WE ARE SHARE WHO WE ARE KNOW

REAKTOR NUKLIR PRASEJARAH...

 
 Pada tahun 1972, Sebuah pabrik Perancis mengimpor bijih uranium dari Gabon, dan secara mengejutkan menemukan bahwa uranium itu sudah pernah diekstraksi!

  Uranium alami mengandung 0,7202% uranium-235, isotop yang dapat dibelah menjadi atom yang terkandung dalam bahan bakar nuklir, tetapi uranium di Oklo, Gabon mengandung kurang dari 0,3%.

  Maka ilmuwan dari seluruh dunia berkumpul di Gabon untuk menyelidiki fenomena ini. Mereka telah menemukan bahwa itu adalah reaktor nuklir bawah tanah yang dirancang dengan teknik yang sangat tinggi yang berada di luar kemampuan pengetahuan ilmiah kita sekarang. Reaktor nuklir ini telah ada pada 1,8 milyar tahun yang lalu, dan telah beroperasi selama sekitar 500 ribu tahun.

  Para ilmuwan meneliti tambang uranium tersebut dan hasilnya diumumkan pada sebuah konferensi Badan Energi Atom Internasional. Uranium itu memang telah digunakan. Orang mungkin bertanya-tanya apa sebenarnya yang telah terjadi di Oklo?

  Para ilmuwan Perancis telah menemukan sisa-sisa produk pembelahan dan limbah bahan bakar di berbagai lokasi dalam area pertambangan itu. Observasi ini pada awalnya membingungkan karena tidak mungkin uranium alami menjadi kritis, kecuali dalam keadaan yang sangat khusus seperti adanya grafit atau air keras sebagai moderator, yang mana juga tidak layak bisa diharapkan keberadaannya di sekitar Oklo.

  Paruh kehidupan U235 adalah 7.13E8 tahun, jauh lebih pendek dari paruh kehidupan U238 pada 4.51E9 tahun. Sejak awal terbentuknya bumi, lebih banyak U235 yang telah rusak dibanding U238. Ini berarti bahwa bijih uranium alami memiliki konsentrasi uranium yang lebih tinggi bertahun-tahun lalu dibanding sekarang ini. Memang, mudah untuk menunjukkan bahwa sekitar 3 miliar tahun lalu konsentrasi U235 berada di sekitar 3 w%, cukup tinggi untuk mencapai titik kritis bagi reaksi berantai yang terjadi pada air biasa, yang terdapat di dekat Oklo pada waktu itu.

  Anehnya, reaktor nuklir tambang uranium ini dirancang dengan baik. Penelitian menunjukkan bahwa reaktor ini adalah beberapa mil panjangnya. Namun, untuk reaktor nuklir sebesar itu, dampak termal terhadap lingkungannya terbatas pada 40 meter di semua sisi. Bahkan lebih mengherankan lagi adalah kenyataan bahwa limbah radioaktif tersebut masih belum bermigrasi ke luar lokasi tambang, tertahan oleh geologi sekitarnya.

  Dihadapkan pada temuan ini, para ilmuwan menganggap tambang tersebut sebagai reaktor nuklir yang 'ada secara alami'. Reaktor di Oklo itu telah didokumentasikan untuk kepentingannya sebagai sebuah analog (turunan struktural dari senyawa induk) dalam pembuangan limbah bahan bakar nuklir. Tetapi hanya sedikit orang yang cukup berani untuk melangkah lebih jauh.

Peradaban maju?
  Rene Noorbergen, dalam bukunya Secrets of the Lost Races, mengatakan, "Menyusul penerbitan laporan Dr. Perrin oleh Akademi Sains Perancis, bagaimanapun juga, pertanyaan mengenai kesimpulannya telah diangkat oleh banyak ahli.

  Glenn T. Seaborg, mantan kepala United States Atomic Energy Commission dan pemenang penghargaan Nobel atas karyanya dalam sintese elemen berat, menyatakan bahwa bagi uranium untuk "membakar" dalam suatu reaksi, syarat-syaratnya harus tepat benar.

  Air ini harus luar biasa murni. Bahkan sedikit bagian per juta dari setiap zat pencemar apapun akan "meracuni" reaksi tersebut, membuatnya terhenti. Masalahnya adalah bahwa tidak ada air murni yang eksis secara alami di manapun di dunia ini!

  Keberatan kedua untuk laporan Dr. Perrin menyangkut uranium itu sendiri. Beberapa ahli dalam rekayasa reaktor berkomentar bahwa tidak ada jaman dalam sejarah perkiraan secara geologis dari lapisan Oklo yang cukup kaya bijih uranium dalam U 235 untuk berlangsungnya reaksi alami.

  Bahkan ketika seharusnya lapisan-lapisan itu pertama kali terbentuk, karena lambatnya laju disintegrasi radioaktif U 235, materi-materi yang dapat dibelah menjadi atom akan mendasari hanya 3 persen dari lapisan tersebut - jauh terlalu rendah untuk tingkat sebuah "bum." Namun reaksi itu memang terjadi, menunjukkan bahwa uranium asli jauh lebih kaya U 235 dibanding pembentukan alami yang mungkin terjadi.

  Jika alam tidak bertanggung jawab, maka reaksi itu harus dihasilkan secara artifisial. Apakah mungkin uranium Oklo merupakan sisa dari reaktor kuno yang dihancurkan oleh banjir besar dan mengendap lagi di Afrika Barat?

  Sebetulnya, banyak orang jaman sekarang tahu bahwa reaktor tersebut merupakan peninggalan dari peradaban prasejarah. Adalah mungkin bahwa dua miliar tahun yang lalu ada peradaban maju yang wajar hidup di tempat yang sekarang disebut Oklo. Peradaban ini secara teknologi lebih tinggi dari peradaban sekarang ini. Dibandingkan dengan reaktor nuklir 'alami' yang besar ini, reaktor nuklir kita sekarang ini jauh kurang mengesankan.

SOURCE:
 http://unrevealed-history.blogspot.com/2013/06/reaktor-nuklir-prasejarah-ditemukan.html

SIMO HAYHA:WHITE DEATH DARI FINLANDIA


  Tiga bulan sesudah Jerman menyerang Polandia dan menandai meletusnya Perang Dunia II. Soviet lantas menyerang Finlandia , sebuah negara kecil di Scandinavia. Finlandia memiliki keberanian untuk melawan sang Goliath Merah . Russo – Finnish War ini bagaikan Daud melawan Goliath. Benar-benar pertarungan yang tidak seimbang.Simo Häyhä , sebagai rakyat Finlandia merasa terpanggil untuk membela negaranya. Dengan tinggi hanya 1.6 meter , Simo Hayha mulai terjun ke medan perang. Cuaca dingin yang sangat ekstrim malah menguntunkan pasukan Finlandia . Walau kalau jumlah , mereka memiliki moral yang tinggi dan
mengenali medan pertempuran karena bertempur di kandang sendiri.Russo-Finnish War juga disebut sebagai Winter War , Perang Musim Dingin. Berlangsung pada medan bersalju dengan temperatur minus 40 derajat celcius.

  Simo Hayha berdiri dengan tenang di medan bersalju menunggu kedatangan musuhnya. Dalam 100 hari , Häyhä sudah membunuh 700 Red Armies. Dan Hayha melakukan semua itu dengan senapan standard bolt, tanpa lensa tele.
Häyhä lahir dekat sekarang perbatasan Finlandia-Rusia, Häyhä adalah seorang petani dan pemburu sebelum memasuki pertempuran. Postur Häyhä sangat pendek, tinggi hanya 1.6 meter. Pilihan dasar untuk senjata, sebuah M/28 atau M28/30 Mosin-Nagant Soviet . Häyhä jelas memiliki mata yang tajam. Taktik lain yang terbesar di antara pria bersenjata ini digunakan untuk menyembunyikan posisinya dari musuh dengan membaur dengan salju yang sangat dingin. Kalau perlu mulutnya pun dibiarkan tertimbun salju hingga sulit bernafas.Soviet lantas membentuk pasukan anti – sniper untuk meladeni permainan Finlandia. Tapi sangat sulit bahwa medan perang dengan salju yang luas ini memang bukan daerah mereka. Pada 6 Maret 1940, ia ditembak di wajah di garis depan oleh tentara Soviet. Peluru yang meledak melewati rahang dan meniup melepas pipi kiri, dengan tentara yang mengangkatnya dan membawanya kembali ke markas melaporkan bahwa “setengah kepalanya hilang”. Namun Häyhä – dikatakan sebagai pribadi yang tenang, ramah itu masih bisa bertahan hidup,terbangun dari koma pada tanggal 13 Maret, hari perdamaian diumumkan.

  Aksi kepahlawanan heroik Simo Häyhä dan rekan-rekan melawan pasukan Soviet yang lebih banyak 100 kali lipat dari mereka sering disebut sebagai Keajaiban Kollaa. Ketika perang telah berakhir, Häyhä dipromosikan langsung dari kopral ke letnan dua. Dia kemudian menjadi pemburu rusa yang sukses dan hidup sampai usia 96. Ketika ditanya tentang pelayanan, ia menyatakan, “Saya hanya melakukan apa yang diperintahkan, dan melakukannya sebaik mungkin.” Ketika ditanya apa kunci kesuksesannya itu, ia menjawab singkat, “Praktek .”

SOURCE:
 http://unrevealed-history.blogspot.com/2013/06/white-death-dari-finlandia.html

MISTERI NAMELESS THING OF BERKELEY SQUARE


Lebih dari 100 tahun yang lalu, sesuatu yang mengerikan terjadi di Berkeley Square.


