koresh yang Agung</a>.
Pada masa tersebut, kekaisaran yang dipimpin Koresh merupakan
kekaisaran terbesar di dunia. Jika dibandingkan dengan masa modern, maka
kekuasaannya akan meliputi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Turki" title="Turki">Turki</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Israel" title="Israel">Israel</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Georgia" title="Georgia">Georgia</a> dan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Arabia" title="Arabia">Arabia</a> di barat sampai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kazakhstan" title="Kazakhstan">Kazakhstan</a>, <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kyrgyzstan" title="Kyrgyzstan">Kyrgyzstan</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sungai_Indus" title="Sungai Indus">Sungai Indus</a> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pakistan" title="Pakistan">Pakistan</a>) dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Oman" title="Oman">Oman</a> di timur.</div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
</div>
Menurut <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Xenophon" title="Xenophon">Xenophon</a>, Pasukan Abadi dibentuk oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Koresh_yang_Agung" title="Koresh yang Agung">Koresh yang Agung</a>. Pada masa kekuasaan Koresh, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kekaisaran_Akhemeniyah" title="Kekaisaran Akhemeniyah">Kekaisaran Persia Akhemeniyah</a> berhasil menaklukan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bangsa_Assyria" title="Bangsa Assyria">bangsa Assyria</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Babilonia" title="Babilonia">bangsa Bablionia</a>, <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Media_%28bangsa%29" title="Media (bangsa)">bangsa Medes</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Orang_Kurdi" title="Orang Kurdi">bangsa Kurdi</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bangsa_Lydia" title="Bangsa Lydia">bangsa Lydia</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kekaisaran_Parthia" title="Kekaisaran Parthia">bangsa Parthia</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bangsa_Turki" title="Bangsa Turki">bangsa Turki</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bangsa_Armenia" title="Bangsa Armenia">bangsa Armenia</a>, dan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bangsa_Ionia" title="Bangsa Ionia">bangsa Ionia</a>. Kekuasaannya terbentang mulai dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sungai_Indus" title="Sungai Indus">sungai Indus</a> di India sampai <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hellespontos" title="Hellespontos">Hellespontos</a> di Yunani. Karena kekaisarannya bertambah luas, Koresh merasa bahwa keamanan istananya perlu ditingkatkan:<br />
<table class="cquote" style="background-color: honeydew; border-collapse: collapse; border-style: none; border: 1px solid #AAAAAA; margin: auto;">
<tbody>
<tr>
<td style="color: #b2b7f2; font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 35px; font-weight: bold; padding: 10px 10px; text-align: left;" valign="top" width="20">“</td>
<td style="padding: 4px 10px;" valign="top">Dia memikirkan kepada siapa
dia dapat mempercayakan keamanan istananya........ Dia memilih di antara
mereka sepuluh ribu prajurit, yang berkemah di sekitar istana,
menjaganya siang dan malam, dan ikut menemaninya jika dia pergi,
mengiringi di dekatnya.</td>
<td style="color: #b2b7f2; font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 36px; font-weight: bold; padding: 10px 10px; text-align: right;" valign="bottom" width="20">”</td>
</tr>
<tr>
<td colspan="3" style="padding-right: 4%;">
<div style="font-size: smaller; text-align: right;">
<cite style="font-style: normal;">—<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Xenophon" title="Xenophon">Xenophon</a>, <i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kyrou_Paideia" title="Kyrou Paideia">Kyrou Paideia</a></i>.</cite></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
Dalam pertempuran, Pasukan Abadi bertanggung jawab untuk melindungi tenda kerajaan yang ditempati oleh kaisar.<sup class="reference" id="cite_ref-17"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasukan_Abadi_%28Kekaisaran_Persia%29#cite_note-17"></a></sup>Pasukan Abadi ikut berperang dalam penaklukan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Koresh_yang_Agung" title="Koresh yang Agung">Koresh yang Agung</a> di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kekaisaran_Babilonia_Baru" title="Kekaisaran Babilonia Baru">Kekaisaran Babilonia Baru</a> pada 547 SM, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kampanye_militer" title="Kampanye militer">kampanye</a> <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Cambyses_II_dari_Persia" title="Cambyses II dari Persia">Kambises</a> melawan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mesir_Kuno" title="Mesir Kuno">Mesir</a> pada 525 SM dan invasi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Darius_I_dari_Persia" title="Darius I dari Persia">Darius yang Agung</a> ke <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Punjab_Barat" title="Punjab Barat">Punjab Barat</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sindh" title="Sindh">Sindh</a> di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/India" title="India">India</a> serta ke <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Skithia" title="Skithia">Skithia</a> pada 520 SM dan 513 SM.Dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Gaugamela" title="Pertempuran Gaugamela">Pertempuran Gaugamela</a> pada 331 SM, Pasukan Abadi melindungi gerak mundur kaisar <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Darius_III" title="Darius III">Darius III</a>. Kemungkinan Pasukan Abadi juga ikut serta dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Gerbang_Persia" title="Pertempuran Gerbang Persia">Pertempuran Gerbang Persia</a> pada 330 SM.<br />
<a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Aleksander_yang_Agung" title="Aleksander yang Agung">Aleksander yang Agung</a> berhasil mengalahkan Pasukan Abadi dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Issos" title="Pertempuran Issos">Pertempuran Issos</a> pada 333 SM. Setelah Kekaisaran Persia Akhemeniyah runtuh, Pasukan Abadi pun dibubarkan.<br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Perang_Yunani-Persia">Perang Yunani-Persia</span></h3>
<div class="dablink noprint">
<img alt="!" data-file-height="128" data-file-width="128" height="20" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/ec/Crystal_Clear_app_xmag.svg/20px-Crystal_Clear_app_xmag.svg.png" width="20" />Artikel utama untuk bagian ini adalah: <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Yunani-Persia" title="Perang Yunani-Persia">Perang Yunani-Persia</a></div>
Dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Yunani-Persia" title="Perang Yunani-Persia">Perang Yunani-Persia</a>, Pasukan Abadi berpartisipasi dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pengepungan_Eretria" title="Pengepungan Eretria">Pengepungan Eretria</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Marathon" title="Pertempuran Marathon">Pertempuran Marathon</a> pada 490 SM dalam invasi yang pertama, serta <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Thermopylae" title="Pertempuran Thermopylae">Pertempuran Thermopylae</a> pada 480 SM dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Plataia" title="Pertempuran Plataia">Pertempuran Plataia</a> pada 79 SM dalam invasi yang kedua. Di Thermopylae, Pasukan Yunani menghalangi jalan sempit di pesisir dan mencegah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasukan_Akhemeniyah" title="Pasukan Akhemeniyah">pasukan Persia</a>
memasuki kota-kota Yunani. Namun Pasukan Abadi mengambil jalan memutar
dan berhasil mengepung pasukan Yunani sebelum kemudian mengalahkannya.
Pasukan Abadi juga terlibat pada tahun kedua perang, pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/479" title="479">479</a> SM. Ketika itu pasukan Persia mengalami kekalahan di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Salamis" title="Pertempuran Salamis">Salamis</a> sehingga Xerxes memutuskan untuk pergi dari Yunani dan menugaskan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mardonios" title="Mardonios">Mardonios</a> untuk meneruskan kampanye militer.<sup class="reference" id="cite_ref-SDK604_20-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasukan_Abadi_%28Kekaisaran_Persia%29#cite_note-SDK604-20"></a></sup>
Mardonios memilih untuk membawa seluruh Pasukan Abadi kecuali pemimpin
mereka, Hydarnes, karena Hydarnes lebih suka mengikuti Xerxes untuk
pulang.<sup class="reference" id="cite_ref-21"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasukan_Abadi_%28Kekaisaran_Persia%29#cite_note-21"></a></sup> Maka Pasukan Abadi pun menjadi bagian dari pasukan pendudukan Persia di Yunani di bawah pimpinan Mardonios.Namun Pasukan Abadi tidak pernah disebutkan kaitannya dengan operasi pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/479" title="479">479</a> SM sehingga ada kemungkinan bahwa mereka sebenarnya kembali ke Asia bersama Xerxes dan Hydarnes.<sup class="reference" id="cite_ref-IE_10-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasukan_Abadi_%28Kekaisaran_Persia%29#cite_note-IE-10"></a></sup><br />
<h4>
<span class="mw-headline" id="Pertempuran_Thermopylae">Pertempuran Thermopylae</span></h4>
<div class="dablink noprint">
<img alt="!" data-file-height="128" data-file-width="128" height="20" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/ec/Crystal_Clear_app_xmag.svg/20px-Crystal_Clear_app_xmag.svg.png" width="20" />Artikel utama untuk bagian ini adalah: <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Thermopylae" title="Pertempuran Thermopylae">Pertempuran Thermopylae</a></div>
Keterlibatan Pasukan Abadi dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Thermopylae" title="Pertempuran Thermopylae">Pertempuran Thermopylae</a> adalah yang paling terkenal.<sup class="reference" id="cite_ref-24"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasukan_Abadi_%28Kekaisaran_Persia%29#cite_note-24">[24]</a></sup> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Xerxes" title="Xerxes">Xerxes</a> dan pasukannya yang berjumlah sangat banyak datang ke Yunani untuk menaklukan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Athena" title="Kota Athena">Athena</a> dan kota-kota di sekitarnya. Bangsa Yunani memutuskan untuk bersekutu untuk menghadapi Persia.Persekutuan tersebut dipimpin oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sparta" title="Sparta">Sparta</a>. Raja Sparta, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Leonidas_I" title="Leonidas I">Leonidas I</a>,
memutuskan untuk menghalangi Persia di "Gerbang Panas", sebuah celah
sempit yang hanya bisa dilalui oleh sedikit prajurit. Pasukan Yunani
terdiri dari sekitar 7,000 prajurit, di antaranya adalah 300 prajurit <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sparta" title="Sparta">Sparta</a>.
Menurut sumber-sumber kuno, pasukan Persia berjumlah jutaan, suatu
klaim yang sangat mungkin terlalu dilebih-lebihkan. Kalah jumlah,
pasukan Yunani mampu menahan pasukan Persia selama tiga hari. Pasukan
Yunani menjalani tiga pertempuran di Thermopylae sebelum akhirnya
dikepung dan dikalahkan.<br />
<div class="thumb tleft">
<div class="thumbinner" style="width: 593px;">
<table cellspacing="0" style="background: transparent; border: 0; margin: 0; padding: 0; width: 589px;">
<tbody>
<tr style="vertical-align: top;">
<td class="thumbimage" style="margin: 0; padding: 0;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Greek_Phalanx.jpg" title="Kiri: Formasi Phalanx pasukan Yunani. Kanan: Pasukan Abadi Persia pada upacara di Iran memperingati 2500 tahun pendirian Kekaisaran Persia Akhemeniyah oleh Koresh yang Agung."><img alt="Kiri: Formasi Phalanx pasukan Yunani. Kanan: Pasukan Abadi Persia pada upacara di Iran memperingati 2500 tahun pendirian Kekaisaran Persia Akhemeniyah oleh Koresh yang Agung." data-file-height="300" data-file-width="600" height="158" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/ed/Greek_Phalanx.jpg/315px-Greek_Phalanx.jpg" width="315" /></a></td>
<td style="border: 0; margin: 0; padding: 0; width: 2px;"><br /></td>
<td class="thumbimage" style="margin: 0; padding: 0;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:AchaemenidSoldiers.jpg" title="Kiri: Formasi Phalanx pasukan Yunani. Kanan: Pasukan Abadi Persia pada upacara di Iran memperingati 2500 tahun pendirian Kekaisaran Persia Akhemeniyah oleh Koresh yang Agung."><img alt="Kiri: Formasi Phalanx pasukan Yunani. Kanan: Pasukan Abadi Persia pada upacara di Iran memperingati 2500 tahun pendirian Kekaisaran Persia Akhemeniyah oleh Koresh yang Agung." data-file-height="250" data-file-width="426" height="158" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/ac/AchaemenidSoldiers.jpg/270px-AchaemenidSoldiers.jpg" width="270" /></a></td>
</tr>
<tr style="vertical-align: top;">
<td colspan="3" style="border: 0; margin: 0; padding: 0;">
<div class="thumbcaption">
Kiri: <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Formasi_Phalanx" title="Formasi Phalanx">Formasi Phalanx</a> pasukan Yunani.<br />
Kanan: Pasukan Abadi Persia pada upacara di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Iran" title="Iran">Iran</a> memperingati 2500 tahun pendirian <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kekaisaran_Akhemeniyah" title="Kekaisaran Akhemeniyah">Kekaisaran Persia Akhemeniyah</a> oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Koresh_yang_Agung" title="Koresh yang Agung">Koresh yang Agung</a>.</div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
</div>
Pada hari pertama pertempuran, Xerxes terkejut karena pasukan Yunani,
yang berjumlah lebih sedikit, mau melawan pasukannya. Pasukan Yunani
memakai formasi yang disebut "<a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Formasi_Phalanx" title="Formasi Phalanx">Formasi Phalanx</a>." Para <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hoplites" title="Hoplites">hoplites</a>
(infantri berat Yunani) merapatkan perisai mereka, dan beberapa barisan
terdepan mengarahkan tombaknya ke depan. Formasi ini merupakan paduan
dinding perisai dan tombak-tombak yang terarah ke musuh. Formasi ini
sulit ditembus oleh pasukan Persia. Xerxes menawarkan Leonidas untuk
menyerah. Leonidas menolak dan Xerxes pun mengirim pasukan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Medes" title="Medes">Medes</a> untuk menyerang pasukan Yunani. Pasukan Medes adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Infantri_ringan" title="Infantri ringan">infantri ringan</a>
yang mengenakan baju zirah kulit dan membawa tombak serta perisai.
Pasukan Medes dibantai oleh pasukan Yunani. Karena serangan pertamanya
gagal, Xerxes pun bersiap untuk mengirimkan Pasukan Abadinya. Xerxes
merasa yakin bahwa Pasukan Abadi akan mampu mengalahkan pasukan Yunani.<br />
Dengan perintah Xerxes, Pasukan abadi pun maju. Komandan Pasukan Abadi adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hydarnes" title="Hydarnes">Hydarnes</a>
(bahasa Persia Kuno: Vidarna ("penyobek”)). Pasukan Abadi bergerak
menyerang pasukan Yunani dan barisan depan mereka berhasil dipatahkan
oleh kumpulan tombak pasukan Yunani, formasi pasukan Yunani tetap tak
tertembus.<sup class="reference" id="cite_ref-IE_10-2"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasukan_Abadi_%28Kekaisaran_Persia%29#cite_note-IE-10"></a></sup>Ini karena kuatnya para prajurit Yunani dan Sparta, selain juga karena para prajurit Yunani mengenakan baju zirah perunggu dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Helm_Korinthos" title="Helm Korinthos">helm Korinthos</a> yang kuat. Senjata-senjata Pasukan Abadi, yang berhasil mengalahkan pasukan-pasukan di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asia" title="Asia">Asia</a>,
tidak mampu menembus pertahanan pasukan Yunani. Perlengkapan pelindung
Yunani memberi perlindungan yang kuat dan sulit ditembus oleh Pasukan
Abadi. Sebaliknya, tombak <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dory" title="Dory">dory</a>
pasukan Yunani terbukti fatal bagi Pasukan Abadi. Bahkan perisai
Pasukan Abadi dapat hancur jika diserang dengan sudut dan kecepatan yang
tepat.<br />
Pasukan Abadi tidak mampu mengalahkan pasukan Yunani karena perisai
mereka lebih lemah, selain itu mereka tidak memakai helm dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pelindung_kaki" title="Pelindung kaki">pelindung kaki</a>.
Pasukan Abadi memiliki kelebihan karena membawa panah, namun
panah-panah mereka juga tidak terlalu berguna terhadap pasukan Yunani
yang memiliki pelindung kuat. Perlindungan Pasukan Abadi yang lebih
sedikit ini disebabkan Kekaisaran Persia lebih mengutamakan penggunaan
kavaleri dan pemanah dalam jumlah yang sangat banyak. Di kemudian hari,
infantri Persia mulai mengadopsi perisai <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hoplon" title="Hoplon">hoplon</a> Yunani.
Selain itu tempat pertempuran yang sempit lebih menguntungkan pasukan
Yunani, dan karena mereka bertempur untuk membela tanah air, maka moral
pasukan Yunani juga lebih tinggi.<br />
Pada hari kedua, Xerxes kembali mengirimkan Pasukan Abadi untuk
menyerang pasukan Yunani, namun seperti halnya pada hari pertama,
serangan ini tidak banyak membuahkan hasil. Karena kegagalan ini, Xerxes
mulai kebingungan memikirkan langkah selanjutnya dan mempertimbangkan
tentang kekalahan. Pada hari kedua itu pula, Xerxes didatangi oeh
seorang pengkhianat bangsa Yunani bernama <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ephialtes_dari_Trakhis" title="Ephialtes dari Trakhis">Ephialtes dari Trakhis</a>.<sup class="reference" id="cite_ref-27"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasukan_Abadi_%28Kekaisaran_Persia%29#cite_note-27">[27]</a></sup> Dia memberi informasi mengenai jalan gunung di sekitar Thermopylae yang dapat digunakan untuk mengepung pasukan Yunani.<sup class="reference" id="cite_ref-About_28-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasukan_Abadi_%28Kekaisaran_Persia%29#cite_note-About-28"></a></sup> Atas tindakannya, di kemudian hari nama "Ephialtes" di Yunani menjadi
bermakna "mimpi buruk" dan disamakan dengan pengkhianat. Setelah
mendapat informasi itu, pada petang hari Xerxes mengirim Hydarnes
bersama 20.000 prajurit untuk mengepung pasukan Yunani melalui jalur
tersebut. Kemungkinan dalam pasukan yang dipimpin oleh Hydarnes itu,
dimasukkan pula sisa-sisa Pasukan Abadi yang belum terluka.
Jalur itu dimulai dari arah timur kamp pasukan Persia dan terbentang di
sepanjang punggung gunung Anopaia, yang berada di sisi celah yang
dijaga oleh pasukan Yunani. Jalur itu bercabang, yang satu menuju <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Phokis" title="Phokis">Phokis</a> dan yang lainnya menuju <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Teluk_Malia" title="Teluk Malia">Teluk Malia</a> tempat pasukan Yunani bersiaga.Dengan menggunakan jalur itu, pasukan Persia dapat menjepit pasukan Yunani.<br />
Hari ketiga sekaligus terakhir dari pertempuran tersebut merupakan
kehancuran bagi pasukan Yunani. Ketika sadar bahwa pasukan Persia akan
berasil mengepung mereka, Leonidas memerintahkan sebagian pasukan Yunani
untuk mundur dan menyelamatkan diri, sedangkan sebagian lainya, dengan
dipimpin oleh Leonidas, tetap bertahan. Ketika pasukan Persia
berdatangan, pasukan Yuani mencoba bertahan dan membunuh sebanyak
mungkin serdadu Persia. Ketika Pasukan Abadi ikut maju, pasukan Yunani
semakin terdesak. Sebagian prajurit Thebes menyerah dan dijadikan
tawanan, sedangkan para prajurit Yunani lainnya terus melawan dan
dibantai. Dalam baku hantam itu, korban juga berjatuhan di pihak Pasukan
Abadi; dua orang adik Xerxes, yang menjadi prajurit Pasukan Abadi,
gugur. Seusai pertempuran, Xerxes memerintahkan semua mayat prajurit Persia
untuk dikubur supaya tidak mempengaruhi mental pasukan. Xerxes, yang
sangat marah terhadap Leonidas, memerintahkan juga supaya mayat Leonidas
untuk dipenggal, kepalanya ditancapkan pada sebuah galah, dan tubuhnya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Penyaliban" title="Penyaliban">disalibkan</a>.<br />
<h2>
<span class="mw-headline" id="Pelatihan">Pelatihan</span></h2>
<div class="thumb tright">
<div class="thumbinner" style="width: 222px;">
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Persepolis_Apadana_noerdliche_Treppe_Detail.jpg"><img alt="" class="thumbimage" data-file-height="640" data-file-width="418" height="337" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/29/Persepolis_Apadana_noerdliche_Treppe_Detail.jpg/220px-Persepolis_Apadana_noerdliche_Treppe_Detail.jpg" width="220" /></a>
<div class="thumbcaption">
<div class="magnify">
<a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Persepolis_Apadana_noerdliche_Treppe_Detail.jpg" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/static-1.24wmf4/skins/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>
Prajurit <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Medes" title="Medes">Medes</a> (kiri) dan prajurit Persia (kanan), Relief di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Persepolis" title="Persepolis">Persepolis</a>.</div>
</div>
</div>
Hanya anak laki-laki keturunan Persia yang bisa masuk ke dalam
pelatihan Pasukan Abadi. Di kemudian hari persyaratannya bertambah,
yaitu seseorang harus setia pada ajaran <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Zoroastrianisme" title="Zoroastrianisme">Zoroaster</a> jika ingin menjadi tentara Pasukan Abadi. Berdasarkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Strabo" title="Strabo">Strabo</a>,
para calon tentara Pasukan Abadi harus menjalani pelatihan sejak masa
anak-anak. Pelatihan mereka sangat berat dan keras baik secara fisik
maupun psikologis. Mereka barangkali sudah dilatih sejak usia 5 atau 7
tahun. Mereka harus belajar bertahan hidup dalam kondisi yang sulit,
misalnya bertahan hidup dengan memakan buah-buahan liar semacam <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pistachio" title="Pistachio">pistachio</a> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kenari" title="Kenari">kenari</a> hijau), <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Acorn&action=edit&redlink=1" title="Acorn (halaman belum tersedia)">acorn</a> (buah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ek" title="Ek">pohon ek</a>), <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Delima" title="Delima">delima</a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pir" title="Pir">pir</a>
liar. Mereka juga harus punya kemampuan untuk menjinakkan kuda liar.
Anak-anak itu dibagi ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 50
orang dan mereka dilatih menunggang kuda, bertarung, menggunakan
senjata, memanah, berenang, melempar tombak, berlari, dan berbaris. Mereka juga dilatih untuk dapat bertahan dalam kondisi cuaca yang tidak
mendukung. Herodotos menyebutkan bahwa usia para prajurit yang termasuk
Pasukan Abadi berkisar antara 15 tahun sampai 50 tahun. Ketika sudah
berusia sekitar 50 tahun, seorang tentara Abadi boleh pensiun dan diberi
semacam tunjangan pensiun.<br />
Sebelum menjadi kaisar, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Darius_I_dari_Persia" title="Darius I dari Persia">Darius</a> pernah bertugas sebagai prajurit Pasukan Abadi pada masa pemerintahan kaisar <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Cambyses_II" title="Cambyses II">Kambises II</a>,
dan Darius pernah mengatakan bahwa berkat pelatihan yang diperolehnya,
dia dapat menjadi seorang petarung yang sangat tangguh. Darius berkata
dengan bangga:<br />
<table class="cquote" style="background-color: honeydew; border-collapse: collapse; border-style: none; border: 1px solid #AAAAAA; margin: auto;">
<tbody>
<tr>
<td style="color: #b2b7f2; font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 35px; font-weight: bold; padding: 10px 10px; text-align: left;" valign="top" width="20">“</td>
<td style="padding: 4px 10px;" valign="top">Aku terlatih menggunakan
tangan dan kaki. Sebagai penunggang kuda, aku adalah penunggang kuda
yang hebat. Sebagai pemanah, aku adalah pemanah yang hebat, baik sambil
berdiri maupun sambil menunggang kuda. Sebagai penombak, aku adalah
penombak yang hebat, baik sambil berdiri maupun sambil menunggang kuda.</td>
<td style="color: #b2b7f2; font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 36px; font-weight: bold; padding: 10px 10px; text-align: right;" valign="bottom" width="20">”</td>
</tr>
</tbody></table>
<h2>
<span class="mw-headline" id="Perlengkapan">Perlengkapan</span></h2>
<div class="thumb tleft">
<div class="thumbinner" style="width: 316px;">
<table cellspacing="0" style="background: transparent; border: 0; margin: 0; padding: 0; width: 312px;">
<tbody>
<tr style="vertical-align: top;">
<td class="thumbimage" style="margin: 0; padding: 0;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Immortal.jpg" title="Ilustrasi buatan seniman yang menggambarkan tentara Pasukan Abadi yang mengenakan pakaian tempur."><img alt="Ilustrasi buatan seniman yang menggambarkan tentara Pasukan Abadi yang mengenakan pakaian tempur." data-file-height="461" data-file-width="231" height="339" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/8c/Immortal.jpg/170px-Immortal.jpg" width="170" /></a></td>
<td style="border: 0; margin: 0; padding: 0; width: 2px;"><br /></td>
<td class="thumbimage" style="margin: 0; padding: 0;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Immortal_warrior.jpg&filetimestamp=20110413090546&" title="Ilustrasi buatan seniman yang menggambarkan tentara Pasukan Abadi yang mengenakan pakaian tempur."><img alt="Ilustrasi buatan seniman yang menggambarkan tentara Pasukan Abadi yang mengenakan pakaian tempur." data-file-height="367" data-file-width="150" height="338" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/0/0b/Immortal_warrior.jpg/138px-Immortal_warrior.jpg" width="138" /></a></td>
</tr>
<tr style="vertical-align: top;">
<td colspan="3" style="border: 0; margin: 0; padding: 0;">
<div class="thumbcaption">
Ilustrasi buatan seniman yang menggambarkan tentara Pasukan Abadi yang mengenakan pakaian tempur.</div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
</div>
Herodotos menggambarkan persenjataan tentara Abadi sebagai berikut:
tombak pendek, pedang pendek atau belati besar yang bergantung di
pinggang kanan, busur dan panah, serta perisai yang kecil dan ringan.Mereka mengenakan jubah yang penuh dengan hiasan dan sulaman, dan diwarnai dengan warna ungu, biru, kuning, dan putih.<sup class="reference" id="cite_ref-WiG_4-3"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasukan_Abadi_%28Kekaisaran_Persia%29#cite_note-WiG-4"></a></sup>Di balik jubahnya mereka memakai baju <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Zirah_sisik" title="Zirah sisik">zirah sisik</a>, yaitu baju zirah berat yang bentuknya menyerupai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sisik" title="Sisik">sisik</a>. Zirah sisik tersebut ternyata memberikan perlindungan yang kurang efektif melawan tentara Yunani yang memakai baju <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Linothorax" title="Linothorax">zirah linen</a> dan perunggu. Pasukan Abadi juga memakai baju zirah kulit yang tebal dan dibuat dari kulit hewan yang direbus.<br />
Perisai Pasukan Abadi disebut <i>gerron</i>, dibuat dari kayu yang dilapisi kulit atau kain, dan bentuknya mirip <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biola" title="Biola">biola</a>. Ada pula tentara Abadi yang membawa perisai berbetuk persegi panjang atau bulat.Mereka menggunakan perisainya untuk perlindungan dan penyerangan.
