WE ARE SHARE WHO WE ARE KNOW

PESTA TEH BOSTON

Share on :

Diawali pada tahun 1770 Parlemen Inggris memilih untuk mundur teratur dan menghapus semua cukai Undang-Undang Townshend kecuali atas teh yang merupakan barang mewah bagi koloni, dan hanya dikonsumsi oleh sekelompok kecil orang sebagai akibat dari pergolakan perlawanan terhadap Undang-Undang Townshend yang dianggap merugikan pihak pedagang koloni. Hal ini merupakan awal dari dimulainya embargo kolonial terhadap “teh inggris” dan akan terus berlanjut, hingga sampai pada peristiwa yang memicu terjadinya coercive act, yaitu peristiwa Boston Tea Party.
Bukan peristiwa pesta teh secara harfiah, Boston Tea Party atau Pesta Teh Boston  merupakan salah satu bentuk revolusi Amerika Serikat yang terjadi di pelabuhan Boston yang terjadi pada 16 Desember 1773. Pesta teh Boston berawal dari perlawanan penduduk Boston karena adanya perdagangan teh oleh perusahaan Hindia timur yang mengakibatkan kerugian yang besar penduduk Boston. Insiden ini berawal dari komoditas perdagangan teh perusahaan Hindia Timur masih memiliki jumlah persediaan teh yang banyak sehingga mengakibatkan perusahaan tersebut hampir mengalami kebangkrutan. Kemenangan Inggris atas koloni dalam perang laut tujuh tahun membuat Inggris dapat memberlakukan ketentuan-ketentuan pajak terhadap koloni, yang salah satunya adalah dengan menetapkan pajak dan bea cukai perdagangan. Awalnya pedagang koloni telah menutup perdagangan teh Inggris di sepanjang pesisir Atlantik sehingga kapal-kapal pemuat teh tersebut harus kembali ke Inggris atau gudangnya. Namun, para agen menolak desakan para koloni dan tetap berlayar dan melabuhkan kapal ke pelabuhan Boston. Karena perlakuan tersebut, penduduk Boston ingin melakukan penyerangan terhadap kapal-kapal yang akan berlabuh di pelabuhan Boston. Pada malam tanggal 16 Desember 1773, dengan menyamar sebagai Indian Mohawk, kaum kolonis yang dipimpin oleh Samuel Adam beserta rekan- rekannya menaiki tiga kapal Inggris bermuatan teh yang sedang berlabuh dan membuang tiga kargo teh kapal-kapal itu ke pelabuhan Boston. Samuel mengambil langkah ini karena mereka takut  jika teh-teh tersebut mendarat, para penduduk koloni akan terpaksa membayar pajak dan membeli teh tersebut dengah harga yang tinggi. Mahalnya pajak dan harga teh tersebut bukanlah tanpa alasan, Perusahaan Hindia Timur yang pada saat itu merupakan sekutu koloni inggris meminta tolong parlemen inggris untuk memonopoli semua teh yang diekspor ke koloni dikarenakan Perusahaan Hindia Timur yang mengalami situasi keuangan yang sulit. Dampak dari monopoli tersebut secara tidak langsung juga mempengaruhi kebijakan pajak dan harga teh yang memang cukup populer dan hanya dikonsumsi oleh sebagian kecil orang.  Setelah tahun 1770, terjadi maraknya perdagangan ilegal sehingga sebagian besar teh yang dikonsumsi koloni Amerika berasal dari negara asing, diimpor secara ilegal dan bebas pajak sehingga lebih murah. Hal itu  merupakan ancaman bagi pedagang-pedagang kolonial independen yang menjadi kalah saing dengan teh dari hasil monopoli perusahan Hindia Timur yang lebih murah. Karena itulah para pedagang kolonial yang tergabung kedalam kelompok radikal memboikot teh dari perusahaan Hindia Timur, proses pemboikotan ini mencapai puncaknya pada peristiwa Tea Boston Party yang dipelopori oleh Samuel Adam bersama para rekan-rekannya.
Insiden Boston Tea Party tentu tidak berakhir sampai disitu saja. Insiden tersebut membuat  kemarahan Inggris tersulut. Parlemen Inggris mengeluarkan peraturan-peraturan bagi koloni Amerika sebagai dampak dari perbuatan yang telah dilakukan oleh koloni Amerika. Peraturan-peraturan yang oleh para kolonis disebut sebagai undang-undang paksaan. Undang-undang paksaan tersebut berisi tentang : (1) menutup pelabuhan kota Boston sampai muatan tehnya selesai dibayar; (2) anggota dewan rakyat Massachussetts akan ditunjuk oleh raja Inggris yang sebelumnya dipilih oleh rakyat koloni itu sendiri; (3) anggota dewan juri dalam pengadilan ditunjuk oleh Sherif yang merupakan bawahan gubernur, yang  sebelumnya dipilih oleh rapat koloni; (4) rapat kota diadakan hanya dengan gubernur, sedangkan sebelumnya tidak diperlukan. Koloni Amerika terutama penduduk Boston tidak bisa menerima peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah Inggris, sehingga penduduk koloni lain pun ikut memberikan dukungan melawan Inggris dengan mengadakan rapat antar koloni pada tanggal 5 Desember 1774, yang kemudian dikenal dengan istilah Kongres Kontinental 1.
Jadi kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan di atas bahwa dengan adanya insiden pesta teh Boston memicu keberanian para koloni, tidak hanya penduduk Boston saja namun koloni-koloni Amerika lain pun bersatu demi melawan penjajahan Inggris dan meraih kebebasan meskipun koloni harus mendapatkan konsekuensi besar dari pemerintah Inggris karena peristiwa pesta teh Boston. Namun, koloni semakin lebih berani delam menghadapi pemerintah Inggris hingga akhirny Insiden ini menjadi salah satu bentuk dari perlawanan koloni yang melahirkan revolusi Amerika.
SOURCE:
 http://amaliawardahni-fisip12.web.unair.ac.id/artikel_detail-74451-Sistem%20Politik%20Amerika%20Serikat-Boston%20Tea%20Party%20:%20When%20Tea%20Leads%20American%20Revolution.html

0 komentar on PESTA TEH BOSTON :

About

mein_liebe.inc. Diberdayakan oleh Blogger.

Search

Translate