Nameless Thing of Berkeley Square adalah sebuah julukan yang diberikan kepada entitas misterius yang terlihat pada abad ke 18 dan 19 di sebuah gedung era Victorian bernama 50 Berkeley Square di Inggris.


Walaupun kebanyakan peneliti lebih condong memasukkan peristiwa ini ke dalam kategori supranatural, sebagian lainnya beranggapan kalau entitas ini dapat dimasukkan ke dalam kategori Cryptid atau Predator. Ini juga alasan mengapa saya mau menulis mengenai makhluk ini.

Gedung yang angker
Kisah misteri ini berpusat pada sebuah kompleks perumahan yang disebut Berkeley Square.

Kompleks Berkeley Square dibangun pada tahun 1740 oleh seorang arsitek bernama William Kent. Kompleks ini pernah menjadi tempat kediaman tokoh-tokoh penting, diantaranya adalah Winston Churchill yang tinggal di gedung no.48. Lalu, George Canning, perdana menteri Inggris tahun 1827. Ia tinggal di gedung no.50. Dan di gedung inilah, misteri ini berawal.

Tidak ada yang tahu pasti kapan dan bagaimana gedung ini mendapatkan reputasi angkernya. Namun, peristiwa aneh yang menyertai gedung ini sebenarnya sudah dimulai sejak akhir tahun 1700an. Konon menurut legenda, seorang anak perempuan yang tinggal di gedung itu dibunuh dengan sadis oleh pengasuhnya. Sejak saat itu, arwah gadis kecil itu sering terlihat sedang menangis di lantai atas.

Namun baru pada tahun 1840, gedung ini berhasil membangun reputasinya menjadi salah satu bangunan yang paling ditakuti di Inggris.

Horor di lantai dua
Pada tahun itu, Sir Robert Warboys yang baru berusia 20 tahun mendengar rumor mengenai gedung angker itu. Dibesarkan sebagai seorang terpelajar, Warboys menganggap rendah rumor itu dan memandangnya hanya sebagai sebuah urban legend. Rekan Warboys yang tidak setuju dengan pandangan itu segera menantangnya untuk bermalam di lantai dua gedung itu.

Dengan angkuh, ia menerima tantangan itu.

Setelah berhasil meyakinkan sang penjaga gedung, Warboys diberikan sebuah kamar di lantai dua, persis di atas kamar sang penjaga.

Di kemudian hari, kamar itu akan disebut sebagai salah satu kamar yang paling angker di Inggris.

Lalu Warboys naik ke kamar tidur itu berbekal sebuah pistol dan sebatang lilin.

Empat puluh lima menit kemudian, sang penjaga terbangun dari tidurnya. Ia mendengar suara ribut di kamar atas, kamar yang didiami Warboys. Beberapa detik kemudian, suara tembakan terdengar. Dengan tergesa-gesa, ia segera beranjak dan berlari menuju ke atas. Sesampai di pintu kamar, ia segera mendobraknya dengan paksa.

Apa yang dilihatnya tidak akan pernah dilupakannya seumur hidup.

Kondisi di dalam kamar itu hampir tidak berubah. Namun, di sudut kamar yang remang-remang, Sir Robert Warboys terbujur kaku sambil memegang erat pistolnya yang masih mengeluarkan asap. Ia sudah tidak bernyawa lagi!

Apa yang lebih mengerikan adalah ekspresi wajah Warboys.

Giginya mengatup dengan rapat, dan kedua matanya melotot seakan-akan hendak meloncat keluar dari tengkoraknya. Sepertinya ia telah melihat sesuatu yang mengerikan yang telah membunuhnya seketika.

Tidak ada petunjuk mengenai apa yang telah menyebabkan Warboys tewas dengan tragis. Sang penjaga hanya menemukan sebuah lubang di dinding akibat peluru yang ditembakkan dari pistolnya.

Apa yang telah ditembaknya?

Yang pasti "sesuatu" yang mengerikan.

Beberapa puluh tahun kemudian, "sesuatu" itu muncul kembali. Kali ini, ia terlihat oleh saksi yang hidup!

Pengalaman dua pelaut
Pada tahun 1887, dua pelaut dari kapal HMS Penelope di Portsmouth bernama Robert Martin dan Edward Blunden yang baru saja menghabiskan uang untuk mabuk-mabukan masuk ke kompleks Berkeley Square dan memutuskan untuk masuk ke salah satu gedung yang ada disitu untuk mencari tempat beristirahat. Kebetulan mereka memilih gedung no.50.

Saat itu, 50 Berkeley Street sudah tidak berpenghuni dan dalam keadaan kosong.

Kemudian mereka berhasil menemukan jalan masuk ke basement dan mendobrak masuk ke dalamnya. Karena menemukan kondisi lantai yang lembab, keduanya naik ke atas, lalu tidur di kamar yang sama dengan kamar yang ditempati Warboys.

Ketika memasuki kamar itu, Blunden yang sepertinya lebih tidak mabuk dibanding Martin segera menyadari kalau suasana di kamar itu membuatnya gelisah. Ia mengatakan kalau ia merasakan kehadiran "sesuatu". Namun Martin segera menenangkannya dengan membuka jendela kamar untuk membiarkan angin malam berhembus masuk.

Sekitar satu jam kemudian, sekitar tengah malam, Blunden terbangun karena mendengar suara pintu kamar berderik. Sambil menggosokkan matanya, ia melihat pintu kamar telah terbuka.

Blunden yang heran kemudian memeriksa sekelilingnya.

Tiba-tiba ia melihat sesuatu!

Dalam kondisi yang remang-remang, Blunden melihat sesosok aneh berwarna abu-abu merayap dengan lambat di lantai kayu. Seiring dengan gerakan makhluk itu, Blunden bisa mendengar suara gesekan dengan lantai kamar yang membuatnya bergidik.

Dengan dicengkeram oleh ketakutan yang amat sangat, Blunden membangunkan Martin.

Martin yang terbangun segera menyadari apa yang sedang terjadi di kamar itu. Keduanya lalu melompat dari tempat tidur.

Makhluk itu terlihat berdiri dengan aneh di hadapan mereka. Di belakangnya terdapat pintu kamar yang menjadi satu-satunya harapan mereka untuk melarikan diri.

Blunden yang gemetar melirik ke arah senapannya yang tergeletak dekat jendela. Ketika ia mencoba meraihnya, tiba-tiba makhluk itu melompat dan mendarat di leher Blunden. Blunden panik, ia mulai berteriak dan bergumul dengan makhluk itu.

Melihat kesempatan itu, Martin dengan cepat berlari keluar kamar, menuruni tangga, keluar dari gedung dan segera berteriak mencari pertolongan. Tidak berapa lama kemudian, ia berjumpa dengan seorang polisi yang sedang berpatroli.

Ketika mereka kembali ke gedung itu, mereka menemukan kamar dalam keadaan kosong. Blunden tidak ada disitu!

Lalu, mereka mulai mencari ke seluruh gedung. Ketika sampai di basement, mereka menemukan Blunden. Namun, Ia sudah tidak bernyawa dengan kondisi tubuh terpotong-potong!

Sama seperti ekspresi kematian Sir Robert Warboys, wajah Blunden menunjukkan ekspresi ketakutan yang amat sangat.

Dalam versi lain, diceritakan kalau Blunden tidak tewas di basement, melainkan tewas karena jatuh dari jendela akibat ketakutan. Walaupun ada versi-versi yang berbeda, yang pasti semua sepakat kalau ada sesuatu yang mengerikan mendiami gedung 50 Berkeley Square.

Pengalaman Thomas Lyttelton
Kisah penampakan yang dialami oleh Martin mungkin akan dianggap sebagai cerita bohong pelaut yang sedang mabuk. Namun penampakan makhluk ini ternyata juga dialami oleh tokoh masyarakat yang sepertinya tidak punya alasan untuk berbohong. Salah satunya adalah anggota parlemen bernama Thomas Lyttelton yang pernah tinggal di gedung yang sama untuk beberapa waktu.

Pada suatu malam, ketika hendak tidur, Lyttelton melihat sesuatu seperti makhluk hidup di kamarnya. Ia segera mengambil senapannya dan menembak. Ia yakin kalau makhluk itu tertembak karena ia melihatnya jatuh. Namun ia tidak bisa menemukan jejak atau bangkainya.

Makhluk apakah itu?
Menurut para saksi yang mengaku pernah melihatnya, makhluk itu nyaris tidak berbentuk dan terlihat seperti cairan lengket. Ketika ia bergerak, ia akan menghasilkan suara-suara yang aneh. Deskripsi yang diberikan cukup berbeda-beda, namun paling tidak salah satu saksi mengaku menyaksikan kalau makhluk itu memiliki kumpulan tentakel seperti gurita.

Karena adanya deskripsi inilah, beberapa peneliti menyimpulkan kalau makhluk itu kemungkinan adalah jenis gurita air atau makhluk air lainnya yang telah bermutasi dan berhasil bermigrasi dari sungai Thames ke saluran bawah tanah kota London yang akhirnya membuat ia sampai ke gedung Berkeley Square lewat pipa ledeng.

Makhluk ini mungkin sedang mengincar kumpulan tikus yang tinggal di gedung itu ketika tanpa sengaja menemukan para pelaut-pelaut mabuk itu.

Namun, tidak ada penjelasan yang memuaskan mengenai rentang waktu penampakan yang cukup panjang. Jika makhluk itu memang seekor makhluk air yang bermutasi, sepertinya cukup mustahil karena penampakannya mencapai hingga dua ratus tahun.

Karena itu, banyak yang percaya kalau makhluk itu adalah makhluk supranatural, bukan cryptid atau predator.