Perisai ini cukup kuat menahan panah, namun tidak dapat menghentikan
tusukan tombak <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dory" title="Dory">dory</a> tentara Yunani.<sup class="reference" id="cite_ref-WiG_4-4"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasukan_Abadi_%28Kekaisaran_Persia%29#cite_note-WiG-4"></a></sup>Pada awalnya, perisai ini berbentuk oval.<sup class="reference" id="cite_ref-WF_31-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasukan_Abadi_%28Kekaisaran_Persia%29#cite_note-WF-31">[31]</a></sup>
Tombak mereka merupakan senjata jarak menengah dengan panjang sekitar 2
sampai 2,5 meter. Batang tombaknya dibuat dari kayu pohon abu dan
ujungnya adalah belati yang tajam. Tombak tersebut digunakan dengan cara
ditusukkan pada musuh. Tombak ini dapat dengan mudah dihentikan oleh
perisai <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hoplon" title="Hoplon">hoplon</a> Yunani. Pada masa awal, Pasukan Abadi membawa tombak <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ganjur" title="Ganjur">ganjur</a> kavaleri yang pendek.
Senjata jarak jauh mereka adalah busur panah yang panjang yang kuat.
Busur ini panjangnya sekitar satu meter dan ujunga dihias dengan bentuk
kepala binatang.<sup class="reference" id="cite_ref-ICS_32-2"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasukan_Abadi_%28Kekaisaran_Persia%29#cite_note-ICS-32"></a></sup> Di pungungnya, para tentara Abadi membawa tempat panah yang berisi
banyak anak panah. Anak panah mereka memiliki mata panah yang dibuat
dari besi atau perunggu.
Para tentara Abadi lihai dalam menggunakan panah, serdadu Pasukan Abadi
yang sangat terampil bahkan mampu memanah musuh sambil bergerak. Ada
kemungkinan bahwa panah mereka dicelup dalam racun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kobra_India" title="Kobra India">kobra India</a>
supaya menjadi lebih mematikan, namun tak ada cukup bukti untuk hal
ini. Untuk pertempuran jarak dekat, Pasukan Abadi mempergunakan pedang
bermata ganda yang disebut <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Akinaka" title="Akinaka">akinaka</a>.<sup class="reference" id="cite_ref-ICS_32-4"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasukan_Abadi_%28Kekaisaran_Persia%29#cite_note-ICS-32"></a></sup>
Pedang ini memiliki panjang sekitar 35–45 cm. Pegangannya mungkin
dihiasi dengan ukiran kepala singa dari emas. Pedang ini digunakan untuk
memotong, mencincang, dan menusuk musuh. Namun, pedang ini jarang
digunakan terhadap musuh dan lebih sering dipakai untuk berduel dengan
prajurit tingkat tinggi dan prajurit elit lain. Senjata lainnya adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sagaris" title="Sagaris">sagaris</a>, yaitu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kapak" title="Kapak">kapak</a>
yang digunakan untuk menjatuhkan musuh yang menunggang kuda. Kapak ini
juga berfungsi untuk menembus perlengkapan pelindung musuh dan digunakan
melawan kavaleri <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bangsa_Skithia" title="Bangsa Skithia">Skithia</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hoplites" title="Hoplites">hoplites</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Yunani" title="Yunani">Yunani</a>
yang memiliki baju pelindung tebal dan kuat. Kapak ini berguna untuk
melawan pertahanan yang tidak dapat ditembus oleh tombak ataupun pedang.<br />
Para perwira tinggi tidak membawa senjata yang berbeda dengan
prajurit biasa, namun senjata mereka memiliki hiasan dan dekorasi yang
lebih banyak dan rumit.
Menurut beberapa sejarawan, Pasukan Abadi memakai rantai dan gelang
emas, kemungkinan sebagai tanda status sosial atau pangkat militer.<sup class="reference" id="cite_ref-27Oct10_33-2"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasukan_Abadi_%28Kekaisaran_Persia%29#cite_note-27Oct10-33"></a></sup> Penyeimbang tombak prajurit biasa dibuat dari perak, sedangkan perwiranya menggunakan penyeimbang tombak dari emas.<sup class="reference" id="cite_ref-Livius_12-2"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasukan_Abadi_%28Kekaisaran_Persia%29#cite_note-Livius-12"></a></sup>Dari sepuluh ribu tentara Abadi, sembilan ribu di antaranya adalah prajurit biasa dan seribu lainnya adalah perwira. Menurut <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Herakleides_dari_Kyme" title="Herakleides dari Kyme">Herakleides dari Kyme</a>, seribu orang perwira ini dipilih dari orang-orang kelahiran bangsawan (<i>aristindên</i>) dan harus orang Persia.<br />
Hiasan kepala yang dipakai oleh Pasukan Abadi dipercaya sebagai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tiara" title="Tiara">tiara</a>
Persia. Bentuk pastinya tidak diketahui namun beberapa sumber
menggambarkannya sebagai penutup kepala atau topi yang dapat ditarik
menutupi wajah untuk melindungi dari angin dan debu di daratan Persia
yang gersang dan juga untuk mengintimidasi musuh.<sup class="reference" id="cite_ref-Livius_12-3"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasukan_Abadi_%28Kekaisaran_Persia%29#cite_note-Livius-12"></a></sup>Ada kemungkinan bahwa Pasukan Abadi memiliki semacam helm logam, mungkin dari perunggu, yang digunakan dalam pertempuran.<br />
<div class="thumb tright">
<div class="thumbinner" style="width: 202px;">
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Persian_immortal_soldier.jpg&filetimestamp=20110804041854&"><img alt="" class="thumbimage" data-file-height="923" data-file-width="583" height="317" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/f/ff/Persian_immortal_soldier.jpg/200px-Persian_immortal_soldier.jpg" width="200" /></a>
<div class="thumbcaption">
<div class="magnify">
<a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Persian_immortal_soldier.jpg&filetimestamp=20110804041854" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/static-1.24wmf4/skins/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>
Seorang prajurit Pasukan Abadi yang mengenakan baju zirah bergaya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Anatolia" title="Anatolia">Anatolia</a> dengan hiasan bergaya <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Persia" title="Persia">Persia</a> dan penutup kepala bergaya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Skithia" title="Skithia">Skithia</a>, serta membawa kapak <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sagaris" title="Sagaris">sagaris</a> dan perisai bundar yang berlukiskan lambang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kekaisaran_Akhemeniyah" title="Kekaisaran Akhemeniyah">Kekaisaran Persia Akhemeniyah</a>.</div>
</div>
</div>
Jubah Pasukan Abadi berbeda-beda seiring waktu dan pangkat prajurit.
Pada awalnya, Pasukan Abadi mengenakan jubah putih panjang dengan sisik
besi dan emas, celana panjang yang longgar, penutup kepala berwarna ungu
dan violet. Di kemudian hari, tipe pakainnya tidak berubah namun
warnanya yang berubah. Jubahnya menjadi kuning terang dengan kerah ungu
dan garis ungu yang memanjang di bagian depan jubah. Penutup kepalanya
menjadi berwarna kuning terang juga, sedangkan celana panjangnya
berwarna ungu. Mantel besar berwarna ungu juga menjadi bagian dari
pakaian mereka. Untuk perwira tinggi, pakaiannya tidak banyak terdapat
perbedaan namun memiliki lebih banyak hiasan. Pada masa awal, para
perwira memang mengenakan pakaian yang berbeda dari prajurit biasa,
termasuk memakai tiara emas. Di kemudian hari, hanya tiara para perwira
yang tetap berbeda dari prajurit biasa.<br />
Pasukan Abadi membuat para penulis Yunani terkesan dengan kemewahan
mereka. Herodotos menyebut bahwa Pasukan Abadi "melampaui semua pasukan
lainnya dalam hal keindahan," dan bahwa "mereka berkilau melalui banyak
ornamen emas yang menghiasi mereka." Quintus Curtius juga menyebut,
"Kalung emas mereka, pakaian mereka yang bersulam emas, dan jubah
berlengan, juga dihiasi permata."<sup class="reference" id="cite_ref-36"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasukan_Abadi_%28Kekaisaran_Persia%29#cite_note-36">[36]</a></sup> <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Aelianus" title="Aelianus">Aelianus</a> menyebut bahwa Pasukan Abadi mengenakan pakaian berwarna "ungu dan kuning."<br />
Sangat mungkin bahwa para penombak dan pemanah yang digambarkan pada
relief berukir dan batu bata warna dari masa Akhemeniyah di istana <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Darius_I" title="Darius I">Darius I</a> di <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Susa" title="Susa">Susa</a>
adalah Pasukan Abadi. Relief itu menggambarkan prajurit yang mengenakan
jubah yang rumit dan perhiasan emas, meskipun pakaian tersebut sangat
mungkin dipakai hanya untuk keperluan ritual upacara.<sup class="reference" id="cite_ref-38"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasukan_Abadi_%28Kekaisaran_Persia%29#cite_note-38"></a></sup>Sementara dalam pertempuran, mereka mengenakan pakaian yang lebih memudahkan untuk bergerak.<br />
<h2>
<span class="mw-headline" id="Organisasi">Organisasi</span></h2>
Pasukan Abadi terbagi ke dalam beberapa resimen berdasarkan kualitas
dan status sosial. Pangkat tertinggi adalah "resimen ungu" dan bertugas
paling dekat dengan kaisar. Mereka memakai warna ungu yang dikenal
sebagai "<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ungu_Tyre" title="Ungu Tyre">ungu Tyre</a>".
Warna tersebut didapat dari siput laut dan amat sangat mahal. Resimen
ini berjumlah 1.000 prajurit dan penyeimbang tombak mereka terbuat dari
emas. Resimen lainnya adalah resimen kuning, biru, dan merah. Resimen
Pasukan Abadi diiringi oleh karavan berupa kereta tertutup, unta, dan
bagal yang membawa suplai, makanan, budak wanita, pelayan, dan juru
masak untuk melayani pasukan.Kereta suplai tersebut membawa makanan khusus yang disediakan hanya untuk para tentara Abadi.Beberapa perwira pangkat tinggi biasanya membunuh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Singa" title="Singa">singa</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Cheetah" title="Cheetah">cheetah</a> atau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Macan_tutul" title="Macan tutul">macan tutul</a> untuk menunjukkan kemampuan dan keberanian mereka. Mereka kemudian akan mengenakan bulu dari hewan yang telah mereka bunuh.<sup class="reference" id="cite_ref-27Oct10_33-3"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasukan_Abadi_%28Kekaisaran_Persia%29#cite_note-27Oct10-33"></a></sup>Komandan Pasukan Abadi disebut "hazarapat".<sup class="reference" id="cite_ref-ICS_32-5"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasukan_Abadi_%28Kekaisaran_Persia%29#cite_note-ICS-32"></a></sup>
Jabatan komandan Pasukan Abadi merupakan suatu jabatan yang cukup
tinggi di Kekaisaran Persia Akhemeniyah, dan orang yang memegang jabatan
ini selain mengatur Pasukan Abadi juga memperoleh kekuasaan politik
yang cukup besar.Pada <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Invasi_kedua_Persia_ke_Yunani" title="Invasi kedua Persia ke Yunani">invasi kedua Persia ke Yunani</a>, yang menjadi komandan Pasukan Abadi adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hydarnes" title="Hydarnes">Hydarnes</a>.<sup class="reference" id="cite_ref-Iron_43-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasukan_Abadi_%28Kekaisaran_Persia%29#cite_note-Iron-43"></a></sup>Orang lainnya yang pernah menjadi komandan Pasukan Abadi adalah seorang wanita bernama Pantea Arteshbod.<sup class="reference" id="cite_ref-45"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasukan_Abadi_%28Kekaisaran_Persia%29#cite_note-45"></a></sup><br />
Mengenai kemewahan yang diperoleh Pasukan Abadi, Herodotos menulis:<br />
<table class="cquote" style="background-color: honeydew; border-collapse: collapse; border-style: none; border: 1px solid #AAAAAA; margin: auto;">
<tbody>
<tr>
<td style="color: #b2b7f2; font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 35px; font-weight: bold; padding: 10px 10px; text-align: left;" valign="top" width="20">“</td>
<td style="padding: 4px 10px;" valign="top">Dari semua pasukan dalam
angkatan perang Persia, penduduk asli Persia (Pasukan Abadi) bukan hanya
yang terbaik tapi juga yang paling dilengkapi secara mewah; pakaian dan
baju zirah mereka sudah aku sebutkan, tapi aku harus menambahkan bahwa
setiap serdadu berkilau dengan emas yang di bawanya dalam jumlah yang
sangat banyak. Mereka juga ditemani oleh kereta tertutup berisi pelayan
dan budak wanita mereka, semuanya dihias secara rumit. Makanan spesial,
dipisahkan dari pasukan lainnya, dibawakan untuk mereka dengan unta dan
bagal.</td>
<td style="color: #b2b7f2; font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 36px; font-weight: bold; padding: 10px 10px; text-align: right;" valign="bottom" width="20">”</td>
</tr>
<tr>
<td colspan="3" style="padding-right: 4%;">
<div style="font-size: smaller; text-align: right;">
<cite style="font-style: normal;">—<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Herodotos" title="Herodotos">Herodotos</a>, <i><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Historia" title="Historia">Historia</a></i>, 7.83</cite></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<h2>
<span class="mw-headline" id="Penerus">Penerus</span></h2>
<div class="thumb tleft">
<div class="thumbinner" style="width: 252px;">
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Ancient_Sasanid_Cataphract_Uther_Oxford_2003_06_2%281%29.jpg"><img alt="" class="thumbimage" data-file-height="533" data-file-width="400" height="333" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/4a/Ancient_Sasanid_Cataphract_Uther_Oxford_2003_06_2%281%29.jpg/250px-Ancient_Sasanid_Cataphract_Uther_Oxford_2003_06_2%281%29.jpg" width="250" /></a>
<div class="thumbcaption">
<div class="magnify">
<a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Ancient_Sasanid_Cataphract_Uther_Oxford_2003_06_2%281%29.jpg" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/static-1.24wmf4/skins/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>
Prajurit <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Katafrakt" title="Katafrakt">katafrakt</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasukan_Sassaniyah" title="Pasukan Sassaniyah">Sassaniyah</a>.</div>
</div>
</div>
Setelah masa Kekaisaran Persia Akhemeniyah berakhir, nama Pasukan Abadi pernah digunakan oleh beberapa pasukan lainnya.<br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Sassaniyah">Sassaniyah</span></h3>
<div class="dablink noprint">
<br /></div>
Nama "Pasukan Abadi" dimunculkan kembali oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasukan_Sassaniyah" title="Pasukan Sassaniyah">Pasukan Sassaniyah</a>. Unit Savaran yang paling terkenal adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Zhayedan" title="Zhayedan">Zhayedan</a>
(Pasukan Abadi) dan berjumlah 10.000 prajurit, seperti halnya pendahulu
Akhemeniyahnya. Bedanya adalah bahwa mereka adalah pasukan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kavaleri" title="Kavaleri">kavaleri</a>.
Tugas utama mereka adalah mengamankan penerobosan dalam pertempuran dan
memasuki pertempuran pada saat yang krusial. Pasukan Zhayedan ini
dipimpin oleh seorang komandan dengan gelar "Varthagh-Nighan Khvadhay." Pasukan ini adalah pasukan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Katafrakt" title="Katafrakt">katafrakt</a> dan sering dikerahkan untuk melawan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bangsa_Arab" title="Bangsa Arab">pasukan Arab</a>. Para serdadunya menunggangi kuda-kuda yang kuat dan tangguh, yang berasal daerah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Iran" title="Iran">Iran</a> barat.<br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Bizantium">Bizantium</span></h3>
Pada masa <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kekaisaran_Bizantium" title="Kekaisaran Bizantium">Kekaisaran Bizantium</a>,
nama Pasukan Abadi digunakan sebagai nama pasukan yang terdiri dari
orang-orang bangsawan dan pada awalnya dibentuk oleh kaisar <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Yohanes_I_Tzimiskes" title="Yohanes I Tzimiskes">Yohanes I Tzimiskes</a> untuk melawan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bangsa_Rus%27" title="Bangsa Rus'">bangsa Rus'</a>.<sup class="reference" id="cite_ref-ODB_50-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasukan_Abadi_%28Kekaisaran_Persia%29#cite_note-ODB-50"></a></sup>Para sedadunya disebutkan mengenakan baju zirah dari emas dan perak. Pasukan ini kemungkinan dibubarkan tidak lama setelah itu. Namun di
kemudian hari, Pasukan Abadi dibentuk kembali di bawah kekuasaan kaisar <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mikhael_VII_Doukas" title="Mikhael VII Doukas">Mikhael VII Doukas</a> (1071–1081).Jenderalnya, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nikephoritzes" title="Nikephoritzes">Nikephoros</a>, mereorganisir pasukan daerah tengah ("Tagmata") di Kekaisaran Bizantium seiring <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Manzikert" title="Pertempuran Manzikert">kekalahan di Manzikert</a> oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bangsa_Turki" title="Bangsa Turki">Turki</a>
pada 1071. Sisa-sisa pasukan provinsi di Themes (provinsi militer)
dikumpulkan kembali dalam resimen Garda Imperial baru bernama Pasukan
Abadi Persia dan dilaporkan berjumlah sekitar 10.000 prajurit.<sup class="reference" id="cite_ref-53"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasukan_Abadi_%28Kekaisaran_Persia%29#cite_note-53"></a></sup> Kemungkinan Pasukan Abadi ini dibubarkan pada tahun 1200.<sup class="reference" id="cite_ref-ODB_50-2"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasukan_Abadi_%28Kekaisaran_Persia%29#cite_note-ODB-50">[50]</a></sup><br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Masa_modern">Masa modern</span></h3>
<div class="dablink noprint">
<img alt="!" data-file-height="128" data-file-width="128" height="20" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/ec/Crystal_Clear_app_xmag.svg/20px-Crystal_Clear_app_xmag.svg.png" width="20" />Artikel utama untuk bagian ini adalah: <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Garda_Imperial_%28Napoleon_I%29" title="Garda Imperial (Napoleon I)">Garda Imperial (Napoleon I)</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Garda_Imperial_Iran" title="Garda Imperial Iran">Garda Imperial Iran</a></div>
Berabad-abad kemudian selama <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peperangan_era_Napoleon" title="Peperangan era Napoleon">Perang Napoleon/Perang Koalisi</a>, <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Napoleon" title="Napoleon">Napoleon</a> memiliki kesatuan tentara elit yang disebut <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Garda_Imperial_%28Napoleon_I%29" title="Garda Imperial (Napoleon I)">Garda Imperial</a>. Pasukan ini dibagi menjadi tiga bagian (Garda Tua, Garda Tengah, dan Garda Muda) dan berisi tentara-tentara <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Prancis" title="Prancis">Prancis</a> terbaik. Para tentara Prancis lainnya menyebut Garda Imperial ini sebagai "Pasukan Abadi".<br />
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Angkatan_Darat_Iran" title="Angkatan Darat Iran">Pasukan Iran</a> modern di bawah pimpinan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Shah" title="Shah">Shah</a> terakhir meliputi semua sukarelawan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Garda_Imperial_Iran" title="Garda Imperial Iran">Garda Javidan</a>, juga dikenal sebagai "Pasukan Abadi." Pasukan Abadi yang ini bermarkas di Barak Lavizan di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Teheran" title="Teheran">Teheran</a>.<sup class="reference" id="cite_ref-55"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasukan_Abadi_%28Kekaisaran_Persia%29#cite_note-55">[55]</a></sup> Pada tahun 1978, pasukan elit ini meliputi satu brigade yang terdiri dari 4,000–5,000 tentara, termasuk satu batalion <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tank_Chieftain" title="Tank Chieftain">tank Chieftain</a>. Seiring penggulingan rezim Imperial pada 1979, Pasukan Abadi pun dibubarkan<h1 class="firstHeading" id="firstHeading" lang="id" style="font-weight: normal;">
<span dir="auto">Pertempuran Thermopylae</span></h1>
<div id="siteSub">
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas</div>
<table style="background: transparent; clear: right; float: right; margin: 0; padding: 0;">
<tbody>
<tr>
<td>
<table class="infobox vevent" style="border-spacing: 2px; clear: right; float: right; font-size: 90%; text-align: left; width: 315px;">
<tbody>
<tr>
<th class="summary" colspan="2" style="background-color: lightsteelblue; font-size: 110%; text-align: center; vertical-align: middle;">Pertempuran Thermopylae</th>
</tr>
<tr>
<td colspan="2" style="background-color: gainsboro; text-align: center; vertical-align: middle;">Bagian dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Yunani-Persia" title="Perang Yunani-Persia">Perang Yunani-Persia</a></td>
</tr>
<tr>
<td colspan="2" style="border-bottom: 1px solid #aaa; font-size: 90%; line-height: 1.5em; text-align: center;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Thermopylae_ancient_coastline_large.jpg"><img alt="Thermopylae ancient coastline large.jpg" data-file-height="1920" data-file-width="2560" height="188" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/e1/Thermopylae_ancient_coastline_large.jpg/250px-Thermopylae_ancient_coastline_large.jpg" width="250" /></a><br />
Situs pertempuran pada masa kini:<br />
jalan di sebelah kanan dibangun di atas <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tanah_reklamasi&action=edit&redlink=1" title="Tanah reklamasi (halaman belum tersedia)">tanah reklamasi</a><br />
dan perkiraan garis pantai pada 480 SM</td>
</tr>
<tr>
<td colspan="2"><br /></td>
</tr>
<tr>
<th colspan="2" style="background-color: lightsteelblue; font-size: 110%; text-align: center; vertical-align: middle;"><br /></th>
</tr>
<tr>
<td style="border-right: 1px dotted #aaa; width: 50%;"><br /></td>
<td style="padding-left: 0.25em; width: 50%;"><br /></td>
</tr>
<tr>
<th colspan="2" style="background-color: lightsteelblue; font-size: 110%; text-align: center; vertical-align: middle;"><br /></th>
</tr>
<tr>
<td style="border-right: 1px dotted #aaa; width: 50%;"><br /></td>
<td style="padding-left: 0.25em; width: 50%;"><br /></td>
</tr>
<tr>
<th colspan="2" style="background-color: lightsteelblue; font-size: 110%; text-align: center; vertical-align: middle;"><br /></th>
</tr>
<tr>
<td style="border-right: 1px dotted #aaa; width: 50%;"><br /></td>
<td style="padding-left: 0.25em; width: 50%;"><br /></td>
</tr>
<tr>
<th colspan="2" style="background-color: lightsteelblue; font-size: 110%; text-align: center; vertical-align: middle;"><br /></th>
</tr>
<tr>
<td style="border-right: 1px dotted #aaa; width: 50%;"><br /></td>
<td style="padding-left: 0.25em; width: 50%;"><br /></td>
</tr>
<tr>
<td colspan="2" style="border-top: 1px dotted #aaa;">
<center>
<div class="center">
<div class="thumb tnone">
<div class="thumbinner" style="border: none; width: 392px;">
<div style="position: relative;">
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Greece_location_map.svg" title="Pertempuran Thermopylae is located in Yunani"><img alt="Pertempuran Thermopylae is located in Yunani" data-file-height="825" data-file-width="1003" height="321" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/de/Greece_location_map.svg/390px-Greece_location_map.svg.png" width="390" /></a>
<div style="height: 0; left: 31.8%; margin: 0; padding: 0; position: absolute; top: 43.4%; width: 0; z-index: 2;">
<div style="font-size: 8px; left: -4px; position: relative; text-align: center; top: -4px; width: 8px; z-index: 100;">
<img alt="" data-file-height="64" data-file-width="64" height="8" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/0c/Red_pog.svg/8px-Red_pog.svg.png" width="8" /></div>
</div>
</div>
<div class="thumbcaption">
Lokasi Pertempuran Thermopylae</div>
</div>
</div>
</div>
</center>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
<table cellspacing="0" class="navbox" style="border-spacing: 0; clear: right; float: right; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 1em; margin: 0; width: 315px;">
<tbody>
<tr>
<td style="padding: 2px;">
<table cellspacing="0" class="nowraplinks hlist collapsible expanded navbox-inner" id="collapsibleTable0" style="background: transparent; border-spacing: 0; color: inherit;">
<tbody>
<tr>
<th class="navbox-title" colspan="2" scope="col" style="background-color: lightsteelblue;"><br /></th>
</tr>
<tr style="height: 2px;">
<td><br /></td>
</tr>
<tr>
<td class="navbox-list navbox-odd" colspan="2" style="padding: 0px; width: 100%;"><br /></td>
</tr>
</tbody></table>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<b>Pertempuran Thermopylae</b> ( <span style="white-space: nowrap;"><span class="IPA" title="Representasi dalam Alfabet Fonetis Internasional (IPA)"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:IPA_untuk_Bahasa_Inggris" title="Wikipedia:IPA untuk Bahasa Inggris">/</a></span><span class="IPA"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:IPA_untuk_Bahasa_Inggris#Kunci" title="Wikipedia:IPA untuk Bahasa Inggris"><span id="title" style="border-bottom: 1px dotted;" title="'th' pada 'thigh'">θ</span></a></span><span class="IPA"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:IPA_untuk_Bahasa_Inggris#Kunci" title="Wikipedia:IPA untuk Bahasa Inggris"><span id="title" style="border-bottom: 1px dotted;" title="'er' pada 'finger'">ər</span></a></span><span class="IPA"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:IPA_untuk_Bahasa_Inggris#Kunci" title="Wikipedia:IPA untuk Bahasa Inggris"><span id="title" style="border-bottom: 1px dotted;" title="tekanan primer">ˈ</span></a></span><span class="IPA"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:IPA_untuk_Bahasa_Inggris#Kunci" title="Wikipedia:IPA untuk Bahasa Inggris"><span id="title" style="border-bottom: 1px dotted;" title="'m' pada 'my'">m</span></a></span><span class="IPA"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:IPA_untuk_Bahasa_Inggris#Kunci" title="Wikipedia:IPA untuk Bahasa Inggris"><span id="title" style="border-bottom: 1px dotted;" title="'o' pendek pada 'body'">ɒ</span></a></span><span class="IPA"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:IPA_untuk_Bahasa_Inggris#Kunci" title="Wikipedia:IPA untuk Bahasa Inggris"><span id="title" style="border-bottom: 1px dotted;" title="'p' pada 'pie'">p</span></a></span><span class="IPA"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:IPA_untuk_Bahasa_Inggris#Kunci" title="Wikipedia:IPA untuk Bahasa Inggris"><span id="title" style="border-bottom: 1px dotted;" title="pepet 'e' pada 'roses'"><s>ɪ</s></span></a></span><span class="IPA"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:IPA_untuk_Bahasa_Inggris#Kunci" title="Wikipedia:IPA untuk Bahasa Inggris"><span id="title" style="border-bottom: 1px dotted;" title="'l' pada 'lie'">l</span></a></span><span class="IPA"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:IPA_untuk_Bahasa_Inggris#Kunci" title="Wikipedia:IPA untuk Bahasa Inggris"><span id="title" style="border-bottom: 1px dotted;" title="'e' panjang pada 'bead'">iː</span></a></span><span class="IPA" title="Representasi dalam Alfabet Fonetis Internasional (IPA)"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:IPA_untuk_Bahasa_Inggris" title="Wikipedia:IPA untuk Bahasa Inggris">/</a></span></span> <span class="Unicode" title="Pengejaan pengucapan Inggris"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Kunci_pengejaan_pengucapan" title="Wikipedia:Kunci pengejaan pengucapan"><i>thər-<b><span class="smallcaps"><span class="SMALLCAPS" style="font-variant: SMALL-CAPS;"><span class="NOCAPS" style="text-transform: LOWERCASE;">MOP</span></span></span></b>-i-lee</i></a></span>; <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Yunani" title="Bahasa Yunani">bahasa Yunani</a>: <span lang="el">μάχη τῶν Θερμοπυλῶν</span>, <i>machē tōn Thermopylōn</i>) adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran" title="Pertempuran">pertempuran</a> antara persekutuan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Negara_kota" title="Negara kota">negara kota</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Yunani_Kuno" title="Yunani Kuno">Yunani</a>, dipimpin oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Leonidas_I" title="Leonidas I">Raja Leonidas</a> dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sparta" title="Sparta">Sparta</a>, melawan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kekaisaran_Akhemeniyah" title="Kekaisaran Akhemeniyah">Kekaisaran Persia</a> pimpinan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Xerxes_I" title="Xerxes I">Xerxes I</a> selama tiga hari, pada <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Invasi_kedua_Persia_ke_Yunani" title="Invasi kedua Persia ke Yunani">invasi kedua Persia ke Yunani</a>. Pertempuran ini terjadi berbarengan dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Artemision" title="Pertempuran Artemision">pertempuran laut di Artemision</a>, pada Agustus atau September 480 SM, di celah pesisir sempit <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Thermopylae" title="Thermopylae">Thermopylae</a> ('Gerbang Panas'). Invasi Persia ini adalah tanggapan yang tertunda atas kekalahan pada <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Invasi_pertama_Persia_ke_Yunani" title="Invasi pertama Persia ke Yunani">invasi pertama Persia ke Yunani</a>, yang berujung pada kemenangan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Athena_Klasik" title="Athena Klasik">Athena</a> dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Marathon" title="Pertempuran Marathon">Pertempuran Marathon</a> pada 490 SM. Xerxes mengumpulkan pasukan darat dan angkatan laut yang besar untuk menaklukan seluruh Yunani. Jenderal Athena, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Themistokles" title="Themistokles">Themistokles</a>
mengusulkan agar pasukan Yunani menghalangi gerak maju pasukan Persia
di celah Thermopylae, dan pada saat yang sama menghalangi armada persia
di Selat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Artemision" title="Artemision">Artemision</a>.<br />
Pasukan Yunani sebanyak 7.000 orang berarak ke utara untuk
menghalangi celah pada musim panas 480 SM. Pasukan Peria, yang oleh
sumber-sumber kuno disebut berjumlah lebih dari jutaan namun kini diduga
berjumlah jauh lebih sedikit (beragam angka diusulkan oleh para
sejarawan antara 100,000 dan 150,000),<sup class="reference" id="cite_ref-5"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Thermopylae#cite_note-5">[5]</a></sup><sup class="reference" id="cite_ref-6"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Thermopylae#cite_note-6">[6]</a></sup>
tiba di celah pada akhir Agustus atau awal September. Pasukan Yunani
yang kalah jumlah menahan pasukan Persia selama tujuh hari (termasuk
tiga hari pertempuran) sebelum barisan belakangnyanya dihancurleburkan
dalam salah satu <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perjuangan_terakhir&action=edit&redlink=1" title="Perjuangan terakhir (halaman belum tersedia)">perjuangan terakhir</a> paling terkenal dalam sejarah. Selama dua hari penuh pertempuran, pasukan kecil yang dipimpin Raja <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Leonidas_I" title="Leonidas I">Leonidas I</a> dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sparta" title="Sparta">Sparta</a>
menghalangi satu-satunya jalan yang dapat dilalui oleh pasukan besar
Persia. Setelah hari kedua pertempuan, seorang penduduk lokal bernama <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ephialtes_dari_Trakhis" title="Ephialtes dari Trakhis">Ephialtes</a>
mengkhianati pasukan Yunani dengan memberitahu jalan kecil ke balik
garis pertahanan Yunani. Leonidas, menyadari bahwa pasukannya akan
terkepung, menyuruh sebagian besar tentaranya pergi sedangkan dirinya
tetap bertahan bersama 300 <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hoplites_Sparta" title="Hoplites Sparta">tentara Sparta</a>, 700 <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Thespiai" title="Thespiai">tentara Thespiai</a>, 400 <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Thebes,_Yunani" title="Thebes, Yunani">tentara Thebes</a> dan mungkin beberapa ratus tentara lainnya. Pada akhirnya sebagian besar tentara Yunani terbunuh.<br />
Setelah pertempuran ini, armada Yunani, di bawah komando politisi
Athena Themistokles, di Artemision memperoleh kabar kekalahan di
Thermopylae. Karena strategi Yunani membutuhkan pertahanan di
Thermopylae dan Artemision, sedangkan Thermopylae tak dapat
dipertahankan, maka armada Yunai pun memutuskan untuk mundur ke <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Salamis" title="Pulau Salamis">Salamis</a>.