Harry Price, salah seorang yang meneliti misteri ini secara intensif pada tahun 1920an menemukan beberapa fakta menarik. Misalnya, sebelum tahun 1790, 50 Berkeley Square ternyata pernah dijadikan markas para pemalsu dokumen. Price berspekulasi kalau kisah angker gedung itu mungkin telah dihembuskan oleh para pemalsu tersebut untuk menutupi aktivitas ilegal mereka. Namun, sementara Price meneliti lebih dalam, ia menemukan banyak kesaksian dan dokumentasi yang menceritakan kisah perjumpaan dengan Nameless Thing.

Misalnya, ia menemukan sebuah artikel di majalah "Notes and Queries" yang ditulis oleh W.E Howlett yang terbit tahun 1870. Disitu tertulis:
"Peristiwa Berkeley Square masih misterius. Kisah gedung berhantu di Mayfair itu bisa disimpulkan dengan beberapa kata: Gedung itu memiliki paling tidak satu kamar dengan atmosfer supranatural yang memilik efek buruk terhadap tubuh dan pikiran. Seorang gadis pernah melihat dan mendengar horor itu dan menjadi gila karenanya. Ia tidak pernah sembuh untuk bisa menceritakan apa yang telah dilihatnya."
Melihat dokumentasi yang cukup banyak, Price hanya bisa mengambil kesimpulan kalau memang aktivitas Poltergeist yang jahat aktif di gedung no.50 pada tahun 1800an. Namun ia percaya kalau aktivitas itu telah lenyap sekarang.

Berkeley Square - Sekarang
Sejak tahun 1938 hingga kini, lantai dasar gedung Berkeley Square telah digunakan sebagai toko buku langka yang bernama Maggs Brothers.
Ed Maggs - pemilik toko buku Maggs Brothers

Walaupun tidak ada penampakan lagi yang dilaporkan dalam kurun beberapa puluh tahun belakangan ini, perlu dicatat kalau para karyawan toko buku itu tidak diijinkan untuk naik ke lantai atas. Menurut mereka, sejak tahun 1950an, polisi telah menaruh sebuah tanda peringatan pada dinding di dalam gedung.

Peringatan itu menyebutkan kalau lantai atas gedung itu tidak boleh digunakan, bahkan untuk gudang sekalipun.

Tidak ada satu orang pun yang mengetahui alasan pastinya...tetapi, paling tidak mereka bisa menduga
SOURCE: 
http://xfile-enigma.blogspot.com/2010/11/misteri-nameless-thing-of-berkeley.html

KARL MARX,TOKOH KOMUNIS YANG TAK BISA MENGURUS DIRI

  Janggutnya tebal. Tubuhnya tambun. Ia berikrar agama adalah candu, bahkan benalu. Kendati demikian, ia dipuja sekaligus dibenci. Meski tuhan baginya hanya iming-iming bagi orang sulit. Iya, dia memang kesal terhadap Agama. Dengan mata kepala sendiri, ia menyaksikan kepengecutan ayahnya sebagai pendeta Yahudi yang menarik kata-kata dalam khotbahnya di bidang reformasi politik hanya karena takut dikucilkan sebagai bangsa Yahudi.


  Adalah Karl Marx, pengusung sejati komunis itu yang sudah bak dewa bagi anak-anak kiri. Nama Karl Marx memang tidak asing di telinga kita. Ia banyak disorot pasca pemikiran-pemikirannya di bidang sosiologi, ekonomi, dan politik menjadi diktat wajib untuk dipelajari di kampus-kampus. Bukunya seperti Das Kapital dan Manifesto Komunis laris manis di pasaran dan coba diterapkan di masyarakat.

  Akan tetapi, dibalik pemujaan bahkan kultus bagi generasi muda dunia terhadap diri seorang tokoh atheis tersebut, ada sekelumit catatan hitam dari pengalaman pribadi Marx yang jarang diketahui banyak orang. Kita hanya ingin bertanya: Betulkah Marx bisa mengurus masyarakat sedangkan ia tidak bisa menyelesaikan problem justru di kelompok terkecil dalam masyarakat: Keluarga!

  Dalam lembaran catatan kelam tersebut, terkisah bagaimana gambaran hidup Marx selama ini. Pasca ayahnya meninggal, Karl Marx hidup dengan gelimang hutang disana-sini. Dalam kondisi tak berdaya, ia tidak bisa berbuat banyak. Tumpukan hutang yang menggunung menjadi sulit ia entaskan dalam kondisi ketidakadaan seorang ayah.

  Wajah seorang ibu yang teduh, kemudian menjadi sasaran bagi Marx. Dengan nekat, Marx membebani utang pribadinya kepada sang ibu yang tengah menjanda. Sayangnya sang ibu malah menolak menjadi sandaran Marx untuk menutupi hutang-hutangnya, disamping keadaan telah renta, kondisi hutang Marx adalah beban tersendiri dalam keluarga.

  Namun itu hanyalah sebuah kasus dari sisi negatif Marx selama ini, sebelumnya pada usia relatif remaja, Karl Marx sudah terkenal di kalangan kawan seumurannya sebagai seorang pecinta minuman. Sejak umur 17 tahun, kerongkongan Marx muda telah akrab dijejali literan anggur. Pada seluruh hidupnya tak terbesit sekalipun niat secara serius mencari kerja demi membantu keluarga. Karl Marx baru mendapat sedikit perubahan dalam sisi finansial, saat bertemu seorang pengagumnya yang bekerja di bidang penerbitan.

  Menurut Herry Nurdi, Moses Hess demikian nama sang dewa penolong yang terkagum-kagum pada Marx itu. Karir Marx dalam penerbitan Hess meroket secepat kilat. Dari seorang editor ia menjadi pemimpin redaksi. Ia juga menjadi propagandis sosialis nomor wahid kala itu.

  Menurut Marx, sudah waktunya bagi sosialisme untuk menuntut dan mendesak tidak lagi menyerukan ide-ide. Pada proses inilah, terjadi pergeseran pemikiran Marx dari seorang teoritis ke arah praktis.

  Dalam proses inilah Marx juga bertemu seorang komunis tulen yang kelak menjadi sahabatnya Frederich Engels (1820-1895). Seorang sahabat yang sangat sabar membiayai hidup Marx yang miskin dan kacau balau sampai akhir hayatnya.

  Pada periode 1849 sampai akhir hayatnya, Marx hidup dalam buangan di Inggris. Sampai ia meninggal Marx memiliki masalah besar dalam mengatur dirinya sendiri. Ia lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam perpustakaan British Museum, demi menggali lalu menemukan teori ekonomi dan kapital. Kecuali untuk mengunjungi keluarganya yang terbengkalai.

  Ketika Marx menulis Das Kapital, sebenarnya hidup Marx berada dalam keprihatinan. Ia hidup penuh kesulitan dan terlunta-lunta. Karl Marx menelurkan konsep ekonomi tanpa memperhatikan sama sekali kehidupan ekonomi keluarganya. Karl Marx bercita-cita tentang arti masyarakat sejahtera, namun sama sekali tidak coba dilaksanakan di keluarganya sendiri. Sang istri begitu pilu hidup bagai perempuan sebatang kara di tengah hutan tanpa banyak mendapat belaian kasih sayang suami.

  Bahkan untuk biaya kehidupan keluarganyapun, harus seorang Frederich Engels mengambil peran yang “ditinggalkan” Karl Marx. Engels lah yang mengucurkan dana keseluruhan bagi biaya hidup keluarga Marx. Berkat Engels pula, Das Kapital yang menjadi rujukan para komunis itu, bisa kita temui lengkap tiga jilid banyaknya.

  Cyril Smith dalam bukunya Friedrich Engels and Marx’s Critique of Political Economy, berpendapat bahwa sebenarnya banyak orang percaya jika Engels sering gagal memahami karya Marx. Setelah kematian Marx, Engels menjadi juru bicara terkemuka bagi teori Marxian dengan mendistorsi dan meyederhanakan teorinya, meskipun ia tetap setia pada perspektif politik yang telah ia bangun bersama Marx.

  Menurut Paul Johnson, sejatinya Karl Marx hanya menulis Das Kapital secara lengkap di jilid pertama, sedangkan dua jilid terakhir di kumpulkan Engels dari surat menyurat yang dilakukannya kepada Karl Marx. Bisa dikata, tanpa ketekunan Engels bisa jadi nama Karl Marx hanya terpasung dalam status seorang pendendam dan pemarah tanpa bisa menyelesaikan tugas-tugasnya.

  Setelah menyelesaikan jilid pertama dari Das Kapital, tahun 1867, kondisi kesehatan Karl Marx menurun drastis. Tokoh Yahudi tersebut mengalami tingkat kesehatan terburuk dalam hidupnya. Marx berada dalam situasi penuh kesulitan untuk menyelesaikan buku Das Kapitalnya.

  Dalam bukunya, Intellectuals, Paul Johnson juga mengambarkan sisi lain dari emosi seorang Karl Marx. Dikisahkan bagaimana jatidiri Marx selama ini tidak lebih selalu dihiasi sifat tempramen, mabuk-mabukan, pemarah serta perokok berat. Saking beratnya, istrinya sendiri menuliskan jika kita masuk ke kamarnya, mata kita akan berair kena asap rokok yang bergumpal-gumpal di dalam kamar Marx. Semuanya kotor dan diselimuti debu, bahkan untuk duduk saja, di kamarnya adalah suatu pekerjaan menjijikan.

  Dengan gaya hidup seperti itu, ia telah mengorbankan dirinya sendiri. Ia menjadi sangat jarang membersihkan diri ke kamar mandi, bahkan untuk sekedar mencuci muka. Ia tak memiliki waktu jelas kapan dia tidur dan kapan ia bangun. Bahkan Karl Marx pernah ditangkap polisi karena melakukan kekerasan dan menggunakan pistol akibat akibat emosinya tidak terkontrol. Disebutkan ia, melakukannya dalam keadaan tidak sadar atau sedang mabuk. Marx memang bukan pecandu alkohol, tapi di dalam bukunya Paul Johson mengatakan bahwa Marx memiliki jadwal rutin untuk bermabuk ria.