Pasukan Persia menyerbu Boiotia lalu menaklukan Athena yang penduduknya
sebelumnya telah dievakuasi. Armada Yunani, menginginkan kemenangan
atas armada Persia, memutuskan untuk menyerang dan akhirnya berhasil
mengalahkan armada Persia dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Salamis" title="Pertempuran Salamis">Pertempuran Salamis</a>
pada akhir 480 SM. Takut terjebak di Eropa, Xerxes pun mundur bersama
sebagian besar pasukannya ke Asia (banyak tentaranya yang kemudian tewas
akibat kelaparan dan penyakit), meinggalkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mardonios" title="Mardonios">Mardonios</a> untuk tetap meneruskan penaklukan atas Yunani. Setahun kemudian, pasukan Yunani secara telak mengalahkan pasukan Persia pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Plataia" title="Pertempuran Plataia">Pertempuran Plataia</a>, dengan demikian mengakhiri invasi Persia.<br />
Pra penulis kuno dan modern menggunakan Pertempuran Thermopylae
sebagai contoh kekuatan patriotik dalam mempertahankan tanah air.
Keunggulan awal pasukan Yunani pada Pertempuran Thermopylae juga
digunakan sebagai contoh keuntungan yang diperoleh melalui latihan,
perlengkapan, dan pemanfaatan medan secara baik sebagai <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pengganda_kekuatan&action=edit&redlink=1" title="Pengganda kekuatan (halaman belum tersedia)">pengganda kekuatan</a> dan telah menjadi simbol keberanian melawan sesuatu yang nampak lebih kuat.<br />
<br /><br />
<div class="thumb tright">
<div class="thumbinner" style="width: 402px;">
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Map_Greco-Persian_Wars-en.svg"><img alt="" class="thumbimage" data-file-height="793" data-file-width="992" height="320" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/3a/Map_Greco-Persian_Wars-en.svg/400px-Map_Greco-Persian_Wars-en.svg.png" width="400" /></a>
<div class="thumbcaption">
<div class="magnify">
<a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Map_Greco-Persian_Wars-en.svg" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/static-1.24wmf3/skins/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>
Peta Perang Yunani-Persia.</div>
</div>
</div>
Dua negara kota Yunani, Athena dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Eretria" title="Eretria">Eretria</a> menyerukan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pemberontakan_Ionia" title="Pemberontakan Ionia">Pemberontakan Ionia</a>, yag berakhir dengan kegagalan, melawan Kekaisaran Persia pimpinan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Darius_I" title="Darius I">Darius I</a> pada 499–494 SM. Kekaisaran Persia masih muda, dan rentan terhadap pemberontakan oleh rakyatnya.
Apalagi Darius adalah seorang perebut kekuasaan, dan ia sendiri memang
telah menghabiskan banyak waktu berusaha memadamkan berbagai
pemberontakan melawan kekuasaannya.<br />
Pemberontakan Ionia mengancam kesatuan kekasiarannya, sehingga Darius
pun bersumpah menghukum mereka yang terlibat di dalamnya, terutama
Athena, "karena ia yakin bahwa [bangsa Ionia] pasti akan diuhukum atas
pemberontakan mereka." Darius juga melihat kesempatan untuk memperluas kekaisarannya ke ke dunia Yunani kuno yang terpecah-pecah. Ekspedisi awal di bawah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mardonios" title="Mardonios">Mardonios</a> pada 492 SM untuk mengamankan wilayah yang dekat dengan Yunani berhasil membuat Persia menaklukan kembali <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Thrakia" title="Thrakia">Thrakia</a>, dan memaksa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Makedonia" title="Makedonia">Makedonia</a> menjadi kerajaan klien Persia.<br />
Darius mengirim utusan ke semua negara kota Yunani pada 491 SM,
meminta hadiah 'tanah dan air' sebagai perlambang ketundukan mereka
kepadanya.
Setelah menyaksikan kehebatan militer Persia setahun sebelumnya,
sebagian besar kota Yunani tunduk padanya. Akan tetapi, di Athena,
utusan Darius disidang dan dihukum mati dengan cara dilempar ke lubang;
di Sparta, utusan Persia langsung saja dilempar ke dalam sumur.<sup class="reference" id="cite_ref-h178_12-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Thermopylae#cite_note-h178-12"></a></sup> Ini artinya Sparta juga secara efektif berperang dengan Persia.<br />
Darius pun mengirimkan pasukan amfibi di bawah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Datis" title="Datis">Datis</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Artaphernes_%28putra_Artaphernes%29" title="Artaphernes (putra Artaphernes)">Artaphernes</a> pada 490 SM, yang <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Invasi_pertama_Persia_ke_Yunani#Kampanye_kedua" title="Invasi pertama Persia ke Yunani">menyerang Naxos</a>, sebelum kemudian memperoleh pernyataan ketundukan dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kyklades" title="Kyklades">pulau-pulau Kykdales</a> lainnya. Pasukan ini lalu bergerak ke Eretria, yang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pengepungan_Eretria" title="Pengepungan Eretria">dikepung dan dihancurkan</a>.Akhirnya, mereka bergerak untuk menyerang Athena, berlabuh di teluk <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Marathon,_Yunani" title="Marathon, Yunani">Marathon</a>, di mana mereka dihadapi oleh pasukan Athena yang kalah jumlah. Pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Marathon" title="Pertempuran Marathon">Pertempuran Marathon</a>
yang terjadi kemudian, Athena memperoleh kemenangan yang luar biasa,
yang berujung pada penarikan mundur pasukan Persia ke Asia.<br />
<h2>
Korban Jiwa Selama Pertempuran</h2>
<ul>
<li>300 Sparta</li>
<li>900 Helot</li>
<li>700 Thespiae</li>
<li>400 Theban</li>
<li>20000 persian</li>
</ul>
Jumlah menurut Herodotus. Lainnya tak diketahui.<br />
<br />
Beberapa pasukan di pihak Yunani harusnya terluka parah pada hari-hari
pertama pertempuran karena tidak satu pihakpun dapat memenangi suatu
pertempuran tanpa adanya kerugian.<br />
<br />
Herodotus juga tak menyatakan berapa banyak pihak Theban yang tewas sebelum penyerahan mereka diterima.<br />
<br />
Walaupun jumlah yang dinyatakan Herodotus tak tepat seperti standar
sekarang, ia menampilkan angka-angka tersebut tanpa apologi yang
umumnya digunakannya jika ia mendengar sesuatu dari orang lain, yang
menandakan bahwa ia cukup mempercayai angka-angka tersebut.<br />
<br />
Pertempuran Perang Persia diberi nama untuk lokasi mereka. Timeline
berikut menunjukkan pertempuran besar dari Persia Wars (Perang
Yunani-Persia) dalam urutan kronologis.<br />
<br />
1. <b>502 SM</b> - Naxos pemberontakan Ionia.<br />
<br />
2. <b>500 SM</b> - Pemberontakan Ionia di Asia minor.<br />
<br />
3. <b>498 SM</b> - Sardis. Persia dipimpin oleh Athena dan Aristagoras
dengan sekutu menduduki Eretrian Sardis. Kota itu dibakar oleh
orang-orang Yunani dan Persia dikalahkan. Ini adalah akhir dari
keterlibatan Athena dalam pemberontakan Ionia.<br />
<br />
4. <b>492 SM</b> - Naxos. Persia menginvasi, penduduk melarikan diri, Persia membakar kota, tapi Delos diselamatkan.<br />
<br />
5. <b>490 SM</b> - Eretria. Persia di bawah Datis (kemudian dikalahkan
di Marathon) menguasai kota dalam seminggu yang dibantu oleh
pengkhianat. Penduduk diperbudak.<br />
<br />
<b><i>Asal Marathon :</i></b><span style="font-style: italic;"><span style="font-weight: bold;"> </span></span>Konon,
seorang Pheidippides berlari sekitar 25 kilometer, dari Marathon ke
Athena, untuk mengumumkan kekalahan Persia. Pada akhir perjalanan ia
meninggal karena kelelahan.<br />
<br />
6. <b>481 SM</b> - Liga Yunani melawan Persia, dengan Sparta yang bertanggung jawab atas tentara dan Athena dengan Angkatan Lautnya.<br />
<br />
7. <b>480 SM</b> - Pertempuran di Thermopylae.<br />
<br />
8. <b>479 SM</b> - Pertempuran di Salamis.<br />
<br />
<div>
<div style="text-align: center;">
<img alt="" border="0" height="300" src="http://www.emersonkent.com/images/battle_of_salamis.png" width="400" /><span style="color: grey;"> </span><br />
<span style="color: grey;">Peta pertempuran Salamis</span></div>
<br />
Perang Persia (492-449 SM) yang bertempur di darat dan laut.
Pertempuran Salamis adalah pertempuran laut yang menentukan. Ini Perang
Persia yang mengikuti Pertempuran Thermopylae.<br />
<br />
300 Spartan dan sekutu bertahan dengan gagah berani, tetapi sia-sia
melawan pasukan yang jauh lebih unggul dari Persia. Setelah
Thermopylae, pasukan Persia berhasil menghancurkan Athena.<br />
<br />
Tapi saat Persia tiba, penduduk Athena telah diungsikan dan Yunani
pemimpin pasukan militer untuk bersiap-siap mengepung Persia di Salamis.</div>
Di
antara komandan angkatan laut pasukan sekutu Persia adalah salah satu
ratu yang terkenal dari sejarah kuno, Artemisia dari Halicarnassus.<br />
<br />
Pada tahun 479 SM, Themistocles (sekitar 514-449 SM), seorang negarawan
Athena, Athena armada yang ditempatkan di Salamis, pura-pura mundur,
dan menarik angkatan laut Persia ke selat sempit di Salamis.<br />
<br />
Disana, kapal Persia dan sekutu saling berhadapan dengan kapal Yunani.
Persia digempur habis-habisan pada peretempuran laut ini yang kemudian
dikenal sebagai Pertempuran Salamis.Akhirnya Persia dipaksa mundur.<br />
<br />
Pertempuran Salamis adalah titik balik dalam Perang Persia dan menunjukkan supremasi angkatan laut Athena.<br />
<h3>
Pertempuran Plataea</h3>
<div>
<div style="text-align: center;">
<img alt="" border="0" height="364" src="http://www.emersonkent.com/images/battle_of_plataea.jpg" width="400" /><span style="color: grey;"> </span><br />
<span style="color: grey;">Peta pertempuran Plataea</span></div>
<br />
Sebuah peta topografi, sungai, kota, dan jalan di sekitar Plataea,
Yunani, menunjukkan rencana pertempuran Plataea, 479 SM, di antara
orang-orang Yunani dan Persia di bawah Xerxes I selama invasi kedua
Yunani oleh Persia. Yang menentukan kemenangan Yunani mengakibatkan
hilangnya kontrol teritorial oleh Persia di Attica dan Boeotia.<br />
<h3>
Akhir Invasi Persia Daratan Yunani.</h3>
</div>
Athena, yang bertanggung jawab atas Delian Liga, melanjutkan peneyrangannya untuk membebaskan kota-kota Ionia.<br />
<br />
9. <b>478 SM</b><br />
Sestus. Diambil oleh orang Athena. Awal Kekaisaran Athena.<br />
<br />
Bizantium. Pausanias Spartan Siprus disampaikan sebagian besar dari
kekuasaan Persia. Dia kemudian pergi ke Bizantium di mana ia melakukan
hal yang sama.<br />
<br />
Namun, ia menindas orang-orang Yunani di sana yang memimpin orang-orang Yunani timur untuk mencari perlindungan dari Athena.<br />
<br />
10. <b>477 SM</b> - Aristides bentuk Delian Liga.<br />
<br />
11. <b>476-475</b><b> SM</b> <br />
Eion. Cimon ditangkap Persia.<br />
<br />
Doriskos. Armada Athena berusaha untuk mengambil Doriscus. Kita tidak tahu hasilnya.<br />
<br />
12. <b>468 SM</b> - Eurymedon (Sungai). Cimon menelusuri Caria kota-kota
pesisir dari kekuasaan Persia. Melawan Persia darat dan laut. Made
selatan Asia Kecil, dari Caria ke Pamfilia, bagian dari federasi Athena.<br />
<br />
13. <b>456 SM</b><span style="font-weight: bold;"> - </span>Prosopitis. Yunani terdesak oleh Persia di Mesir. Mereka menyerah dan diizinkan untuk pergi.<br />
<br />
14. 4<b>50/449 SM</b> - Siprus, Salamis. Fenisia mendirikan otoritas
Artahsasta di Siprus ketika Cimon dikirim untuk menangani mereka.
Meskipun Cimon meninggal, orang-orang Yunani mencapai kemenangan ganda.<br />
<br />
15. <b>449 SM</b> - Ketenangan Callias.<br />
<br />
<blockquote>
<h3 style="text-align: center;">
Persia dan Athena menandatangani perjanjian damai.</h3>
</blockquote>
SOURCES:<br />
- http://www.apakabardunia.com/2010/12/sejarah-pertempuran-kuno-thermopylae.html<br />
- http://id.wikipedia.org/wiki/Pasukan_Abadi_%28Kekaisaran_Persia%29<br />
- http://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Thermopylae<br />
- http://id.wikipedia.org/wiki/Pasukan_Sparta <br />
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09417733758002680055noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5403613349740897968.post-21899110829885471352014-05-31T20:14:00.000-07:002014-05-31T20:14:58.449-07:00NISNAS .BANGSA DI BUMI SEBELUM MANUSIA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<br />
pendahuluan to admin. : maaf sekali lagi maaf bila tulisan di post ini ada
unsur agamanya.tp saya mohon hal ini tidak dihiraukan.dan memecahkan mitos ini
secara bersama2 dengan ilmiah<br />
Nisnas, Misteri Bangsa di Bumi Sebelum Manusia<br />
Disebutkan dalam Kitab-kitab bahwa ada orde Mahluk yang menghuni dan
menguasai Bumi sebelum Orde Manusia. Konon dikatakan bahwa mahluk tersebut
adalah Bangsa Jin dan Bangsa Nisnas.<br />
Bangsa Nisnas adalah makhluk hidup pertama di Bumi, mereka hidup satu masa
dengan Jin, merekapun hidup satu masa dengan Dinosaurus.<br />
Apabila anda sering mengikuti perkembangan penelitian pada zaman dahulu
pasti anda bisa menemukan hal-hal yang ganjil pada zaman Dinosaurus, hanya ada
satu manuskrip di dunia yang sedikit mengupas tentang hal ini, manuskrip ini
sekarang tersimpan di suatu chapel di Swedia.<br />
Bangsa Nisnas adalah bangsa yang besar yang musnah jauh sebelum Nabi Adam
A.S. diturunkan ke Bumi. Bangsa Nisnas dipercaya hidup jauh di utara Bumi Dekat
dengan Kutub Utara.<br />
Salah satu kota tempat terdapatnya peninggalan Bangsa Nisnas ini adalah
Sbetzbergen, di kota inilah banyak terdapat peninggalan dari bangsa yang telah
musnah ini, seperti lukisan-lukisan manusia bersayap ataupun mahluk setengah
hewan.<br />
Mungkin pada jaman tersebut mahluk-mahluk setengah hewan memang eksis di
Bumi ini, bahkan mungkin setelah Bangsa ini musnah sisa-sisa dari mereka yang
bertahan dianggap dewa oleh orde manusia.<br />
Tak heran di berbagai penjuru dunia kita dapat menemukan berbagai artefak
atau lukisan manusia setengah binatang bahkan di Indonesia sendiri terdapat
artefak manusia setengah binatang seperti manusia Garuda.<br />
Di salah satu candi di Jawa Tengah (berbentuk badan manusia dengan sayap dan
kepala burung), sama dengan di Mesir dalam lukisan di dalam Pyramid (berbadan
manusia berkepala burung).<br />
Atau mungkin mitologi dan legenda dahulunya adalah memang kenyataan, seperti
Mitologi yunani yang banyak menyebut dan menggambarkan manusia setengah Hewan,
atau legenda dari tanah Jawa yang menceritakan manusia setengah hewan (badan
manusia kepalanya Anjing yang lazim di sebut Aul), hampir sama dengan Anubis
dalam kepercayaan Mesir Kuno.<br />
Sbetzbergen sendiri terletak dekat sekali dengan lingkar kutub, disana
matahari hanya bersinar sekitar setengah bulan saja dalam satu tahun, jadi
selebihnya gelap gulita, kegelapan tersebut hanya diterangi oleh Aurora
Borealis.<br />
Banyak sekali peninggalan masa lalu yang tidak terlacak disana.
Peninggalan-peninggalan masa lalu sebelum manusia menguasai Bumi.<br />
Konon dikisahkan bahwa Bangsa Nisnas ini adalah bangsa yang sangat maju.
Bangsa Nisnas ini di berikan kemampuan luar biasa, akal dan pikiran mereka jauh
melampaui manusia saat ini, satu kelebihan mereka yang sangat luar biasa yaitu
mereka mempunyai kemampuan telepati yang sangat hebat.<br />
Tteknologi mereka sangat maju, lebih dari teknologi pada saat ini, mereka
telah membangun kota-kota yang sangat mengah dengan segala teknologi canggih
dan tata kota yang sempurna.<br />
Bangsa Nisnas mempunyai postur yang jauh lebih tinggi dari Manusia saat ini,
tak heran kuil-kuil dan bangunan yang dibangun oleh mereka begitu besar dan
megah.<br />
Ras mereka dibagi menjadi beberapa, ada yang sangat mirip dengan manusia
namun memiliki sayap, ada yang berbadan manusia berkepala binatang ataupun
sebaliknya.<br />
Karena kecongkakan, ego dan nafsu, mereka saling berperang antar sesamanya
hingga akhirnya bangsa ini dihancurkan oleh Azazel (Azaziel) atas Perintah
Tuhan, dikarenakan mereka telah lupa atas tugas yang telah diberikan oleh-Nya.<br />
Hmpir semuanya musnah dalam pertempuran dengan pasukan langit yang dipimpin
Azazel (Azaziel) yang tersisa hanya sedikit dari mereka dan peninggalan mereka,
itupun hanya diketahui oleh manusia-manusia tertentu saja, selain di
Sbetzbergen peninggalan merekapun ada di Swedia dan suatu kawasan di Asia.<br />
Dengan kecongkakan, ego dan nafsu mereka terus berperang dengan sesamanya
demi memperebutkan wilayah dan kekuasaan.<br />
Dengan kemampuan akal dan penguasaan teknologi yang luar biasa maju mereka
mampu menciptakan segala persenjataan yg melampaui zamannya, mereka telah
menciptakan apa yang kita sebut sebagai nuklir.<br />
Pesawat terbang, teknik pengolahan dan peleburan logam yang nyaris sempurna
(teknik ini ternyata ditemukan kembali di Damascus yang terkenal dengan
pedang-pedangnya yang mempunyai ketajaman luar biasa tetapi sayangnya teknik
ini kembali musnah dan tidak ditemukan kembali).<br />
Dengan kemampuan inilah mereka berperang menindas sesamanya dimana yang
lemah adalah mangsa bagi yang kuat, bumi hancur lebur dibuatnya, mereka telah
melupakan tugasnya sebagai khalifah dimuka bumi ini, karena itulah Allah
mengutus ribuan Malaikat yang dipimpin oleh Azazel (Azaziel /sebelum dia diusir
oleh-Nya ) dan ribuan burung-burung neraka (phoenix).<br />
Melihat kedatangan para pasukan langit, mereka sangat panik, musnahlah
segala kesombongan akan pengetahuan dan teknologi yang mereka kuasai, yang ada
hanyalah rasa penyesalan atas perbuatan yang telah mereka lakukan.<br />
Namun terlambat, pasukan langit telah datang dan siap menghancurkan mereka,
singkat cerita mereka dimusnahkan dari muka bumi ini untuk digantikan oleh
Khalifah yang baru yaitu Adam A.S.<br />
Namun sebagian ada yang dapat bertahan dan melarikan diri dari serangan
tersebut dan mereka pun menyebar untuk membentuk koloni dan membangun peradaban
mereka kembali.<br />
Sebagian dari mereka yang berwujud manusia setengah ikan melarikan diri ke
palung-palung laut yang paling dalam, mereka inilah yang sering kita dengar
sebagai putri/putra duyung.<br />
Mereka membangun peradaban mereka kembali di bawah laut dengan kota-kota
yang tidak kalah canggihnya dengan kota mereka yang telah hancur sebelumya,
sedangkan sebagian dari mereka yang bertubuh manusia setengah binatang dan
mereka yang mempunyai bentuk seperti manusia tetapi memiliki sayap saling
membantu untuk membangun peradaban baru.<br />
Mereka berpencar dan berjanji untuk saling membantu dalam membangun
peradaban baru, mereka yang mempunyai fisik mirip manusia dan bersayap
membangun peradaban dan kota-kota yang sangat megah sekali selama ratusan tahun
yang kita kenal sebagai Atlantis.<br />
Sedangkan mereka yang berwujud manusia setengah binatang membangun apa yang
kita sebut sebagai Lemuria (Mu), dan terjadilah perkimpoian diantara mereka
yang melahirkan makhluk-makhluk jenius yang melampaui zamannya.<br />
Mereka sudah dapat melakukan perjalanan antar Galaxy, mereka juga telah
mampu menciptakan Satelit-satelit pengintai tetapi hanya satu yang tersisa
hingga saat ini yang kita kenal sebagai Bulan dan merekapun menciptakan
berbagai macam alat-alat perang yang sangat canggih.<br />
Skan tetapi suasana damai tidak berlangsung lama, mereka kembali pada tabiat
dasar mereka yaitu ingin menguasai dan menghancurkan, akhirnya terjadilah
peperangan maha dahsyat yang melibatkan persenjataan super canggih yang mereka
miliki.<br />
Maka kembali hancurlah peradaban yang telah mereka bangun dengan susah payah
karena ulah mereka sendiri.akhirnya mereka selamat melarikan diri ke
planet-planet yang jauh, tapi sesekali mereka mengunjungi bumi tempat kelahiran
mereka dahulu untuk menyebarkan pengetahuan yang mereka kuasai.<br />
Merekalah yang mengajarkan Bangsa Mesir tulisan Hieroglyph, Pyramida,
Ilmu-ilmu kedokteran. Mereka jugalah dalang dibalik perang Mahabharata, Nazca
Line, Peradaban Inca, Cristal Skull, Vimanas, mereka jualah yang kini kini kita
sebut sebgai UFO.<br />
Pada jaman dahulu mereka mendapat panggilan Dewa dengan kendaraan yang
mengeluarkan api / cahaya yang sangat terang yang sesungguhnya adalah kendaraan
mereka.<br />
Mustahil seorang manusia biasa dapat membangun sesuatu yang rumit dan
kompleks sama seperti pembangunan Pyramida atau Candi-candi, tidak mungkin
manusia zaman dulu dapat membangunya tanpa ada campur tangan dari suatu makhluk
yang mempunyai Itelegensia yang sangat tinggi, ini adalah salah satu contoh
bahwa mereka masih ada dan mereka ingin diketahui.<br />
Sebenarnya sudah pernah ditemukan dan sudah beberapa kali expedisi pergi
untuk meneliti artefak-artefak peninggalan bangsa ini.<br />
Reruntuhan pernah ditemukan oleh beberapa peneliti dari Swedia dan Norwegia,
namun semakin mereka tahu semakin mereka bingung dibuatnya, akhirnya mereka
ragu untuk meneruskan penelitian dan riset mereka.<br />
Terlalu banyak hal-hal yang berbenturan dengan keyakinan karena semua yang
mereka teliti dapat mengacaukan semua keyakinan dan teori-teori yang ada. Oleh
karena itu mereka berpendapat lebih baik hal tersebut dibiarkan menjadi
rahasia." <br />
Menurut syariat samawi, manusia tidak diciptakan di bumi, tapi yang
diturunkan dimuka bumi sebagai Manusia dan diangkat /ditunjuk TUHAN sebagai
Khalifah (pengganti /penerus) di muka bumi atau sebagai Makhluk pengganti yang
tentunya ada makhluk lain yang di ganti.<br />
Dengan kata lain adalah Adam "bukanlah Makhluk Pertama" dibumi,
tetapi ia adalah "Manusia Pertama" dalam ajaran Agama Samawi, dan
tidak mengatakan untuk mengganti manusia sebelumnya, tapi pengganti makhluk
yang telah membuat kerusakan dan menumpahkan darah dibumi, itu yang menjadi kegusaran
para Malaikat.<br />
SOURCE:<br />
- <!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal">
<a href="https://www.facebook.com/groups/209786006607/">https://www.facebook.com/groups/209786006607/</a><span class="usercontentsecondary"></span></div>
<br />
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09417733758002680055noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5403613349740897968.post-22735269460393609442014-05-27T02:46:00.002-07:002014-05-27T02:46:27.259-07:00Logika Matematika<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgoas273LEuuoz_9I6R35SH0UBUgBKoC6maAF2W3k817Xw3s8pWPd1s3MIFsBTgRof-CeMgSLpOd83xkaJSR5X2RqcpWw_G9AjmK0Hux8jf1Eg7g9jk0M85GcUejjmoh86TdqCffYZ1gQ/s1600/mathematic-wallpaper-thumb34091601.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgoas273LEuuoz_9I6R35SH0UBUgBKoC6maAF2W3k817Xw3s8pWPd1s3MIFsBTgRof-CeMgSLpOd83xkaJSR5X2RqcpWw_G9AjmK0Hux8jf1Eg7g9jk0M85GcUejjmoh86TdqCffYZ1gQ/s1600/mathematic-wallpaper-thumb34091601.jpg" height="154" width="320" /></a></div>
Thanks To:kang Alif Rafik Khan<br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span>Ternyata Matematika Sangat Penting di dunia, Dari Hidup
Sampai Mati.</div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span>Logika MATEMATIKA memang menakjubkan :</div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="font-family: "MS Mincho"; mso-bidi-font-family: "MS Mincho";">◆</span> PERTAMA :<br />
1 x 8 + 1 = 9<br />
12 x 8 + 2 = 98<br />
123 x 8 + 3 = 987<br />
1234 x 8 + 4 = 9876<br />
12345 x 8 + 5 = 98765<br />
123456 x 8 + 6 = 987654<br />
1234567 x 8 + 7 = 9876543<br />
12345678 x 8 + 8 = 98765432<br />
123456789 x 8 + 9 = 987654321</div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span> </div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="font-family: "MS Mincho"; mso-bidi-font-family: "MS Mincho";">◆</span> KEDUA :<br />
1 x 9 + 2 = 11<br />
12 x 9 + 3 = 111<br />
123 x 9 + 4 = 1111<br />
1234 x 9 + 5 = 11111<br />
12345 x 9 + 6 = 111111<br />
123456 x 9 + 7 = 1111111<br />
1234567 x 9 + 8 = 11111111<br />
12345678 x 9 + 9 =111111111<br />
123456789 x 9 + 10 =1111111111</div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span> </div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="font-family: "MS Mincho"; mso-bidi-font-family: "MS Mincho";">◆</span> KETIGA :<br />
9 x 9 + 7 = 88<br />
98 x 9 + 6 = 888<br />
987 x 9 + 5 = 8888<br />
9876 x 9 + 4 = 88888<br />
98765 x 9 + 3 = 888888<br />
987654x 9 + 2 = 8888888<br />
9876543 x 9 + 1 = 88888888<br />
98765432 x 9 + 0 = 888888888</div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span> </div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span>Hebatkan?<br />
Coba lihat simetri ini :</div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span> </div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="font-family: "MS Mincho"; mso-bidi-font-family: "MS Mincho";">◆</span> KEEMPAT :<br />
1 x 1 = 1<br />
11 x 11 = 121<br />
111 x 111 = 12321<br />
1111 x 1111 = 1234321<br />
11111 x 11111 = 123454321<br />
111111 x 111111 = 12345654321<br />
1111111 x 1111111 = 1234567654321<br />
11111111 x 11111111 = 123456787654321<br />
111111111 x 111111111 = 123456789876543 21</div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span> </div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span>Kurang hebat ?<br />
Sekarang lihat ini :</div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span> </div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span>Jika 101% dilihat dari sudut pandangan Matematika,
apakah ia sama dengan 100%, atau ia LEBIH dari 100%? Kita selalu mendengar
orang berkata dia bisa memberi lebih dari 100%, atau kita selalu dalam situasi
dimana seseorang ingin kita memberi 100% sepenuhnya.</div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span> </div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span>Bagaimana bila ingin mencapai 101%?</div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span>Apakah nilai 100% dalam hidup?</div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span><br />
Mungkin sedikit formula matematika dibawah ini dapat membantu memberi
jawabannya.</div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span> </div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span>Jika<br />
ABCDEFGHIJKLMNO PQRSTUVWXYZ</div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span>Disamakan sebagai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26</div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span>Maka, kata KERJA KERAS bernilai :<br />
11 + 5 + 18 + 10 + 1 + 11 + 5 + 18 + 1+19 = 99%</div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span> </div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span>H-A-R-D-W-O-R-K<br />
8 + 1 + 18 + 4 + 23 + !5 + 18 + 11 = 99%</div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span> </div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span>K-N-O-W-L-E-D-G -E<br />
11 + 14 + 15 + 23 + 12 + 5 + 4 + 7 + 5 = 96%</div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span> </div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span>A-T-T-I-T-U-D-E<br />
1 + 20 + 20 + 9 + 20 + 21 + 4 + 5 = 100%</div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span> </div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span>Sikap diri atau ATTITUDE adalah perkara utama untuk
mencapai 100% dalam hidup kita. Jika kita kerja keras sekalipun tapi tidak ada
ATTITUDE yang positif didalam diri, kita masih belum mencapai 100%.</div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span> </div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span>Tapi, LOVE OF GOD<br />
12 + 15 + 22 + 5 + 15 + 6 + 7 + 15 + 4 = 101%</div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span> </div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span>atau, SAYANG ALLAH<br />
19 + 1 + 25 + 1 + 14 + 7 + 1 + 12 + 12 + 1 + 8 = 101%</div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span>( artinya, Cinta & Kasih Sayang ALLAH melampaui
Segalanya...)</div>
<div style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;">
<br /></div>
<div style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;">
SOURCE:</div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span><a href="https://www.facebook.com/notes/alif-rafik-khan/logika-matematika/651881278237803?comment_id=651884274904170&notif_t=like">https://www.facebook.com/notes/alif-rafik-khan/logika-matematika/651881278237803?comment_id=651884274904170&notif_t=like</a></div>
<div style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;">
</div>
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09417733758002680055noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5403613349740897968.post-62035531692644395212014-05-26T19:24:00.000-07:002014-05-26T19:24:01.483-07:00Beberapa fakta menarik mengenai Pasukan Pembela Tanah Air (PETA)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<br />
Pasukan Pembela Tanah Air/PETA yang dibentuk oleh Jepang selama Perang Asia
Timur Raya ternyata memiliki beberapa fakta menarik disamping kedisiplinan dan
nasionalis patriotismenya yang kuat. Beberapa diantaranya adalah:<br />
1. Gaji dari anggota PETA<br />
Jepang memberikan gaji yang cukup lumayan bagi setiap anggota PETA. Bahkan bagi
seorang Shodanco (Letnan) gajinya mencapai 6 rupiah. Jangan banyangkan enam
rupiah dengan angka nominal sekarang sebab jika dikurskan dengan harga nominal
sekarang, 6 rupiah di era Perang Asia Timur Raya seniali dengan 7 juta rupiah
di era sekarang. Dengan gaji tersebut seorang Shodanco PETA sudah dapat
memenuhi kebutuhan sehari-harinya bahkan berlebih. Mengapa demikian, hal itu
dikarenakan harga kebutuhan pokok tidaklah mahal seperti saat ini, bahkan untuk
harga daging saja hanya sekitar 6 sen. <br />
2. Makanan pasukan PETA<br />
Jangan bayangkan adanya perbedaan mendasar dalam keanggotaan PETA sebagaimana
ketentaraan bentukan kolonialis Barat. Jepang tidak mendiskriminasi keanggotaan
PETA. Justru dalam hal ransum atau makanan, anggota PETA mendapatkan jatah nasi
dan lauk pauk sebagai jatah makanan mereka. Sungguh menarik bukan. Namun
keadaan tersebut tidak berlangsung lama. Hal itu disebabkan karena semakin
terdesaknya pasukan Jepang dalam perang mambuat banyak kebutuhan pokok menjadi
langka dan perekonomian yang semakin memburuk menjelang kekalahan Jepang.
Akibatnya nasi yang semakin langka akhirnya diganti dengan tepung tapioka yang
diberi air sebagai ransum sehari-hari.<br />
3.Latihan yang super berat.<br />
Dalam membentuk tentara, Jepang sebagai negara Fasis yang Ultranasionalis
mengedepankan rasa Nasionalis Fanatik serta Patriotisme yang tinggi selain itu
Jepang juga mengedepankan kedisiplinan yang ketat. Dalam porsi latihan PETA,
tidak ada satu pun yang mudah. Para kadindat dituntut untuk mampu bertahan
dalam kondisi apapun. Bahkan dalam latihan survival mereka juga dtuntut untuk
meminum air comberan agar mampu bertahan hidup dalam kondisi yang sangat minim
sekalipun. Selain itu untuk urusan kedisiplinan, Jepang jelas tidak main-main.
Pelanggaran yang terjadi akan berujung pada hukuman berat. Tidak jarang para
perwira Jepang menempeleng para anggota PETA yang tertangkap basah melakukan
tindakan ketidakdisiplinan atau bahkan menyuruh mereka saling menghukum diri
masing-masing. Pelatihan yang berat ini kelak akan membentuk citra dari tentara
eks organisasi militer bentukan Jepang yang berjiwa Nasionalis Patriotik dan
juga sangat disiplin.<br />
SOURCE:<br />
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span><a href="https://www.facebook.com/das.bumorix/posts/1477216252513964?notif_t=tagged_with_story">https://www.facebook.com/das.bumorix/posts/1477216252513964?notif_t=tagged_with_story</a></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09417733758002680055noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5403613349740897968.post-91181583301914513652014-05-23T06:02:00.004-07:002014-05-23T06:02:55.148-07:00In Memoriam Perang Yom Kippur<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Perang Yom Kippur yang terjadi tgl 6 Oktober sampai 25 Oktober 1973
merupakan salah satu peristiwa paling bersejarah di antara 3 negara yang
paling terlibat di dalamnya, yaitu Syria, Mesir dan Israel.<br />
Bagi bangsa-bangsa Arab, perang tersebut membuktikan bahwa mereka sanggup mengalahkan<br /> Israel yang sebelumnya dianggap sebagai kekuatan yang tidak bisa dikalahkan. Sebaliknya bagi<br />
bangsa Israel, perang tersebut meruntuhkan kesombongan mereka sebagai
kekuatan militer yang tidak terkalahkan oleh tetangga-tetangga<br /> sekaligus musuhnya orang-orang Arab.<br />
Secara umum perang tersebut digambarkan sebagai upaya bersama Mesir dan Syria untuk<br /> merebut kembali wilayah mereka yang diduduki Israel sejak Perang 6 Hari tahun 1967. Mesir dan<br /> Syria awalnya berhasil mencapai tujuan mereka dengan mengusir Israel dari wilayah yang diduduki,<br />
yaitu Sinai (Mesir) dan Golan (Syria), namun akhirnya Israel berhasil
menduduki kembali wilayah-wilayah tersebut. Namun ada banyak hal<br /> yang tidak ditulis dalam buku-buku sejarah dan dibahas oleh media-media massa umumnya, yaitu<br /> pengkhianatan pemimpin Mesir Anwar Sadat terhadap Syria , serta<br />
bantuan tanpa batas Amerika terhadap Israel, termasuk mengirim
pesawat-pesawat tempur beserta pilotnya yang disamarkan hingga bantuan
informasi inteligen dengan menggunakan peralatan paling canggih saat itu
seperti pesawat pengintai SR-71 Blackbird. Dan satu lagi informasi
penting namun luput dari perhatian publik, yaitu nyarisnya<br /> Israel menggunakan bom nuklir untuk menghentikan laju pasukan Syria dan Mesir.<br />
Setelah perang itu, Mesir dan Syria yang sebelumnya adalah sekutu dekat
hingga pernah menyatukan diri dalam satu negara, memilih jalan<br /> berbeda dalam hubungan mereka dengan Israel. Mesir memilih berdamai dengan Israel dengan<br />
imbalan mendapatkan kembali Sinai meski dengan kedaulatan yang tidak
lagi utuh karena Israel juga diberi kewenangan campur tangan di wilayah
itu. Imbalan lainnya adalah bantuan militer senilai miliaran dolar
setiap tahun oleh Amerika.<br />
Sebaliknya Syria tetap memilih jalan
perang, hingga sekarang. Pada tahun 1982, sekali lagi Syria terlibat
perang terbuka melawan Israel saat membantu tetangga Arab-nya, m
Lebanon, yang diserang Israel. Namun kala itu Syria tidak lagi<br /> bersekutu dengan negara-negara Arab lainnya memerangi Israel, melainkan dengan Iran.<br />
Pada perang itu Presiden Mesir Anwar Sadat dan Presiden Syria Hafez al Assad memiliki motif yang<br /> berbeda. Sadat hanya tidak ingin dipandang sebagai pemimpin "impoten" yang tidak berani<br /> melawan Israel dan mengembalikan Sinai yang diduduki Israel. Sementara Hafez benar-benar<br /> serius untuk mengalahkan Israel dan merebut kembali Golan.<br />
Secara diam-diam Sadat bersepakat dengan PM Israel Golda Meier untuk
membiarkan tentara Mesir merebut Sinai dan memberi kesempatan Israel
mengkonsentrasikan kekuatannya menghadapi<br /> Syria. Hal ini dipenuhi Sadat dengan<br />
memerintahkan tentaranya berhenti dan duduk- duduk di Sinai, dan
bukannya melanjutkan serangannya ke jantung Israel. Yang lebih parah<br />
lagi, Tentara Ke-III yang ditugaskan menyerang Sinai tidak didukung
oleh kekuatan pasukan lainnya untuk menjaga jalur suplai. Akibatnya<br /> ketika tentara Israel menyerang balik, satuan itu terkepung sendirian, dan Mesir pun akhirnya setuju<br /> untuk gencatan senjata. Akibatnya Syria harus menanggung beban perang yang lebih berat lagi.<br />
Bertempur relatif sendirian menghadapi gabungan kekuatan Israel dan
Amerika (dukungan kekuatan negara-negara Arab tidak cukup signifikan),
Syria pun akhirnya mundur kembali dari Golan yang<br /> sempat direbutnya
dari Israel. Dalam perang itu Syria harus kehilangan 6.000 tentaranya.
Dalam perang tersebut Israel yang kehilangan<br /> hampir 3.000 tentaranya
memang berhasil membalikkan kemenangan Mesir dan Syria di awal perang
menjadi kemenangan mereka di akhir perang. Namun predikat "kekuatan tak
terkalahkan"<br /> yang disandang Israel berhasil diruntuhkan. Dan hal itu bertambah kuat setelah Hizbollah dan<br /> kelompok "Perlawanan" Lebanon berhasil mengusir Israel dari Lebanon tahun 2000 dan sekali lagi tahun 2006.<br />
Sejak saat itu Israel tidak lagi memiliki kepercayaan diri untuk menyerang negara-negara<br /> tetangganya kecuali ada jaminan perlindungan dari Amerika.<br />
SOURCES:<br />
- "War Self-Delusion"; FRANKLIN LAMB; Veterans Today ; 4 Oktober 2013<br />
- https://www.facebook.com/dani.alghazi/posts/4228248362368?comment_id=4228364565273&offset=0&total_comments=8&notif_t=mentions_comment </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09417733758002680055noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5403613349740897968.post-87279611327385034892014-05-22T06:29:00.001-07:002014-05-22T06:29:15.236-07:00ETNIS PASTUN (AFGHANISTAN DAN PAKISTAN) KEMUNGKINAN YAHUDI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Temuan baru ini mungkin akan menjawab pertanyaan tentang "yahudi Khurasan" yang disebut dalam hadits Nabi Muhammad tentang<br /> para pengikut "dajjal" yang terlibat dalam perang<br /> akhir jaman melawan Imam Mahdi dan Isa Almasih.<br /> Selama ini orang-orang wahabi-salafi dan para<br /> ekstremis Suni selalu menuduh "yahudi Khurasan"<br /> sebagai orang-orang Iran karena alasan sebagian<br /> wilayah yang disebut "Khurasan" adalah mencakup<br /> sebagian wilayah Iran. Padahal sebagian besar<br /> wilayah Khurasan sebenarnya justru terletak di<br /> Afghanistan, Pakistan, dan Tajikistan.<br />
Sebuah penelitian dari National Institute of<br /> Immunohaematology Mumbai, India, baru-baru ini<br /> mengungkapkan bahwa kemungkinan besar etnis<br />
Pashtun (etnis terbesar di Pakistan dan Afghanistan) berasal dari
keturunan dari salah satu "10 suku Israel yang hilang" (lost tribes of
Israel).<br />
Seorang ahli genetik India telah mengambil sampel<br /> darah dari orang-orang Pashtun Afridi di Lucknow,<br /> utara India, untuk dibawa ke Israel untuk mencocokkannya dengan DNA orang-orang yahudi<br /> Israel. Dibutuhkan waktu sekitar 12 bulan untuk<br />
memastikan hal itu. Israel diketahui aktif melakukan penelitian
terhadap suku-suku terpencil di berbagai negara untuk menemukan "10 suku
Israel yang hilang". Mereka adalah bagian dari 12<br /> suku yang berasal dari keturunan Nabi Yakub<br />
(ayah dari Nabi Yusuf), yang bersama-sama membentuk satu bangsa Israel.
Namun seiring dengan terjadinya banyak pertikaian antar suku- suku
Israel serta penjajahan bangsa-bangsa asing yang berujung pada
pengusiran orang-orang<br /> yahudi dari Palestina oleh bangsa Romawi, 10 suku bangsa Israel kini tidak diketahui keberadaannya.<br />
Pengambilan sampel darah di area Malihabad, Lucknow, disebabkan wilayah
ini diyakini sebagai wilayah yang cukup aman untuk dilakukannya
penelitian yang dianggap sangat kontroversial bagi orang-orang Islam
tersebut.<br />
Shanaz Ali, seorang peneliti senior India, akan<br /> mengepalai penelitian yang dilakukan di Technion<br /> Israel Institute of Technology di Tel Aviv.<br /> Saat ini diperkirakan terdapat sekitar 40 juta orang<br /> etnis Pashtun di seluruh dunia. Di antara jumlah<br /> itu sebanyak 14 juta tinggal di Afghanistan dan 28<br /> juta berada di Pakistan. Wilayah utama mereka<br />
terutama berada di daerah perbatasan kedua negara yang
bergunung-gunung, namun juga cukup signifikan jumlahnya di kota-kota
besar<br /> Pakistan seperti Karachi.<br /> Beberapa suku Pashtun dipercaya masih memelihara keyakinan bahwa mereka adalah keturunan dari "Anak-anak Israel". Menurut<br /> legenda, mereka adalah keturunan dari suku<br /> Ephraim tribe yang diusir dari Israel oleh bangsa<br /> Assyrian pada sekitar tahun 700 sebelum masehi.<br /> Bukti-bukti keberadaan pemukiman yahudi telah<br /> ditemukan di Herat, dekat perbatasan dengan Iran,<br /> dimana ditemukan kuburan kuno yang terdapat<br /> batu-batu nisan bertuliskan hurup dan bahasa<br /> Hebrew. Di ibukota Afghanistan, Kabul, bahkan<br /> terdapat sinagog (tempat ibadah umat yahudi) kuno yang tidak lagi digunakan.<br />
Navras Aafreedi, peneliti utama yang melakukan<br /> penelitian tentang "suku-suku Israel yang hilang"<br /> mengatakan bahwa penelitian tentang DNA orang- orang Pashtun ini bisa menjadi sumber konflik<br /> sosial yang serius di era modern.<br />
SOURCE:<br />
- https://www.facebook.com/dani.alghazi/posts/4225866982835?comment_id=4225929184390&notif_t=comment_mention<br />
- "Taliban may be descended from Jews"; Dean Nelson; telegraph.co.uk ; 11 Januari 2010 </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09417733758002680055noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5403613349740897968.post-28397941516595516412014-05-21T21:24:00.000-07:002014-05-21T21:24:00.828-07:00Peristiwa Pengeboma Dresden, Borok Kekejaman Pasukan Sekutu Dalam Perang Dunia II (1945)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3aps4tZiGx_55xub0uspKTRBUOKeDALvBgzZTWiCv1IePnsafCpRu9m7TnXxQao59E5UqP7eNdRey1EQ-ZPsu0_pZVELQrpSI_5Hc0dJ5VgfQTL9tkWBjHDtn8689zes-WMJHq9FVysc/s1600/hgjhgjhg.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3aps4tZiGx_55xub0uspKTRBUOKeDALvBgzZTWiCv1IePnsafCpRu9m7TnXxQao59E5UqP7eNdRey1EQ-ZPsu0_pZVELQrpSI_5Hc0dJ5VgfQTL9tkWBjHDtn8689zes-WMJHq9FVysc/s1600/hgjhgjhg.jpg" /></a></div>
Selama ini kita hanya mendapatkan informasi sepihak mengenai Perang
Dunia II, yaitu informasi dari pihak pemenang, yaitu sekutu
Amerika-Inggris-Perancis-Uni Sovyet dan negara-negara ZOG (Zionist Occup<span>ied
Goverments) lainnya. Kita jarang sekali, kalau tidak bisa dikatakan
tidak pernah, mengetahui dari sudut pandang lawan Sekutu, yaitu
Jerman-Italia-Jepang. Kita misalnya tidak pernah mengetahui motif Hitler
membiarkan ratusan ribu Tentara Ekspedisi Inggris yang terkepung di
Dunkirk, Perancis, melarikan diri kembali ke Inggris. Kita tentu saja
juga jarang, kalau tidak dikatakan tidak pernah, mendengar tentang
peristiwa Pemboman Dresden meski itu adalah sebuah peristiwa paling
memilukan dalam Perang Dunia II.<br /></span><span>Dresden pada tahun
1945 adalah kota yang indah dengan 650.000 penduduknya yang ramah tamah.