  Istrinya wafat tahun 1881, anak perempuannya tahun 1882 dan Marx sendiri wafat di tahun 1883. Karl Marx seorang yang yang tak bisa mengatur dirinya sendiri itu, kini justru berusaha mengatur masyarakat lewat ekonomi, politik, bahkan sosiologi. Fotonya dibingkai di tembok-tembok sekolah sebagai sosiolog sejati. Ironis. (pz)

SOURCE:
 http://unrevealed-history.blogspot.com/2013/05/karl-marx-tokoh-yang-tidak-bisa.html

HOLODOMOR,PEMBANTAIAN TERBESAR SEPANJANG MASSSA

  Bencana kelaparan yang terjadi di Ukraina dilakukan secara sistematis. Pada tahun 1932-1933. peristiwa ini terjadi di daerah Kuban ( Utara Kaukasus) dan propinsi-propinsi dekat Sungai Volga. Diperkirakan selama setahun 7-10 juta orang Ukraina meninggal dunia.

  “Genosida” ini merupakan perintah dari Stalin dan tangan kanannya Lazar Kaganovich. Tujuan jelas, membungkam semangat perubahan rakyat Ukraiana yg dibawah pemerintahan komunis. Stalin ingin mengosongkan teritori Ukraina, namun 20 juta penduduk sangatlah banyak. So, Stalin menemukan solusi : starvation.



  Orang Ukraina menyebut peristiwa kelam ini Holodomor – the Hunger.. Soviet menaikkan “pajak” hasil bumi sebesar 44% atas penduduk Ukraina. Para tentara merah menyita hasil pertanian. Bencana Kelaparan terjadi begitu dahsyat. Bahkan fenomena kanibalisme ( termasuk korban adalah keluaraga sendiri) menjadi hal yang lumrah waktu itu.

Mengapa hal ini bisa terjadi?
  Semua bermula pada tahun 1917. Saat itu Revolusi Bolshevik mengangkat semangat Marxisme. Menelurkan tokoh-tokoh seperti Lenin, Trotsky and Stalin. Revolusi ini mebawa perubahan besar dalam kehidupan sosial. Para petani tidak lagi “mempunyai” tanah, karena tanah mereka punya negara. Apa yg dihasilkan di tanah itu harus untuk kepentingan negara.

  Pada tahun 1927. Stock pangan negara turun drastis. Stalin mengumpulkan ank2 muda dari seluruh negri untuk dijadikan ” food collector”. Merampas secara paksa hasil pertanian rakyatnya sendiri.

Semasa itu Stalin melakukan 3 macam perlakuan terhadap para petani sebgai berikut :

1. “Hilangkan” petani pembangkang secepatnya
2. Masukkan ke dalam kamp kerja paksa
3. Pindahkan ke daerah liar, Siberia dan Asia

  1 juta org dideportasi. Ribuan lainnya ditembak.Para petani melawan. Mereka menghancurkan hasil panennya sendiri dan membantai 26 juta sapi serta 15 juta kuda daripada jatuh ke tangan Bolsheviks. Merasa persediaan pangan negara belum cukup,oleh karena itu Stalin “melirik” Ukraina dan penduduk sekitarnya. Mereka dijadikan tumbal.

- Pada Tahun 1932, Fred Beal menemukan satu desa dekat Kharkov-Ukraina, dimana hanya ada 1 org bertahan hidup, sisanya menjadi bangkai.

- Salah seorang komunis Lev Kopolev, mengatakan saat itu wanita dan anak perutnya menjadi kurus dan kebiruan dengan sorot mata sayu menanti kematian
- Kanibalisme umum terjadi ,Andriy Melezhyk menemukan di kota Poltava, seember rebusan hati, jantung dan paru2 manusia

- Untuk mendapat makanan, beberapa wanita menawarkan seks kepada petugas komunis

Fred Beal menegur pemimpin Bolshevik Ukraina , Petrovsky. Dijawabnya :

  "We know millions are dying. That is unfortunate, but the glorious future of the Soviet Union will justify it." (Kita tahu bahwa jutaan orang yang meninggal. Cukup disayangkan, tetapi ketahtaan Soviet Union akan membenarkan adanya"

  Setelah setahun berlalu, byk Bolshevik yg kontra . Bahkan istri Stalin, Nadya memutuskan untuk bunuh diri sebagai protes atas kekejaman suaminya

  Stalin selama riwayat hidupnya tercatat bertanggung jawab atas kematian maximum 70jt jiwa manusia.

SOURCE:
http://unrevealed-history.blogspot.com/2013/05/holodomor-pembantaian-massal-terbanyak.html

5 PILOT TERHEBAT DI PERANG DUNIA II


 

5. Walter Nowotny


Mayor Walter “Nowi” Nowotny (7 Desember 1920 – 8 November 1944) adalah Ace terhebat urutan 5 dengan rekor 258 kali menjatuhkan pesawat musuh. Sampai sekarang kematiannya masih jadi perdebatan, apakah pesawat yang ia kemudikan jatuh akibat kerusakan mesin ataukah ditembak jatuh oleh pesawat Amerika.

4. Otto Kittel


Kapten Otto “Bruno” Kittel (21 Februari 1917 – 14 Februari 1945) adalah Ace terhebat urutan 4 dengan rekor 267 kali menjatuhkan pesawat musuh. Pada tanggal 14 Februari 1945, ia berhasil menembak & merusak pesawat Soviet. Karena pesawat tersebut belum jatuh, ia mencoba mengejar pesawat itu. Namun justru pesawatnya ditembak oleh pesawat Soviet lain & kemudian terbakar & meledak sebelum ia sempat membuka parasut.

3. Hermann Graf


Kolonel Hermann Graf (24 Oktober 1912 – 11 April 1988) diakui sebagai Ace terhebat ke 9 dengan rekor 212 kali menjatuhkan pesawat musuh. Ia meninggal pada tanggal 11 April 1988 di kediamannya di kota Engen, Jerman karena penyakit Parkinson yang dideritanya sejak tahun 1965.

2. Gerhard Barkhorn


Letnan Jenderal Gerhard “Gerd” Barkhorn (20 Maret 1919 – 8 Januari 1983) adalah runner-up Ace terhebat dengan rekor 301 kali menjatuhkan pesawat musuh. Pada tanggal 6 Januari 1983, Gerdhard & istrinya, Christl, mengalami kecelakan mobil. Christl meninggal seketika, Gerdhard meninggal 2 hari kemudian.

1. Erich Hartmann


Erich Alfred “Bubi” Hartmann (19 April 1922 – 20 September 1993) adalah Flying Ace terhebat sepanjang sejarah dengan rekor 352 kali menjatuhkan pesawat musuh. Dijuluki “Black Devil” oleh tentara Soviet karena kemampuannya menghabisi pesawat musuh sebanyak 352 kali, 345 diantaranya pesawat Soviet! Ia menjalani 1.404 misi & 825 pertempuran udara & tidak pernah sekalipun ditembak jatuh oleh lawan. Bravo
SOURCE:
 http://top5.republikazone.com/2013/02/5-pilot-terbaik-di-perang-dunia-ii.html

KONSPIRASI APRA DAN WESTERLING



 

“Kenapa anda tidak menembak Soekarno waktu kudeta dulu?” , Kapten Westerling ditanya. Apa jawabnya. Kapten yang pernah mengatakan bahwa Soekarno adalah tokoh yang paling dibencinya, menjawab: “Orang Belanda itu perhitungan sekali. Satu peluru harganya 35 sen. Sedangkan harga Soekarno tak lebih dari 5 sen. Jadi rugi 30 sen. Kerugian yang tidak bisa dipertanggungjawabkan”.
Kutipan jawaban Westerling tua saat diwawancarai pada suatu acara talk show di Belanda


  Dengan kata lain Westerling ingin menghina Soekarno, bahwa pelurunya lebih mahal daripada nyawa Soekarno.

  Lolosnya Westerling dari jeratan hukum, menimbulkan pertanyaan yang beberapa lama tidak pernah terjawab.Sehingga menimbukan pertanyaan mengapa Westerling bisa hidup tenang di atas semua pelanggaran yang sudah dilakukannya?

Adakah orang kuat di belakang Westerling?

Adakah konspirasi di balik kudeta Westerling?

Siapa orang kuat di balik kudeta Westerling?

Dari mana Westerling bisa memperoleh senjata?

Seberapa besar bayaran Westerling hingga bisa membentuk pasukan elit-nya sendiri?


  Akhirnya teka-teki di balik kejanggalan semua ini terkuak, melalui penelusuran dan penelitian sejarawan Belanda bernama Harry Veenendaal dan wartawan Belanda, Jort Kelder. Penelusuran mengarah ke bukti-bukti adanya bantuan rahasia penyaluran senjata dari pihak Pangeran Bernhard terhadap pasukan Westerling. Bahkan ada temuan yang menunjukkan bahwa sang Pangeran sudah mengantisipasi jika kudeta itu berhasil.
Yaitu permintaan bantuan kepada Jendral Douglas Mac Arthur sebagai panglima Amerika di pangkalan Pasifik untuk mengirim pasukannya, jika kudeta Westerling sukses dan menimbulkan perang saudara.


LATAR BELAKANG RAYMOND WESTERLING

  Westerling pernah menjadi pengawal pribadi Lord Mountbatten, pernah bekerja untuk dinas rahasia Belanda di London dan akhirnya benang merahnya tahun 1944 pernah bekerja sebagai pengawal pribadi Pangeran Bernhard.