Pada tgl 13 Februari 1945 kota ini dipenuh sesaki oleh sekitar 750.000
pengungsi Jerman yang melarikan diri dari kekejaman tentara
komunis-yahudi Uni Sovyet. Mereka berkemah di taman-taman dan tanah
lapang yang ada, bahkan di trotoar dan jalan-jalan. Mereka merasa aman
di sana karena Dresden bukan kota yang memiliki fasilitas militer target
serangan musuh. Sebaliknya Dresden adalah "kota rumah sakit" yang
memiliki 25 rumah sakit dan fasilitas medis besar. Mereka juga sadar
bahwa menurut hukum internasional, kota mereka tidak mungkin menjadi
sasaran serangan militer sebagaimana Jerman juga tidak pernah menyentuh
"kota-kota pendidikan" Inggris seperti Oxford dan Cambridge.</span><br /><span>Namun
anggapan mereka keliru. Pada jam 22.15 malam sebanyak 800 pesawat
bomber dan pesawat-pesawat tempur pengawal Inggris memenuhi langit
Dresden dan menumpahkan berton-ton bom penghancur. Ribuan orang tewas
maupun luka-luka dalam satu serangan tersebut. Saat pesawat-pesawat itu
menghilang dari langit, penduduk dan pengungsi yang selamat keluar dari
persembunyian untuk memberikan pertolongan para korban. Demikian juga
ribuan penolong dari kota-kota dan desa-desa sekitar bergegas menuju
Dresden. Mereka tidak pernah membayangkan peristiwa tragis yang baru
saja terjadi. Tentu saja mereka juga tidak pernah menyangka bahwa
berhentinya serangan hanya tipuan belaka. Karena saat jalan-jalan
dipenuhi para penolong dan korbannya, gelombang kedua serangan udara
Inggris kembali datang.</span><br /><span>Serangan kedua memberikan
dampak kehancuran yang lebih besar dari kota yang masih dipenuhi bara
api oleh serangan pertama itu. Api berkobar lebih hebat lagi membakar.
Demikian hebat kebakaran tersebut dan panas yang ditimbulkannya hingga
para penolong dari luar kota kesulitan untuk memasuki kota. Sementara
ribuan penduduk Dresden dan pengungsi terbakar hidup-hidup hingga ke
tulang.</span><br /><span>Cerita tentang kengerian peristiwa itu tidak
terkatakan. Saat anak-anak kecil yang terpisah dari orang tuanya
terjebak di dalam genangan aspal yang meleleh karena panas. Atau saat
anak-anak kecil terinjang-injak oleh orang-orang yang berebut jalan
menyelamatkan diri. Hal seperti ini tentunya tidak pernah dialami rakyat
Inggris, Amerika dan sekutu-sekutunya.</span><br /><span>Bencana
kemanusiaan ini belum berhenti karena keesokan harinya giliran Amerika
unjuk gigi. Sebanyak 400 pesawat pembom menumpahkan muatannya dan
pesawat-pesawat tempur menembaki orang-orang di jalanan termasuk para
tenaga medis yang tengah merawat pasiennnya di sepanjang tepi Sungai
Elbe.</span><br />Namun itu semua masih belum berakhir karena tiga
serangan lanjutan telah direncanakan tentara sekutu: 15 Februari, 3
Maret, dan 17 April 1945 dengan total pesawat pengebom mencapai 1.172
unit. Korban tewas diperkirakan mencapai 400.000 jiwa, atau bahkan
lebih. Dan karena Jerman tidak memiliki cukup orang untuk melakukan
evakuasi, mayat-mayat hanya disemprot dengan disinfektan atau api
kemudian dikubur bersama reruntuhan bangunan.<br />
SOURCE:<br />
- https://www.facebook.com/notes/fajar-rifai-panzerschreck/peristiwa-pengeboma-dresden-borok-kekejaman-pasukan-sekutu-dalam-perang-dunia-ii/321920311267824 </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09417733758002680055noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5403613349740897968.post-64226457904225962862014-05-21T21:13:00.002-07:002014-05-21T21:13:23.617-07:00Conefo (Conference of The New Emerging Forces)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
"Upaya besar Indonesia untuk menandingi kekuatan Imperialisme Barat yang bercokol di PBB."<br />
<br />
<br />
Ir
Soekarno, Presiden Pertama Indonesia pernah mencanangkan suatu ide yang
sangat hebat yaitu pembentukan sebuah organisasi yang mampu menandingi
kekuatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Soekarno melihat bahwa PBB
yang sejatinya merupakan lembaga perdamaian dunia yang juga mengurusi
permasalahn-permasalahan dunia ternyata tidak lebih dari perkumpulan
negara-negara kuat yang saling berebut pengaruh. Bahkan PBB merupakan
organisasi yang dipandang Soekarno sebagai organisasi mandul dan hanya
menjadi alat dari negara-negara besar untuk mencapai tujuannya. Dalam
hal ini, Soekarno mengkritik ketidakmampuan PBB meredam situasi Perang
Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet yang semakin mengancam
perdamaian dunia. Selain itu Soekarno juga mengkritik PBB dimana markas
besar PBB justru berada disalah satu negara peserta Perang Dingin dan
pemimpin dari Blok Barat yaitu New York, Amerika Serikat. Beliau sendiri
mengusulkan dihadapan PBB langsung agar setidaknya Markas Besar PBB
dipindahkan ke wilayah yang netral seperti Jenewa di Swiss agar kinerja
PBB bebas dari segala pengaruh dan kepentingan politik dari
negara-negara peserta perang dingin dan mampu menjalankan tugasnya
dengan lebih efesien. Keberanian Soekarno dalam mengkritik PBB dihadapan
forum PBB (Internasional) secara langsung memang benar-benar suatu
prestasi yang menganggumkan.<br />
<br />
Berbagai macam situasi yang
bernuansa ketidakadilan dalam PBB semakin membuat Soekarno muak. Apalagi
kenyataan bahwa PBB memang pada struktur organisasinya sangatlah tidak
adil dimana PBB seolah-olah hanya diperuntukkan bagi negara-negara kuat
yang memenangkan Perang Dunia II. Selain itu veto yang dimiliki baik
oleh Amerika Serikat maupun Uni Soviet menunjukkan betapa aneh dan
mandulnya organisasi tersebut. Selain itu PBB terkesan mengesampingkan
negara-negara dunia ketiga yang oleh Soekarno disebut sebagai New
Emerging Forces. Untuk menghadapi PBB dan segala ketidakadilan yang
ditunjukkannya maka Soekarno kemudian mencanangkan sebuah ide besar
yaitu membentuk kekuatan untuk menandingi PBB yang diberi nama Canefo
(Conference of The New Emerging Forces). Kesuksesan Ganefo (Games of the
New Emerging Forces) sebelumnya membuat Soekarno semakin optimis dengan
ide besarnya tersebut. Jika dalam game saja, Indonesia sudah mampu
mengalahkan Olimpiade dunia, maka mengapa tidak dalam hal lain seperti
membentuk suatu perkumpulan kekuatan baru menentang PBB yang menjadi
markas dari Oldefo (Old Emerging Forces).<br />
<br />
Untuk mewujudkan
proyek CONEFO itu, maka dibangunlah suatu kompleks gedung dekat Gelora
Senayan yang pada waktu itu mendapat bantuan antara lain dari Cina
(RRC). Tanggal 8 Maret 1965 Presiden Soekarno mengeluarkan Surat
Keputusan Presiden Nomor 48/1965 yang menugaskan Menteri Pekerjaan Umum
dan Tenaga (PUT) Soeprajogi untuk melaksanakan pembangunan proyek
Political Venues di Jakarta. Proyek raksasa tersebut harus sudah
seselai dikerjakan sebelum tanggal 17 Agustus 1966. Artinya hanya
tersisa waktu 17 bulan untuk menyelesaikan pembangunan raksasa
tersebut. Bangunan yang akan dibangun menggunakan filosofi bentuk
pesawat, sebuah cita rasa yang sangat kental dengan selera sokarno
waktu itu. Sayap pesawat yang terbelah itu ingin menunjukkan pada
rakyat dan bangsa kita bahwa saat ini bangsa kita sedang terbang menuju
tatanan dunia baru. Bukan menjadi penonton peradaban, tetapi menjadi
pelaku peradaban.<br />
<br />
Indonesia selangkah lagi akan menjadi
salah satu pelaku besar dalam peradaban umat manusia di dunia dan akan
meluncur sebagai kekuatan baru yang bersinar untuk memimpin kekuatan New
Emerging Forces yang terdiri dari negara-negara dunia ketiga melawan
kesewenang-wenangan Negara-negara Oldefo. Sayangnya konfrensi yang
sejtinya akan dilaksanakan pada akhir 1966 itu harus kandas. Langkah
Indonesia menjadi salah satu pemimpin kekuatan dunia pudar setelah
terjadinya peristiwa G 30 S/PKI dan kudeta secara tidak langsung oleh
Soeharto melalui Supersemar yang mengakhiri rezim Orde Lama. Dengan
runtuhnya kekuasaan Soekarno maka pudar pulalah cita-cita besar beliau
untuk membawa bangsa Indonesia menjadi salah satu kekuatan yang paling
menentukan diatas dunia. Indonesia berubah menjadi negara yang lemah dan
tunduk begitu saja pada kemauan Oldefo dan membiarkan NEKOLIM merampas
segala mimpi-mimpinya hingga saat ini..<br />
<br />
Sungguh Ironis nasib bangsa negara kita<br />
SOURCE:<br />
https://www.facebook.com/notes/das-bumorix/conefo-conference-of-the-new-emerging-forces/1406585022910421 </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09417733758002680055noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5403613349740897968.post-55453324343435363512014-05-21T21:11:00.000-07:002014-05-21T21:11:25.750-07:00Pemberontakan PRRI/PERMESTA dan Intervensi Asing di Indonesia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Berikut ini saya akan membahas tentang Pemberontakan PRRI/PERMESTA yang pernah terjadi di Indonesia,dan sekali lagi terimakasih,karena ini artikel yang saya dapatkan dari teman saya.<br />
<br />
<br />
<strong>"Amerika Serikat jangan sampai bermain api dengan Indonesia,
jangan sampai ketidaktahuan Amerika Serikat menyebabkan meletusnya
Perang Dunia III."</strong><br />
<br /><br />
<br />"Ir Soekarno"<br />
<br /><br />
<br />Pernyataan
diatas merupakan pernyataan ancaman dari Presiden Pertama Republik
Indonesia "Ir Soekarno" terhadap usaha Amerika Serikat untuk
mengintervensi masalah dalam negri Indonesia terkait dengan dukungan
Amerika Serikat terhadap pemberontakan PRRI/PERMESTA. Seperti yang kita
ketahui Gerakan PRRI/PERMESTA merupakan salah satu pemberontakan yang
terjadi di Indonesia pada masa pemerintahan Ir Soekarno. Dalam sejarah
umum kita mengetahui bahwa latar belakang pemberontakan tersebut adalah
rasa tidak puas dari beberapa daerah terhadap kebijakan pemerintah pusat
sehingga pihak-pihak yang tidak puas tersebut membentuk gerakan untuk
menentang pemerintah pusat dimana di wilayah Sumatra bernama
Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) dan di Indonesia
Timur bernama Perjuangan Rakyat Semesta (PERMESTA) yang kemudia
digabungkan menjadi PRRI/PERMESTA. Pergerakan tersebut didukung oleh
beberapa tokoh militer Indonesia seperti Letkol Achmad Husein, Kolonel
Zulkifli Lubis, Kolonel Dachlan Djambek, dan Kolonel Simbolon dan juga
Kolonel D. J Somba.<br />
<br /><br />
<br />Namun dibalik semua itu,
keterlibatan asing dalam usaha pemberontakan jelas sudah terlihat.
Amerika Serikat melalui CIA sudah menngintervensi pemberontakan semenjak
Oktober 1957 melalui penyaluran dana kepada para pemberontak. Amerika
Serikat menggunakan isu anti Komunis untuk mendanai pergerakan
PRRI/PERMESTA. Dukungan Amerika Serikat terhadap pemberontakan
PRRI/PERMESTA jelas merupakan salah satu agenda penting CIA untuk
menyingkirkan para pemimpin negara-negara dunia ketiga yang memiliki
sikap Ultranasionalis dan Patriotik serta menolak dikendalikan oleh
pihak asing, dalam hal ini Ir Soekarno memenuhi kriteria tersebut dan
pantas untuk digulingkan untuk digantikan oleh pemimpin yang pro dengan
kebijakan Amerika Serikat. Bantuan-bantuan Amerika Serikat untuk
pemberontak jelas terlihat dari penyelundupan senjata bagi para sepratis
PRRI melalui perusahaan minyak Caltex yang berlokasi di wilayah Riau
serta pengiriman logistik lewat pesawat udara. Amerika Serikat juga
memberikan senjata-senjata berat termasuk pesawat-pesawat udara sehingga
pemberontak PRRI dapat membentuk Angkatan Udara sendiri (AUREV/Angkatan
Udara Revolusioner). Selain memberikan senjata, Amerika Serikat juga
melatih para anggota pemberontak seperti Kolonel Simbolon dan para
anggotanya di pangkalan-pangkalan militer Amerika Serikat di daerah
Okinawa, Saipan dan Guam. Pelatiha-pelatihan tersebut berlangsung hingga
akhir 1957 sebagai upaya untuk mempersiapkan pemberontak secara
militer. Selain mempersiapkan para pemberontak secara militer, Amerika
Serikat juga menunjukkan dukungannya secara militer kepada para
pemberontak melalui pembentukan "Task Force 75" oleh komandan Armada ke 7
Amerika Serikat yang terdiri atas satu cruiser, dua destroyer dan satu
kapal induk (aircraft carrier) berisi 2 batalion marinir. Task Force 75
tersebut bergerak ke Singapura dengan tujuan untuk melakukan pendaratan
di wilayah Riau tepatnya Minas dan Duri. Tindakan Amerika Serikat
tersebut jelas merupakan intervensi militer dan dapat diartikan sebagai
upaya invasi Amerika Serikat terhadap wilayah kedaulatan Indonesia,
namun Amerika Serikat saat itu beralasan bahwa tujuannya adalah untuk
melindungi warga Amerika Serikat dan kepentingannya di Caltex. Pasukan
Marinir Amerika Serikat itu rencananya akan didaratkan diwilayah Riau
apabila ladang-ladang minyak tersebut dibom oleh pasukan Angkatan Udara
Indonesia sebagai upaya untuk memadamkan pemberontakan. Kolonel George
Benson, atase militer AS di Jakarta berkata, “The U.S was anxious to
have pretext to send marines.” And two battalion of US Marine are,
“fully equipped and ready for battle were prepared to be helicoptered
within twelve hours notice to the Sumatran oil fields”.<br />
<br /><br />
<br />Ketika
pemberontakan meletus, pihak Indonesia langsung mengirimkan pasukan
dibawah pimpinan Ahmad Yani untuk memadamkan pemberontakan. Ketika
pasukan TNI tiba dan berhasil mendesak pasukan pemberontak, Amerika
Serikat berpesan kepada para pemberontak PRRI agar sebelum mundur ke
Riau, pasukan pemberontak meledakkan kilang-kilang minyak Caltex di Riau
agar peristiwa tersebut dapat dijadikan alasan bagi Amerika Serikat
untuk mendaratkan pasukan yang sudah disiapkannya (pasukan AS sudah
menunggu disekitar perairan Dumai) ke Riau. Pasukan Amerika Serikat
tersebut kemudian akan ditugaskan untuk menghantam pasukan TNI pimpinan
Ahmad Yani dan kemudian terus mendesak hingga menyerbu Jakarta dan
langsung menumbangkan Presiden Soekarno dari tampuk kekuasaannya. Namun
rencana tersebut tidak dapat direalisasikan sebab pergerakan TNI sangat
cepat dan berhasil menguasai kilang-kilang minyak Caltex di Riau.
Keberhasilan TNI itu mengurungkan niat Amerika Serikat untuk mendaratkan
pasukannya dan Task Force 75 ditarik mundur ke Filipina. Pada akhirnya
pemberontakan PRRI di Sumatra berhasil dipadamkan oleh pasukan TNI dan
intervensi asing berhasil di cegah. Sementara itu di wilayah Indonesia
Timur AUREV milik PERMESTA melakukan pengeboman terhadap Banjarmasin,
Balikpapan, Palu, Selat Makasar, Kendari, Makasar, Ambon, Ternate dan
Jailolo (di Halmahera) dan Morotai. Bantuan Amerika Serikat terhadap
pemberontak membuat AUREV berjaya di udara. Pangkalan-pangkalan di
Bangkok, Singapura, Saigon, Subic dan Clark dan Taiwan menjadi wilayah
suplai utama dari Amerika Serikat kepada pasukan pemberontak
PRRI/PERMESTA. Pimpinan PERMESTA Kolonel Vence Samual berencana untuk
menyerang dan menduduki Jakarta setelah mendapatkan superioritas
kekuatan di laut dan udara, namun pada bulan Mei AURI (Angkatan Udara
Republik Indonesia) melakukan serangan besar-besaran terhadap posisi
pasukan pemberontak ke lapangan terbang Menado, Morotai dan Jailolo,
yang dibarengi dengan serbuan darat dan pada tanggl 26 Juni Manado
berhasil dikuasai oleh TNI yang mematahkan tulang punggung dari
pemberontakan PERMESTA di Indonesia Timur.<br />
<br /><br />
<br />Intervensi
asing di Indonesia selama pemberontakan PRRI/PERMESTA memang sangat
terasa, bahkan bisa dikatakan pemberontakan PRRI/PERMESTA merupakan
pemberontakan yang secara nyata didukung oleh kekuatan asing.
Keterlibatan Amerika Serikat dalam pemberontakan semakin jelas ketika
pada tanggal 18 Mei 1958 sebuah pesawat pengebom B 29 milik Amerika
Serikat berhasil ditembak jatuh oleh kesatuan Anti Serangan Udara TNI
setelah peswat tersebut membombardir sebuah pasar dan lapangan udara di
Ambon. Pilot pesawat tersebut berhasil ditangkap hidup-hidup dan menjadi
kunci bagi Indonesia untuk membuktikan keterlibatan Amerika Serikat
dalam pemberontakan yang sedang terjadi. Allan Lawrence Pope merupakan
agen CIA yang mengawaki pesawat B 29 yang ditugaskan dalam misi
penggulingan Ir Soekarno. Awalnya Amerika Serikat menolak mengakui
keterlibatannya, namun pada akhirnya Ir Soekarno berhasil menyekak
Amerika Serikat dengan pembuktian melalui dokumen-dokumen yang dibawa
Allan Pope yang jelas mengaitkan keterlibatan Amerika Serikat melalui
CIA terhadap upaya pemberontakan di Indonesia. Hal tersebut benar-benar
merupakan tamparan keras diwajah negara adikuasa tersebut bahkan Allan
Pope dijadikan kartu as bagi Ir Soekarno untuk memeras dan mengancam
Amerika Serikat yang pada akhirnya memaksa Amerika Serikat untuk
memberikan bantuan senjata kepada Indonesia. Namun keterlibatan asing
dalam pemberontakan PRRI/PERMESTA tidak hanya dilakukan oleh Amerika
Serikat. Setidaknya peristiwa di Indonesia tersebut juga menarik
perhatian dari negara-negara rival Amerika Serikat dari blok Komunis.
Republik Rakyat Cina (RRC) saat itu telah mempersiapkan
skuardon-skuardon udaranya serta ribuan tentara regulernya untuk dikirim
ke Indonesia. Pihak RRC berencana untuk mengirim Tentara Pembebasan
Rakyat (PLA) untuk membantu Indonesia memadamkan pemberontakan
PRRI/PERMESTA yang tentunya hal tersebut juga merupakan usaha dari RRC
untuk mendekati Indonesia. Namun tawaran RRC untuk mengirim Tentara
Pembebasan Rakyat (PLA) tersebut ditolak oleh Ir Soekarno.<strong> “Kekuatan angkatan perang kami masih mampu menghadapi para pemberontak itu"</strong>,
tegasnya. Ir Soekarno jelas menunjukkan sikap seorang Ultranasionalis
sejati, menolak adanya upaya intervensi asing terhadap permasalahan
dalam negri Indonesia. Indonesia for Indonesians, masalah Indonesia
harus diselesaikan oleh orang Indonesia sendiri kira-kira demikianlah
pemikiran Ir Soekarno. Boleh jadi pernyataan Ir Soekarno tersebut memang
bukan hanya upaya gengsi semata, tetapi memang karena beliau paham dan
yakin akan kekuatan bangsanya sendiri dan hal itu telah dibuktikan
dilapangan bahwa tanpa bantuan dari pihak asing sekalipun Pasukan
Indonesia (TNI) mampu memadamkan pemberontakan dan memulihkan keamanan
dan ketertiban diwilayah basis pemberontak.<br />
SOURCE:<br />
- https://www.facebook.com/notes/das-bumorix/pemberontakan-prripermesta-dan-intervensi-asing-di-indonesia/1451880208380902 </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09417733758002680055noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5403613349740897968.post-34355817028921160512014-05-21T21:03:00.002-07:002014-05-21T21:03:50.994-07:00Tsar Peter I Yang Agung (Sang Pembaharu dan Pembangun Kekaisaran Rusia)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Assalamualaikum para pembaca blog,kali ini saya akan mengupas kisah tentang Tsar Rusia,yakni Tsar Peter I,dari artikel yang saya dapatkan dari teman saya bung Byoma G.silahkan dibaca...<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlsWAkL8LxhNKn4UZ6VTsohA-7FLoi-zU85tTK1pMw9FT1usN4x6eZRosPW2lXJGyxnqsZSd1k__zVmYj4hXoyjCUjsKsuZByDz49VT_MeoQviSPggQze8xeMpKvjUtYmkBw09hB4Pfi4/s1600/10157274_1466262586942664_5076358826124916882_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlsWAkL8LxhNKn4UZ6VTsohA-7FLoi-zU85tTK1pMw9FT1usN4x6eZRosPW2lXJGyxnqsZSd1k__zVmYj4hXoyjCUjsKsuZByDz49VT_MeoQviSPggQze8xeMpKvjUtYmkBw09hB4Pfi4/s1600/10157274_1466262586942664_5076358826124916882_n.jpg" height="320" width="244" /></a></div>
<br />
Tsar Peter I dikenal pula dengan sebutan Peter The Great atau Peter
Yang Agung merupakan Tsar yang dinilai paling berpengaruh dalam sejarah
Rusia. Dibawah kepemimpinannya Rusia keluar dari keterbelakangan dan
ketertinggalannya dari negara-negara Eropa lainnya dan keluar sebagai
salah satu kekuatan militer dan industri yang terkemuka. Proses
modernisasi Peter telah membawa Rusia menjadi salah satu kekuatan yang
diperhitungkan dalam sejarah.<br />
<br />
Peter lahir pada 1672 di
Moskow ibukota Rusia merupakan anak satu-satunya dari pasangan Tsar
Alexis dan istri keduannya Natalia Narishkina. Peter masih sangat muda
ketika ayahnya meninggal dan dirinya terpaksa mengasingkan diri sebagai
akibat adanya pergulatan panjang dalam perolehan tahta Ketsaran Rusia.
Alexis ayah dari Peter sendiri memilki 13 anak dari pernikahaan
pertamanya sehingga tidak heran pergulatan panjang terjadi dalam
kekuasaan pada masa itu. Selama bertahun-tahun, Sophia saudara tiri dari
Peter berkuasa sebagai Tsarina Rusia yang sifatnya hanya sementara
karena Peter sendiri masih terlampau muda untuk menjadi seorang Tsar.