  Raymond Paul Pierre Westerling, lahir di Istanbul 31 Agustus 1919, lahir sebagai anak kedua dari Paul Westerling (Belanda) dan Sophia Moutzou (Yunani). Westerling, yang dijuluki "si Turki" karena lahir di Istanbul. Maklumlah, sejak usia 5 tahun Westerling mesti hidup sendiri di panti asuhan karena ditinggal kedua orangtuanya. Mungkinkah kekerasannya disebabkan sejak usia dini dirinya terpaksa tumbuh sendiri di jaman perang yang ganas, tanpa kasih sayang orangtua.

  Mendapat pelatihan khusus di Skotlandia. Dia masuk dinas militer pada 26 Agustus 1941 di Kanada. Pada 27 Desember 1941 dia tiba di Inggris dan bertugas di Brigade Princes Irene di Wolverhampton, dekat Birmingham. Westerling termasuk 48 orang Belanda sebagai angkatan pertama yang memperoleh latihan khusus di Commando Basic Training Centre di Achnacarry, di Pantai Skotlandia yang tandus, dingin dan tak berpenghuni.

  Dia bisa bergabung dengan kesatuan Belanda, setelah mendatangi konsulat Belanda di Istanbul dan menawarkan diri sebagai sukarelawan perang. Dia sendiri pernah mengakui, dalam perang dia menemukan kesenangannya. Keahliannya dalam kemiliteran adalah sabotase dan peledakan. Latihan keras untuk meraih baret hijau itu antara lain bertarung dan membunuh dengan tangan kosong, tanpa suara.

  Sejarawan Universitas Leiden, Cees Fasseur menulis biografi Ratu Belanda Juliana dan suaminya Pangeran Bernhard. Buku itu berjudul Juliana & Bernhard; het verhaal van een huwelijk, de jaren 1936-1956 (Juliana & Bernhard; Cerita tentang Sebuah Perkawinan, 1936-1956) (Amsterdam: Balans, 2009). Sebelumnya Fasseur juga telah menulis biografi Ratu Wilhelmina, ibunda Ratu Juliana, yaitu Wilhelmina: krijgshaftig in een vormeloze jas (Wilhelmina: Si Pemberani Dalam Mantel tanpa Model) (Amsterdam: Balans, 2001).

  Rupanya ada bagian dalam narasi biografi Ratu Juliana dan Pangeran Bernhard itu yang mengganjal hati beberapa pihak di Belanda, yaitu menyangkut peran sekretaris sang Pangeran yang bernama I. Gerrie van Maasdijk (1906-2004).

  Gerrie adalah seorang wartawan liputan perang untuk surat kabar De Telegraaf yang kemudian menjadi sekretaris Pangeran Berhnard (1911-2004). Pada 1956 Gerrie dipecat sebagai sekretaris sang Pangeran karena perbedaan pendapat yang sangat tajam antara keduanya.

  Narasi yang agak miring tentang Gerrie dalam buku Fasseur telah mengundang kritik keluarganya. Hal itu telah mendorong pula Jort Kelder (seorang wartawan) dan Harry Veenendaal (seorang sejarawan) melakukan penelitian lanjutan untuk meluruskan sejarah -- meminjam istilah yang sedang tren di Indonesia -- tentang Gerrie van Maasdijk, sekaligus untuk menanggapi buku Fasseur. Akhir November lalu, Jort dan Harry meluncurkan bukunya yang berjudul ZKH: hoog spel aan het hof van Zijne Koninklijke Hoogheid. De geheime dagboeken van mr. dr. I.G. van Maasdijk (ZKH: Permainan Tingkat Tinggi di Istana Kerajaan yang Mulia. Rahasia Buku Harian Mr. Dr. I.G. van Maasdijk) (Amsterdam: Gopher BV, 2009), sebagai tanggapan atas buku Fasseur.

  Seperti dapat dikesan dari judulnya, bahan utama ZKH adalah buku harian Gerrie van Maasdijk. Jort dan Harry juga melakukan penelitian yang intensif terhadap surat-surat korespondensi antara Gerrie dan Pangeran Bernhard dan pihak-pihak lain, serta surat-surat korespondensi Pangeran Bernhard sendiri.Kudeta Soekarno Buku ZKH langsung menjadi sorotan media dan menjadi topik diskusi di Belanda, karena berhasil mengungkapkan manuver politik keluarga Kerajaan Belanda di Indonesia di tahun 1950-an yang selama ini belum terungkap.


SUPREMASI WHITE POWER

  Jort dan Harry menyimpulkan bahwa Pangeran Bernhard, salah seorang pendiri The Bildelberg Group (1954) yang berambisi agar bangsa kulit putih tetap memegang kendali di dunia ini, pernah merencanakan kudeta terhadap Presiden Soekarno pada 1950, menyusul kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda. Rupanya sang Pangeran berambisi menjadi Raja Muda (viceroy) di Indonesia, seperti halnya Lord Mounbatten yang menjadi viceroy di India pada akhir 1940-an.

  Tujuannya tentu untuk melanggengkan kekuasaan penjajah Belanda di Indonesia. Hal itu terungkap dalam surat-surat korespondensi Pangeran Bernhard, antara lain dengan Jenderal USA Douglas MacArthur. Buku Jort dan Harry cukup menjadi bahan pembicaraan masyarakat Belanda. Bahkan, pemerintah Belanda juga bereaksi terhadap temuan sejarah yang baru yang diungkapkan dalam buku itu.

  Westerling Buku ZKH mengungkapkan kemungkinan hubungan erat tindakan kudeta gagal yang dilakukan Kapten Raymond Paul Pierre Westerling di Bandung dengan ambisi politik Pangeran Bernhard itu. "Bernhard wilde coup in Indonesië (Bernhard menginginkan ada kudeta di Indonesia)," tulis harian Nederlands Dagblad edisi 30 November 2009.

  Kudeta yang dilakukan Westerling jelas ingin merongrong kekuasaan Presiden Soekarno yang baru seumur jagung. Di antara dokumen-dokumen yang terkait dengan Pasukan Elite Kepolisian Marsose (Maréchaussée) yang diteliti oleh Jort dan Harry juga ditemukan petunjuk bahwa staf Pangeran Bernhard pernah mengontak Kapten Westerling di Indonesia. Oleh karena itu, kuat dugaan bahwa kudeta yang dilakukan Westerling di Bandung (Januari 1950) yang mengerahkan Resiment Speciale Troepen (RST) dan melibatkan Sultan Hamid II adalah gerakan militer yang ada kaitannya dengan ambisi Pangeran Bernhard untuk menjadi raja muda di Indonesia.

  Kudeta itu sendiri gagal, walau 94 anggota pasukan TNI di Bandung sempat dibunuh dengan kejam oleh Westerling dan anak buahnya. Konspirasi Pemerintah Belanda dengan berbagai cara untuk menyelamatkan Westerling dari tuntutan Pemerintah Indonesia sampai ia berhasil lolos ke Singapura pada Februari 1950 seolah memperkuat dugaan Jort dan Harry bahwa kudeta Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) yang dipimpin Westerling mungkin disetir Belanda.

  Sangat naif jika kudeta itu hanya dianggap sebagai tindakan kejam yang dilakukan oleh sekelompok tentara desersi. Meminjam judul buku Jort dan Harry, sangat mungkin ada "permainan tingkat tinggi" antara "istana kerajaan Yang Mulia" di Den Haag dan Westerling di Indonesia.

  Kebenaran sejarah sampai sekarang masih banyak bagian dari sejarah kelam kolonial Belanda di Indonesia yang belum diungkapkan. Syukur bahwa di Belanda, dengan tradisi akademiknya yang bebas, penelitian ke arah itu terus berlangsung. Laporan dalam De Excessenota yang disusun secara terburu-buru dan disampaikan oleh Perdana Menteri Belanda Piet de Jong pada Juni 1969 perlu disempurnakan.

  Dalam laporan itu dicatat sekitar 140 kejahatan yang dilakukan militer Belanda di Indonesia pasca-1945, tetapi dengan angka-angka statistik yang diperkecil. Fasseur pernah mengusulkan agar laporan itu ditulis ulang karena banyak mengandung manipulasi.

  Pengadilan Kejahatan Internasional (International Criminal Court) berada di Den Haag, Belanda. Pengadilan itu akan terasa sedikit main-main jika negara Belanda sendiri tidak berusaha mengungkapkan kejahatan-kejahatan perang yang pernah mereka lakukan di Indonesia.

  Karena melakukan pembunuhan seenak perutnya sendiri, maka perbuatan Westerling tergolong pelanggaran HAM dan dituding melakukan kejahatan perang. Westerling memang menumpas pemberontakan dengan caranya sendiri. Dengan cara bengis dan kejam. Padahal ketika itu sesuai ketentuan Westerling harus berpegang pada Pedoman Pelaksanaan bagi Tentara untuk Tugas di Bidang Politik dan Polisional. Karena keluar dari pedoman komando, Westerling pun dipecat tahun 1948. Di Belanda pun, status Westerling masih sering diperdebatkan. Pahlawan atau penjahat.


KONFLIK POLITIK DAN TENTARA

  Gejolak sebagai akibat penolakan RERA dan KMB ini terjadi dimana-mana antara lain:
Peristiwa Batalion 426 di Kudus tahun 1950 karena menolak dilucuti dan diberlakukan RERA, batalion ini diserbu dan melarikan diri ke barat, sebagian bergabung dengan DI/TII di Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Peristiwa Merbabu Merapi Complex (MMC) terjadi di daerah Semarang, Solo, Magelang dan Yogyakarta yaitu :
Pejuang-pejuang revolusi yang menolak RERA dan KMB.
Peristiwa Barisan Sakit Hati di Cirebon (BSH), yaitu para pejuang yang menolak RERA dan KMB.
Peristiwa APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) dipimpin Westerling.
Pergolakan Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan.