Barulah pad atahun 1689, ketika Sophia meletakkan jabatannya maka Peter
diangkat sebagai Tsar Rusia.<br />
<br />
Pada masa itu Rusia bukanlah
negara yang seperti kita bayangkan sekarang. Rusia sangatlah lemah, dan
dari segi pengetahuan-teknologi Rusia sangat jauh tertinggal. Rusia
bukanlah negara adikuasa namun hanya negara dengan pengaruh terbatas
yang dikelilingi oleh Kekaisaran Swedia yang menguasai Skandinavia,
Baltik serta wilayah Pomerania Barat , Wismar, Bremen, dan Verden yang
didapatnya setelah perang 30 tahun. Di selatan Rusia terdapat Kekaisaran
Ottoman yang didirikan oleh orang-orang Turki. Sebuah negara yang
sangat kuat semenjak keberhasilannya menaklukan Constantinopel. Rusia
jika dilihat dari posisi kedua kekuatan besar dunia tersebut maka
keadaannya sangatlah kecil.<br />
<br />
Rusia memang tidak pernah
merasakan Renaissance sehingga tidak ada yang namanya abad pencerahan di
Rusia. Di Eropa Barat abad pencerahan telah melahirkan raksasa seperti
Inggris dan Prancis sementara di Eropa Latin ada Imperium Spanyol dan
Portugal pelopor dari penjelajahan dunia. Rusia tidak ubahnya sebagai
negara Abad pertengahan yang tersisa ditengah-tengah kelahiran kembali
Eropa pasca Abad Kegelapan.<br />
<br />
Peter sebagai Tsar Rusia,
berniat untuk mengubah Rusia menjadi negara yang kuat dan moderen
sebagaimana negara-negara Eropa lainnya. Untuk keperluan itu, Peter
tidak segan-segan untuk melakukan perjalanan ke Eropa Barat untuk
mempelajari sendiri bagiamana pertumbuhan kekuatan Eropa semenjak
keruntuhan dominasi Gereja Katolik Roma. Peter bahkan menyamar sebagai
sebagai tukang kayu dan bekerja di Perusahaan Dagang Hindia Timur
Belanda (VOC) di negri Belanda. Peter bahkan bekerja di Angkatan Laut
Inggris dan mempelajari bagaimana Inggris sukses membangun angkatan
lautnya. Peter juga mempelajari persenjataan dari Prusia yang merupakan
salah satu negara yang cukup maju dalam bidang persenjataan. Selama
menjalankan misinya tersebut Peter menggunakan nama samaran (Pyotr
Mikhaylov) dan membawa 250 orang bersamanya. Ia rela melakukan apa saja
demi ilmu yang didapatnya untuk membangun Rusia. Ia mempelajari segala
struktur baik itu kebudayaan, ilmu pengetahuan, administrasi
pemerintahan serta industri-industri yang berkembang di Eropa Barat.<br />
<br />
Pada
tahun 1698, Peter kembali dari misi besarnya tersebut ke Rusia. Begitu
tiba di Rusia, ia segera merencanakan program pembangunan kembali Rusia.
Untuk keperluan itu, ia mendatangkan para ahli dari Eropa Barat guna
membantu pengenalan teknologi di Rusia. Ia juga menyekolahan anak-anak
Rusia ke Eropa Barat untuk menyerap ilmunya dan membawanya kembali ke
Rusia untuk kepentingan Rusia. Pembangunan berkembang sangat pesat pada
masa pemerintahan Peter. Kota-kota industri mulai tumbuh, teknologi
dengan pesatnya berkembang berkat kebijakan-kebijakan pembangunan yang
spektakuler dari Tsar Peter I.<br />
<br />
Di bidang militer,
reformasi militer Peter ditunjukkan dengan pembangunan Angkatan
Bersenjata yang moderen. Angkatan Laut Rusia dikembangkan secukupnya dan
Angkatan Daratnya dikembangkan dengan meniru pola pelatihan di Eropa
Barat. Peter juga membekali pasukannya dengan senjata-senjata moderen
dan memberikan seragam-seragam militer yang sama dengan yang dimiliki
tentara di negara-negara Eropa Barat. Peter juga melakukan berbagai
perubahan di sektor administrasi sipil, termasuk perombakan yang
sensitif tentang peningkatan pegawai sipil berdasar hasil karyanya di
kantor, bukan berdasar pangkat keturunan.<br />
<br />
Dalam bidang
sosial, Peter juga mencoba menerapkan konsep-konsep Eropa Barat. Para
pria diharuskan mencukur jenggotnya (walau kemudian aturan tersebut
diubah), para pria di pengadilan diwajibkan berpakaian seperti pria-pria
pengadilan di Eropa Barat. Peter juga melarang rokok dan juga kopi.
Walau pada mulanya kebijakan Peter menemui banyak tantangan, namun
sedikit-demi sedikit Rusia akhirnya bergerak menuju arah modernisasi
seperti yang dicita-citakan oleh Peter.<br />
<br />
Peter juga
melakukan pengawasan terhadap Gereja Orthodox Rusia. Meski bukan berarti
Peter seorang anti Gereja, namun Peter beranggapan bahwa kekuasaan
Gereja sudah layaknya dibatasi sebagai langkah awal modernisasi (Eropa
pada masa abad kegelapan terkendala oleh Gereja sebagai kekuatan utama
sehingga menyebabkan pengetahuan semakin tersingkirkan). Peter juga
banyak membangun sekolah-sekolah yang mendorong kemajuan ilmu
pengetahuan. Dia juga memperkenalkan penanggalan Yulian dan memodernisir
abjad Rusia. Di masa pemerintahannya, surat kabar pertama terbit di
Rusia.<br />
<br />
Selain pembaharuan-pembaharuan di dalam negri,
Peter juga berniat untuk melakukan pembaharuan di bidang luar negri. Di
bidang politik luar negri, Peter berniat menjadikan Rusia sebagai
kekuatan politik yang menentukan di kawasan Eropa. Untuk itu Peter harus
berhadapan dengan Kekaisaran Ottoman di Selatan dan Kekaisaran Swedia
di Utara yang merupakan kekuatan besar Eropa yang mengelilingi Rusia
pada masa itu. Rusia pada mulanya terlibat perang dengan Ottoman Turki
dan sukes menguasai pelabuhan Azov yang memberikan akses Rusia ke Laut
Hitam, namun pada tahun 1711, Ottoman Turki berhasil merebut kembali
pelabuhan Azov dari tangan Rusia. Di wilayah lainnya, Peter juga
memutuskan untuk menantang kekuasaan Swedia yang saat itu berada dibawah
Kaisar Karl XII. Peter menggabungkan Rusia dalam aliansi anti Swedia
bersama Kerajaan Bersatu Polandia-Lithuania-Saxony dan Kerajaan Bersatu
Denmark-Norwegia yang pada tahun 1700 menyebabkan pecahnya Perang Besar
Utara (The Great Northen War). Pada mulanya angkatan bersenjata Rusia
mengalami kekalahan disebabkan oleh kuatnya angkatan bersenjata Swedia.
Swedia sebagai negara terkuat di masa itu memiliki berbagai macam
pengalaman tempur yang menganggumkan yang membuatnya mampu menjadi
kekaisaran besar di Eropa sehingga wajar saja, Swedia memiliki militer
yang jauh lebih kuat daripada Rusia. Namun kekalahan tersebut tidak
membuat Peter menyerah. Ketika Swedia berpaling pada musuh-musuh
lainnya, Peter mencoba membangun kembali angkatan bersenjatanya untuk
melakukan perlawanan balasan kepada Swedia. Pada akhirnya, Rusia
berhasil mengalahkan pasukan Swedia dalam pertempuran berikutnya yang
sangat menentukan di Poltava pada tahun 1709 dan sesudahnya aliansi
gabungan berhasil mendesak Swedia hingga perang berakhir pada tahun
1712.<br />
<br />
Akhir peperangan tersebut benar-benar membawa dampak
postif besar bagi Rusia dibawah pemerintahan Peter I. Rusia menguasai
negara-negara Baltik dan Finlandia yang sebelumnya berada dibawah
kekuasaan Kekaisaran Swedia. Meskipun wilayah yang direbut Rusia
tidaklah besar, namun Rusia berhasil membuka akses ke laut Baltik yang
kemudian menjadi jendela Rusia untuk ke Eropa. Di tepi Sungai Nava,
wilayah yang pernah dikuasai Kekaisaran Swedia tersebut, Peter lalu
membangun sebuah kota bernama Saint Petersbug (yang kemudian diubah
menjadi Leningrad setelah Komunis menguasai Rusia). Peter juga
memindahkan pusat pemerintahannya dari Moskow ke Saint Petersbug dan
Saint Petersbug kemudian menjadi kota yang menjembatani Rusia dan Eropa
Barat.<br />
<br />
Dalam masa pemerintahannya, Peter bukannya tidak
menghadapi kesulitan. Banyak penetang yang kemudian berbuah menjadi
pemberontakan dimasanya akibat kebijakan pembaharuannya tersebut.
Pemberontakan-pemberontakan tersebut berhasil ditumpas oleh Peter tanpa
ampun demi mewujudkan sebuah Rusia baru, Rusia yang besar dan kuat serta
Rusia yang disegani dan ditakuti oleh lawan-lawannya.<br />
<br />
Tidak
dapat dipungkiri bahwa Peter I yang kemudian diberi gelar Peter Agung
merupakan Tsar Rusia yang paling besar pengaruhnya dalam sejarah Rusia.
Dibawah pemerintahannya tidak hanya Rusia menjelma menjadi kekuatan yang
moderen namun Peter juga mampu merubah Rusia dari negara kerajaan yang
kecil menjadi sebuah kekaisaran yang besar. Rusia telah menjelma menjadi
kekuatan besar di Eropa menyusul jatuhnya Kekaisaran Swedia setelah
Perang Besar Utara (The Great Northen War). Peter sendiri telah berhasil
menanamkan fondasi-fondasi kekuatan Rusia yang membuat Rusia menjadi
sebuah kekuatan besar dunia yang kita kenal saat ini. Tanpa jasa Peter,
Rusia mungkin bukanlah apa-apa dan tidak akan pernah menjadi kekuatan
besar seperti yang kita ketahui saat ini.<br />
<br />
SOURCES :<br />
<strong> - Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah</strong> oleh Michael H. Hart<br />
- https://www.facebook.com/notes/das-bumorix/tsar-peter-i-yang-agung-sang-pembaharu-dan-pembangun-kekaisaran-rusia/1466257130276543</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09417733758002680055noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5403613349740897968.post-64152254247700945522014-05-19T21:38:00.002-07:002014-05-19T21:43:35.662-07:00Klasifikasi Bintang di Alam Semesta<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkmPAvlYJfbb08WnvpZOhmVogoFpOi7SZZzlbjp1rHkUm_Hv6ITT6CRCtkydRZAcrVYgS0dFV-sism27WQCZNO_ZaBLQlWGr8MjQbvzmi0vVMeXIB6no-DBSJS2HpTfYENddqXfaztIeI/s1600/index.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkmPAvlYJfbb08WnvpZOhmVogoFpOi7SZZzlbjp1rHkUm_Hv6ITT6CRCtkydRZAcrVYgS0dFV-sism27WQCZNO_ZaBLQlWGr8MjQbvzmi0vVMeXIB6no-DBSJS2HpTfYENddqXfaztIeI/s1600/index.jpg" /></a></div>
<br />
<br />
Dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Astronomi" title="Astronomi">astronomi</a>, <b>klasifikasi bintang</b> adalah peng-klasifikasian <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bintang" title="Bintang">bintang-bintang</a> berdasarkan kuat beberapa <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Garis_serapan&action=edit&redlink=1" title="Garis serapan (halaman belum tersedia)">garis serapan</a> pada pola <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Spektrum" title="Spektrum">spektrum</a>, dan besarnya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Luminositas" title="Luminositas">luminositas</a>. Kuat garis serapan, khususnya garis-garis serapan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Atom" title="Atom">atom</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogen" title="Hidrogen">hidrogen</a>, diperoleh dari analisis pola spektrum bintang yang didapatkan dari pengamatan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Spektroskopi" title="Spektroskopi">spektroskopi</a>. Garis-garis serapan tertentu hanya dapat diamati pada satu rentang <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Temperatur" title="Temperatur">temperatur</a> tertentu karena hanya pada rentang temperatur tersebut terdapat <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Populasi" title="Populasi">populasi</a>
signifikan dari tingkat energi atom yang terkait. Pemeriksaan kuat
garis-garis serapan ini pada akhirnya dapat memberikan informasi
mengenai temperatur permukaan. Informasi luminositas dapat diperoleh
dari pengamatan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fotometri&action=edit&redlink=1" title="Fotometri (halaman belum tersedia)">fotometri</a>.<br />
<div class="toc" id="toc">
<br /></div>
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Joseph_von_Fraunhofer" title="Joseph von Fraunhofer">Fraunhofer</a> pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1814" title="1814">1814</a>, mencatat dan memetakan sejumlah garis-garis gelap dalam spektrum <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Matahari" title="Matahari">Matahari</a> jika <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Cahaya" title="Cahaya">cahayanya</a> dilewatkan pada suatu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Prisma" title="Prisma">prisma</a>. Garis-garis ini kemudian disebut sebagai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Garis-garis_Fraunhofer" title="Garis-garis Fraunhofer">garis-garis Fraunhofer</a>. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gustav_Robert_Kirchhoff" title="Gustav Robert Kirchhoff">Kirchhoff</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Robert_Bunsen" title="Robert Bunsen">Bunsen</a> kemudian manemukan bahwa seperangkat garis-garis tersebut berhubungan dengan suatu <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Elemen_kimia" title="Elemen kimia">elemen kimia</a>
yang berada di lapisan atas matahari. Fraunhofer juga menemukan bahwa
bintang-bintang lain juga memiliki spektrum seperti Matahari, tetapi
dengan pola garis-garis gelap yang berbeda.<br />
Pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1867" title="1867">1867</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Angelo_Secchi" title="Angelo Secchi">Angelo Secchi</a>, seorang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Astronom" title="Astronom">astronom</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Yesuit" title="Yesuit">Yesuit</a>,
melakukan penyelidikan terhadap sekitar 4000 spektrum bintang hasil
pengamatan yang dilakukannya menggunakan prisma obyektif. Hanya dengan
menggunakan mata, Secchi menggolongkan bintang-bintang tersebut ke dalam
tiga kelas. Bintang dengan garis-garis serapan sangat kuat dari atom
hidrogen digolongkan sebagai tipe I berwarna putih, bintang dengan
garis-garis serapan sangat kuat dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ion" title="Ion">ion</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Logam" title="Logam">logam</a>
digolongkan sebagai tipe II berwarna kuning, dan bintang dengan
pita-pita serapan lebar digolongkan sebagai tipe III berwarna merah.
Setahun kemudian Secchi memasukkan beberapa bintang yang memiliki
garis-garis serapan dengan pola yang aneh, jarang ada, mirip tetapi
tidak terlalu sama dengan pola tipe III, dan menggolongkannya sebagai
tipe IV.<br />
Pemakaian <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Fotografi" title="Fotografi">fotografi</a> dalam astronomi membuka kesempatan lebih luas dalam mempelajari spektrum bintang. Pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1886" title="1886">1886</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Edward_Charles_Pickering" title="Edward Charles Pickering">Edward Charles Pickering</a> memulai penyelidikan spektrum bintang secara fotografi dengan prisma obyektif di <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Observatorium_Harvard&action=edit&redlink=1" title="Observatorium Harvard (halaman belum tersedia)">Observatorium Harvard</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikat" title="Amerika Serikat">Amerika Serikat</a>. Berdasarkan pekerjaan awal Secchi, para astronom di <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Harvard" title="Harvard">Harvard</a> meng-klasifikasikan bintang berdasarkan kuat garis-garis serapan pada <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Deret_Balmer&action=edit&redlink=1" title="Deret Balmer (halaman belum tersedia)">deret Balmer</a>
dari hidrogen netral (H I), memperluas penggolongan dan menamakan
kembali penggolongan dengan huruf A, B, C dan seterusnya hingga P,
dimana bintang kelas A memiliki garis serapan atom hidrogen paling kuat,
B terkuat berikutnya dan seterusnya.<br />
<h2>
<span class="mw-headline" id="Klasifikasi_Harvard_.28kelas_spektrum.29">Klasifikasi Harvard (kelas spektrum)</span></h2>
Asisten-asisten Pickering, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Williamina_Fleming&action=edit&redlink=1" title="Williamina Fleming (halaman belum tersedia)">Williamina Fleming</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Annie_Jump_Cannon&action=edit&redlink=1" title="Annie Jump Cannon (halaman belum tersedia)">Annie Jump Cannon</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Antonia_Maury&action=edit&redlink=1" title="Antonia Maury (halaman belum tersedia)">Antonia Maury</a>, dan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Henrietta_Swan_Leavitt&action=edit&redlink=1" title="Henrietta Swan Leavitt (halaman belum tersedia)">Henrietta Swan Leavitt</a> kemudian memulai sebuah proyek skala besar pengklasifikasian spektrum bintang. Antara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1911" title="1911">1911</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1949" title="1949">1949</a>, 400.000 bintang didaftarkan ke dalam <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Katalog_Henry_Draper&action=edit&redlink=1" title="Katalog Henry Draper (halaman belum tersedia)">katalog Henry Draper</a> (dinamai menurut sang penyandang dana dan perintis penelitian spektroskopi fotografi Amerika, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Henry_Draper&action=edit&redlink=1" title="Henry Draper (halaman belum tersedia)">Henry Draper</a>).
Para ‘gadis’ Harvard ini, khususnya Cannon dan Maury, kemudian
menyadari adanya sebuah keteraturan dalam semua garis-garis spektral
(tidak hanya hidrogen) jika penggolongan bintang-bintang tersebut
diurutkan menjadi O, B, A, F, G, K, M. Kelas lainnya dihilangkan karena
ditemukan bahwa beberapa di antaranya sebenarnya merupakan kelas yang
sama. Untuk mengingat urutan penggolongan ini biasanya digunakan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jembatan_keledai" title="Jembatan keledai">kalimat</a> "<b>O</b>h <b>B</b>e <b>A</b> <b>F</b>ine <b>G</b>irl <b>K</b>iss <b>M</b>e". Dengan kualitas <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Spektrogram&action=edit&redlink=1" title="Spektrogram (halaman belum tersedia)">spektrogram</a>
yang lebih baik memungkinkan penggolongan ke dalam 10 sub-kelas yang
diindikasikan oleh sebuah angka arab (0 hingga 9) yang mengikuti huruf.<br />
Pada mulanya urutan pola spektrum ini diduga karena perbedaan susunan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kimia" title="Kimia">kimia</a> <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Atmosfer" title="Atmosfer">atmosfer</a>
bintang. Tetapi kemudian disadari bahwa urutan tersebut sebenarnya
merupakan urutan temperatur permukaan bintang, setelah pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1925" title="1925">1925</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Cecilia_Payne-Gaposchkin" title="Cecilia Payne-Gaposchkin">Cecilia Payne-Gaposchkin</a> berhasil membuktikan hubungan tersebut.<br />
Bintang-bintang kelas O, B, dan A seringkali disebut sebagai kelas
awal, sementara K dan M disebut sebagai kelas akhir. Sebutan ini muncul
di awal-awal abad 20, karena A dan B terletak di awal urutan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Alfabet" title="Alfabet">alfabet</a>,
sementara K dan M di akhir, tetapi kemudian berkembang teori bahwa
bintang mengawali hidup mereka sebagai bintang “kelas awal” yang sangat
panas dan secara gradual mendingin menjadi bintang “kelas akhir”. Teori
ini sama sekali salah (lihat : <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bintang#Evolusi" title="Bintang">evolusi bintang</a>).<br />
Berikut ini adalah daftar kelas bintang dari yang paling panas hingga yang paling dingin (dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Massa" title="Massa">massa</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Radius" title="Radius">radius</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Luminositas" title="Luminositas">luminositas</a> dalam satuan Matahari) : <sup class="reference" id="cite_ref-Charity_1-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Klasifikasi_bintang#cite_note-Charity-1">[1]</a></sup><br />
<table class="wikitable">
<tbody>
<tr>
<th>Kelas</th>
<th>Temperatur</th>
<th>Warna Bintang</th>
<th>Massa</th>
<th>Radius</th>
<th>Luminositas</th>
<th>Garis-garis Hidrogen</th>
</tr>
<tr style="background: #9bb0ff;">
<th>O</th>
<td>30,000 - 60,000 K</td>
<td>Biru</td>
<td>60</td>
<td>15</td>
<td>1,400,000</td>
<td>Lemah</td>
</tr>
<tr style="background: #cad7ff;">
<th>B</th>
<td>10,000 - 30,000 K</td>
<td>Biru-putih</td>
<td>18</td>
<td>7</td>
<td>20,000</td>
<td>Menengah</td>
</tr>
<tr style="background: #f5f5ff;">
<th>A</th>
<td>7,500 - 10,000 K</td>
<td>Putih</td>
<td>3.2</td>
<td>2.5</td>
<td>80</td>
<td>Kuat</td>
</tr>
<tr style="background: #ffffcc;">
<th>F</th>
<td>6,000 - 7,500 K</td>
<td>Kuning-putih</td>
<td>1.7</td>
<td>1.3</td>
<td>6</td>
<td>Menengah</td>
</tr>
<tr style="background: #ffffaa;">
<th>G</th>
<td>5,000 - 6,000 K</td>
<td>Kuning</td>
<td>1.1</td>
<td>1.1</td>
<td>1.2</td>
<td>Lemah</td>
</tr>
<tr style="background: #ffbb99;">
<th>K</th>
<td>3,500 - 5,000 K</td>
<td>Jingga</td>
<td>0.8</td>
<td>0.9</td>
<td>0.4</td>
<td>Sangat lemah</td>
</tr>
<tr style="background: #ff8866;">
<th>M</th>
<td>2,000 - 3,500 K</td>
<td>Merah</td>
<td>0.3</td>
<td>0.4</td>
<td>0.04</td>
<td>Hampir tidak terlihat</td>
</tr>
</tbody></table>
Di bawah ini disajikan ciri-ciri dari tiap kelas. Harap diingat bahwa
ciri-ciri ini terutama mendasarkan diri pada penampakan garis-garis
serapan pola spektrumnya (bukan pada warna atau temperatur-efektifnya).
Akan sangat membantu jika dapat memahami <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Diagram_Hertzsprung-Russel" title="Diagram Hertzsprung-Russel">diagram Hertzsprung-Russel</a> atau diagram HR terlebih dahulu.<br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Kelas_O">Kelas O</span></h3>
Bintang kelas <b>O</b> adalah bintang yang paling panas, temperatur permukaannya lebih dari 25.000 <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kelvin" title="Kelvin">Kelvin</a>. Bintang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Deret_utama" title="Deret utama">deret utama</a> kelas O merupakan bintang yang nampak paling biru, walaupun sebenarnya kebanyakan energinya dipancarkan pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Panjang_gelombang" title="Panjang gelombang">panjang gelombang</a> ungu dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ultraungu" title="Ultraungu">ultraungu</a>. Dalam pola spektrumnya garis-garis serapan terkuat berasal dari atom <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Helium" title="Helium">Helium</a> yang ter<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ionisasi" title="Ionisasi">ionisasi</a> 1 kali (He II) dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Karbon" title="Karbon">karbon</a> yang terionisasi dua kali (C III). Garis-garis serapan dari ion lain juga terlihat, di antaranya yang berasal dari ion-ion <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Oksigen" title="Oksigen">oksigen</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nitrogen" title="Nitrogen">nitrogen</a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Silikon" title="Silikon">silikon</a>.
Garis-garis Balmer Hidrogen (hidrogen netral) tidak tampak karena
hampir seluruh atom hidrogen berada dalam keadaan terionisasi. Bintang
deret utama kelas O sebenarnya adalah bintang paling jarang di antara
bintang deret utama lainnya (perbandingannya kira-kira 1 bintang kelas O
di antara 32.000 bintang deret utama). Namun karena paling terang, maka
tidak terlalu sulit untuk menemukannya. Bintang kelas O bersinar dengan
energi 1 juta kali energi yang dihasilkan Matahari. Karena begitu
masif, bintang kelas O membakar bahan bakar hidrogennya dengan sangat
cepat, sehingga merupakan jenis bintang yang pertama kali meninggalkan
deret utama (lihat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Diagram_Hertzsprung-Russell" title="Diagram Hertzsprung-Russell">Diagram Hertzsprung-Russell</a>).<br />
<dl><dd><b>Contoh</b> : <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Zeta_Puppis&action=edit&redlink=1" title="Zeta Puppis (halaman belum tersedia)">Zeta Puppis</a></dd></dl>
<div class="center">
<div class="thumb tnone">
<div class="thumbinner" style="width: 702px;">
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:O5v-spectre.png"><img alt="" class="thumbimage" data-file-height="97" data-file-width="700" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/4/46/O5v-spectre.png" height="97" width="700" /></a>
<br />
<div class="thumbcaption">
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Spektrum_elektromagnetik" title="Spektrum elektromagnetik">Spektrum</a> dari bintang kelas O5V</div>
</div>
</div>
</div>
<h3>
<span class="mw-headline" id="Kelas_B">Kelas B</span></h3>
Bintang kelas <b>B</b> adalah bintang yang cukup panas dengan
temperatur permukaan antara 11.000 hingga 25.000 Kelvin dan berwarna
putih-biru. Dalam pola spektrumnya garis-garis serapan terkuat berasal
dari atom Helium yang netral. Garis-garis Balmer untuk Hidrogen
(hidrogen netral) nampak lebih kuat dibandingkan bintang kelas O.
Bintang kelas O dan B memiliki umur yang sangat pendek, sehingga tidak
sempat bergerak jauh dari daerah dimana mereka dibentuk, dan karena itu
cenderung berkumpul bersama dalam sebuah <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asosiasi_OB&action=edit&redlink=1" title="Asosiasi OB (halaman belum tersedia)">asosiasi OB</a>. Dari seluruh populasi bintang deret utama terdapat sekitar 0,13 % bintang kelas B.<br />
<dl><dd><b>Contoh</b> : <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rigel" title="Rigel">Rigel</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Spica" title="Spica">Spica</a></dd></dl>
<div class="center">
<div class="thumb tnone">
<div class="thumbinner" style="width: 702px;">
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:B2ii-spectra.png"><img alt="" class="thumbimage" data-file-height="97" data-file-width="700" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/8/83/B2ii-spectra.png" height="97" width="700" /></a>
<br />
<div class="thumbcaption">
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Spektrum_elektromagnetik" title="Spektrum elektromagnetik">Spektrum</a> dari bintang kelas B2II</div>
</div>
</div>
</div>
<h3>
<span class="mw-headline" id="Kelas_A">Kelas A</span></h3>
Bintang kelas <b>A</b> memiliki temperatur permukaan antara 7.500
hingga 11.000 Kelvin dan berwarna putih. Karena tidak terlalu panas maka
atom-atom hidrogen di dalam atmosfernya berada dalam keadaan netral
sehingga garis-garis Balmer akan terlihat paling kuat pada kelas ini.