  Gejolak-gejolak yan terjadi ini membuktikan keberhasilan politik pecah belah (devide et empera) kaum kolonialis Belanda dengan sekutunya kaum imperialis Amerika dan antek-anteknya.

  Kebijakan Kabinet Hata :
Kabinet Hatta dibentuk dengan programnya:
Melaksanakan hasil persetujuan Renville.
Mempercepat terbentuknya Negara Indonesia Serikat (berserikat juga dengan Belanda)
Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang RI (RERA)
Pembangunan.

  Pemerintahan Hatta inilah yang dinilai oleh kaum kiri sebagai pemerintahan yang paling tunduk dan akan menyerahkan kedaulatan RI kepada Belanda, sehingga timbul ketidakpuasan yang luas terutama karena ada rencana dari Hatta untuk merasionalisasi TNI kemudian membentuk tentara federal bekerjasama dengan Belanda.

Februari 1948

  Kolonel A.H. Nasution bersama Divisi Siliwangi hijrah dari Jawa Barat menuju Yogyakarta sebagai pelaksanaan dari perjanjian Renville kemudian ditempatkan tersebar di wilayah Jawa Tengah dan sebagian Jawa Timur khususnya di daerah yang kekuatan kaum kirinya cukup kuat seperti di Solo dan Madiun yang dimaksudkan untuk persiapan membersihkan kaum kiri tersebut. Pasukan Siliwangi tersebut segera menjadi pasukan elite pemerintah Hatta dengan kelengkapan tempur yang lebih baik sehingga timbul iri hati pada pasukan di luar Divisi Siliwangi.

April 1948

  Terjadi demonstrasi terutama dari pelajar di Jawa Timur menentang Rasionalisasi dan Rekonstruksi.

Mei 1948

  Di Solo tentara Divisi Panembahan Senopati melakukan demonstrasi menentang RERA.

2 Juli 1948

  Komandan Divisi Panembahan Senopati Kolonel Sutarto dibunuh oleh tembakan senjata api orang tak dikenal, kemudian diikuti dengan penculikan dan pembunuhan terhadap beberapa orang kiri antara lain Slamet Widjaya dan Pardio serta beberapa perwira dari Divisi Panembahan Senopati a.l. Mayor Esmara Sugeng, Kapten Sutarto, Kapten Suradi, Kapten Supardi dan Kapten Mudjono diduga kuat dilakukan oleh Divisi Siliwangi sebagai kepanjangan tangan pemerintahan Hatta, walaupun kemudian pembunuh Kolonel Sutarto ditangkap tetapi pemerintah tidak mengadilinya bahkan oleh Jaksa Agung ketika itu malahan dibebaskan dengan alasan tidak dapat dituntut secara hukum (yuridisch staatsrechtelijk).

  Penculikan dan pembunuhan ini terus berlanjut terhadap orang-orang kiri maupun anggota Divisi Panembahan Senopati sehingga menimbulkan keresahan dan suasana saling curiga-mencurigai dan ketegangan tinggi.

Juli 1948

  Diadakan pertemuan rahasia di Sarangan Jawa Timur antara Amerika Serikat yang diwakili oleh Gerard Hopkins (penasihat urusan politik luar negeri) dan Merle Cochran (Wakil AS di Komisi Jasa-Jasa Baik PBB) dengan 5 orang Indonesia yaitu: Wakil Presiden Moh. Hatta, Natsir, Sukiman, R.S. Sukamto (Kapolri) dan Mohammad Rum yang menghasilkan rencana kompromi berupa likuidasi bidang ekonomi, politik luar negeri, UUD 45 dan juga Rekonstruksi dan Rasionalisasi (RERA) di bidang Angkatan Perang dengan menyingkirkan orang-orang (pasukan) yang dicap sebagai golongan kiri/merah, dan ini terkenal dengan Red Drive Proposal atau usulan pembasmian kaum kiri.

13 September 1948

  Perjadilah pertempuran antara Divisi Panembahan Senopati dibantu ALRI melawan Divisi Siliwangi yang diperkuat pasukan-pasukan lain yang didatangkan ke Solo oleh pemerintah Hatta.

15 September 1948

  Dilakukan gencatan senjata yang disaksikan juga oleh Panglima Besar Jenderal Soedirman, petinggi-petinggi militer RI dan juga Residen Sudiro. Divisi Panembahan Senopati mentaati gencatan sejata namun lawan terus melakukan aksi-aksi yang agresif dan destruktif.

  Sementara itu penangkapan dan pembunuhan terhadap orang-orang dan personil militer golongan kiri semakin meningkat dengan puncaknya pada tanggal 16 September 1948 markas Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo) di Jalan Singosaren Solo diserbu dan diduduki oleh kaki tangan Hatta (Siliwangi) sehingga pertempuran Solo semakin menghebat.

  Aksi pembersihan orang-orang kiri ini tidak hanya terjadi di Solo tetapi meluas ke Madiun dan daerah lainnya dan hasil RERA ini TNI yang tadinya berkekuatan 400.000 hanya tinggal 57.000. Sementara itu ancaman Belanda masih di depan mata terbukti kemudian dengan Agresi Militer Belanda ke II.


MADIUN

  Oleh pemerintah Hatta didatangkanlah ke Madiun pasukan-pasukan Siliwangi yang langsung menduduki beberapa pabrik gula, mengadakan latihan-latihan militer.

  Penempatan pasukan ini tidak dilaporkan kepada komandan Teritorial Militer setempat sehingga menimbulkan ketegangan dan kemudian kesatuan militer setempat yaitu Brigade 29 atas persetujuan Komandan Teritorial Militer setempat bergerak melucuti pasukan Siliwangi.

  Dalam keadaan panas, kacau dan tak terkendali itu, karena Residen Madiun tidak ada di tempat dan Walikota sakit, maka pada tanggal 19 September 1948 Front Demokrasi Rakyat (FDR) mengambil prakarsa untuk mengangkat Wakil Walikota Madiun Supardi sebagai pejabat residen sementara dan pengangkatan ini telah disetujui baik oleh pembesar-pembesar sipil maupun militer dan dilaporkan ke pemerintah pusat di Yogyakarta serta dimintakan petunjuk lebih lanjut. Peristiwa inilah yang mengawali apa yang disebut sebagai “Peristiwa Madiun”.

19 September 1948

  Malam hari pemerintah Hatta menuduh telah terjadi “Pemberontakan PKI” sehingga dikerahkanlah kekuatan bersenjata oleh Hatta untuk menumpas.

14 Desember 1948

  Sebelas orang pemimpin dan anggota PKI di hukum mati di Dukuh Ngalihan Kelurahan Halung Kabupaten Karanganyar Karesidenan Surakarta pada jam 23.30 yaitu:

1. Amir Syarifudin,
2. Suripno,
3. Maruto Darusman,
4. Sarjono,
5. Dokosuyono,
6. Oei Gee Hwat,
7. Haryono,
8. Katamhadi,
9. Sukarno,
10. Ronomarsono,
11. D. Mangku.


  Sementara itu lebih kurang 36.000 aktivis revolusioner lainnya ditangkap dimasukkan dalam penjara dan sebagian dihukum mati a.l. di penjara Magelang 31 anggota dan simpatisan PKI, di Kediri berpuluh-puluh orang termasuk Dr. Rustam, anggota Fraksi PKI dan BP KNIP, di Pati antara lain Dr. Wiroreno dan banyak lagi yang lainnya.

  Berdasarkan fakta pada saat Amir Syarifudin menjadi Perdana Menteri dan memimpin pemerintahan, karena dikhianati dalam Perjanjian Renville menyerahkan kembali mandat pemerintahan kepada Presiden Soekarno, sehingga sangat naif menuduhnya bersama golongan kiri melakukan pemberontakan dan membentuk pemerintahan Soviet-Madiun.

  Amir Syarifudin bekas Perdana Menteri Republik Indonesia yang juga berada di kota itu (Madiun) telah membantah segala sesuatu yang disiarkan dari Yogyakarta pada masa itu. Penjelasannya melalui radio, “Undang-Undang Dasar kami adalah Undang-Undang Dasar Republik Indonesia, bendera kami adalah Merah Putih dan lagu kebangsaan tidak lain dari Indonesia Raya”, seperti disiarkan pada tanggal 20 September 1948 oleh Aneta, kantor berita Belanda di Indonesia.

  Bahwa kolaborasi antara pemerintah Hatta dengan pihak kolonialis Belanda maupun imperialis Amerika Serikat dengan sekutu-sekutunya telah memecah belah persatuan dan kesatuan serta membelokkan jalannya revolusi Indonesia.

19 Desember 1948

  Belanda menyerbu dan menduduki Yogyakarta dengan perlengkapan perang bantuan Amerika, hal itu terjadi setelah politik Red Drive Proposal sukses dilaksanakan oleh pemerintah Hatta demi tercapainnya persetujuan Roem-Royen yang merugikan RI yang dilanjukan dengan terselenggaranya Konferensi Meja Bunda (KMB) yang dimulai pada tanggal 23 Agustus 1949 sampai 2 November 1949, dan kemudian lahirlah Republik Indonesia Serikat (RIS) dengan konstitusi RIS-nya dan hasil yang sangat merugikan Indonesia a.l. Irian Barat masih di tangan Belanda dan hutang Hindia Belanda sebesar US$1,13 milliar menjadi tanggungan RI (hutang ini antara lain adalah biaya untuk memerangi RI), juga terjadi penurunan pangkat dalam APRI (Angkatan Perang Republik Indonesia) bila menjadi APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat).


Kesimpulan dari peristiwa

  Pihak imperialis kolonialis pimpinan Amerika Serikat dalam menerapkan politik pembersihan kaum kiri (Red Drive Proposal) di Indonesia sebagai bagian makro politiknya untuk membendung komunisme di asia, mempengaruhi pemerintah Hatta agar mau membersihkan orang-orang kiri (komunisme) dari pemerintahan, terutama dari Angkatan Perang sebagai salah satu syarat mutlak pengakuan negara Republik Indonesia oleh dunia internasional (pihak barat).

  Pemerintah Hatta menerima dan melaksanakan tawaran tersebut antara lain dengan membuat program Reorganisasi dan Rasionalisasi (RERA) di lingkungan angkatan perang yang kemudian menimbulkan gelombang penolakan yang luas.

  Peristiwa Madiun merupakan salah satu rekayasa jahat konspirasi Belanda dan Amerika guna mendapatkan momen (kondisi dan situasi) yang tepat untuk dapat digunakan sebagai dalih (dasar) untuk menyingkirkan (membasmi) golongan kiri dari pemerintahan maupun angkatan perang, yang kemudian mendapat perlawanan dari rakyat yang konsekuen anti kolonialis/imperialis.

  Selain Amerika yang berkepentingan untuk membendung kekuatan Komunis yang telah mulai menjalar masuk di Asia ternyata di balik pemerintahan Belanda ada kepentingan yang lain yaitu Pangeran Bernhard, salah seorang pendiri The Bildelberg Group (1954) yang berambisi agar bangsa kulit putih tetap memegang kendali di dunia ini, pernah merencanakan kudeta terhadap Presiden Soekarno pada 1950, menyusul kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda. Rupanya sang Pangeran berambisi menjadi Raja Muda (viceroy) di Indonesia, seperti halnya Lord Mounbatten yang menjadi viceroy di India pada akhir 1940-an.

  Dari berbagai peristiwa dan perjanjian yang hampir seluruhnya merugikan Indonesia, sebetulnya sudah dirancang sedemikian rupa untuk melemahkan pertahanan TNI dan melumpuhkan dukungan terhadap pemerintah Soekarno sehingga militer Belanda bisa dengan leluasa bisa menguasai kembali Indonesia.

SOURCE:
 http://unrevealed-history.blogspot.com/2013/05/konspirasi-apra-westerling.html

PESTA TEH BOSTON


Diawali pada tahun 1770 Parlemen Inggris memilih untuk mundur teratur dan menghapus semua cukai Undang-Undang Townshend kecuali atas teh yang merupakan barang mewah bagi koloni, dan hanya dikonsumsi oleh sekelompok kecil orang sebagai akibat dari pergolakan perlawanan terhadap Undang-Undang Townshend yang dianggap merugikan pihak pedagang koloni. Hal ini merupakan awal dari dimulainya embargo kolonial terhadap “teh inggris” dan akan terus berlanjut, hingga sampai pada peristiwa yang memicu terjadinya coercive act, yaitu peristiwa Boston Tea Party.
Bukan peristiwa pesta teh secara harfiah, Boston Tea Party atau Pesta Teh Boston  merupakan salah satu bentuk revolusi Amerika Serikat yang terjadi di pelabuhan Boston yang terjadi pada 16 Desember 1773. Pesta teh Boston berawal dari perlawanan penduduk Boston karena adanya perdagangan teh oleh perusahaan Hindia timur yang mengakibatkan kerugian yang besar penduduk Boston. Insiden ini berawal dari komoditas perdagangan teh perusahaan Hindia Timur masih memiliki jumlah persediaan teh yang banyak sehingga mengakibatkan perusahaan tersebut hampir mengalami kebangkrutan. Kemenangan Inggris atas koloni dalam perang laut tujuh tahun membuat Inggris dapat memberlakukan ketentuan-ketentuan pajak terhadap koloni, yang salah satunya adalah dengan menetapkan pajak dan bea cukai perdagangan. Awalnya pedagang koloni telah menutup perdagangan teh Inggris di sepanjang pesisir Atlantik sehingga kapal-kapal pemuat teh tersebut harus kembali ke Inggris atau gudangnya. Namun, para agen menolak desakan para koloni dan tetap berlayar dan melabuhkan kapal ke pelabuhan Boston. Karena perlakuan tersebut, penduduk Boston ingin melakukan penyerangan terhadap kapal-kapal yang akan berlabuh di pelabuhan Boston. Pada malam tanggal 16 Desember 1773, dengan menyamar sebagai Indian Mohawk, kaum kolonis yang dipimpin oleh Samuel Adam beserta rekan- rekannya menaiki tiga kapal Inggris bermuatan teh yang sedang berlabuh dan membuang tiga kargo teh kapal-kapal itu ke pelabuhan Boston. Samuel mengambil langkah ini karena mereka takut  jika teh-teh tersebut mendarat, para penduduk koloni akan terpaksa membayar pajak dan membeli teh tersebut dengah harga yang tinggi. Mahalnya pajak dan harga teh tersebut bukanlah tanpa alasan, Perusahaan Hindia Timur yang pada saat itu merupakan sekutu koloni inggris meminta tolong parlemen inggris untuk memonopoli semua teh yang diekspor ke koloni dikarenakan Perusahaan Hindia Timur yang mengalami situasi keuangan yang sulit. Dampak dari monopoli tersebut secara tidak langsung juga mempengaruhi kebijakan pajak dan harga teh yang memang cukup populer dan hanya dikonsumsi oleh sebagian kecil orang.  Setelah tahun 1770, terjadi maraknya perdagangan ilegal sehingga sebagian besar teh yang dikonsumsi koloni Amerika berasal dari negara asing, diimpor secara ilegal dan bebas pajak sehingga lebih murah. Hal itu  merupakan ancaman bagi pedagang-pedagang kolonial independen yang menjadi kalah saing dengan teh dari hasil monopoli perusahan Hindia Timur yang lebih murah. Karena itulah para pedagang kolonial yang tergabung kedalam kelompok radikal memboikot teh dari perusahaan Hindia Timur, proses pemboikotan ini mencapai puncaknya pada peristiwa Tea Boston Party yang dipelopori oleh Samuel Adam bersama para rekan-rekannya.
Insiden Boston Tea Party tentu tidak berakhir sampai disitu saja. Insiden tersebut membuat  kemarahan Inggris tersulut. Parlemen Inggris mengeluarkan peraturan-peraturan bagi koloni Amerika sebagai dampak dari perbuatan yang telah dilakukan oleh koloni Amerika. Peraturan-peraturan yang oleh para kolonis disebut sebagai undang-undang paksaan. Undang-undang paksaan tersebut berisi tentang : (1) menutup pelabuhan kota Boston sampai muatan tehnya selesai dibayar; (2) anggota dewan rakyat Massachussetts akan ditunjuk oleh raja Inggris yang sebelumnya dipilih oleh rakyat koloni itu sendiri; (3) anggota dewan juri dalam pengadilan ditunjuk oleh Sherif yang merupakan bawahan gubernur, yang  sebelumnya dipilih oleh rapat koloni; (4) rapat kota diadakan hanya dengan gubernur, sedangkan sebelumnya tidak diperlukan. Koloni Amerika terutama penduduk Boston tidak bisa menerima peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah Inggris, sehingga penduduk koloni lain pun ikut memberikan dukungan melawan Inggris dengan mengadakan rapat antar koloni pada tanggal 5 Desember 1774, yang kemudian dikenal dengan istilah Kongres Kontinental 1.
Jadi kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan di atas bahwa dengan adanya insiden pesta teh Boston memicu keberanian para koloni, tidak hanya penduduk Boston saja namun koloni-koloni Amerika lain pun bersatu demi melawan penjajahan Inggris dan meraih kebebasan meskipun koloni harus mendapatkan konsekuensi besar dari pemerintah Inggris karena peristiwa pesta teh Boston. Namun, koloni semakin lebih berani delam menghadapi pemerintah Inggris hingga akhirny Insiden ini menjadi salah satu bentuk dari perlawanan koloni yang melahirkan revolusi Amerika.
SOURCE:
 http://amaliawardahni-fisip12.web.unair.ac.id/artikel_detail-74451-Sistem%20Politik%20Amerika%20Serikat-Boston%20Tea%20Party%20:%20When%20Tea%20Leads%20American%20Revolution.html

KOMET ISON BELUM PUNAH...


 Kamis pukul 18.35 GMT atau Jumat dini hari 01.35 WIB, Komet ISON yang digadang-gadang jadi 'komet abad ini' berada dalam titik terdekat dengan Matahari. Lalu, muncul berita mengejutkan: ISON hancur lebur, tercabik-cabik saat berada dekat Sang Surya.