Beberapa garis serapan logam terionisasi, seperti magnesium, silikon,
besi dan kalsium yang terionisasi satu kali (Mg II, Si II, Fe II dan Ca
II) juga tampak dalam pola spektrumnya. Bintang kelas A kira-kira hanya
0.63% dari seluruh populasi bintang deret utama.<br />
<dl><dd><b>Contoh</b> : <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vega" title="Vega">Vega</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sirius" title="Sirius">Sirius</a></dd></dl>
<div class="center">
<div class="thumb tnone">
<div class="thumbinner" style="width: 702px;">
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:A2i-spectrum.star.png"><img alt="" class="thumbimage" data-file-height="97" data-file-width="700" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/9/92/A2i-spectrum.star.png" height="97" width="700" /></a>
<br />
<div class="thumbcaption">
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Spektrum_elektromagnetik" title="Spektrum elektromagnetik">Spektrum</a> dari bintang kelas A2I</div>
</div>
</div>
</div>
<h3>
<span class="mw-headline" id="Kelas_F">Kelas F</span></h3>
Bintang kelas <b>F</b> memiliki temperatur permukaan 6000 hingga 7500
Kelvin, berwarna putih-kuning. Spektrumnya memiliki pola garis-garis
Balmer yang lebih lemah daripada bintang kelas A. Beberapa garis serapan
logam terionisasi, seperti Fe II dan Ca II dan logam netral seperti
besi netral (Fe I) mulai tampak. Bintang kelas F kira-kira 3,1% dari
seluruh populasi bintang deret utama.<br />
<dl><dd><b>Contoh</b> : <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Canopus" title="Canopus">Canopus</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Procyon" title="Procyon">Procyon</a></dd></dl>
<div class="center">
<div class="thumb tnone">
<div class="thumbinner" style="width: 702px;">
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:F2iii-spectrum.star.png"><img alt="" class="thumbimage" data-file-height="97" data-file-width="700" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/4/4e/F2iii-spectrum.star.png" height="97" width="700" /></a>
<br />
<div class="thumbcaption">
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Spektrum_elektromagnetik" title="Spektrum elektromagnetik">Spektrum</a> dari bintang kelas F2III</div>
</div>
</div>
</div>
<h3>
<span class="mw-headline" id="Kelas_G">Kelas G</span></h3>
Bintang kelas <b>G</b> mungkin adalah yang paling banyak dipelajari
karena Matahari adalah bintang kelas ini. Bintang kelas G memiliki
temperatur permukaan antara 5000 hingga 6000 Kelvin dan berwarna kuning.
Garis-garis Balmer pada bintang kelas ini lebih lemah daripada bintang
kelas F, tetapi garis-garis ion logam dan logam netral semakin menguat.
Profil spektrum paling terkenal dari kelas ini adalah profil <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Garis-garis_Fraunhofer" title="Garis-garis Fraunhofer">garis-garis Fraunhofer</a>. Bintang kelas G adalah sekitar 8% dari seluruh populasi bintang deret utama.<br />
<dl><dd><b>Contoh</b> : <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Matahari" title="Matahari">Matahari</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Capella" title="Capella">Capella</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Alpha_Centauri" title="Alpha Centauri">Alpha Centauri A</a></dd></dl>
<div class="center">
<div class="thumb tnone">
<div class="thumbinner" style="width: 702px;">
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:G5iii-spectrum.star.png"><img alt="" class="thumbimage" data-file-height="97" data-file-width="700" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/9/9f/G5iii-spectrum.star.png" height="97" width="700" /></a>
<br />
<div class="thumbcaption">
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Spektrum_elektromagnetik" title="Spektrum elektromagnetik">Spektrum</a> dari bintang kelas G5III</div>
</div>
</div>
</div>
<h3>
<span class="mw-headline" id="Kelas_K">Kelas K</span></h3>
Bintang kelas <b>K</b> berwarna jingga memiliki temperatur sedikit
lebih dingin daripada bintang sekelas Matahari, yaitu antara 3500 hingga
5000 Kelvin. Alpha Centauri B adalah bintang deret utama kelas ini.
Beberapa bintang kelas K adalah raksasa dan maharaksasa, seperti
misalnya Arcturus. Bintang kelas K memiliki garis-garis Balmer yang
sangat lemah. Garis-garis logam netral tampak lebih kuat daripada
bintang kelas G. Garis-garis molekul Titanium Oksida (TiO) mulai tampak.
Bintang kelas K adalah sekitar 13% dari seluruh populasi bintang deret
utama.<br />
<dl><dd><b>Contoh</b> : <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Alpha_Centauri" title="Alpha Centauri">Alpha Centauri B</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Arcturus" title="Arcturus">Arcturus</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Aldebaran" title="Aldebaran">Aldebaran</a></dd></dl>
<div class="center">
<div class="thumb tnone">
<div class="thumbinner" style="width: 702px;">
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:K4iii-spectre.png"><img alt="" class="thumbimage" data-file-height="97" data-file-width="700" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/e/eb/K4iii-spectre.png" height="97" width="700" /></a>
<br />
<div class="thumbcaption">
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Spektrum_elektromagnetik" title="Spektrum elektromagnetik">Spektrum</a> dari bintang kelas K4III</div>
</div>
</div>
</div>
<h3>
<span class="mw-headline" id="Kelas_M">Kelas M</span></h3>
Bintang kelas <b>M</b> adalah bintang dengan populasi paling banyak.
Bintang ini berwarna merah dengan temperatur permukaan lebih rendah
daripada 3500 Kelvin. Semua <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Katai_merah" title="Katai merah">katai merah</a>
adalah bintang kelas ini. Proxima Centauri adalah salah satu contoh
bintang deret utama kelas M. Kebanyakan bintang yang berada dalam fase
raksasa dan maharaksasa, seperti Antares dan Betelgeuse merupakan kelas
ini. Garis-garis serapan di dalam spektrum bintang kelas M terutama
berasal dari logam netral. Garis-garis Balmer hampir tidak tampak.
Garis-garis molekul Titanium Oksida (TiO) sangat jelas terlihat. Bintang
kelas M adalah sekitar 78% dari seluruh populasi bintang deret utama.<br />
<dl><dd><b>Contoh</b> : <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Proxima_Centauri" title="Proxima Centauri">Proxima Centauri</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Antares" title="Antares">Antares</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Betelgeuse" title="Betelgeuse">Betelgeuse</a></dd></dl>
<div class="center">
<div class="thumb tnone">
<div class="thumbinner" style="width: 702px;">
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:M0iii-spectre.png"><img alt="" class="thumbimage" data-file-height="97" data-file-width="700" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/1e/M0iii-spectre.png" height="97" width="700" /></a>
<br />
<div class="thumbcaption">
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Spektrum_elektromagnetik" title="Spektrum elektromagnetik">Spektrum</a> dari bintang kelas M0III</div>
</div>
</div>
</div>
<div class="center">
<div class="thumb tnone">
<div class="thumbinner" style="width: 702px;">
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:M6v-spectre.png"><img alt="" class="thumbimage" data-file-height="97" data-file-width="700" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/5/5b/M6v-spectre.png" height="97" width="700" /></a>
<br />
<div class="thumbcaption">
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Spektrum_elektromagnetik" title="Spektrum elektromagnetik">Spektrum</a> dari bintang kelas M6V</div>
</div>
</div>
</div>
<h2 style="font-weight: normal;">
<span class="mw-headline" id="Klasifikasi_Yerkes_.28kelas_luminositas.29">Klasifikasi Yerkes (kelas luminositas)</span></h2>
<b>Klasifikasi Yerkes</b>, disebut juga sebagai klasifikasi <b>MKK</b> dari inisial para pengembangnya pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1943" title="1943">1943</a>, yaitu <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=William_Wilson_Morgan&action=edit&redlink=1" title="William Wilson Morgan (halaman belum tersedia)">William Wilson Morgan</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Phillip_C._Keenan&action=edit&redlink=1" title="Phillip C. Keenan (halaman belum tersedia)">Phillip C. Keenan</a> dan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Edith_Kellman&action=edit&redlink=1" title="Edith Kellman (halaman belum tersedia)">Edith Kellman</a> dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Observatorium_Yerkes" title="Observatorium Yerkes">Observatorium Yerkes</a>.<br />
Klasifikasi ini mendasarkan diri pada ketajaman garis-<a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Garis_spektrum&action=edit&redlink=1" title="Garis spektrum (halaman belum tersedia)">garis spektrum</a> yang sensitif pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gravitasi_permukaan" title="Gravitasi permukaan">gravitasi permukaan</a> bintang. Gravitasi permukaan berhubungan dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Luminositas" title="Luminositas">luminositas</a> yang merupakan fungsi dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Radius" title="Radius">radius</a> bintang.<br />
Klasifikasi Yerkes atau kelas luminositas membagi bintang-bintang ke dalam kelas berikut :<br />
<ul>
<li><b>0</b> maha maha raksasa (<i>hypergiants</i>) (penambahan yang dilakukan belakangan)</li>
<li><b>I</b> maharaksasa (<i>supergiants</i>)
<ul>
<li><b>Ia</b> maharaksasa terang</li>
<li><b>Iab</b> kelas antara maharaksasa terang dan yang kurang terang</li>
<li><b>Ib</b> maharaksasa kurang terang</li>
</ul>
</li>
<li><b>II</b> raksasa terang (<i>bright giants</i>)</li>
<li><b>III</b> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bintang_raksasa" title="Bintang raksasa">raksasa</a> (<i>giants</i>)</li>
<li><b>IV</b> sub-raksasa (<i>subgiants</i>)</li>
<li><b>V</b> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Deret_utama" title="Deret utama">deret utama</a> atau katai (<i>main sequence</i> atau <i>dwarf</i>)</li>
<li><b>VI</b> sub-katai (<i>subdwarfs</i>)</li>
<li><b>VII</b> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Katai_putih" title="Katai putih">katai putih</a> (<i>white dwarfs</i>)</li>
</ul>
<h2 style="font-weight: normal;">
<span class="mw-headline" id="Penyebutan_kelas_sebuah_bintang">Penyebutan kelas sebuah bintang</span></h2>
Klasifikasi Yerkes yang menyatakan luminositas dan radius sebuah
bintang, melengkapi klasifikasi Harvard yang menyatakan temperatur
permukaan. Kelas sebuah bintang biasanya dinyatakan dalam dua
klasifikasi ini. Dengan demikian kelas sebuah bintang menjadi 'dua
dimensi' yang memberikan gambaran letaknya di dalam diagram HR dan
selanjutnya dapat memberikan gambaran tahap evolusi bintang tersebut.
Sebagai contoh, Matahari adalah bintang dengan kelas <b>G2V</b>, yang
berarti merupakan bintang dengan temperatur permukaan sekitar 6000
Kelvin dan merupakan bintang katai yang sedang melakukan pembangkitan
energi dari pembakaran hidrogen. Sebagai contoh lainnya, Betelgeuse
merupakan bintang dengan kelas <b>M2Iab</b>, yang berarti bintang yang yang sudah ber-evolusi dari bintang katai menjadi maharaksasa di pojok kanan atas diagram HR.<br />
SOURCE:<br />
http://id.wikipedia.org/wiki/Klasifikasi_bintang </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09417733758002680055noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5403613349740897968.post-29892844818098208202014-05-19T18:39:00.001-07:002014-05-19T18:39:18.599-07:00Selbstopfereinsatz dari Luftwaffe Jilid 2.<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="wp-caption alignleft" id="attachment_1053" style="width: 310px;">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/01/jerman_0003.jpg"><img alt="" class="size-medium wp-image-1053" height="130" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/01/jerman_0003.jpg?w=300&h=130" title="Jerman_0003" width="300" /></a><div class="wp-caption-text">
Profil Bf-109 ketika terbang di udara.</div>
</div>
Ketika pasukan Sekutu merencanakan untuk melancarkan pendaratan di
Normandia lewat Operation Overlord atau D-Day pada bulan Juni 1944
pasukan Nazi Jerman sebenarnya sudah bersiap menyambutnya. Seluruh warga
Jerman termasuk Hitler sudah menyadari jika operasi itu berhasil
keberadaan negeri Jerman pasti terancam. Untuk menggagallcan Operation
Overlord, pimpinan Angkatan Udara Nazi Jerman, Luftwaffe, Herman Goering
diam-diam membentuk unit serangan bunuh diri layaknya kamikaze. Pesawat
yang digunakan untuk misi kamikaze Luftwaffe itu adalah Focke Wulf 190
yang dimuati born seberat lebih dari 1.500 kg dan kemudian ditabarkan
kepada targetnya.<span id="more-1052"></span><br />
<div class="wp-caption alignright" id="attachment_1054" style="width: 419px;">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/01/jerman_0002a.jpg"><img alt="" class="size-full wp-image-1054" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/01/jerman_0002a.jpg?w=450" title="Jerman_0002a" /></a><div class="wp-caption-text">
Sejumlah
Bf-109 dalam posisi siap terbang tengah disiagakan di salah satu
pengkalan. Sebagai pesawat termpur legendaris, Bf-109 digunakan hingga
PD II berakhir.</div>
</div>
Menerbangkan FW-190 bermuatan born seberat lebih dari 1.500 kg
bukanlah perkara mudah. Selain berbahaya, bahkan untuk take off dan
landing saja sangat sulit. Karena itu, tidak ada seorang pilot pun yang
berani menerbangkannya. Hitler yang kemudian mengetahui proyek kamikaze
Luftwaffe tersebut malah marah dan memerintahkan untuk menghentikannya.
Bagi Hitler adalah tidak pantas para pemuda Jerman sampai menjalankan
misi bunuh diri dengan hasil yang akan sia-sia belaka. Program kamikaze
FW-190 pun berhenti bahkan komandan yang bertanggungjawab dipindahkan ke
pos yang lain. Namun ketika Operation Overlord yang dilancarkan Sekutu
terny ata berhasil dan pergerakannya mulai menuju tanah Jerman para
petinggi Nazi pun kaget. Hitler bahkan baru menyadari perlunya dibentuk
kekuatan khusus untuk menghadang gerak maju pasukan Sekutu di front
Eropa Barat.<br />
<strong>Tiga psikopat Nazi</strong><br />
Untuk mencegah hancurnya negeri Jerman, Hitler lalu memerintahkan
militernya menciptakan mesin perang yang paling menghancurkan guna
menahan gerak laju pasukan Sekutu tersebut. Perintah Hitler langsung
disambut baik oleh tiga tokoh Nazi Jerman yang terkenal sangat fanatik
terhadap Hitler tapi juga dikenal sebagai tokoh psikopat. Ketiga orang
itu adalah Hanna Reitsch pilot uji perempuan yang sangat populer dan
pernah menjuarai berbagai perlombaan pesawat glider; Otto Skorzeny,
jagoan strategi tempur yang beberapa kali sukses melaksanakan aksi
khusus; dan Hans Joachim Hermann atau lebih dikenal dengan nickname Hajo
Hermann pilot pengebom yang sangat berpengalaman serta dikenal pula
sebagai pilot tempur malam (night fighter) paling profesional.<br />
<div class="wp-caption alignleft" id="attachment_1057" style="width: 460px;">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/01/jerman_0004a.jpg"><img alt="" class="size-full wp-image-1057" height="98" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/01/jerman_0004a.jpg?w=450&h=98" title="Jerman_0004a" width="450" /></a><div class="wp-caption-text">
Profil pesawat kamikaze Nazi Jerman Fi-103 R-IV yang juga dikenal sebagai bom terbang.</div>
</div>
Ketiga orang itu mengusulkan adanya pilot yang bertugas menyerang
sasaran musuh dengan cara menabrakkan pesawatnya (suicide pilots). ‘de
pilot yang bertempur dengan semangat fanatik itu ternyata terinspirasi
oleh serangan kamikaze yang telah dilakukan pilot-pilot Jepang. Ketika
dirunut dari latar belakang sejarahnya, kamikaze ternyata berkaitan erat
dengan propaganda Nazi, totenritt atau death ride (perjalanan
kematian). Dengan latar belakang seperti itu, ketiga tokoh psikopat ini
kemudian menyampaikan idenya kepada Hitler.<br />
Sewaktu ide kamikaze itu disampaikan kepada Hitler, orang nomor satu
Nazi yang sesungguhnya sudah kehilangan akal itu ternyata sekali lagi
menunjukkan keengganannya. Tapi akhirnya Hitler setuju dan memberikan
catatan agar jangan sampai para pilot kamikaze Luftwaffe diterjunkan ke
medan perang tanpa melalui persetujuannya. Skadron kamikaze pun kemudian
dibentuk dan dinamai Leonidas Squadron dan menjadi bagian dari unit
khusus armada pengebom Luftwaffe, Kampfggrupe-200 (KG-200). Dalam
sejarahnya Leonidas merupakan pejuang masa Yunani kuno dan merupakan
Raja Sparta yang hidup pada masa 480 BC. Sebagai raja yang juga ahli
strategi tempur, Leonidas yang hanya memiliki 300 prajurit
berkualifikasi khusus dan berani mati berhasil menghentikan serbuan
pasukan Persia yang jumlahnya ribuan. Semangat bertempur hingga mati
itulah yang menjadi spirit bagi pilot-pilot Leonidas Squadron.<br />
<div class="wp-caption alignright" id="attachment_1058" style="width: 277px;">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/01/jerman_0004b.jpg"><img alt="" class="size-full wp-image-1058" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/01/jerman_0004b.jpg?w=450" title="Jerman_0004b" /></a><div class="wp-caption-text">
Pesawat
yang dibuat dengan meniru Ohka Jepang itu dikemudikan Web seorang pilot
dan mampu melesat 650km/jam. Tampak pilot sedang membuka kokpit Fi-103.</div>
</div>
Untuk menjalankan misi kamikaze, Leonidas Squadron menggunakan
pesawat Fieseler Fi-103 Reichenberg yang juga merupakan varian dari
roket Jerman yang digunakan untuk menghantam London, Inggris, V1.
Sebagai pesawat kamikaze atau rudal yang dikemudikan orang, Fi-103
dilengkapi kokpit dan kemudi (flight control). Latihan untuk
menerbangkan Fi-103 pun dimulai. Tapi latihan yang berisiko tinggi itu
justru menghasilkan petaka. Dua pilot sukarelawan yang melaksanakan test
flight terhadap Fi-103 tewas. Akibatnya tak ada sukarelawan yang
bersedia untuk menerbangkan Fi-103 yang sudah dirancang dan dijagokan
sebagai pesawat kamikaze. Namun, Hanna Reitsch yang telah kenyang
pengalaman melaksanakan test flight tanpa ragu-ragu mengajukan diri
untuk menerbangkan Fi-103 dan sukses. Tak hanya itu, Hanna Reitsch juga
langsung mendaftarkan diri sebagai pilot kamikaze bagi Leonidas
Squadron.<br />
Berkat Hanna Reitsch yang sukses menerbangkan F1-103 sekaligus
langsung mendaftarkan diri sebagai pilot kamikaze, para pemuda Jerman
yang semula raguragu pun langsung terpengaruh. Lebih dari 70 pemuda
Jerman secara sub rela mendaftarkan diri dan siap mati. Pelatihan
sebagai pilot kamikaze pun mulai dilakukan diikuti produksi pesawat
Fi-103 hingga mencapai 24 unit. Tapi dalam latihan terbang kamikaze para
pilot Leonidas Squadron tidak didoktrin untuk menabrakkan diri ke
target musuh melainkan diupayakan segera melaksanakan bail out begitu
Fi-103 yang diterbangkan arah terbangnya sudah secara akurat menuju
sasaran musuh.<br />
Dalam praktiknya, bail out dalam kecepatan tinggi itu sebenarnya
sulit dilakukan dan kemungkinannya kecil bagi pilot yang melompat untuk
berhasil selamat. Yang jelas apa yang diajarkan kepada para pilot
Leonidas Squadron memang berbeda dibandingkan dengan doktrin kamikaze
Jepang. Para pilot kamikaze Jepang secara spiritual meyakini kematiannya
sebagai tindakan heroik dan wujud kesetiaannya terhadap Kaisar
sedangkan bagi Nazi Jerman, misi kamikaze yang akan dilancarkan oleh
Leonidas Squadron sebagai tindakan sia-sia karena berakibat pada
berkurangnya jumlah pilot Luftwaffe secera drastis. Selain itu, misi
kamikaze yang hanya berdasar pada semangat fanatik plus psikopat dan
sama sekali tidak ada unsur spiritualnya jelas akan merupakan tindakan
konyol. Karena para pejabat Luftwaffe dan Hitler sendiri masih merasa
jatuh kasihan, para calon pilot kamikaze Leonidas Squadron akhirnya
tidak pernah dizinkan untuk terjun ke medan perang.<br />
<strong>Skadron Kamikaze Baru</strong><br />
Ketika posisi Nazi Jerman betul-betul terdesak oleh kekuatan Sekutu
khususnya ribuan pesawat pengebom yang terus-menerus menyerang daratan
Jerman, semangat untuk membangkitkan serangan kamikaze muncul lagi.
Merasa ada kesempatan, Hajo Hermann yang dulu bersama<br />
dua rekannya pernah membentuk Leonidas Squadron lalu menemui komandan
pilot buru sergap (Head of The Fighter Command) Luftwaffe, Marsekal
Adolf Galland. Di hadapan Marsekal Galland, Hajo Herman kemudian
memaparkan rencananya untuk membangun lagi skadron kamikaze. Tapi ide
Hajo Herman langsung ditolak mentah-mentah oleh Galland karena misi
kamikaze untuk menyergap pesawat pengebom Sekutu yang dikawal ketat
ratusan pesawat tempur akan sangat sulit dilakukan. Galland sendiri
meragukan kemampuan dan pemahaman Hajo Herman dalam teknis buru sergap
pesawat tempur mengingat pilot yang terkenal nekat itu lebih banyak
menerbangkan pesawat pengebom. Hajo Herman yang kecewa berat lalu
menemui komandan Luftwaffe Marsekal Herman Goering yang pernah menjadi
mentornya di unit pengebom Luftwaffe.<br />
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_1059" style="width: 460px;">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/01/jerman_0005.jpg"><img alt="" class="size-full wp-image-1059" height="279" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/01/jerman_0005.jpg?w=450&h=279" title="Jerman_0005" width="450" /></a><div class="wp-caption-text">
Pilot-pilot
Fw-109 Nazi Jerman sedang berjalan di depan deretan pesawat Fw-109 di
salah satu pangkalan di Perancis. Sebagai pesawat tempur andalan
Luftwaffe. Fw-109 kemudian difungsikan untuk serangan kamikaze.</div>
</div>
Sebelum Hajo Herman menghadap Galland dan Goering, dua petinggi
Luftwaffe ini sebenarnya bak musuh dalam selimut. Sebagai Marsekal yang
dibesarkan oleh unit pengebom Goering merasa dirugikan oleh dominasi
pesawat tempur yang berakibat pada dihentikannya produksi pesawat
pengebom. Sebaliknya produksi pesawat tempur terus ditingkatkan bahkan
para teknisi pesawat pengebom dipindahkan ke pabrik pemroduksi pesawat
tempur. Sekarang, ketika posisi Nazi Jerman makin terdesak, kesempatan
itu dimanfaatkan oleh Goering untuk menjatuhkan semua penyebab
kehancuran Luftwaffe kepada penanggung jawab komandan tertinggi pilot
tempur Luftwaffe. Dalam kondisi di ambang kehancuran itu Galland memang
tidak bisa berbuat banyak dan jika Hajo Hermann menemui Goering dengan
rencana membentuk skadron kamikaze, ada kemungkinan rencana itu akan
dikabulkan.<br />
Sewaktu Hajo Herman mengajukan rencana tentang pembentukan skadron
kamikaze kepada Goering, orang ketiga di tubuh Nazi Jerman itu sangat
terperanjat karena pilot-pilot Lutfwaffe tidak pernah didoktrin untuk
melancarkan serangan bunuh diri. Selain itu ada faktor lain yang juga
makin membuat Goering pesimis karena infrastruktur Luftwaffe sudah lemah
dan pilot yang bersedia menjadi pilot kamikaze belum jelas. Ide pilot
kamikaze bahkan membuat perasaan Goering tidak enak karena cara kamikaze
itu seolah mencerminkan dirinya tidak memiliki strategi lain yang lebih
baik. Tapi ternyata tak ada pilihan lain bagi Goering yang pada awal
serbuan Sekutu di Normandia pernah membentuk Skadron Bunuh Diri. Untuk
menjawab ya atau tidak, Goering memutuskan hams menemui Hitler terlebih
dahulu. Marsekal Goering sebenarnya ragu karena Hitler pernah marah
besar pada Skadron Kamikaze FW-190 yang pernah dibentuknya.<br />
<div class="wp-caption alignleft" id="attachment_1060" style="width: 276px;">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/01/jerman_0006a.jpg"><img alt="" class="size-full wp-image-1060" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/01/jerman_0006a.jpg?w=450" title="Jerman_0006a" /></a><div class="wp-caption-text">
Marsekal
Adolf Galland dalam penampilan khasnya dan saat itu masih berpangkat
mayor penerbang.Galland yang memiliki peliharaan anjing dan gemar
mengisap cerutu berpakaian lengkap dan mengenakan jaket yang merupakan
rampasan dari pilot Inggris yang tertawan. Galland termasuk tokoh yang
tidak menyetujui adanya pilot kamikaze.</div>
</div>
Kali ini Hitler ternyata menyetujui dibentuknya skadron kamikaze.
Meskipun dengan perasaan berat hati dan pesimis apalcah bisa memperoleh
pilot yang mau melaksanakan misi kamikaze, Goering akhirnya memaksakan
diri untuk membentuk skadron bunuh diri. Goering pun mulai melaksanakan
seleksi terhadap calon pilot kamikaze yang minimal memiliki pengalaman
50 jam ter-bang. Pendaftaran untuk menerima sukarelawan kamikaze pun
dibuka tepatnya pada bulan Maret 1945. Di luar dugaan sukarelawan yang
mendaftar ternyata mencapai jumlah 2.000 orang. Jumlah ini sangat
mengagetkan Goering karena kini di hadapannya berdiri ribuan orang yang
siap memberikan nyawanya demi negeri Jerman yang sesungguhnya tidak
mungkin pilot andalan bagi 303rd Bombardment Group. Jika pesawat bomber
yang dipiloti oleh Werner berhasil dijatuhkan oleh kamikaze Nazi is akan
kehilangan anak buah dan sekaligus seorang keponakan.<br />
Dengan jumlah calon pilot kamikaze yang mencapai angka ribuan Goering
pun meminta Luftwaffe agar menyiapkan sedikitnya 1.500 unit pesawat
tempur. Tapi jumlah seperti itu mustahil dipenuhi karena semua kekuatan
udara yang dimiliki oleh Luftwaffe di semua front tinggal 800 pesawat.
Itu pun dengan suku cadang dan bahan bakar yang kurang memadai. Akhirnya
hanya tersedia 180 pesawat bagi unit kamikaze dan rata-rata merupakan
pesawat tua yang selama ini tidak lagi dioperasikan oleh Luftwaffe Me
109G-10, G-14, dan K-4.<br />
Untuk melindungi pesawat-pesawatnya kamikaze itu dikerahkan pesawat
tipe Me-262 dan FW-109 tapi jumlahnya sangat terbatas. Karena waktu
untuk melaksanakan misi kamikaze tinggal sedikit, 24 pilot Kamikaze
hanya menjalani latihan selama dua minggu dan selanjutnya diperintahkan
untuk segera menyerang pesawat-pesawat pengebom AS.<br />
<strong>Serangan kamikaze</strong><br />
Sebelum para pilot kamikaze diperintahkan terbang, Goering memberi pesan agar misi mereka bukan murni kamikaze. Caranya<br />
adalah terbang di ketinggian lalu menyergap bomber AS dari atas sambil
menghujani tembakan. Jika pesawat bomber yang disergap masih tetap
terbang selanjutnya pesawat penyergap diarahkan ke bomber dan menempel
sedekat mungkin pada posisi rear gun bomber. Lalu dengan menggunakan
baling-balingnya para pilot Nazi diperintahkan untuk memo-tong sayap
bomber yang sekaligus merupakan tempat mesin dan bahan bakar. Dalam
kondisi sayap terpotong, bomber AS dipastikan oleng dan jatuh.<br />
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_1061" style="width: 460px;">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/01/jerman_0008a.jpg"><img alt="" class="size-full wp-image-1061" height="274" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/01/jerman_0008a.jpg?w=450&h=274" title="Jerman_0008a" width="450" /></a><div class="wp-caption-text">
Konvoi bomber Sekutu Consolidated B-24 Liberator sedang dalam penerbangan menuju wilayah Jerman.</div>
</div>
Cara itu meskipun sulit dilakukan bisa memberi kesempatan pilot Nazi
untuk bail out jika pesawatnya turut mengalami kerusakan atau tertembak.
Sementara dua sasaran lain yang disarankan Goering untuk menjatuhkan
bomber AS adalah menggesek sayap ekor yang merupakan pengontrol
ketinggian dan penggerak utama rudder pesawat. Cara ini dianggap paling
aman kendati pesawat kamikaze Nazi mudah tertembak senapan mesin bomber.
Sedangkan cara ketiga adalah menghantamkan langsung pesawat ke kokpit
bomber dengan peluang untuk bail out sangat kecil. Cara ketiga bisa
dikatakan merupakan kamikaze murni karena baik pesawat bomber maupun
kamikaze Nazi akan sama-sama hancur lebur.<br />
<div class="wp-caption alignleft" id="attachment_1062" style="width: 413px;">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/01/jerman_0008b.jpg"><img alt="" class="size-full wp-image-1062" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/01/jerman_0008b.jpg?w=450" title="Jerman_0008b" /></a><div class="wp-caption-text">
. Sementara untuk menghadang bomber Sekutu Luftwaffe menyiapkan penyergap BF-109 G.</div>
</div>
Kendati dalam kondisi makin terdesak dan waktu yang makin menipis
Goering masih sempat membentuk 3 Wing Kamikaze dengan jumlah pesawat Bf
109 sebanyak 60 unit. Pesawat jenis Bf 109 sengaja dipilih untuk
melancarkan serangan kamikaze ala Nazi itu karena selain memilild dua
senapan mesin khusus, fuselage dan bilah baling-balingnya terbuat dari
baja. Tiga Wing kamikaze yang dinamai Sonderkommando Elbe itu akan
bertugas menyergap konvoi bomber AS yang akan melaksanakan bombardemen
di atas Berlin. Komandan Sonderkommando Elbe, adalah Mayor Otto Koehnke
yang juga rekan akrab Goering sejak tahun 1940.<br />
Koehnke pernah berjaya di front Rusia dengan keberhasilan
menghancurkan 12 kereta api logistik sehingga berhak menyandang Knight
Cross. Tapi Koehnke sempat mengalami kecelakaan serius sehingga
kehilangan salah satu kakinya dan dibebastugaskan sebagai pilot tempur.
Kini dengan salah satu kaki palsunya dan menyandang Knight Cross,
Koehnke kembali bertugas bukan untuk meraih prestasi melainkan untuk
menyerahkan nyawanya. Dengan melihat kenyataan bahwa komandan
Sonderkommando Elbe bukan lagi orang yang utuh tubuhnya, Goering
akhirnya mengambil alih komando.<br />
Setelah melakukan persiapan termasuk memimpin briefing bagi para
pilot tentang misi terakhir yang akan dijalankan, perintah untuk
mencegat armada bomber AS pun tiba. Pada 7 April 1945 sebanyak 1.260
bomber (B-17 dan B-24 Liberator) AS yang dikawal 780 pesawat tempur
jenis Mustang dan Thunderbolt yang berpangkalan di front Eropa Barat
bergerak serentak untuk membombardir daratan Jerman. Konvoi ribuan
pesawat tempur AS pembawa maut itu diamati secara cermat oleh Goering
melalui radar. Ketika ribuan pesawat tempur AS itu mulai memasuki
wilayah Belanda dan untuk selanjutnya memasuki ruang udara Jerman,
Goering memerintahkan pilot-pilot kamikazenya untuk stand by.<br />
Ketegangan dan kemasygulan pun menyelimuti wajah Goering karena
kekuatan pesawat-pesawat kamikazenya jauh dari memadai. Hanya tersedia
120 pesawat dengan bahan bakar pas-pasan dan sejumlah pilot bahkan
tampak kebingungan karena tak mendapatkan pesawat. Walaupun sudah
menjalani briefing, strategi dan organisasi tempur untuk menyergap
bomber-bomber AS belum jelas sehingga koordinasi dan komando di lapangan
turut kacau. Tapi meskipun dalam kondisi yang masih kacau dan kurang
koordinasi, tak ada pilihan lain bagi Goering untuk memberikan perintah
terbang bagi para pilot kamikaze ketika pesawat-pesawat AS mulai
memasuki ruang udara Jerman.<br />
<div class="wp-caption alignright" id="attachment_1063" style="width: 275px;">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/01/jerman_0009.jpg"><img alt="" class="size-full wp-image-1063" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/01/jerman_0009.jpg?w=450" title="Jerman_0009" /></a><div class="wp-caption-text">
Sejumlah
bomber B-17G dari unit 381 st Bomb Group yang baru saja melancarkan
misi serangan dari Jerman tampak dikawal oleh satu unit pesawat tempur
P-51 B . Pesawat P-51 B merupakan penyergap yang ditakuti pilot-pilot
tempur Nazi Jerman.</div>
</div>
Tepat pukul 11.15 Goering menembakkan pistol suarnya sebagai tanda
dimulainya penyergapan terhadap pesawatpesawat bomber AS.
Pesawat-pesawat kamikaze Nazi Jerman yang dipimpin oleh Hajo Hermann dan
dikawal oleh 59 Me262 dan FW-109 pun melesat ke udara yang saat itu
sedang mendung sehingga menjadi penghalang yang serius bagi pilot-pilot
Nazi dalam menentukan sasarannya.<br />
Ketika pesawat-pesawat kamikaze Nazi Jerman tengah berada di udara,
inasih ada jarak sekitar 100 km untuk bertemu dengan armada bomber dan
pesawat tempur AS. Semua pilot kamikaze Nazi memusatkan perhatiannya ke
cakrawala untuk mencari-cari datangnya armada bomber AS . Untuk memompa
semangat bagi para pilot yang hari itu kemungkinan besar akan kehilangan
nyawanya radio pesawat mengumandangkan lagu-lagu patriotik dan lagu
kebangsaan yang dinyanyikan oleh seorang biduanita.<br />
Tapi pada kenyataannya untuk menemukan bomber AS yang jumlahnya
ribuan ternyata tak mudah. Sejumlah pilot yang kurang pengalaman bahkan
kehilangan navigasi, kehabisan bahan bakar dan terpaksa bail out.
Sejumlah pilot lain bahkan bertemu dengan armada Mustang dan ditembak
jatuh sebelum sempat beraksi. Kendati pesawat-pesawat tempur Nazi Jerman
bisa terbang lebih tinggi tapi jejak asap mesinnya (contrail) bisa
dideteksi pesawat-pesawat tempur AS sehingga mudah dijadikan sasaran
tembak. Dalam waktu dua menit dua Bf-109 berhasil ditembak jatuh Mustang
sehingga menimbulkan kepanikan bagi yang lainnya.<br />
Namun kali ini para pilot tempur dan pengebom AS melihat teknik baru
saat pesawat-pesawat tempur Nazi Jerman menyerang. Ketika dua Bf-109
menyerang pengebom dan dikawal oleh Me-262 dan langsung dicegat oleh
Mustang terjadi pemandangan tak lazim Salah satu Bf-109 tiba-tiba
menghujamkan diri ke salah bomber AS tepat di salah satu sayapnya
disusul oleh pilot yang bail out. Bomber Liberator pun oleng dan terus
menukik menghujam ke tanah Melihat cara menyerang pesawat-pesawat tempur
Nazi Jerman yang nekat dan sulit dicegah itu, para pilot AS sadar bahwa
pilot-pilot Nazi Jerman sedang mempraktikkan cara bertempur di udara
yang baru.<br />
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_1064" style="width: 460px;">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/01/jerman_0010.jpg"><img alt="" class="size-full wp-image-1064" height="242" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/01/jerman_0010.jpg?w=450&h=242" title="Jerman_0010" width="450" /></a><div class="wp-caption-text">
Ilustrasi
yang menggambarkan kesiapsiagaan para pilot Lutfwaffe setelah pasukan
Sekutu berhasil merebut Perancis dan pasukannya terus bergerak maju
menuj u Eropa Barat. Jerman kemudian menyiapkan skadron berani mati
untuk menghadang bomber Sekutu</div>
</div>
Sementara bagi Mustang juga sulit untuk menembak karena bisa mengenai
teman sendiri. Salah satu korban serangan kamikaze Jerman adalah bomber
yang dipiloti oleh Kolonel John Herboth dari 389 Bomber Group. Saat itu
Bf-109 yang dipiloti Sersan Heinrich Rosner berhasil menggasak salah
satu sayap bomber Kolonel Herboth Dalam kondisi Liberator yang terbang
oleng, Herboth berusaha menstabilkan pesawatnya. Tapi gagal. Bomber
Herboth yang terjun bebas bahkan menghantam bomber lain yang dipiloti
oleh Letkol Kunkel hingga kemudian membuat keduanya meledak terbakar.
Sementara itu, Rosner ternyata berhasil bail out sambil menyaksikan dua
bomber yang menjadi korban kamikazenya meluncur jatuh menghujam tanah.<br />
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/01/q_0001a1.jpg"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-1069" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/01/q_0001a1.jpg?w=77&h=300" title="q_0001a" /></a>Lewat
tengah hari (12.30) bentrokan antara pesawat-pesawat AS dan kamikaze
Nazi berlangsung makin seru. Pilot-pilot kamikaze yang bertempur dengan
rasa frustrasi karena menghadapi musuh yang terlalu banyak juga makin
menunjukkan kenekatannya. Satu lagi Bf-109 berhasil menggasakkan diri ke
Liberator sehingga langsung terbakar dan menukik jatuh. Satu Bf-109
yang terus dihujani tembakan dari Liberator hingga bodi pesawatnya penuh
lubang bahkan berhasil mendekati Liberator lainnya dan menggasakkan
diri tepat di kokpit. Ledakan hebat disusul kokpit yang menganga rontok
mengakibatkan Liberator meledak terbakar dan meluncur jatuh. Para pilot
Liberator yang menyaksikan pesawat jatuh masih berharap ada parasut
mengembang dari rekan yang selamat.<br />
Aksi nekat kamikaze Nazi Jerman diwarnai aksi dua rekan akrab yang
sama-sama bersepakat untuk menabrakkan diri pada satu bomber dan mati
bersama. Tapi salah satu pilot berhasil bail out dan mendarat selamat
meskipun terdapat 19 lubang peluru di parasut dan jaketnya. Kisah-kisah
heroik di tengah aksi nekat kamikaze Nazi Jerman terus saja berlangsung.
Tapi hingga menjelang sore hari dan seluruh pesawat bomber AS dan
pelindungnya akhirnya kembali lagi ke pangkalan, perlawanan kamikaze
Nazi ternyata tidak menimbulkan efek yang berarti. Dan 120 pilot
Rammkommando Elbe yang dikerahkan untuk melancarkan serangan kamikaze
hanya tersisa 15 pilot yang hidup. Sedangkan bomber AS yang berhasil
dijatuhkan hanya sekitar 13 unit. Jumlah yang sangat kecil mengingat
bomber yang dikerahkan mencapai ribuan unit. Namun demikian kendati aksi
kamikaze Nazi Jerman itu tidak mampu mengguncang kekuatan udara Sekutu
mereka tetap dikenang dan dihargai. Luftwaffe kemudian membuat monumen
khusus untuk mengenang para pilot muda yang gugur dan telah berbakti
kepada negaranya hingga tetes darah terakhir<br />
<br />
Kepastian adanya pilot "Kamikaze" jerman ini pun masih simpang siur,karena jumlah korban pilot yang tewas berjumlah 35 orang terlalu berlebihan,pendapat lain mengatakan bahwa para pilot hanya menghantamkan baling-baling mereka ke arah pesawat musuh lalu kemudian langsung Bail Out<br />
SOURCE:<br />
http://sejarahperang.wordpress.com/2011/01/08/kamikaze-nazi-jerman/ </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09417733758002680055noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5403613349740897968.post-58724422497416824462014-05-19T18:33:00.003-07:002014-05-19T18:33:57.906-07:00Selbstopfereinsatz dari Luftwaffe Jilid 1.<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Kali ini saya akan membahas tentang pasukan "Kamikaze" Ala Luftwaffe (Angkatan Udara Jerman),meskipun ini dapet dari hasil copas,mungkin kawan-kawan yang melihat bisa membandingkannya dengan artikel di blog lain.<br />
<br />
Jerman Nazi semasa Perang Pasifik rupanya juga memiliki unit bunuh
diri yang dinamakan Selbstopfereinsatz. Satuan bunuh diri dibentuk untuk
menghentikan gerak maju pasukan Soviet, dengan tugas utama
menghancurkan akses jalan.. Sebanyak 35 pilot meregang nyawa, sebagai
wujud kesetiaan mereka.<strong> </strong><br />
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_1039" style="width: 310px;">
<strong><strong><a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/01/jer_00031.jpg"><img alt="" class="size-medium wp-image-1039" height="214" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/01/jer_00031.jpg?w=300&h=214" title="jer_0003" width="300" /></a></strong></strong><div class="wp-caption-text">
Hanna Reitsch sedang beraudisi dengan tokoh idolanya. Hitler</div>
</div>
<strong> </strong>Di luar Jepang dengan kamikaze-nya, di negara lain
tak dijumpai taktik serangan bunuh diri dengan pesawat yang
terorganisasi seperti kamikaze. Kalau pun ada, maka umumnya merupakan
aksi individual para pilotnya sendiri. Dalam Perang Dunia II di Eropa,
ketika Jerman Nazi melancarkan invasi terhadap Uni Soviet dengan Operasi
Barbarossa-nya, maka berbagai laporan menyebutkan sejumlah pilot Rusia
dengan sengaja menabrakkan pesawat mereka terhadap pesawat Luftwaffe
yang menyerang dengan kekuatan besar. Namun aksi heroik tersebut
tampaknya lebih dipicu oleh rasa putus asa bercampur kebencian terhadap
agresor Nazi, dan bukannya karena perintah atau petunjuk resmi atasan
atau lembaganya.<span id="more-1037"></span><br />
<div class="wp-caption alignleft" id="attachment_1047" style="width: 138px;">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/01/jer_0004a.jpg"><img alt="" class="size-full wp-image-1047" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/01/jer_0004a.jpg?w=450" title="jer_0004a" /></a><div class="wp-caption-text">
Patung pahlawan Yunani, Leonidas, yang kemudian menjadi nama Skadron Bunuh Diri Nazi.</div>
</div>
Begitu pula sewaktu Jerman Nazi dipukul mundur dan terdesak di front
timur, dilaporkan para pilot Jerman acap menabrakkan pesawatnya ke
pesawat pengebom Soviet, sehingga kedua-duanya jatuh. Kejadian seperti
ini misalnya terjadi sekitar pertengahan April 1945, tatkala pasukan
Soviet berhasil menyeberangi Sungai Oder dan mulai memasuki wilayah
Jerman. Apabila laporan ini benar, maka sungguh ironis, sebab merupakan
kebalikan dari apa yang terjadi sewaktu Barbarossa pertengahan 1941!<br />
Tetapi selain laporan aksi individu para pilot Rusia maupun Jerman,
ternyata di lingkungan AU Jerman atau Luftwaffe pun dilaporkan pernah
ada kesatuan serangan bunuh diri yang terorganisasi, meskipun tidak
melembaga hingga tingkat tinggi seperti kamikaze Jepang. Sesudah pasukan
darat Soviet mendesak pasukan Jerman dari Sungai Oder, mereka pun lalu
berusaha memasuki wilayah Jerman dengan menyeberangi sungai ini. Mereka
membangun sejumlah jembatan darurat, baik yang di atas permukaan sungai
maupun yang di bawah permukaan air.<br />
<strong>Skadron Leonidas</strong><br />
Untuk menghancurkan jembatan Soviet ini, maka salah satu Skadron Luftwaffe yang dikenal dengan nama <em><strong>Skadron Leonidas</strong>
(Pemimpin Sparta yang pada 460 SM berhasil menahan pasukan Persia yang
jauh lebih besar di celah Thermopylae di Yunani Tel gah. Leonidas dan
300 pasukannya bertempur sampai semuanya gugur termasuk dirinya sendiri)</em>. Skadron yang berpangkalan di <em><strong>Juterborg</strong></em>
ini tampaknya bertindak sendiri dalam usaha menahan majunya Tentara
Merah. Skadron pimpinan Letkol Heiner Lange ini menyebut kesatuan
khususnya Selbstopfereinsatz, yang kira-kira berarti misi dengan
kerelaaan mengorbankan dinsendiri, self-sacrifice mission.<br />
<div class="wp-caption alignleft" id="attachment_1048" style="width: 281px;">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/01/jer_0004b.jpg"><img alt="" class="size-full wp-image-1048" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/01/jer_0004b.jpg?w=450" title="jer_0004b" /></a><div class="wp-caption-text">
Jenis pesawat Focke Wulf 190 yang menjadi andalan Leonidas Skadron.</div>
</div>
Mereka yang bergabung menandatangani pernyataan yang diakhiri dengan
kalimat, “bahwa saya memahami dengan amat jelas, misi saya niscaya
berakhir dengan kematian”. Skadron Leonidas pada 16 April 1945
mengadakan “dansa perpisahan”, yang diikuti para pilotnya serta
mengundang sejumlah wanita muda anggota Luftwaffe yang bertugas di
kesatuan sinyal pangkalan ini. Hadir pula Mayjen Fuchs, panglima pasukan
Jerman di wilayah itu yang dikabarkan “menahan air matanya” dalam acara
perpisahan tersebut.<br />
Pada 17 April pagi, berbagai jenis pesawat yang tersisa seperti
Focke-Wulf 190, Messerschmitt 109, dan Junkers 88 diterbangkan untuk
menggempur 32 jembatan atas air dan bawah permukaan yang sedang dibangun
pasukan zeni Soviet di Sungai Oder. Mereka yang terbang pagi itu tak
ada yang pulang ke pangkalannya Esoknya sejumlah pesawat diterbangkan
lagi. Salah satunya, sebuah FockeWulf yang dipiloti Ernst Beichl
disarati dengan born 500 kg. Sasarannya adalah jembatan ponton di dekat
Zellin.<br />
<div class="wp-caption alignright" id="attachment_1049" style="width: 281px;">
<a href="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/01/jer_0004d.jpg"><img alt="" class="size-full wp-image-1049" src="http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/01/jer_0004d.jpg?w=450" title="jer_0004d" /></a><div class="wp-caption-text">
Jenis pesawat Me-109 yang menjadi andalan Leonidas Skadron.</div>
</div>
Penerbangan intai kemudian melaporkan jembatan tersebut memang
hancur. Begitu pula jembatan kereta api di Kustrin. Namun laporan yang
menyebutkan 17 jembatan berhasil dihancurkan dalam tiga hari serangan
Selbstopfereinsatz, dianggap terlalu dibesar-besarkan. Kritik
menyebutkan 35 jiwa pilot dan pesawat yang hilang dalam taktik serangan
seperti itu sungguh disayangkan, sebab tidak sebanding dengan
keberhasilan serangan yang terbatas dan sifatnya pun cuma sementara.
Padahal hari demi hari Luftwaffe semakin kekurangan pesawat maupun
pilot, yang tidak mungkin tergantikan dalam situasi semakin keteter.<br />
Sekalipun demikian <em><strong>Mayjen Fuchs</strong></em> tetap menyertakan nama para pilot tersebut dalam ucapan selamat ulang tahun untuk<br />
sang pemimpin, Adolf Hitler, yang jatuh pada 20 April. Hitler yang
memperingati hari ulang tahunnya yang terakhir di dalam bungkernya itu,
disebutkan amat menghargai “hadiah” tersebut, pengorbanan jiwa para
pilotnya demi Jerman Nazi. Namun operasi ala kamikaze Jepang itu
langsung dihentikan, karena pasukan tank Soviet pimpinan Marsekal Ivan
Konev tak terduga menyerbu ke arah Berlin dari tenggara, sehingga
pangkalan Luftwaffe di Juterborg terancam terlindas.<br />
<strong>Usulan Hanna Reitsch</strong><br />
Sebelum taktik Selbstopfereinsatz itu dilancarkan pertengahan April
1945, maka gagasan serangan bunuh diri pernah diajukan kepada Hitler
sendiri oleh perempuan penerbang legendaris Jerman Hanna Reitsch. Dalam
pertemuan akhir Februari 1944 di Berghof, tempat peristirahatan Hitler
di pegunungan Bavaria, Reitsch menyatakan roket V-1 yang dikembangkan
untuk menghancurkan London, kurang akurat untuk mengenai sasarannya.
Padahal Hitler menaruh harapan besar terhadap senjata rahasianya ini,
yang disebutnya sebagai senjata pamungkas untuk mengalahkan Sekutu.<br />
Roket tanpa awak ini dirancang mampu dimuati satu ton bahan peledak,
untuk diluncurkan ke London atau kota-kota sasaran lainnya di Inggris.
Roket V-1 yang mencapai kecepatan lebih dari 750 km/jam dengan
ketinggian terbang 1,5 km ini, jarak jangkauannya dapat ditentukan
dengan menyetel mesinnya terlebih dulu. Pada jarak yang diinginkan,
mesinnya akan mati dan roket pun jatuh bersama peledaknya. Dengan muatan
peledak yang begitu besar, setiap roket diharapkan dapat menghancurkan
satu blok kota.<br />
Hanna Reitsch mengusulkan agar roket secara tepat mengenai sasaran,
maka haruslah diawaki. Pilot dapat mengarahkan roketnya ke sasaran
strategis tertentu, sehingga tidak asal menjatuhi kota sasaran. Namun
cara ini berarti si pilot akan tewas, meledak bersama roketnya. Untuk
itu diperlukan relawan yang bersedia mati demi Hitler dan kemenangan
Jerman Nazi. Terhadap usulan ini, Hitler semula bersikap skeptis. Tetapi
Reitsch meyakinkan hal ini pasti bisa dilakukan. Akhirnya usulan ini
disetujui dengan melalui uji coba. Roket diisi pasir sebagai pengganti
bahan peledak.<br />
Dalam uji coba terbang dan mendaratkan kembali roket, dua pilot
ternyata gagal. Reitsch lalu membuktikan sendiri, dan berhasil.
“Persoalannya cuma kedua pilot tadi tidak tahu bagaimana mendaratkan
pesawat berkecepatan tinggi,” katanya. Walau Reitsch sudah membuktikan
sendiri bagaimana mengendalikan V-1, tetapi proyek serangan bunuh dui
dengan roket V-1 ini gagal dan dihentikan. Penyebabnya tak lain adalah
tidak ada pilot Jerman yang mau menjadi relawan. Sehingga V-1 mulai
menyerang London sejak 13 Juni 1944, atau satu minggu sesudah D-Day, tak
pernah ada pilot Kamikaze Jerman yang berada di dalalamnya<br />
SOURCE:<br />
http://sejarahperang.wordpress.com/2011/01/08/kamikaze-nazi-jerman/ </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09417733758002680055noreply@blogger.com0