Teleskop melihat bola es dan debu raksasa itu menghilang di balik Matahari, namun yang tersisa hanya asap tipis. Para astronom yang mencari sisa-sisa ISON, tak menemukan apapun.
Meski ukurannya besar, selebar 2 kilometer, ISON diduga tercabik-cabik oleh panas luar biasa yang lebih dari 2.000 derajat Celcius dan kekuatan gravitasi Matahari yang mampu meremasnya. Para ahli Badan Antariksa Eropa (ESA) melalui satelit pengamatan Matahari, Soho menyatakan ISON mati pada pukul 21.30 GMT atau 04.30 WIB.
"Ilmuwan Soho mengonfirmasi, Komet ISON telah pergi,"  Pun dengan ilmuwan NASA. 'Komet abad ini' dinyatakan telah mati.
Tapi, tunggu dulu...
Belakangan, sejumlah astronom Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) meyakini, Komet ISON -- atau setidaknya bagian dari itu -- selamat!
"Kami yakin beberapa beberapa bagian kecil dari inti atau nukleus #ISON yang telah bertahan dalam perihelion," kicau Karl Battams dan Comet ISON Observing Campaign NASA. Belum mati!
Itu berarti setidaknya bagian dari inti komet selamat saat ISON berada dalam jarak sekitar 730 ribu mil di atas permukaan Matahari yang menggelegak.
Detik-detik ISON menuju Matahari disaksikan armada satelit luar angkasa: satelit STEREO milik NASA, Soho milik ESA, dan Solar Dynamics Observatory.
'Komet Zombie'
Komet adalah bola salju raksasa yang terbentuk dari gas beku, batuan, dan debu. Diameternya bisa mencapai beberapa kilometer. Saat mendekati matahari, mereka memanas dan melepaskan sejumlah gas dan debu -- menciptakan ekor yang bisa memanjang sampai ribuan kilometer.
Kebanyakan komet berasal dari luar Tata Surya -- pengamatan terhadapnya menjadi petunjuk bagi para ilmuwan tentang bagaimana Tata Surya terbentuk.
ISON ditemukan 2 astronom Rusia, Vitali Nevski dan Artyom Novichonok pada September 2012, menggunakan teleskop yang berada di dekat Kislovodsk -- yang merupakan bagian dari International Scientific Optical Network.
ISON -- yang secara resmi dinamakan C/2012 S1 -- berada dalam jarak 585 juta mil saat ditemukan. Para pengamat angkasa telah mengintainya setahun ini, harap-harap cemas ia bakal selamat dari perjumpaannya dengan Matahari -- lalu menampilkan pertunjukan spektakuler di langit, yang bisa disaksikan mata telanjang di Belahan Bumi Utara. Tapi, apa bisa dikata, harapan itu tak terwujud
Fakta bahwa ISON masih ada -- muncul dari sisi lain dari Matahari, sangat mengejutkan. ISON pun punya julukan baru 'komet zombie'.
Lainnya mengulang candaan lama soal kucing dan komet. "Komet itu seperti kucing, punya ekor, dan melakukan apa yang mereka inginkan," kata astronom David H Levy.
Dan mungkin komet punya hal yang dimiliki kucing: 9 nyawa.
SOURCE:
 http://www.merdeka.com/teknologi/komet-ison-akhirnya-lolos-dari-maut.html
http://news.liputan6.com/read/760192/rip-komet-ison-hancur-saat-dekati-matahari-eh-tunggu-dulu?wp.bsns

PENEMUAN KAPAL SELAM NAZI JERMAN DI KARIMUN JAWA



 Mengarungi lautan, tak hanya dilakukan nelayan pencari ikan. Para arkeolog bawah air dari Pusat Arkeologi Nasional juga melakukan hal yang sama. Bedanya, mereka bukan untuk mencari ikan, melainkan menguak keberadaan situs sejarah di perairan Indonesia.

Baru-baru ini mereka berhasil menemukan sebuah bangkai kapal selam U-Boot milik tentara Nazi, Jerman, di perairan Laut Jawa, tepatnya di Karimunjawa, Jawa Tengah.
Salah satu dari tim arkeolog bawah air Pusat Arkeologi Nasional itu adalah Shinatria Adityatama. Dia menceritakaan sedikit kisahnya menyelam dan menemukan bangkai kapal itu.
Adit, sapaan akrab pemuda kelahiran Yogyakarta, 9 Desember 1987 ini, mengatakan dirinya baru mengetahui keberadaan bangkai kapal selam tersebut dari seorang nelayan di kawasan Karimunjawa. Tepatnya pada 2 tahun lalu. Ketika itu, dia bersama salah satu rekannya sedang melakukan hobi menyelamnya di daerah Karimunjawa.
"Saya lagi nyelam waktu itu, 2 tahun lalu. Saya tahu dari nelayan. Nelayan itu bilang kalau mau melihat ada kapal berbentuk tabung ada di tengah laut," kata Adit ketika ditemui di kediamannya di bilangan Pejaten, Jakarta Selatan, Rabu (20/11/2013).
Mendapat informasi itu, Adit tak langsung menyelam. Dia bersama temannya itu kemudian melakukan riset dan mencari tahu jenis kapal yang tenggelam tersebut. Tak hanya itu, Adit juga melapor ke Pusat Arkeologi Nasional.
Penasaran dengan infromasi keberadaan kapal selam yang karam itu, Adit yang pada saat itu masih menjadi mahasiswa Universitas Gajah Mada berniat bergabung dengan Tim Pusat Arkeologi Nasional. Usai lulus dari Fakultas Arkeologi pada 2012, rasa penasaran terhadap bangkai kapal selam itu agak sedikit terbuka.
Dia akhirnya berkeja sebagai peneliti di Pusat Arkeologi Nasional pada saat itu dan terus melakukan riset tentang keberadaan bangkal kapal selam tersebut. Setelah melakukan riset panjang, kemudian dibentuklah tim yang terdiri dari 16 orang untuk melakukan pencarian bangkai kapal tersebut.
Tim gabungan yang terdiri dari peneliti Pusat Arkeologi Nasional, Balai Arkeologi Yogyakarta, penyelam dari Sentral Selam Yogyakarta, serta beberapa penduduk lokal yang telah mengunjungi situs sebelumnya akhirnya bergerak mencari keberadaan kapal selam itu.
Tim tersebut berangkat tidak menggunakan kapal speed boat atau kapal mewah. Dengan menumpang kapal yang biasa mengangkut sembako yang disewa, mereka mulai bergerak. Tanggal 8 November 2013 malam, tim kemudian bergerak menuju lokasi situs. Adit menuturkan, lokasi situs itu berjarak sekitar 10 jam dari pulau Karimunjawa.
"Kami baru sampai ke lokasi pada 9 November dinihari. Tapi kami belum menyelam. Kami masih harus melakukan pencarian berjam-jam sebelum berhasil menemukan titik keberadaan bangkai kapal," tutur Adit.
Menurut Adit, tim baru terjun ke laut tempat kapal itu sekitar pukul 05.00 WIB. Tak mudah memang, 6 jam kemudian Adit dan timnya baru menemukan kapal itu sekitar pukul 13.00 WIB. "Kami mulai terjun ke situs sekitar jam 5 pagi dan baru berhasil ketemu kapal jam 1 siang," ucapnya.
Saat ditemukan tim penyelam, kondisi kapal hanya tinggal separuh. Bagian buritan kapal atau bagian belakang kapal sudah tidak ada. Namun kondisinya masih cukup baik untuk menunjukan bentuk kapal selam
Proses pencarian dan pengangkutan sampal artefak dari bangkai kapal memakan waktu sekitar 3 hari. Selama rentang waktu tersebut, tim peneliti berada di tengah laut dan melakukan segala aktifitas mereka di atas kapal. "Tiga hari kami di atas kapal saja, segala aktivitas kami," ujarnya.
Dengan berbagai perlengkapan dan perbekalan yang sudah disiapkan, tim menghabiskan waktu selama 3 hari menetap di situs yang berada di tengah laut.
Dalam satu hari, ada 3 tim penyelam yang masuk ke dalam situs. Setiap tim yang terdiri dari 2-3 penyelam secara bergantian melakukan penyelaman sebanyak 2-3 kali dalam sehari. "Kami baru selesai tanggal 11 November karena cuacanya memang sudah tidak memungkinkan," jelas Adit.
Sebelum berangkat, tim memang sudah diingatkan bahwa dalam beberapa hari cuaca di laut akan memburuk dan berbahaya untuk melakukan pelayaran. Oleh karenanya tim berburu dengan waktu sebelum cucaca semakin memburuk.
Akhirnya setelah berjibaku di tengah laut selama 3 hari, tim kemudian kembali dan berhasil membawa beberapa sampel artefak untuk diteliti. Artefak tersebut di antaranya, 2 buah piring dengan lambang Nazi dan merk pabrik yang biasa memproduksi barang untuk keperluan angkatan bersenjata Jerman.
Menurut Adit, piring tersebut diperkirakan adalah piring produksi tahun 1939. "Kami hanya membawa beberapa sampel saja. Yang kami bawa itu, untuk kami teliti kembali," tambahnya.
Selain itu ditemukan pula kancing yang terdapat logo angkatan laut di atasnya, teropong binocular, kacamata selam, pipa untuk nafas, batre/aki, sol sepatu, penutup panel listrik, dan saklar instalasi listrik.
Meski berhasil menemukan berbagai jenis barang bersejarah itu, Adit mengaku masih belum dapat menemukan bukti kongkret dari jenis kapal selam yang karam itu. Tak hanya itu, Adit dan timnya juga belum dapat menemukan berapa awak di dalam kapal tersebut.
"Yang tidak kami temukan adanya buku-buku prajurit yang ikut dalam kru kapal. Dari catatan sejarahnya, setiap anggota Nazi yang ikut berlayar dengan kapal selam ini mempunyai buku tanda pengenal. Tapi itu sudah tidak ada, dan kami duga sudah hancur," jelasnya.
Sebagai seorang arkeolog, Adit menganggap pengangkatan bangkai kapal selam yang karam sekitar tahun 1944 itu tak perlu dilakukan. Menurut Adit, peninggalan sejarah yang berada di dalam laut sejatinya memang harus dibiarkan.
"Itu sebagai bukti kalau di negara kita ini, dahulunya juga menjadi saksi perjalanan sejarah dunia seperti kapal selam ini yang ada pada zaman perang dunia kedua," tutup Adit.

About

mein_liebe.inc. Diberdayakan oleh Blogger.

Search

Translate